DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU:
Mhd.Dominique Mendoza, S.Kom., S.E., M.M
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan sanggup
menyelesaikan makalh ini tepat waktu dan dengan baik. Terimakahsih saya ucapkan kepada
Bapak Mhd.Dominique Mendoza, S.Kom., S.E., M.M selaku dosen mata Kewirausahaan yang
memberikan tugas ini dan juga membimbing saya, Sehingga saya dapat lebih memahami
mengenai Kewirausahaan melalui perkuliahan dan melalui makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Ringkasan buku who
move my cheese”, yang saya sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini juga
memuat tentang. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail
yang cukup jelas bagi pembaca.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk
saran dan kritiknya yang bersifat membangun untuk kebaikan makalah ini kedepannya. Terima
kasih.
Penulis
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan………………………………………………………... 15
Daftar Pustaka......................................................................................... 16
PENDAAHULUAN
Apa jadinya bila suatu saat, secara tiba-tiba atau perlahan, kita kehilangan cheese milik
kita sendiri? Sesuatu yang sangat kita butuhkan, atau yang kita cintai, atau yang kita andalkan
untuk bertahan hidup. Sesuatu yang kita kira tak akan habis atau pergi meninggalkan kita, tapi
kemudian kita sadari sudah lepas dari genggaman. Apakah kita siap? Bagaimana sikap kita jika
hal itu terjadi?
Who Moved My Cheese? menceritakan tentang ini semua. Tentang bagaimana sikap
seseorang terhadap perubahan dalam hidup. Diceritakan dengan gaya penuturan dongeng, Who
Moved My Cheese? telah mengubah cara pandang pembacanya atas perubahan dan mengubah
hidup banyak orang. Seperti apa, sih, ceritanya? Adalah Sniff (Endus) dan Scurry (Lacak), dua
ekor tikus yang hidup di dalam sebuah labirin yang rumit dan luas. Di sana, di suatu tempat yang
terpisah-pisah, terdapat keju-keju lezat dan beraneka ragam, yang selalu diburu oleh kedua tikus
ini. Tak hanya mereka, dua kurcaci Hem (Kaku) dan Haw (Aman) juga tinggal di sana dan sama-
sama berburu cheese. Setiap pagi, keempat makhluk ini sudah bangun dan bergegas mencari keju
di dalam labirin, menyisir lorong demi lorong dan banyak ruangan. Kadang mereka
menemukan cheese yang lezat, tapi seringnya pulang dengan tangan hampa.
Membaca Who Moved My Cheese? untuk yang kedua kalinya saat ini, di usia yang
sekarang, terasa sangat jauh berbeda dibandingkan ketika membacanya pertama kali saat saya
masih duduk di bangku kuliah. Kalau dulu, kisah yang disampaikan di buku ini terasa cukup
membingungkan dan agak sulit untuk dimengerti. Saat itu saya hanya mengerti cerita perburuan
keju oleh Sniff, Scurry, Hem dan Haw saja, bahwa ceritanya asyik dan mengandung pesan yang
bagus tentang perubahan. Ya, hanya sebatas itu saja. Berbeda dengan sekarang. Apa yang
dijelaskan di dalam buku Who Moved My Cheese? kini terasa lebih nyata, lebih mirip dengan diri
saya.
Sniff, Scurry, Hem dan Haw adalah tokoh imajiner yang menggambarkan sikap-sikap di
dalam diri kita masing-masing. Sniff mampu mencium adanya perubahan dengan cepat. Scurry
dengan cepat bergegas mengambil tindakan atas perubahan. Haw adalah kurcaci yang baru mulai
menyesuaikan diri dengan perubahan bila ternyata perubahan itu mendatangkan sesuatu yang
baik bagi dirinya. Sedangkan Hem, ia menolak setiap perubahan karena perubahan akan selalu
mendatangkan sesuatu yang buruk. Empat sikap ini selalu ada di dalam setiap diri manusia.
Sering kali kita enggan menyesuaikan diri dengan perubahan meskipun perubahan itu pasti
terjadi dalam hidup. Alasannya lebih banyak karena takut. Kita takut gagal. Kita takut
meninggalkan cheese lama kita untuk mencari cheese baru karena merasa sudah berada di zona
aman. Kita sulit beradaptasi karena dinding ketakutan kita terlalu besar. Sniff dan Scurry tidak
mengenal kata takut. Mereka tidak berpikir panjang untuk mengambil keputusan. Haw awalnya
takut, namun kemudian ia sadar bahwa dirinya juga harus bisa beradaptasi dengan perubahan.
Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, bukan? Sedangkan Hem? Ia merupakan
gambaran diri kita yang dilanda ketakutan sehingga akhirnya terpuruk meratapi nasib.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana buku who move my cheese
2. Untuk mengetahui karakter yang ada dalam buku who move my cheese
3. Untuk mengetahui cara menyikapi masalah yang akan terjadai
4. Untuk dapat mencontohkan pelajaran yang dapatr kita ambil datri buku tersebut
PEMBAHASAN
Who move my cheese atau dalam bahasa Indonesia siapa yang memindahkan keju saya ?
