Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“KEPEMIMPINAN”

Dosen Pengampu :
ELVI MAILANI, S.Pd, M.Pd

Oleh :
Nama : Rachel Ria Felisiana Sidebang
Nim : 1203311110
Kelas : K/2020

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa  yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita  semua, atas berkat karunia-Nyalah saya
dapat menyelesaikan makalah Critical Journal Review ini tanpa halangan dan selesai tepat
pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih  kepada ibu Elvi Mailani, S.Pd, M.Pd, yang telah  memberikan  tugas Critical Journal
Review ini sehingga saya dapat lebih memahami lebih jauh mengenai seperti apakah
sebenarnya yang di bahas dalam jurnal yang saya review serta apa kelebihan dan
kekurangannya dan  oleh  karena  itu  saya  dapat  menyelesaikan  penyusunan  makalah ini
dengan baik.
Saya sadar makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya
berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan
seluruh pembaca pada umumnya. Sekian dan terimakasih.

Medan, 23 Oktober 2020

Rachel Ria Felisiana Sidebang


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


B. Tujuan Penulisan CJR
C. Manfaat CJR
D. Identitas Jurnal

BAB II PEMBAHASAN : REVIEW JURNAL

A. Deskripsi Isi Jurnal Utama


B. Deskripsi Isi Jurnal Pembanding
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan


terutama buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal
maka mahasiswa/i ataupun sipengkritik dapat melihat mana jurnal yang perlu
diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan.

Pada makalah ini di sertakan keunggulan dan kekurangan dari jurnal


tersebut. Baik itu dari segi penulisan dan pemakaian bahasa, bahan materi yang
sampaikan, maupun dari segi kelengkapan materi. Karena pada dasarnya tidak ada
jurnal yang sempurna. Dengan demikian, diharapkan tidak ada pihak-pihak yang
tersinggung atas penyajian makalah ini. Karena makalah ini dibuat dari sudut opini
pembaca.

B. Tujuan Penulisan CJR


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menguraikan tentang
kelebihan dan kekurangan dari sebuah jurnal, hal ini dilakukan demi memenuhi
tugas Mata Kuliah Kepemimpinan. Critical Journal Review bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa di dalam menilai sebuah jurnal.
C. Manfaat CJR
Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu :

1. Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang direview.


2. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.
3. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.
4. Dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.
5. Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN : REVIEW JURNAL
A. Deskripsi Isi Jurnal Utama
1 Judul Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Kinerja Guru Pada Sd Negeri 2
Lambheukabupaten Aceh Besar
2 Jurnal Jurnal Dministrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas
Syiah Kuala
3 Download file:///C:/Users/asus/Downloads/document.pdf
4 Volume, Vol 3
ISSN, 2302 – 0156
Halaman Hal 69 – 78
5 Tahun 2015
6 Penulis Rosdina , Prof. Dr. Murniati, M.Pd. , Prof. Dr. Yusrizal,
M.Pd.
7 Reviewer Rachel Ria Felisiana Sidebang
8 Tanggal 23 Oktober 2020
9 Abstrak
Penelitian
-Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku
kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan
kinerja guru pada SD Negeri 2 Lambheu Kabupaten
Aceh Besar.
-Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru.
-Assesment Data Teknik pengumpulan data dapat dilakukan degan
observasi (pengamatan), interview (wawancara),
quisioner (angket), dokumnetasi dan gabungan
keempatnya.
-Kata Kunci Kepemimpinan,KepalaSekolah dan Kinerja Guru
10 Pendahuluan
- Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan secara mikro sangat
dan Teori ditentukan oleh operasionalisasi manajemen ditingkat
sekolah. Pendidikan merupakan masalah penting yang
harus mendapatkan perhatian dari semua pihak,
mengingat pentingnya pendidikan dalam meningkatkan
taraf hidup dan kecedasan kehidupan bangsa maka
sudah selayaknya pemerintah mengarahkan perhatian
khusus terhadap mutu pendidikan dan perluasan
kesempatan belajar kejenjang yang lebih tinggi bagi
guru.
Kepemimpinan pada hakekatnya merupakan fungsi dari
manajemen. Kepala sekolah harus dapat mengelola
sekolahnya agar mampu berkembang dari waktu ke
waktu. Kemampuan mempimpin oleh kepala sekolah
adalah hal terpenting di dalam sebuah sistem sekolah
dasar.
Menurut Usman (2009:284) perspektif perilaku berfokus
pada perilaku pemimpin yang dapat diamati, gaya
bersikap dan bertindak seperti cara memerintah, cara
mengambil keputusan, cara memotivasi, cara
berkomunikasi, cara berkoordinasi dan sebagainya
sehingga pandangan perilaku ini dikenal dengan sebutan
one best way (satu jalan terbaik).
Menurut Purwanto (2009:24) ada beberapa konsep
kepemimpinan ditinjau dari sejarah perkembangannya di
antaranya adalah: 1. Suatu konsep yang menganggap
bahwa kepemimpinan merupakan suatu kemampuan
yang berupa sifat-sifat yang dibawa sejak lahir yang ada
pada diri seorang pemimpin. 2. Konsep kedua agak lebih
maju lagi. 3. Konsep ketiga merupakan konsep yang
lebih maju lagi.
Thoha (Masaong, 2011:162) menjelaskan: “gaya
kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan
oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain yang dilihat.
Menurut Fattah yang disadur oleh Usman
(2007:108),adalah: indikator kinerja merupakan sesuatu
yang akan dihitung dan diukur, oleh karena itu indikator
kinerja harus dapat mengidentifikasi bentuk pengukuran
yang akan menilai hasil dan outcome dari aktivitas yang
dilaksanakan.
Tugas profesional kepala sekolah menurut Karwati dan
Priansa (2013:116) yaitu sebagai: “(1) educator
(pendidik); (2) manajer; (3) administrator; (4) supervisor
(pengawas); (5) Leader (pemimpin); (6) Inovator; dan
(7) Motivator”.
11 Metode Penelitian
