Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL JOURNAL REVIEW

EKONOMI KEMISKINAN

Dosen Pengampu:
Faisal Rahman. Dongoran, M.Si

DISUSUN OLEH :

SABRINA SITANGGANG 7183540015

KELAS A – STAMBUK 2018

PRODI ILMU EKONOMI – JURUSAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur  kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Critical Journal
Review ini untuk memenuhi salah satu tugas wajib pada mata kuliah Ekonomi Kemiskinan.

Critical Journal Report ini disusun untuk dijadikan pembelajan pada mata kuliah
Ekonomi kemiskinan juga berharap semoga Critical Journal Review dapat menambah
pengetahuan bagi Saya dan juga pembacanya.

Saya sadar, bahwa dalam penulisan Critical Journal Review ini banyak sekali
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat diharapkan demi perbaikanpada Critical Journal Review ini sangat kami harapkan
pada semua pihak yang berkenan memperhatikan isi dan penulisannya.

Saya berharap Critical Journal Review ini bermanfaat bagi para pembaca yang
membutuhkannya.

Medan,03 Maret 2021


ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT
KEMISKINAN DI SUMATERA UTARA
Nadia Ika Purnama Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMSU
Email : nadiaika95@gmail.com

Pendahuluan Kemiskinan merupakan fenomena yang terjadi hampir di semua


negara sedang berkembang. Kemiskinan muncul karena
ketidakmampuan sebagian masyarakat untuk menyelenggarakan
hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi. Kondisi ini
menyebabkan menurunnya kualitas sumber daya manusia sehingga
produktifitas dan pendapatan yang diperolehnya rendah.
Isi Menurut BPS, tingkat kemiskinan didasarkan pada jumlah rupiah
konsumsi berupa makanan yaitu 2100 per orang per hari (dari 52
jenis komoditi yang dianggap mewakili pola konsumsi penduduk
yang berada di lapisan bawah) dan konsumsi non makanan (dari 45
jenis komoditi makanan sesuai kesepakatan nasional dan tidak
dibedakan antara wilayah pedesaan dan perkotaan). Patokan
kecukupan 2100 kalori ini berlaku untuk semua umur, jenis kelamin
dan perkiraan tingkat kegiatan fisik, berat badan, serta perkiraan
status fisiologis penduduk, ukuran ini sering disebut dengan garis
kemiskinana. Penduduk yang memiliki pendapatan dibawah garis
kemiskinan dikatakan dalam kondisi miskin. Negara terbelakang
atau negara sedang berkembang umumnya terjerat ke dalam
lingkaran kemiskinan. Menurut Nurkse lingkaran kemiskinan
mengandung arti deretan melingkar kekuatan-kekuatan yang satu
sama lain beraksi dan bereaksi sedemikian rupa sehingga
menempatkan suatu negara miskin tetap berada dalam keadaan
melarat. Si miskin, misalnya selalu kurang makan, karena kurang
makan, kesehatannya menjadi buruk;
Simpulan Pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh yang negatif dan
signifikan terhadap tingkat kemiskinan di propinsi Sumatera Utara.
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN

Oleh: A. Idham A. Pananrangi

Abstrak Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi dengan


penduduk yang cukup besar sekitar 3.567.897orang pada tahun
2009. Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan tahun 2005
sebesar 2.338.793. Masalah tingginya jumlah penduduk ini
akan membawa kekhawatiran tersendiri diantaranya akan
banyak pengangguran di Sumatera Selatan yang
mencerminkan banyaknya penduduk yang masih hidup di
bawah garis kemiskinan karena tidak mempunyai penghasilan
untuk membiayai kebutuhan hidup. Pemerintah daerah selalu
berupaya untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang ada di
Sumatera Selatan dengan memperbaiki kualitas sumber daya
manusia. Langkah yang diambil adalah dengan menambah
investasi non fisik terutama pendidikan dan kesehatan.
Investasi yang dilakukan cenderung untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Dari tahun 1997 hingga 2009,
jumlah investasi mengalami peningkatan. Investasi yang
tertinggi dilakukan pada tahun 2009 sebesar 103.882 juta
rupiah.
Pendahuluan Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang biasanya
digunakan untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu
daerah. Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi selama
kurun waktu tertentu belum dapat menjadikan kondisi suatu
daerah stabil. Secara makro pertumbuhan ekonomi adalah
penambahan produk domestic bruto (PDB) yang berarti
adanya peningkatan pendapatan daerah tersebut. Pertumbuhan
ekonomi merupakan tolok ukur dalam menilai gambaran
keberhasilan dari kebijakan pembangunan yang dilakukan di
suatu daerah. Pertumbuhan itu sendiri merupakan suatu proses
kenaikan output perkapita dalam jangka panjang disertai aspek
dinamis dalam suatu perekonomian. Pada akhir tahun 1997
Indonesia mengalami krisis yang berdampak pada
perekonomian Indonesia. Krisis tersebut berpengaruh kepada
seluruh provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi Sumatera
Selatan. Pada tahun 1999, perekonomian Sumatera Selatan
benar-benar mengalami kehancuran yaitu sebesar -11,43
persen.
Isi Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting
guna menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi suatu
negara. ”pertumbuhan” (growth) tidak identik dengan
”pembangunan” (development) . Pertumbuhan ekonomi
adalah salah satu syarat dari banyak syarat yang diperlukan
dalam proses pembangunan (Meier,1989). Pertumbuhan
ekonomi hanya mencatat peningkatan produksi barang dan
jasa secara nasional, sedang pembangunan berdimensi lebih
luas. Salah satu sasaran pembangunan ekonomi daerah adalah
meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah.
Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dengan pertumbuhan
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut harga
konstan. Laju pertumbuhan PDRB akan memperlihatkan
proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang.
Penekanan pada ”proses”, karena mengandung unsur dinamis,
perubahan atau perkembangan. Oleh karena itu pemahaman
indikator pertumbuhan ekonomi biasanya akan dilihat dalam
kurun waktu tertentu, misalnya tahunan. Aspek tersebut
relevan untuk dianalisa sehingga kebijakan-kebijakan ekonomi
yang diterapkan oleh pemerintah untuk mendorong aktivitas
perekonomian domestik dapat dinilai efektifitasnya
Simpulan Berdasarkan pembahasan terdahulu dapat ditarik kesimpulan:
a. Berdasarkan hasil regresi bahwa pertumbuhan ekonomi
belum mampu digunakan untuk mengatasi tingkat kemiskinan
di Sumatera Selatan. Hal ini disebabkan juga adanya factor
lain yang turut mempebngaruhi kemiskinan di Sumatera
Selatan diantaranya inflasi. Dengan kata lain bahwa
pertumbuhan ekonomi belum biasa memberikan pengaruh
yang nyata terhadap pengentasan kemiskinan di Sumatera
Selatan. b. Investasi pemerintah yang di lakukan di Sumatera
Selatan belum dapat mengurangi tingkat kemiskinan di
Sumatera Selatan. Hal ini disebabkan karena investasi yang
dilakukan belum fokus pada sektor-sektor yang berkaitan
dengan pengentasan kemiskian, terutama sektor produktif
yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia baik dari segi gizi
maupun keterampilan•
`Kelebihan dan kekurangan jurnal

Kelebihan  Jurnal ini menurut saya memiliki keunggulan dari


beberapa segi antara lain :
A. Abstrak yang tertuliskan dalam jurnal hampir
merangkum semua hasil dari dari analisis jurnal ini
B. Dalam Keunggulan dari penelitian jurnal diatas bisa
dilihat dari pendahuluan yang menjelaskan latarbelakang masalah
yang jelas dan menjadi acuan penulis untuk menganalisis jurnal ini
C. Keuggulan dari jurnal ini bisa juga dibaca dari
Pembahasan yang lengkap yang bisa dilihat dari penjelasan yang
secara deskripsi menjelaskan bagaimana kemiskinan yang terjadi di
beberapa negara berkembang terutama di Indonesia sendirinya.
Dengan dilakukan Uji Hipotesis, yang berarti menguji kebenaran
suatu pernyataan, maka jurnal ini yang dilengkapi Uji Hipotesis
bisa dikategorikan menjadi jurnal yang efisien, karena kebenaran
jurnal ini

Kelemahan Saya melihat hampir tidak ada kekurangan jurnal ini dari
jurnal ini. Akan Tapi setelah saya cermati lagi, ternyata jurnal ini
memiliki kelemahan yaitu:
 Dari segi Abstrak yang tidak merangkum isi
keseluruhan dari jurnal ini, di dalam abstrak tidak dijelaskan
menggunakan metode apa yang digunakan dalam jurnal

Untuk metode penelitan tidak dijelaskan secara spesifik, serta untuk


jumlah populasi tidak di cantumkan.

Anda mungkin juga menyukai