Adalah salah satu buku terbaik karangan Spencer Johnson yang sangat popular dikalangan dunia
usaha. Dalam buku ini bercerita tentang dua ekor tikus dan dua kurcaci, untuk mempertahankan
kelangsungan hidup mereka demi mencari makanan, makanan dan makanan. Dua ekor tikus
bernama sniff dan scurry. Kedua tikus ini mengajarkan kita tentang bagaimana pola pemikiran
seekor binatang pengerat yang hanya berfikir untuk sederhana. Berbeda dengan kedua kurcaci,
Hem dan Haw yang mempunyai kemiripan dengan manusia. Mereka diberikan kelebihan
daripada tikus yaitu akal pikiran yang cerdas serta emosi yang kompleks sebagaimana seorang
manusia. Namun dalam kenyataannya sniff dan scurry lebih unggul dari Hem dan Haw ketika
mereka terjebak dalam situasi sangat sulit dalam labirin yang sama. Yaitu saat persediaan
makanan habis. Disinilah kepingan puzzle kehidupan mulai terbuka lebar ketika sniff dan scurry
menggunakan metode tiral dan error dalam mencari cheese. Yang dibahas dalam buku inni yaitu
Cara sukses dalam menghadapi perubahan dalam kehidupan. Perubahan merupakan suatu hal
yang pasti terjadi dalam kehidupan, baik dalam urusan bisnis, pekerjaan, pernikahan maupun
kesehatan. Oleh karena itu, Anda perlu menyikapi setiap perubahan yang terjadi dengan bijak
serta mempersiapkan diri agar mampu menghadapi dan melewatinya dengan sukses. Dalam
pimtar ini Anda akan mempelajari cara menyikapi dan menghadapi perubahan yang terjadi
melalui sebuah kisah sederhana yang sarat makna.
Bisa ditebak, kalau cheese dan labirin dalam cerita ini sebenarnya sebuah analogi saja.
“Cheese adalah perumpamaan tentang hal-hal yang kita inginkan dalam hidup ini, baik itu
pekerjaan, hubungan, rumah yang besar, kebebasan, kesehatan, pengakuan, kedamaian
batin, atau bahkan kegiatan ringan seperti lari pagi…”
“… labirin adalah tempat dimana Anda mencari apa yang Anda inginkan – perusahaan
tempat Anda bekerja, keluarga atau masyarakat sekitar anda.”
1. Sniff –
Memiliki sifat yang mencium serta mengantisipasi perubahan.
2. Scurry –
Memiliki karakter yang segera bergegas mengambil tindakan.
3. Hem –
Memiliki karakter yang mudah marah terhadap perubahan dan menganggapnya tidak
adil.
4. Haw –
Bersifat yang pada awalnya enggan berubah tetapi pada akhirnya menyadari bahwa harus
ikut perubahan yang terjadi disekelilingnya
Quotes Favorit
“…Situasi di sini sudah berubah, Hem. Mungkin kita juga perlu berubah dan melakukan
sesuatu yang berbeda.” (hal. 48)
“Kalau Anda tidak berubah, anda punah.” (Hal. 56)
“Terus bergerak menuju arah baru membantu Anda menemukan cheese baru.” (Hal. 66)
“Apa yang kita takutkan tidaklah seburuk yang kita bayangkan. Ketakutan yang kita biarkan
berkembang dalam pikiran kita akan lebih buruk daripada kenyataan yang sebenarnya.”
(Hal. 79)
“Memperhatikan berubahan-perubahan kecil sejak awal membantu Anda beradaptasi
dengan perubahan-perubahan besar yang akan muncul.” (Hal. 88)
PENUTUP
1. Pertama Saya akan memperkenalkan 4 tokoh utama dari Buku tersebut, tokoh ini
digambarkan dengan binatang pengerat yaitu tikus. Tokoh-tokoh tersebut adalah:
1. Sniff ( Endus), yang mampu mencium adanya perubahan dengan cepat
2. Scurry (Lacak), yang segera bergegas mengambil tindakan
3. Hem (Kaku), yang menolak serta mengingkari adanya perubahan karena takut
perubahan akan mendatangkan sesuatu yang buruk
4. Haw (Aman), yang baru mencoba beradaptasi jika ia melihat perubahan mendatangkan
sesuatu yang lebih baik
2. Jika Anda tidak berubah menjadi lebih baik, Anda akan punah
3. Gerakan ke arah baru, membantu Anda menemukan hal yang baru.
4. Saat Anda meninggalkan rasa takut dibelakang, Anda akan merasa bebas
5. Membayangkan Diriku sendiri sedang menikmati hal baru, bahkan sebelum Aku
menemukannya, telah mengarahkan Aku kepadanya
6. Keyakinan lama tak akan membawa Anda kepada hal baru
7. Saat Anda sadar bahwa Anda bisa menemukan hal baru dan menikmati hal baru itu, Anda
akan mengubah haluan
8. Memperhatikan perubahan-perubahan kecil sejak awal akan membantu Anda
menyesuaikan diri terhadap perubahan besar yang akan muncul
9. Perubahan selalu terjadi, perhatikan perubahan itu, dan lakukan antisipasi terhadap
perubahan itu
10. Sesuaikan diri dengan cepat. Semakin cepat Anda melupakan hal lama, semakin cepat
Anda menemukan hal baru.
11. Jika anda ingin meraih kesuksesan, move on lah saat anda berada pada zona nyaman,
berkreasi dan berinovasilah.