Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


B. Rumusan masalah
C. Batasan masalah
D. Manfaat survey

BAB II LANDASAN TEORI

A. Teori kepemimpinan
1. Defenisi Kepemimpinan
2. Karakteristik kepemimpinan
3. Perbedaan pemimpin dan manajer
4. Kepemimpian formal dan informal
B. Konsep dan nilai kepemimpinan etnik
C. Kerangka berpikir

BAB III METODE SURVEY

A. Tempat dan waktu survey


B. Subjek survey
C. Teknik pengambilan data
D. Instrumen survey
E. Teknik analisis data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran hasil survey


B. Pembahasan
C. Temuan Lapangan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah


Kehidupan di dunia ini tak pernah terlepas dari tata cara hidup yang
dimana kehidupan didalamnya terkandung suatu struktur dari kehidupan
masyarakt itu sendiri. Dalam struktur tersebut terlihat adanya pembatasan
terhadap jabatan maupun kedudukan masing-masing, mulai dari Pemimpin yang
berkedudukan sebagai pemegang kendali tertinggi terhadap struktur tersebut
sebut saja organisasi masyarakat, maupun pemerintahan, dan juga sebuah suku
dan ada juga yang berposisi sebagai bawahan. Semuanya telah terstruktur dan
mempunyai fungsi masing-masing.
Namun, dalam setiap organisasi ataupun Suku, semua apa yang telah
direncanakan yang menjadi pedoman kerja atau pedoman hidup dari organisasi
tersebut sering kali diabaikan oleh masyarakat yang menganut system
kepemimpian itu sendiri. Oleh karena itu, masalah- masalah yang timbul akibat hal
tersebut tak dapat dipungkiri bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Memang
dalam hal ini, manusia tak sepenuhnya disalahkan. Namun, dalam prosesnya
masalah yang timbul dapat berasal dari masyarakat itu sendiri dan juga pengaruh
modernisasi, sehingga terjadi perubahan gaya gaya dalam kepemimpinan dalam
masyarakat itu sendiri. Perubahan tersebut dapat berwujud negative ataupun
positif. Dengan demikian perlu ada cara cara yang lebih tepat untuk menghadapi
perubahan masalah yang ada.

B. RUMUSAN MASALAH
Identifikasi masalah yaitu:
1. Bagaimana system kepemimpinan suku dan organisasi?
2. Apakah masalah yang sering terjadi dalam organsisasi atau suku?
3. Adakah solusi untuk menyelesaikan maslah yang terjadi?

C. BATASAN MASALAH
Batasan terhadap masalah yang diobservasi yakni peneliti hanya
terfokus untuk mengidentifikasi masalah kepemimpinan yang terjadi khususnya
pada suku Nias, yaitu “permasalahan tradisi dan kepemimpinan yang sering
terjadi di suku nias”
D. MANFAAT SURVEY
Berikut adalah manfaat dari survey yang dilakukan secara praktis dan
akademis yaitu:
Manfaat praktis, diharapkan dapat menjadi masukan atau bahan
informasi bagi peneliti selanjutnya ataupun mahasiswa lain yang ingin mendalami
studi tentang kepemimpinan.

Manfaat akademis yaitu diharapkan dapat menjadi referensi tentang


masalah kepemimpinan dan penyelesaiannya sebagai informasi tentang
kepemimpinan.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. TEORI KEPEMIMPINAN
1. Definisi kepemimpian
Kepemimpinan adalah salah satu fungsi manajemen untuk
memengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengawasi orrang lain agar dapat
melakukan tugas tugas yang telah direncanakan sehingga mencapai sasaran dan
tujuan organisasinya. Kemampuan kepemimpian atau leadership seorang manajer
akan sangat mempengaruhi kinerja organisasi terutama dalam hal ini pencapaian
oraganisasinya.

Ada banyak ahli manajemen yang merumuskan definisi – definisi


tentang kepemimpinan atau leadership ini. Salah satu diantaranya adalah definisi
kepemimpinan menurut gareth Jones and Jennifer George (2003:440).
Menurutnya, kepemimpinan adalah proses dimana seorang individu mempunyai
pengaruh terhadap orang lain dan mengilhami,member semangat, memotivasi
dan mengarahkan kegiatan-kegiatan mereka guna membantu mencapai tujuan
kelompok atau organsisasi.

Menurut Stephen P. robbins(2003:40), kepemimpinan adalah


kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan.
Sedangkan definisi kepemimpian menurut Richard L.Daft (2003:50),
kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang yang mengarah
kepada pencapaian tujuan. Dari beberapa definisi tersebut, sangat jelas dikatakan
bahwa kepemimpinan adalah fungsi manajemen yang erat keterkaitannya dengan
pencapaian tujuan organisasi.

2. Karakteristik kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh
oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Namun, pemimpin besar berasal dari suatu karakter dan disiplin menjadi orang
yang dihargai dan dikagumi orang. Pemimpin besar mempunyai legalitas yang
jauh lebih bagus dari pada orang yang dipimpin.
Ada lima karakteristik kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin, antara lain yaitu:

1. Pemimpin mempuyai hati yang peka terhadap lingkungannya, bias


mendengarkan saran-saran dan nasihat dari orang –orang di sekitarnya.
2. Pemimpin menjadi teladan dalam lingkungannya
3. Pemimpin bersikap dan bersifat setia kepada janjinya, kepada organisasinya
4. Pemimpin mampu mengambil keputusan
5. Mempunyai kemampuan untuk meyakinkan orang lain.
Berdasarkan karakteristik tersebut, dapat dinyaktakn bahwa pemimpin
mempunyai keahlian dan kemampuan lebih baik dibandingkan orang – orang
yang dipimpin. Keahlian ini terlihat dari perilaku yng tercermin dalam setiap
tindakan.
3. Perbedaan pemimpin dan manajer
Antara pemimpian dan manajer terjadi perbedaan yang diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Manajer mengandalkan control dan pemimpin membangun kepercayaan.
Manajer bertindak seperti bos dengan mengendalikan bawahan mereka, dan
mengatur tugas-tugas administrasi.
2. Manajer menjaga fungsi organisasi , dan pemimpin membangun visi bersama.
3. Manajer membangun system,Sedangkan pemimpin memimpin orang –orang.

B. Konsep dan nilai kepemimpinan etnik

Kearifan local adalah bagian dari suatu budaya masyarakat yang tidak
bisa dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Menurut
sibarani(2012),kearifan local adalah suatu bentuk pengeteahuan asli dalam
masyarakat yang berasal dari nilai luhur budaya masyarakat setempat utnuk
mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Kearifan local atau local wisdom
merupakan solusi mengatasi dinamika masyarakat dengan tingkat pluralitas yang
tinggi dengan memberikan karakter yang terpuji, tidak mengumbar janji, tidak
mementigkan diri atau kelompok, memberikan keteladanan, bekal kecerdasan
intelektual emosional dan spiritual yang komprehensif.
Indonesia memiliki konsep kepemimpinan atau manajemen yang
berbasis kearifan local. Kepemimpinan yang dimaksud adalah konsep
kepemimpinan yang disampikan oleh Ki Hajar Dewantara.

Kihajar dewantara memiliki moto dalam bahasa jawa yang berbunyi: ing
ngarso sung tulodho, ing madya mangunkarso, tut wuri handayani. Terjemahan
langsung dari moto tersebut adalah “di depan memberikan teladan, di tengah
menggerakkan, di belakang memberikan dorongan”. Berbeda dengan konsep
kepemimpinan barat yang lebih cenderung pada dikotomi memimpin dan
pemimpin atau atasan dan bawahan, maka konsep kepemimpinan Ki Hajar
dewantara ini lebih menekankan pada aspek peran seseorang dalam satuu
organisasi.

C. Kerangka Berpikir

Dalam menjawab masalah masalah kepemimpinan yang terjadi saat


sekarang ini terkait dengan kepemimpinan dalam suatu suku, penanaman nilai
kearifan local yang diajarkan oleh KI hajar Dewantara menjadi salah satu
alternative yang lebih baik kepada generasi generasi selanjutnya yang dapat
diterapkan pada keluarga, sekolah, ataupun institusi lain yang mendukung untuk
menanggulanginya.
BAB III

METODE SURVEY

A. Tempat dan Waktu Survey

B. Subjek Survey
C. Instrument Survey
D. Teknik Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai