Skor Nilai :
Madrasah
NIM : 7191142011
MEDAN, MARET 20
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
Dalam penyusunan critical book ini, saya tidak lupa mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan
penulisan Critical Jurnal ini dengan baik. Dan tidak lupa pula saya mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Pengampu Sani Susanti, S.Pd., M.Pd. yang telah
bagi penyusun. Oleh karena itu, saya berharap sekiranya Critical jurnal ini dapat
Saya sadar critical jurnal ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya
berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan critical Jurnal
ini. Dan saya berharap semoga critical book ini bermanfaat bagi kita semua.
2
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR………………………………………………………………..…2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………4
C. Manfaat CJR………………………………………………….………………….4
D. Identitas Jurnal………………………………………………………………….5
A. Pembahasan Isi…………………………………………………………………9
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………14
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….14
B. Rekomendasi…………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA………………………..………………………………..………….15
3
BAB I
PENDAHULUAN
bacaan kita selain buku dalam mempelajari mata kuliah Pofesi Kependidikan,
mengetahui journal mana yang lebih relevan untuk dijadikan sumber bacaan.
1. Untuk memenuhi salah satu dari enam tugas wajib mata kuliah Profesi
Kependidikan
dikritikalisasi
4. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang di berikan
nyata
C. Manfaat CJR
1. Agar pembaca maupun penulis tanggap terhadap hal-hal penting yang ada
2. Untuk memahami tentang Profesi Kependidikan yang ada dalam jurnal ini
4
D. Identitas Journal
7.AlamatSitus
:http://ejournal.stitmuhpacitan.ac.id/index.php/tajdid
/article/view/38/51
5
BAB II
4. Pendekatan kembali kepada sifat atau ciri pemimpin yang menjadi acuan
dengan teori situasional yang mendasarkan bukan pada tingkah laku seorang
tertentu. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Tannenbaum bahwa
gaya kepemimpinan yang baik adalah perpaduan yang serasi antara suatu macam
gaya dengan struktur tugas dan kekuatan sosial. Yang termasuk dalam teori
Kepala madrasah adalah tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk
tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid
adalah:
6
1. Perencanaan sekolah yang berarti menjadikan arah sekolah sebagai
strategi pencapaian.
3. Menggerakkan staf dalam arti motivasi staff dalam arti memotivasi staf
didik.
peserta didik
pembelajaran.
7
ini merupakan upaya pengembangan kualitas guru. Lalu pemberian motivasi
secara continue agar mengubah energy guru sehingga membentuk aktivitas nyata
8
BAB III
PEMBAHASAN
1. Supervisi Pendidikan
Secara implisit definisi supervisi memiliki wawasan dan pandangan baru tentang
daya manusia, melalui beberapa proses dan mekanisme agar supaya tercipta hasil
yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Seorang guru pada dasarnya sudah
a.Motivasi Intrinsik
9
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu apakah karena
adanya ajakan, suruhan, atau paksaandari orang lain sehingga dengan kondisi
motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar
karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah
karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan
kondisi yang
Perubahan budaya kerja merupakan suatu variasi dari corak hidup yang
baru dalam
masyarakat tersebut.
Perubahan budaya kerja dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara
pembentukan budaya disiplin bagi tenaga pendidik agar supaya mereka mempu
madrasah. Disiplin berarti tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, punya
ketaatan serta pengendalian diri secara sadar, rasional, dan tidak memaksakan
disarankan bagi guru yang belum menguasai 8 s.d 10 modul atau ditunjukkan
10
pada rapot dengan 8 s.d.10 bagan merah. Moda Daring Kombinasi disarankan
bagi guru yang rapotnya merah sebanyak 6 s.d. 7 modul belum dikuasai. Apabila
mengikuti guru pembelajar Daring. Moda tersebut bukanlah batasan yang kaku.
kompetensi guru dapat melaksanakan moda secara fleksibel. Hal tersebut dengan
pertimbangan jumlah guru dalam satu rombongan belajar dalam satu mata
kompetensi guru yang diukur melalui hasil UKG. Peningkatan kompetensi guru
a) Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus
keguruan;
11
Jadi kompetensi profesional secara spesifik dapat dilihat dari indikator- indikator
sebagai berikut.
pendidikan.
12
2.Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut
Kelebihan Jurnal
Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis termasuk font ialah artikel
ini tampilannya sangat menarik dan tata letak tulisannya pun rapi seta
Dari aspek isi artikel ini pembahasannya sudah lengkap seta memiliki
batasan dalam menentukan topik sehingga pembaca tidak sulit dlam memahami
isi artikel dan dilengkapi dengan contoh suatu permasalahan dan didampingi
Dari aspek tata bahasa artikel tersebut ialah menggunakan bahasa yang
baik dimana pembaca sudah mengunakan bahasa yang baku sehingga mudah di
pahami.
1. Di dalam jurnal tidak dijelaskan bagaiman ciri-ciri kompentensi guru yang baik.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
kebijakannya yang diterapkan, dengan melibatkan semua pihak yang terkait serta
maka kompetensi guru dapat dikembangkan dengan baik, sehingga akan tercipta
B. Rekomendasi
Jurnal ini sangat baik untuk menunjang pengetahuan pembaca dengan teori dan
Jurnal ini sangat bagus namun alangkah baiknya jika penjelasan isi jurnal lebih di
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=2ahUKEwi2teGQqrLoA
hXPR30KHYSPDWAQFjAAegQIBhAB&url=http%3A%2F
%2Fejournal.uika-bogor.ac.id%2Findex.php%2FANDRAGOGI%2Farticle
%2Fdownload%2F1066%2F876&usg=AOvVaw3Uv3pP_vEmbDJbe8-
8o3Wb
15