- langkah Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah
Penelitian melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang
dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan
data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan
lapangan, dokumen pribadi, dan dokumen resmi lainnya.
Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif
adalah menggambarkan realita di balik fenomena secara
mendalam, rinci dan tuntas.
-Hasil Penelitian 1. Perumusan kebijakan kepala sekolah dalam
meningkatkan kemampuan guru-guru, yaitu Kepala
sekolah adalah sebagai pendidik yang fungsinya
memberi bimbingan kepada guruguru selaku
bawahannya, atas bimbinganbimbinganya tersebut
kepala sekolah dapat mengukur kinerja guru dengan
melihat meningkatnya kemampuan murid-murid seperti
semakin membaik nilai dan perilaku muridmurid.
2. Program Kepala Sekolah sebagai pemimpin dalam
meningkatkan kedisiplinan guru-guru, yaitu Kepala
sekolah SD Negeri 2 Lambheu Kabupaten Aceh Besar
memiliki programprogram untuk meningkatkan
kedisiplinan guruguru. Komunikasi yang lancar secara
timbal balik di antara kepala sekolah dan guru-guru
merupakan hal terpenting di antara semua jenis program
yang ia terapkan.
3. Strategi Kepala Sekolah sebagai pemimpin dalam
meningkatkan tanggung jawab guru-guru, dimana
strategi yang dipakai oleh kepala sekolah SD Negeri 2
Lambheu Kabupaten Aceh Besar adalah dengan
membuat aturan-aturan secara bersama-sama dengan
guru, kemudian ia mengunjungi setiap kelas untuk
melakukan sendiri tugas guru yang berhalangan. Kepala
sekolah juga mengevaluasi di dalam rapat dengan
sekalian guru tentang sejauh mana tanggung jawab yang
disetujui untuk dijalankan telah dapat dilakukan.
4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru,
dimana faktor-faktor yang mempengaruhi kepala
sekolah SD Negeri 2 Lambheu Kabupaten Aceh Besar
memberikan contoh langsung melalui tindakannya
terhadap semua hal yang terkait dengan meningkatkan
kinerja guru dan lainnya adalah meningkatnya derajat
sekolah yang ia pimpin.
-Diskusi Penelitian 1. Perumusan kebijakan kepala sekolah dalam
meningkatkan kemampuan guru-guru. Cara ini, dengan
sendirinya membuat semua hal yang dilakukan guru
akan diketahui oleh kepala sekolah yang
disampaikannya di dalam pertemuan resmi dengan
semua guru. Inilah yang membuat semua guru terpicu
karena murid-murid adalah bentuk evaluasi mereka
secara langsung dan tidak langsung.
2. Program Kepala Sekolah sebagai pemimpin dalam
meningkatkan kedisiplinan guru-guru, di dalam
menjalankan progamnya tersebut, kepala sekolah
menyebutkan nama-nama guru yang hadir ke sekolah
dan masuk ke dalam kelas tugasnya masing-masing
dengan tepat waktu di hadapan umum, akan tetapi ia
menegur guru yang datang terlambat atau terlambat
masuk jam pelajarannya secara terpisah.
3. Strategi Kepala Sekolah sebagai pemimpin dalam
meningkatkan tanggung jawab guru-guru, yaitu dengan
strategi tersebut, kepala sekolah dapat mengukur sejauh
mana tanggung jawab guru-guru, apa kendala yang
timbul dan bagaimana solusinya.
4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru, yaitu
secara menyeluruh kepala sekolah berkeinginan, murid
sekolah yang dipimpinnya bisa mengikuti acara dan
kompetisi di tingkat propinsi dan nasional sebagaimana
SD yang berprestasi lainnya.
-Daftar Pustaka Rosdina , dkk. 2015. Perilaku Kepemimpinan Kepala
Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru Pada Sd
