Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BILANGAN DAN

ALJABAR

“POLA BILANGAN”

Disusun oleh: KELOMPOK 2

Dini Aulia Pratiwi (1202311003)


Maulia sari Br Simanjuntak (1203311134)
Tri Kurniasih Pasaribu (1203311108)

Dosen Pengampu : Andri Kristanto Sitanggang S.Pd, M.Pd


Mata Kuliah : Bilangan dan Aljabar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
serta kasih setia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pola Bilangan”
ini dengan baik. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih pada Bapak Andri
Kristanto Sitanggang S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah Bilangan dan
Aljabar, yang telah memberikan tugas ini kepada kami dan membimbing kami dalam
mengerjakan makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca
untuk menambah pengetahuan mengenai Pola bilangan.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat ini. Semoga makalah yang sederhana ini
dapat dipahami oleh para pembaca. Dan dapat berguna bagi kami sendiri dan juga para
pembaca. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Medan, 5 Maret 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan Makalah ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

A. Pola Bilangan.......................................................................................................... 3

B. Macam-Macam Pola Bilangan ................................................................................ 3

1. Pola Bilangan Ganjil ........................................................................................... 3

2. Pola bilangan Genap ............................................................................................ 4

3. Pola Bilangan Segitiga ........................................................................................ 4

4. Pola Bilangan Persegi .......................................................................................... 5

5. Pola Bilangan Persegi Panjang ............................................................................ 5

6. Pola Bilangan Segitiga Pascal .............................................................................. 5

7. Pola Bilangan Fibonacci ...................................................................................... 7

8. Pola Bilangan Pangkat Tiga ................................................................................. 7

9. Pola Bilangan Aritmatika .................................................................................... 8

10. Pola Bilangan Geometri....................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 9

A. Kesimpulan............................................................................................................. 9

B. Saran ...................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 10

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pentingnya matematika sekolah tercantum dalam kurikulum nasional yang


menyatakan bahwa penguasaan terhadap mata pelajaran matematika memberikan andil
bagi pencapaian tujuan pendidikan secara umum melalui pembentukan manusia yang
mampu berpikir logis, sistematis dan cermat serta berpikir objektif dan terbuka dalam
menghadapi berbagai permasalahan (BSNP, 2006). Ada dua visi pembelajaran matematika
(Sumarmo, 2006), yaitu (1) mengarahkan pembelajaran matematika untuk pemahaman
konsep dan ide matematika yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah matematika dan
ilmu pengetahuan yang lainnya, dan (2) mempunyai peran arti yang lebih luas, yaitu
mengembangkan kemampuan bernalar, berpikir sistematik, kritis dan cermat,
menumbuhkan rasa percaya diri, dan rasa keindahan terhadap keteraturan sifat matematika,
dan mengembangkan sikap obyektif dan terbuka yang diperlukan dalam menghadapi masa
depan yang selalu berubah. Sejalan dengan visi kedua yang dinyatakan oleh Sumarmo,
National Council of Teachers of Mathematics (NCTM, 2004) juga menyampaikan salah
satu tujuan pembelajaran matematika, yaitu agar siswa mampu belajar bernalar secara
matematis (learn to reason mathematically). Tujuan serupa juga termuat dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menggambarkan kompetensi matematika yang
ingin dicapai, yaitu menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan, dan
pernyataan matematika (BSNP, 2006: 140). Penalaran merupakan suatu proses berpikir
yang dilakukan dengan cara menarik kesimpulan dan menjadikan siswa dapat memecahkan
masalah dalam kehidupannya, di dalam dan di luar sekolah (Kramarski & Mavarech,
2003). Selanjutnya, menurut Kilpatrick, Swafford & Findell (dalam Gunhan, 2014),
penalaran matematis merupakan kemampuan untuk merumuskan dan menggambarkan
masalah matematika yang diberikan, serta kemampuan untuk menjelaskan dan
membenarkan argumen dari solusi yang diberikan. Toole dan Kramarski, Mevarech dan
Lieberman (dalam Gunhan, 2014) menekankan bahwa terdapat hubungan langsung antara
keterampilan penalaran dengan prestasi matematika, dimana individu-individu yang
menunjukkan kemampuan penalaran yang lebih baik mampu menampilkan profil

1
pemecahan masalah dengan baik, mampu mengidentifikasi dengan baik dan juga
mempunyai keterampilan komunikasi yang lebih baik. Sehingga, kesulitan siswa dalam
penalaran matematis merupakan suatu masalah yang harus diatasi (Kusumah & Yulian,
(2014).

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pola bilangan?


2. Apa saja macam-macam pola bilangan?
3. Bagaimana menyusun pola bilangan?
4. Bagaimana menemukan pola bilangan?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui definisi Pola bilangan.


2. Untuk mengetahui macam-macam bentuk Pola bilangan.
3. Untuk mengetahui bagaimana menyusun pola bilangan.
4. Untuk mengetahui bagaimana menemukan pola bilangan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pola Bilangan

Pola bilangan sendiri memiliki arti suatu susunan bilangan yang memiliki bentuk
teratur atau suatu bilangan yang tersusun dari beberapa bilangan lain yang membentuk
suatu pola ( Wilson, 2007 ). Pola tertentu tersebut misalnya segitiga, garis lurus, persegi,
dan masih banyak lainnya.

B. Macam-Macam Pola Bilangan

1. Pola Bilangan Ganjil

Pola bilangan ganjil yaitu pola bilangan yang tersusun atas bilangan-bilangan ganjil.
Ciri khas bilangan ganjil yaitu bilangan ini tidak habis dibagi dengan dua atau pun
kelipatannya.

Barisan bilangan yang menunjukan pola bilangan ganjil ialah 1, 3, 5, 7, 9, 11 dan


seterusnya.

Bentuk pola bilangan ganjil seperti gambar berikut.

Gambar 1. Pola Bilangan Ganjil.

Secara matematis untuk mencari rumus Un Pola bilangan ganjil suku ke-n.

1, 3, 5, 7, 9, 11, ….., n,

Rumus Un pola bilangan ganjil :

Un = 2n -1

3
2. Pola bilangan Genap

Pola bilangan genap adalah pola bilangan yang tersusun dari kumpulan bilangan
genap. Bilangan genap yaitu bilangan asli yang habis dibagi dua atau kelipatannya.
Contoh pola bilangan genap 2, 4, 6, 8, 10, dan seterusnya,

Bentuk pola bilangan genap seperti gambar berikut.

Gambar 2. Pola bilangan genap

Rumus pola bilangan genap ke-n dari 2, 4, 6, 8, 10,…,n adalah Un = 2n

3. Pola Bilangan Segitiga

Pola bilangan segitiga yaitu barisan bilangan yang memiliki bentuk menyerupai
bilangan segitiga. Barisan bilangan yang diwakilkan dengan bulatan ini membentuk
segitiga seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. Pola bilangan segitiga

Contoh pola bilangan segitiga adalah : 1, 3, 6, 10, 15 dan seterusnya

Rumus pola bilangan ke-n : 1, 3, 6, 10, 15,….,n

Un = ½ n (n+1)

4
4. Pola Bilangan Persegi

Pola bilangan persegi adalah pola bilangan yang dibentuk dari bilangan kuadrat dan
polanya membentuk persegi. Contoh pola bilangan persegi adalah 1,4,9,16,25,36 dan
seterusnya.

Gambar 4. Pola bilangan persegi

Barisan bilangan ini membentuk pola persegi sehingga secara matematis, rumus pola
bilangan ke-n adalah Un = n2

5. Pola Bilangan Persegi Panjang

Pola bilangan ini menghasilkan bentuk menyerupai persegi panjang. Susunan


bilangnya 2, 6, 12, 20, 30, dan seterusnya. Secara matematis, rumus pola bilangan ke-n
adalah Un = n(n+1).

Gambar 5. Pola bilangan persegi panjang

6. Pola Bilangan Segitiga Pascal

Bilangan-bilangan yang disusun menggunakan pola segitiga Pascal memiliki pola yang
unik. Hal ini disebabkan karena bilangan yang berpola segitiga Pascal selalu diawali dan
diakhiri oleh angka 1. Selain itu, di dalam susunannya selalu ada angka yang diulang.

5
Segitiga Pascal adalah susunan segitiga yang dibuat dengan menjumlahkan elemen
yang berdekatan dalam baris sebelumnya. Susunan segitiga ini dibuat dengan
menjumlahkan elemen yang berdekatan dalam baris sebelumnya.

Misalkan variabel a dan b dijumlahkan, kemudian dipangkatkan dari 0 hingga pangkat


tiga 3, akan menghasilkan penjabaran seperti berikut.

Selanjutnya perhatikan susunan angka yang dicetak tebal dari atas kebawah, hingga
menemukan suatu bentuk segitiga. Pola bilangan tersebutlah yang selanjutnya dinamakan
dengan segitiga pascal. Rumus mencari jumlah baris ke-n adalah 2 n-1

Segitiga Pascal adalah aturan geometri pada koefisien binomial dalam sebuah segitiga.
Segitiga tersebut dinamai berdasarkan nama matematikawan Blaise Pascal’s,

Konsep Aturan

Konsep segitiga pascal adalah tata perhitungan segitiga ini tanpa memperhatikan
variabel a dan b. Artinya cukup memperhatikan koefisien binomialnya, sebagai berikut:
1) Di barisan nol, hanya tulis angka 1.
2) Di setiap barisan dibawahnya, setiap kiri dan kanan tulis angka 1.
3) Hasil penjumlahan dua angka diatasnya, kemudian ditulis pada baris di bawahnya.
4) Angka 1 di kiri dan kanan menurut (2), selalu mengapit hasil (3)
5) Perhitungan dapat diteruskan dengan pola yang sama.

6
7. Pola Bilangan Fibonacci

Pola bilangan fibanocci adalah pola bilangan dimana jumlah bilangan setelahnya
merupakan hasil dari penjumlahan dari dua bilangan sebelumnya.
 Pola bilangan Fibonacci adalah 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, …..
 2 diperoleh dari hasil 1 + 1, 3 diperoleh dari hasil 2 + 1, 5 diperoleh dari hasil
3 + 2 dan seterusnya.

Bilangan Fibonacci diperkenalkan pertama kali oleh Leonardo da Pisa atau yang lebih
dikenal dengan Fibonacci pada abad ke 13.

Fibonacci cukup diterapkan dalam berbagai bidang. Dalam bidang ekonomi misalnya
terdapat Teknik menentukan dan memprediksi pergerakan harga suatu produk dengan
menggunakan Fibonacci.

Untuk menentukan suku ke-n bilangan Fibonacci dapat menggunakan rumus berikut
ini.

Un = Un – 1 + Un - 2

Gambar pola bilangan Fibonacci

8. Pola Bilangan Pangkat Tiga

Pola bilangan pangkat tiga adalah pola bilangan dimana bilangan setelahnya
merupakan hasil dari pangkat tiga dari bilangan sebelumnya

 Contoh pola bilangan pangkat tiga adalah 2, 8, 512, 134217728, …..


 Keterangan : 8 diperoleh dari hasil 2 pangkat tiga, 512 diperoleh dari hasil 8
pangkat tiga, dan seterusnya

7
9. Pola Bilangan Aritmatika

 Pola bilangan aritmatika adalah pola bilangan dimana bilangan sebelum dan

sesudahnya memiliki selisih yang sama.

 Contoh pola bilangan aritmatika adalah 2, 5, 8, 11, 14, 17, ….

 Suku pertama dalam bilangan aritmatika dapat disebut dengan awal (a) atau U1,

sedangkan suku kedua adalah U2 dan seterusnya.

 Selisih dalam barisan aritmatika disebut dengan beda dan dilambangkan dengan b.


Karena bilangan sebelum dan sesudahnya memiliki selisih yang sama, maka b =

U2 - U1 = U3 - U2 = U4 - U3 = U5 - U4 = U6 - U5 = 3.

 Rumus mencari suku ke-n adalah Un = a + ( n-1) b

10. Pola Bilangan Geometri

 Pada pola bilangan geometri, suatu bilangan merupakan hasil perkalian bilangan

sebelumnya dengan suatu bilangan yang tetap.

 Rumus suku ke-n adalah Un = arn-1

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pola bilangan sendiri memiliki arti suatu susunan bilangan yang memiliki bentuk
teratur atau suatu bilangan yang tersusun dari beberapa bilangan lain yang membentuk
suatu pola. Pola tertentu tersebut misalnya segitiga, garis lurus, persegi, dan masih banyak
lainnya.

Ada 10 pola bilang yang harus dipahami, antara lain:


1. Pola bilangan ganjil
2. Pola bilangan genap
3. Pola bilangan segitiga
4. Pola bilangan persegi
5. Pola bilangan persegi panjang
6. Pola bilangan segitiga pascal
7. Pola bilangan Fibonacci
8. Pola bilangan pangkat tiga
9. Pola bilangan aritmatika
10. Pola bilangan geomerti

B. Saran

Penting bagi kita para calon guru SD untuk dapat menguasai materi MATEMATIKA
DASAR seperti Pola Bilangan.

9
DAFTAR PUSTAKA

MIRZA, M. (n.d.). pola bilangan dan rumus Un suatu pola bilangan. Retrieved february
24, 2021, from saintif: https://www.google.com/amp/s/saintif.com/segitiga-
pascal/amp/

rizki, k. (2018, JULY 17). materi pola bilangan. Retrieved FEBRUARY 24, 2021, from
KUPDF: https://kupdf.net/download/materi-pola-
bilangan_5b4d9410e2b6f5f20768e06d_pdf

10
Pertanyaan :
1. Bagaimana cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi pertanyaan siswa agar
menjadi pembuka jalan bagi siswa untuk memperoleh dan mengekspor pengetahuan di
pelajaran matematika khususnya ?

2. Bagaimana cara seseorang guru menerapkan di pola pikir siswa bahwa teori pembelajaran
matematika itu sangat menyenangkan ?

3. Pembelajaran matematika biasanya dipandang negative oleh sebagian besar siswa, tidak
menyenangkan, sulit, dan gurunya yang terlalu serius. Jadi bagaimana cara pendidik agar bisa
menarik minat siswa tersebut agar siswa tersebut menyukai pembelajaran matematika ini ?

4. Bagaimana cara mudah untuk menghafalkan rumus – rumus pada jenis-jenis pola
bilangan?

5. Apa yang menjadi perbedaan antara pola bilangan dengan barisan bilangan ?

11

Anda mungkin juga menyukai