KEWIRAUSAHAAN
OLEH:
RIZKY WAHYUDI
3193121012
REGULER C
PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karna atas
rahmadnya saya dapat menyelesaikan tugas CBR mata kuliah Kewirausahaan ini, yakni
tentang Critical Book Report sesuai jadwal yang ditetapkan. Saya mengucapkan terima
kasih kepada Ibu/bapak dosen yang memberikan kami tugas, sehingga mendorong saya
untuk lebih rajin belajar.
Saya sendiri sebagai penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak
kekurangannya oleh karena itu saya mohon maaf jika ada kesalahan dan saya sangat
mengharapkan saran yang membangun dari ibu dosen pengampu dan pembaca.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih semoga critical book report ini dapat
bermanfaat dalam proses perkuliahan kita.
Rizky Wahyudi
DAFTAR ISI
BAB I (PENDAHULUAN)
Latar Belakang
Tujuan
Manfaat
BAB II (PEMBAHASAN)
Identitas Buku
Review Buku
Kesimpulan
Saran Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap buku pada umumnya memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai bahan
pembelajaran atau sumber informasi bagi para membaca. Banyaknya buku yang beredar
dipasaran menyebabkan kita terkadang sulit memilih dan memilah buku yang bagus serta
cocok sebagai bahan referensi. Setiap buku pasti memiliki kekurangan serta kelebihan
masing-masing. Untuk itu kita sebagai pengguna harus pandai-pandai menilai buku mana
yang lebih layak untuk kita gunakan walaupun pada dasarnya penilaian-penilaian tersebut
bersifat relatif.
Critical book merupakan salah satu sarana untuk mengetahui informasi secara
mendalam mengenai suatu buku tanpa membacanya secara menyeluruh. Kita dapat
mengetahui kualitas buku melalui perbandingan antara dua buku yang berbeda sehingga
kita dapat mengetahui buku mana yang lebih dominan keunggulannya sehingga cocok
dijadikan sumber referensi pada kesempatan kali ini, saya mengerjakan tugas Critical
Book Review dengan meringkas tiap bab buku dan membuat kritik kelemahan dan
kelebihan tiap bab.
Tujuan
1. Mengulas Isi Buku.
Manfaat
Memberikan informasi kepada pembaca mengenai isi buku, keunggulan dan
kelemahan buku serta membantu para pembaca menentukan buku mana yang layak
dijadikan sumber referensi.
BAB II
PEMBAHASAN
ISBN : -,
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang mengapa perlu berwirausaha adalah agar mampu menatap masa depan
yang lebih baik. Dengan berwirausaha diharapkan seseorang mampu mandiri, membuka
lapangan kerja bagi orang lain, dan menjadi bos bagi usahanya. Dengan kata lain, lebih
baik membayar gaji daripada orang gajian. Untuk itu, perlu diciptakan suatu iklim yang
dapat mengubah pola pikir, baik mental maupun motivasi orang tua, dosen dan
mahasiswa agar kelak anak-anak mereka dibisakan untuk mencipatakan lapangan
pekerjaan daripada mencari pekerjaan. Salah satu caranya adalah mengubah mental dan
motivasi yang sudah demikian melekat tertanam di setiap insan Indonesia. Hal yang
menjadi kendala bagi seseorang untuk memulai suatu usaha adalah adanya ketakutan
akan rugi atau bangkrut. Tidak sedikit orang yang merasa tidak memiliki masa depan
yang pasti jika berwirausaha. Bahkan, sebagian orang yang sudak memiliki jiwa
berwirausaha merasa bingung dari mana harus memulai usaha.
BAB II
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAN
BAB III
Beberapa faktor pendorong seseorang mau dan mulai merintis usaha yaitu:
BAB IV
1. Tujuan perusahan
2. Jumlah tenaga kerja
3. Jumlah aktifitas
4. Fleksibiltas
5. Jenis badan usaha
6. Efisiensi
BAB V
Kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi perusahan untuk mendirikan
dan menjalankan suatu usaha pada awal perusahan didirikan. Terdapat berbagai jenis
kebutuhan sesuai dengan bidang usaha masing-masing. Hasil penilaian kebutuhan usaha
dapat disusun secara rinci sehingga terlihat secara jelas kompenen-kompenen kebutuhan
usaha yang diperlukan. Kemudian, dapat diketahui pula jumlah biaya setiap kompenen
dan pada akhirnya dapat dihitung total biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan atau
menjalankan usaha tersebut. dengan diketahuinya total kebutuhan usaha, kita dapat
mengetahui berapa kekurangan dana yang kita miliki sekarang ini dari total kebutuhan
usaha. Jenis dan jumlah yang digunakan untuk kebutuhan usaha disesuaikan dengan jenis
usaha yang akan dijalankan. Banyaknya kompenen biaya kebutuhan usaha tergantung
dari jenis usahanya.
BAB VI
1. Tujuan perusahan
2. Masa pengambilan modal
3. Biaya yang dikeluarkan
Estimasi keuntungan Jenis modal dilihat dari sumber adalah:
1. Modal sendiri
2. Setoran modal
3. Cadangan modal
4. Laba yang belum dibagi
BAB VII
TRANSAKSI PEMBAYARAN
1. Menghimpun dana
2. Menyalurkan dana
3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya
Pemberi pinjaman yang dilakukan oleh bank diartikan sebagai penyaluran dana ke
masyarakat.
BAB IX
1. Pertimbangan untuk menentukan lokasi adalah: Jenis usaha yang dijalankan, Dekat
konsumen atau pasar, Dekat dengan bahan baku, Ketersediaan tenaga kerja, Sarana
dan prasarana, Dekat dengan pusat pemerintahan, Dekat lemabaga keuangan, Berada
di kawasan industri, Kemudahan untuk melakukan ekspansi, Kondisi adat istiadat,
budaya dan sikap masyarakat setempat, dan Hukum yang berlaku di wilayah
setempat.
2. Pertimbangan umum untuk menentukan layout adalah: Kapasitas dan tempat yang
dibutuhkan, Peralatan untuk menangani material atau bahan Lingkungan dan estetika,
Arus informasi, dan Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda.
BAB X
BAB XI
Pengertian pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu
produk. Sedangkan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan nama
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Segmentasi pasar
adalah kegiatan membagi-bagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda.
Menurut kotler variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar konsumen adalah:
STRATEGI PEMASARAN
Menurut kotler adalah segala seuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian agar dibeli, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan. Pelaksanaan strategi bauran pemasaran terdiri dari:
Strategi produk, Strategi harga, Strategi lokasi dan distribusi, dan Strategi promosi.
BAB XIII
BAB XV
Pengertian studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu kegiatan., usaha, atau bisnis yang akan dijalankan untuk
menentukan layak atau tidak usaha tersebut. Ada lima tujuan perlunya dilakukan studi
kelayakan yaitu: Menghindari risiko kerugian, Memudahkan perencanaan, Memudahkan
pelaksanaan pekerjaan, Memudahkan pengawasan, dan Memudahkan pengadilan. Aspek-
aspek yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan adalah: Aspek hukum, Aspek pasar
dan pemasaran, Aspek keuangan, Aspek teknis, Aspek manajemen, Aspek ekonomi
sosial, dan Aspek dampak lingkungan.
BAB XVI
ANALISIS PESAING
Pesaing adalah perusahan yang menghasilkan barang atau jasa yang sama atau
mirip dengan produk yang kita tawarkan. Pesaing dalam perusahaan dapat dikategorikan
menjadi dua yaitu pesaing yang kuat dan pesaing yang lemah. Hal-hal yang perlu
diketahui dari pesaing adalah: Kelengkapan produk, Mutu desain, dan bentuk produk,
Harga yang ditawarkan, Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki, Promosi
yang dijalankan, dan Rencana kegiatan pesaing ke depan.
Secara umum strategi menyerang pesaing terdiri dari: Startegi menyerang pesaing
yang lemah dahulu, Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, Strategi gerilya,
Strategi bertahan. Startegi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi
sbb: Strategi pemimpin pasar, Strategi penantang pasar, Strategi pengikut pasar, dan
Strategi peluang pasar.
BAB XVII
CUSTOMER SERVICE
Customer service secara umum adalah setiap kegiatan yang ditujukan untuk
memberikan kepuasan pelanggan, melalui pelayanan yang dapat memenuhi keinginan
dan kebutuhan pelanggan. Fungsi dan tugas CS adalah: Sebagai resepsionis, Sebagai
deskman, Sebagai salesman, Sebagai customer relation officer, dan Sebagai komunikator.
BAB XVIII
PERLINDUNGAN USAHA
Risiko dapat terjadi karena dua faktor yaitu: Adanya unsur kesengajaan, dan
Unsur ketidaksengajaan. Risiko yang akan dihadapi oleh seorang pengusaha adalah:
Risiko jiwa, Risiko kehilangan harta perusahan, Risiko kerusakan harta, dan Risiko
penggantian kepada pihak lain. Pihak asuransi yang mengklasifikasikan suatu risiko
kedalam tiga jenis yaitu; Risiko murni, Risiko spekulatif, dan Risiko individu. Payung
untuk melindungi usaha dari risiko adalah: Menetapkan prosedur dan tata tertib kerja,
Menyediakan alat pengamanan, dan Meminta pertanggungan asuransi.
BAB XIX
Pengertian pelanggan atau nasabah kabur adalah pelanggan atau nasabah pergi
meninggalkan perusahan atau tidak lagi membeli, mengonsumsi, atau memiliki produk
yang ditawarkan perusahan baik untuk semenatara waktu atau selamanya. Sebab
pelanggan atau nasabah kabur meninggalkan perusahan: Pelayanan yang tidak
memuaskan, Produk yang tidak baik, Ingkar janji dan tidak tepat waktu, dan Biaya yang
relatif mahal.
Penerbit : Kencana
BAB I
RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAN
Sepuluh rahasia yang mengarah pada kreativitas yang ada dalam diri seorang
pemimpin yang inovatif adalah; Berpikir, Seorang visioner, Mendengarkan para
pelanggan, Memahami cara untuk mengelola ide, Berorientasi pada orang,
Mempertahankan budaya perubahan, Memaksimalkan sinergi,keseimbangan dan
fokus tim, Membuat dirinya dan orang lain bertanggung jawab atas standar kinerja
yang tinggi, Menolak jawaban “tidak”, Mencintai pekerjaan, dan merasa gembira
ketika mengerjakannya. Seorang calon wirausahawan perlu mengetahui unsur-unsur
berwirausahan seperti diuraikan berikut ini: modal, lokasi, pelanggan, dan rekan atau
mitra bisnis.
BAB II
BAB III
SIFAT-SIFAT WIRAUSAHA
Meredith dkk mengemukakan bahwa nilai-nilai hakiki dan penting atau yang
mencerminkan sifat-sifat dari seorang wirausahawan adalah: Percaya diri,
Berorientasi tugas dan hasil, Keberanian mengambil risiko, Kepemimpinan yang
baik, Berorientasi ke masa depan, dan Keorisinilan: kreativitas dan inovasi. Seorang
wirausahawan agar sukses dalam menjalankan kegiatan bisnisnya juga harus
mempunyai sikap-sikap sebagai berikut: Berani, Jujur, Tekun, Ulet, Sabar, Tabah,
Positif, Rendah hati, Kemauan, dan Tanggung jawab.