Negeri 2 Lambheukabupaten Aceh Besar. Banda Aceh:
Jurnal Dministrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas
Syiah Kuala.
12 Analisis Jurnal
-Kelebihan 1. Pemaparan materi pada jurnal ini sudah lengkap di
Penelitian/Jurnal mulai dari latar bekang penelitian sampai kesimpulan
dan saran dari hasil penelitian.
2. Jurnal ini memiliki kerangka yang lengkap.
3. Hasil penelitian memiliki kesimpulan yang baik dan
akan membawa dampak besar untuk perkembangan
Pendidikan sekolah memalui kepemimpinan di kepala
sekolah
-Kekurangan 1. Kepemimpinan kepala sekolah yang telah terbukti
Penelitian/Junal berhasil hendaknya turut dijelaskan pula kepada guru-
guru dan sekalian murid supaya mereka bisa
menerapkannya di luar sekolah, baik di rumah maupun
di lingkungan masyarakat.
13 Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan bahwa:
(1) Perumusan kebijakan kepala sekolah dalam
meningkatkan kemampuan guru-guru pada SD Negeri 2
Lambheu Kabupaten Aceh Besar telah membuat aturan-
aturan tertulis maupun lisan sesuai visi misi sekolah
dengan melibatkan guru, sasaran sekolah dan kepala
sekolah merumuskan kegiatan-kegiatan untuk
meningkatkan kemampuan guru. Hasil ini membuat
guru-guru dapat mengajar dengan lebih baik sehingga
murid-murid lebih mudah memahami pelajaran dan
dapat merasakan adanya kenyamanan selama disekolah
dan tercapaianya mutu pendidikan yang lebih baik;
(2) Program kepala sekolah sebagai pemimpin dalam
meningkatkan kedisiplinan guru-guru pada SD Negeri 2
Lambheu Kabupaten Aceh Besar dengan memakai
komunikasi yang baik (tidak kasar, melakukan
pengawasan langsung, tidak arogan dan otoriter),
menyusun program KKG, seminar-seminar dan
workshop dengan program ini menunjukkan hasil yang
menggembirakan, guru lebih disiplin sehingga dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik;
(3) Strategi Kepala Sekolah sebagai pemimpin dalam
meningkatkan tanggung jawab guru-guru pada SD
Negeri 2 LambheuKabupaten Aceh Besar dengan
melibatkan semua guru dan memberikan contoh
langsung dan
(4) Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru adalah
keinginannya meningkatkan prestasi sekolah supaya
punya prestasi yang lebih baik di tingkat Aceh dan
nasional. Hal tersebut adalah faktor utama yang
mempengaruhinya disertai factor umum lainnya, seperti:
kondisi pribadi kepala sekolah, organisasi sekolah,
lingkungan eksternal.
14 Saran 1. Kepemimpinan kepala sekolah yang telah terbukti
berhasil hendaknya turut dijelaskan pula kepada guru-
guru dan sekalian murid supaya mereka bisa
menerapkannya di luar sekolah, baik di rumah maupun
di lingkungan masyarakat.
2. Sistem kepemimpinan yang baik dan telah berhasil
diterapkan oleh kepala sekolah SD Negeri 2 Lambheu
Kabupaten Aceh Besar hendaknya dirumuskan secara
tertulis supaya bisa menjadi perbandingan bagi
pemimpin pengganti kelak.
3. Pemerintah hendaknya mengirim tim untuk
memeriksa sendiri sistem kepemimpinan kepala sekolah
yang ada di Aceh sehingga sekolah terbaik dapat
diberikan penghargaan.
15 Referensi Karwati, Euis dan Priansa, Donni Juni. (2013). Kinerja
dan Profesionalisme Kepala Sekolah Membangun
Sekolah yang Bermutu. Bandung: Alfabeta.
Masaong, Abd Kadim dan Arfan A. Tilome. (2011).
Kepemimpinan Berbasis Multiple Intellegence.
Bandung: Alfabeta.
Murniati,AR. (2008). Manejemen Strategik Peran
Kepala Kepala Sekolah Dalam Pemberdayaan.
Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.
dll

B. Deskripsi Isi Jurnal Pembanding


1 Judul Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah
2 Jurnal Jurnal Tarbiyah
3 Download https://core.ac.uk/download/pdf/267075353.pdf
4 Volume, Vol 22
ISSN, 1854 - 2627
Halaman Hal 66 – 86
5 Tahun 2015
6 Penulis Wahyudin Nur Nasution
7 Reviewer Rachel Ria Felisiana Sidebang
8 Tanggal 23 Oktober 2020
9 Abstrak
Penelitian
-Tujuan Penelitian Untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan peran
sosial sekolah, maka peran kepemimpinan pendidikan
harus berjalan optimal. Secara operasional
kepemimpinan pendidikan harus berlangsung efektif
bagi kemajuan organisasi sekolah.
-Subjek Penelitian konsep kepemimpinan, (pengertian kepemimpinan,
unsur-unsur kepemimpinan, dan peran kepemimpinan)
dan kepemimpinan pendidikan di sekolah (pengertian
kepemimpinan pendidikan, dan kepemimpinan kepala
sekolah).
-Assesment Data ----
-Kata Kunci Kepemimpinan, Pendidikan, dan Sekolah
10 Pendahuluan
- Latar Belakang Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan
dan Teori untuk mempengaruhi, mengkoordinir, dan
menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannya
dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan agar
dapat dicapai tujuan pendidikan atau sekolah secara
efektif dan efisien. Agar tujuan sekolah dapat dicapai
secara efektif dan efisien dibutuhkan kepemimpinan
kepala sekolah yang efektif. Ada tujuh karekateristik
kepemimpinan kepala sekolah efektif: (1) memiliki visi
yang jelas, (2) memiliki harapan tinggi terhadap prestasi
; (3) memprogramkan dan memberikan umpan balik
yang positif dan konstruktif , (4) mendorong
pemanfaatan waktu secara efisien, (5) mendayagunakan
berbagai sumber belajar, (6), memantau kemajuan
peserta didik baik secara individual maupun kelompok,
(7), melakukan evaluasi dan perbaikan secara
berkesinambungan.
kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk mempengaruhi orang lain
(Makawimbang, 2012: 6).
Menurut Overton (2002: 3), kepemimpinan adalah
kemampuan untuk memperoleh tindakan pekerjaaan
dengan penuh kepercayaan dan Kerjasama
Menurut Wahab (2008: 83), unsur-unsur utama sebagai
esensi kepemimpinan adalah sebagai berikut:
a. Unsur pemimpin atau orang yang mempengaruhi;
b. Unsur orang yang dipimpin sebagai pihak yang
dipengaruhi; c. Unsur interaksi atau kegiatan atau usaha
dan proses mempengaruhi; d. Unsur tujuan yang hendak
dicapai dalam proses mempengaruhi;
e. Unsur perilaku/kegiatan yang dilakukan sebagai hasil
mempengaruhi.
Menurut Newell (1978: 150) peran adalah sama dengan
perilaku dalam kedudukan tertentu dan mencakup
perilaku itu sendiri dan sikap serta nilai yang melekat
dalam perilaku.
peran kepemimpinan yang dicontohkan oleh Nabi
Muhammad SAW dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu:
a. Servan (pelayan). Memberikan pelayanan pada anak
buahnya untuk mencari kebahagiaan dan membimbing
mereka menuju kebaikan;
b. Guardian (penjaga). Menjaga komunitas Islam dari
tirani dan tekanan. Seperti diungkapkan pada Sahih
Muslim No. 4542, yaitu: “pemimpin bagi muslim adalah
perisai bagi mereka” (Rivai, 2003: 149).
Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan
untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat dicapai
secara efektif dan efisien (Makawimbang, 2012: 29).
11 Metode Penelitian
- langkah Indikator kepala sekolah efektif secara umum dapat
Penelitian diamati dari tiga hal pokok sebagai berikut.
1. komitmen terhadap visi sekolah dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
2. menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam
mengelola dan memimpin sekolah.
3. senantiasa memfokuskan kegiatannya terhadap
pembelajaran dan kinerja guru di kelas
-Hasil Penelitian Konsep Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan
mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi
tertentu agar bersedia bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.
2. Unsur-Unsur Kepemimpinan
Proses kepemimpinan mengandung lima unsur
mencakup:
1) pemimpin adalah orang yang mengarahkan
pengikut, melahirkan kinerja/aktivitas,
2) pengikut adalah orang yang bekerja dibawah
pengaruh pimpinan,
3) konteks adalah situasi (formal atau tidak
formal, social atau kerja, dinamis atau statis,
darurat atau rutin, rumit atau sederhana sesuai
hubungan pemimpin dan pengikut,
4) proses adalah tindakan kepemimpinan,
perpaduan memimpin, mengikuti, bimbingan
menuju pencapaian tujuan, pertukaran,
membangun hubungan.
5) hasil adalah yang muncul dari hubungan
pemimpin, pengikut dan situasi (rasa hormat,
kepuasan dan kualitas produk
3. Peran Kepemimpinan
ada empat peran kepemimpinan efektif, yaitu
sebagai penentu arah, agen perubahan, juru
bicara dan pelatih.
a. penentu arah. Pimpinan harus
mengembangkan visi dan membagi semua
orang untuk mewujudkannya.
b. agen perubahan. Untuk memerankan sebagai
agen perubahan, pemimpin harus mampu
mengantisipasi perkembangan dunia luar,
menilai implikasi untuk pelaksanaan dan
permbedayaan orang menuju perubahan.
c. juru bicara, pemimpin harus mampu
bernegoisasi dengan organisasi lain,
membangun jaringan kerja, memberikan
gagasan sumber daya atau informasi bagi
organisasi.
d. pelatih, pemimpin harus memberdayakan staf
dan pegawai agar bersemangat mengejar visi.
Sebagai pelatih pemimpin juga menjadi
teladan dalam usaha mewujudkan visi
menjadi kenyataan.
Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah
1. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
kepemimpinan pendidikan adalah sebagai suatu
kemampuan dan proses mempengaruhi,
mengkoordinir dan menggerakkan orang-orang
lain yang ada hubungannnya dengan
pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran agar tercapai tujuan
secara efektif dan efisien.
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Ada beberapa prinsip kerja sekolah sebagai
organisasi, yaitu :
a. Sekolah tidak dapat mencapai efektivitas
dengan pembatasan pemahaman atas fungsinya.
b. Pentingnya tuntutan pendidikan yang
membuatnya dilindungi dan sanggahan oleh
berbagai pihak partisan politik.
c. Proses pendidikan yang rumit hanya akan
dapat dilaksanakan melalui sejumlah lembaga,
perwakilan dan aktivitas kerjasama, koordinasi
dan keterpaduan pendiidikan dan lembaga sosial
adalah aktivitas penting dari suatu sekolah
d. Organisasi yang efektif akan menekankan dan
menggunakan secara tetap dalam keseimbangan
yang lebih baik dan elemen anggota dan aktivitas
administratif, yaitu: 1) Perencanaan; 2)
Pengorganisasian; 3) Penempatan staf; 4)
Kepemimpinan; 5) Komunikasi/interpretasi; 6)
Evaluasi dan penilaian kinerja.
e. Setiap pribadi dipengaruhi oleh kebijakan,
termasuk yang di luar struktur organisasi, harus
menjadi bagian yang mengamankan kebijakan.
f. Tujuan administrasi sekolah adalah membantu
pembelajaran dan proses pengajaran.
g. Untuk mencapai keunggulan anggota staf
harus memberikan kepada mereka untuk dapat
memanfaatkan peluang bagi kontribusi yang
signifikan secara lokal, institusional, dan penuh
tujuan.
h. Organisasi sekolah harus memiliki fleksibilitas
yang cukup dan kemampuan adaptasi untuk
menangani pengembangan keperluan baru
struktur sekolah, kebijakan dan program harus
menjadi bahan yang terus dievaluasi
i. Tujuan utama dari sekolah adalah membantu
mencapai keuntungan budaya saat ini dan
penguasaan pengetahuan yang ada.
j. Tujuan dan sasaran organisasi sekolah harus
dikembangkan secara bersama oleh anggota dan
organisasi dan pengembangan proses bagi satu
periode tertentu untuk ditinjau ulang dan direvisi
menjadi tanggungjawab semua anggota personil
sekolah
k. Organisasi sekolah harus merupakan jaringan
akses yang mudah dalam, komunikasi dan
umpan balik kepada setiap bagian dari organisasi
secara formal dan kepada pusat administrasi
sekolah.

Pemimpin yang baik menurut Overton (2002:


22) dalam tindakannya akan:
1. Menunjukkan kepedulian terhadap orang-
orang;
2. Memberikan peluang dan membantu
pengembangan diri;
3. Memberikan suatu atmosphir dorongan
kepuasan diri dan kebanggaan;
4. Mendorong usaha tim;
5. Memelihara keadilan secara sempurna,
kejujuran dan integritas;
6. Memeliharan keterbukaan, konsistensi dan
komunikasi teratur;
7. Mendorong pelayanan masyarakat;
8. Mendorong kreativitas;
9. Memiliki komitmen tehadap produktivitas dan
kualitas;
10. Memelihara kreativitas;
11. Berdedikasi terhadap perbaikan;
12. Memelihara segala sesuatu secara sederhana
dan mendasar;
13. Membedakan perhatian secara detail;
14. Mendayagunakan sumberdaya;
15. Mendengarkan secara hati-hati terhadap yang
lain;
-Diskusi Penelitian pemimpin dipercaya oleh yang dipimpin karena otoritas
dan kemampuannya untuk memberikan pengaruh
kepada anggota untuk melakukan sesuatu.
keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi sebagian
besar ditentukan oleh mutu kepemimpinan yang dimiliki
orang-orang yang diangkat atau diserahi tanggung jawab
sebagai pemimpin di masyarakat atau dalam suatu
organisasi.
unsur yang terkandung dalam proses kepemimpinan
organisasi adalah ada unsur pemimpin yang memiliki
fungsi untuk memberikan pengaruh, ada anggota atau
kelompok orang yang menerima pengaruh sehingga
melakukan kegiatan dan ada situasi lingkungan yang
mengitari orang untuk melakukan kegiatan.
Agar kepemimpinan tersebut dapat berperan perlu
diperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
a. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas
kepemimpinan seseorang bukan pengangkatan atau
penunjukkannya selaku “kepala”, akan tetapi
penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang
bersangkutan;
b. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari
kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang;
c. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk
membaca situasi;
d. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja,
melainkan melalui proses pertumbuhan dan
perkembangan;
e. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat
tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara
berpikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan
organisasi.
kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan
orang-orang lain yang ada hubungannya dengan
pelaksanaan dan pengembangan pendidikan agar dapat
dicapai tujuan pendidikan/sekolah secara efektif dan
efisien.
seorang pimpinan pendidikan.
Keterampilanketerampilan tersebut adalah:
a. Keterampilan dalam memimpin
b. Keterampilan dalam hubungan insani
c. Keterampilan dalam proses kelompok
d. Keterampilan dalam administrasi personel
e. Keterampilan dalam menilai.
-Daftar Pustaka Nasution, Wahyudin Nur. 2015. Kepemimpinan
Pendidikan Di Sekolah. Medan: Jurnal Tarbiyah.
12 Analisis Jurnal
-Kelebihan 1. Teori yang dipaparkan di jurnal sangat jelas karena
Penelitian/Jurnal semua teori melampirkan nama- nama tokoh yang
menyampaikan teori.
-Kekurangan 1. Semua teori yang dipaparkan tidak dilaksanakan atau
Penelitian/Junal di praktekan secara langsung di dunia nyata. Jadi para
pembaca jurnal sulit untuk memahami isi pemaparan
jurnal. Karna jurnal hanya memaparkan teori saja.
2. Assesment data atau proses pemerolehan data tiak
dilampirkan karena tidak adanya penelitian di dunia nya
atau penelitian terjun lapangan.
13 Kesimpulan Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi
individu atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu
dengan sukarela sehingga tercapai tujuan yang
diinginkan. Kepemimpinan pendidikan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinir, dan
menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannya
dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan agar
dapat dicapai tujuan pendidikan atau sekolah secara
efektif dan efisien.
14 Saran Agar tujuan sekolah dapat dicapai secara efektif dan
efisien dibutuhkan kepemimpinan kepala sekolah yang
efektif. Indikator kepemimpinan kepala sekolah efektif
adalah (1) memiliki visi yang jelas dan mampu
mendorong semua warga sekolah untuk
mewujudkannya; (2) memiliki harapan tinggi terhadap
prestasi peserta didik dan kinerja seluruh warga sekolah;
(3) memprogramkan dan memberikan umpan balik yang
positif dan konstruktif; (4) mendorong pemanfaatan
waktu secara efisien ; (5) mendayagunakan berbagai
sumber belajar ; (6), memantau kemajuan peserta didik
baik secara individual maupun kelompok; dan (7),
melakukan evaluasi dan perbaikan secara
berkesinambungan.
15 Referensi Dalin, (1995). School Development: Theories and
Strategies. London: Redwood Books.
Dirawat, dkk. (1986). Pengantar Kepemimpinan
Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Marsey, P. Dan Blanchard, K. H., Management of
Organizational Behaviour, (New Jersey: Prentice
Dll

Anda mungkin juga menyukai