BAB IV
Ciri-ciri wirausahawan yang sukses adalah sebagai berikut: Memiliki visi dan
tujuan yang jelas, Inisiatif dan selalu proaktif, Berorientasi pada prestasi, Berani
mengambil risiko, Kerja keras, Bertanggung jawab terhadap segala aktifitas yang
dijalankannya baik sekarang maupun yang akan datang, Komitmen pada berbagai
pihak adalah ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati, Mengembangkan dan
memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung
dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Etos kerja yang dapat dijadikan pedoman oleh siapa pun yang ingin meraih sukses
dalam aktifitas kehidupannya sehari-hari,dirumuskan oleh Jansen Sinamo dengan
istilah 8 etos kerja profesional yang terdiri dari:
1. Kerja adalah rahmat yaitu dengan semboyan sukses “ aku bekerja penuh rasa
syukur “
2. Kerja adalah amanah yaitu dengan semboyan sukses “ aku bekerja benar
penuh tanggung jawab”
3. Kerja adalah panggilan yaitu dengan semboyan sukses “ aku bekerja tuntas
penuh integritas “
4. Kerja adalah aktualisasi dengan semboyan sukses “ aku bekerja keras penuh
semangat”
5. Kerja adalah ibadah dengan semboyan sukses “ aku bekerja serius penuh
kecintaan “
6. Kerja adalah seni dengan semboyan sukses “ aku bekerja penuh kreativitas “
7. Kerja adalah kehormatan dengan semboyan sukses “ aku bekerja tekun penuh
keunggulan “
8. Kerja adalah pelayanan dengan semboyan sukses “ aku bekerja paripurna
penuh kerendahan hati “
BAB V
PRINSIP-PRINSIP
BAB VI
BAB VII
Sifat-sifat pemimpin ini diajarkan dalam dunia pewayangan yang dikenal sebagai
ajaran “ astra brata “ yaitu “ delapan ajaran kepemimpinan “ atau yang disebut juga “
delapan ajaran utama alamiah “ diantaranya : Watak matahari, Watak bulan, Watak
bintang, Watak angin, Watak mendung. Watak api, Watak samudra, dan Watak bumi.
Tipe-tipe kepemimpinan para pemimpin dalam organisasi yaitu: Demokratis,
Pemimpin merupakan suatu hak, Organisasi adalah milik pribadi, Bawahan adalah
alat semata, Selalu bergantung pada kekuasaan formal, Militeristis, Senang pada
formalitas yang berlebihan, Tidak mau menerima kritik dari bawahan, dan
Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses pengambilan keputusan adalah serangkaian tahap yang terdiri dari delapan
langkah yang meliputi: Mengidentifikasi masalah, Mengidentifikasi kriteria
keputusan, Memberi bobot pada kriteria, Menyusun alternatif, Menganalisis
alternatif, Memilih sebuah alternatif, Mengimplementasikan alternatif terpilih,
Mengevaluasi efektivitas keputusan, Pendapat lain menyimpulkan bahwa ada empat
langkah yang harus diperhatikan dalam proses pengambilan keputusan secara sehat
yaitu: Merumuskan masalah, Pengumpulan informasi, Memilih pemecahan keputusan
yang paling layak, dan Melaksanakan keputusan.
BAB IX
BAB X
PEMASARAN PRAKTIS
BAB XI
Gambaran umum proses negoisasi adalah: Relatif tidak berstruktur dan tidak ada
ketua sidang, Tidak ada aturan prosedur yang berlaku, Tidak ada agenda yang baku
dan tiap-tiap pihak memperjuangkan kepentingannya masing-masing, Melibatkan
proses pembicaraan, mendengarkan dan mengamati, Tujuannya adalah untuk
mencapai suatu kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak, Proses
negoisasi adalah milik pihak-pihak yang terkait, Negoisasi tidak selalu berakhir
dengan kesepakatan Ada empat hasil negoisasi yaitu: Menang-kalah, Kalah-menang,
Kalah-kalah, dan Menang-menang.
BAB XII
Kasmir menguraikan ada lima tujuan dari suatu usaha dilakukan studi kelayakan
yaitu: Menghindari risiko kerugian, Memudahkan perencanaan, Memudahkan
pelaksanaan pekerjaan, Memudahkan pengawasan, dan Memudahkan pengendalian.
Pihak-pihak yang berkepntingan terhadap studi kelayakan tersebut adalah: Pemilik
usaha, Lembaga keuangan, Pemerintah, Masyarakat luas, dan Manajemen perusahan.
Penyusunan sebuah studi kelayakan bisnis harus meliputi sekurang-kurangnya aspek-
aspek sebagai berikut: Pendahuluan, Aspek-aspek dan pemasaran, Aspek teknis dan
teknologi, Aspek organisasi dan manajemen, dan Aspek ekonomi dan keuangan.
BAB XIII
PERENCANAAN BISNIS
BAB XIV
BAB XV
Sudaryono
Asep Saefullah
BAB I
KEWIRAUSAHAAN
BAB II
BAB III
1. Membuat keputusan penting dan mengambil risiko tentang tujuan dan sasaran
perusahan
2. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahan
3. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani
4. Menghitung skala usaha yang diinginkannya
5. Menentukan permodalan yang diinginkannya dengan komposisi yang
menguntungkan
6. Memilih dan menetapkan kriteria pagawai dan memotivasinya
7. Mengendalikan secara efektif dan efisien
Mencari dan menciptakan berbagai cara baru Prinsip kewirausahan menurut didik
sbb: Harus optimis, Ambisius, Dapat membaca peluang, Sabar, Jangan putus asa, dan
Jangan takut gagal.
BAB IV
Agar ide-ide yang potensial dapat menjadi peluang bisnis,wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang itu secara terus-menerus. Proses penjaringan
ide merupakan cara terbaik untuk menuangkan ide potensial sehingga menjadi produk
dan atau jasa yang sesungguhnya.
BAB V
TANTANGAN BERKEWIRAUSAHAAN
Dalam konteks persaingan global yang semakin kompetitif dan terbuka, banyak
tantangan harus dihadapi. Setiap negara bersaing dengan mengedepankan keunggulan
sumber daya. Yang unggul dalam sumber dayalah yang akan memenangkan
persaingan. Tantangan persaingan global, pertumbuhan penduduk, pengangguran,
tanggung jawab sosial, keanekanrgaman ketenagakerjaan, etika, kemajuan teknologi
dan ilmu pengetahuan dan gaya hidup beserta kecenderungannya merupakan
tantangan yang saling terkait. Untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan
sumbe daya berkualitas yang dapat mencipatakan berbagai keunggulan, baik
keunggulan komperatif maupun keunggulan kompetitif dianatarnya melalui proses
kreatif dan inovatif berwirausaha.
BAB VI
Agar suskes pelaku wirausaha harus berani bermimpi bahkan juga di saat krisi
ekonomi. Orang juga harus punya keberanian mencoba. Kegagalan memang kata
yang tidak enak didengar. Kegagalan bukan sesuatu yang disukai tetapi selalu
dihindari orang. Orang lebih suka melhat orang yang sukses daripada melihat orang
gagal. Jadi bila ada wirausaha yang mengalami kegagalan jangan berharap orang akan
memujinya. Jadi bagi orang yang gagal, tidak ada gunanya murung dan terus
memikirkan kegagalannya. Yang diperlukan adalah mencari penyebabnya. Ia justru
harus lebih tertantang dengan usaha yang sedang dijalani, yang mengalami kegagalan
itu. Wirausaha harus menggunakan kegagalan itu untuk menemukan kekuatan baru
untuk meraih kesuksesan.
BAB VII
BAB VIII
Dengan memakai sebuah alat yang dikendalikan oleh komputer untuk menjelajah
web dan mengevaluasi pentingnya link-link, mereka membangun sebuah mesin
pencari. Page menemukan cara membangun server komputer menggunakan suku
cadang yang murah dan mudah didapat, bukan mesin bauatan khusus yang dijual
perusahan komputer dengan harga ratusan ribu dollar.
Google nyaris tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk pemasaran, hanya
mengandalkan berita dari mulut ke mulut. Alih-alih mengumpulkan pendapatan di
atas kertas melalui sebuah IPO premature, google menemukan sebuah arus
pendapatan yang jelas dari penjualan hasil pencariannya pada mesin-mesin pencari
lain, termasuk pemimpin pasar. Google bukan hanya sekedar tempat berkumpul anak
kuliahan. Ide-ide muncul setiap saat di bagian situs yang disebut google labs. Google
juga menjaga algoritma inti mereka sebagai basis dari bisnisnya, layaknya menjaga
berlian di mahkota kerajaan. Meski begitu mereka memperkenankan pengembanganh
untuk mengunduh mesin pencari mereka untuk digunakan pada aplikasi mereka
sendiri.
BAB IX
PENGEMBANGAN RENCANA PEMASARAN
Ada beberapa hal harus dilakukan pada kegiatan pemasaran yaitu: Analisis
pasar,dalam strategi pemasaran digunakan SWOT (strength, weakness, opportunity,
dan treat). Bauran pemasaran, bauran pemasaran tidak dapat dilepaskan dari evaluasi
rumus P-5 (product, price, place, promotion dan person). Metode pengumpulan data
primer meliputi sebagai berikut: 1) Metode observasi, Manusia, dan Mekanika. 2)
Metode yang mengandung pertanyaan. Survey dapat dilakukan melalui surat dan
telepon, Wawancara individu, dan Pengalaman.
Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru yaitu:
Cara menciptakan pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
BAB X
Etika adalah standar perilaku dan nilai-nilai moral yang menyangkut tindakan
yang benar dan salah yang terjadi di dalam lingkungan kerja. CSR adalah bentuk
tanggung jawab dari setiap perusahan terhadap lingkungan terutama terhadap
kemungkinan kerusakan lingkungan yang semakin parah. Pelanggaran etika atau
pelanggaran etis yang buruk akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
BAB XI
Buku pertama karangan Kasmir yang berisi 19 bab isinya cukup lengkap karena
di setiap bab ada dicantumkan rangkuman dan soal untuk diskusi itulah yang menjadi
keunggulan buku pertama dibandingkan kedua buku lainnya, tatanan bahasa yang
menurut saya secara subjektif cukup sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan karya
ilmiah, begitu pula dengan ketiga buku lainnya. Cover atau sampul buku kedua
karangan Yusuf, dan buku ketiga karangan Sudaryono sangat menarik sesuai dengan
isi materi buku tersebut. Bahasa yang digunakan juga sederhana sehingga
memudahkan pembaca untuk memahami materi di dalamnya. Ketiga buku ini sama-
sama membahas tentang kewirausahan dan dijelaskan juga studi kelayakan bisnis.
Kemudian yang menjadi kelemahan dari ketiga buku menurut saya pendapat
pribadi adalah bahwa buku pertama karangan Kasmir gambar yang ada di
cover/sampul tidak mencerminkan isi dari buku tersebut yaitu membahas tentang
kewirausahan. Sederhananya apabila orang hanya melihat gambar yang ada di cover
tidak akan tahu bahwa buku tersebut membahas mengenai kewirausahan. Malahan
gambar cover nya tidak bersinergi dengan isinya. Kelemahan buku kedua karangan
Yusuf dan buku ketiga karangan Sudaryono adalah tidak dicantumkannya rangkuman
dan soal diskusi di setiap bab buku.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap buku memiliki kelebihan atau kelemahan masing-masing dan setiap buku
memiliki penjelasan yang terperinci dan mudah dimengerti oleh pembaca dan setiap
buku memuat sumber informasinya.
B. Saran.
Untuk buku-buku yang memiliki kekurangan atau kelemahan seperti yang telah
saya muat dalam bab sebelumnya hendaknya diperhatikan bagi penulis buku ini dan
dapat membantu penulis dalam perbaikan buku kedepannya. Meskipun saya sendiri
belum pernah mengarang/menulis sebuah buku, akan tetapi berikut ini setidaknya
saran yang bisa saya berikan: