KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Teori kepemimpinan
1. Defenisi Kepemimpinan
2. Karakteristik kepemimpinan
3. Perbedaan pemimpin dan manajer
4. Kepemimpian formal dan informal
B. Konsep dan nilai kepemimpinan etnik
C. Kerangka berpikir
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTA
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
Identifikasi masalah yaitu:
1. Bagaimana system kepemimpinan suku dan organisasi?
2. Apakah masalah yang sering terjadi dalam organsisasi atau suku?
3. Adakah solusi untuk menyelesaikan maslah yang terjadi?
C. BATASAN MASALAH
Batasan terhadap masalah yang diobservasi yakni peneliti hanya
terfokus untuk mengidentifikasi masalah kepemimpinan yang terjadi khususnya
pada suku Nias, yaitu “permasalahan tradisi dan kepemimpinan yang sering
terjadi di suku nias”
D. MANFAAT SURVEY
Berikut adalah manfaat dari survey yang dilakukan secara praktis dan
akademis yaitu:
Manfaat praktis, diharapkan dapat menjadi masukan atau bahan
informasi bagi peneliti selanjutnya ataupun mahasiswa lain yang ingin mendalami
studi tentang kepemimpinan.
A. TEORI KEPEMIMPINAN
1. Definisi kepemimpian
Kepemimpinan adalah salah satu fungsi manajemen untuk
memengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengawasi orrang lain agar dapat
melakukan tugas tugas yang telah direncanakan sehingga mencapai sasaran dan
tujuan organisasinya. Kemampuan kepemimpian atau leadership seorang manajer
akan sangat mempengaruhi kinerja organisasi terutama dalam hal ini pencapaian
oraganisasinya.
2. Karakteristik kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh
oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Namun, pemimpin besar berasal dari suatu karakter dan disiplin menjadi orang
yang dihargai dan dikagumi orang. Pemimpin besar mempunyai legalitas yang
jauh lebih bagus dari pada orang yang dipimpin.
Ada lima karakteristik kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin, antara lain yaitu:
Kearifan local adalah bagian dari suatu budaya masyarakat yang tidak
bisa dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Menurut
sibarani(2012),kearifan local adalah suatu bentuk pengeteahuan asli dalam
masyarakat yang berasal dari nilai luhur budaya masyarakat setempat utnuk
mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Kearifan local atau local wisdom
merupakan solusi mengatasi dinamika masyarakat dengan tingkat pluralitas yang
tinggi dengan memberikan karakter yang terpuji, tidak mengumbar janji, tidak
mementigkan diri atau kelompok, memberikan keteladanan, bekal kecerdasan
intelektual emosional dan spiritual yang komprehensif.
Indonesia memiliki konsep kepemimpinan atau manajemen yang
berbasis kearifan local. Kepemimpinan yang dimaksud adalah konsep
kepemimpinan yang disampikan oleh Ki Hajar Dewantara.
Kihajar dewantara memiliki moto dalam bahasa jawa yang berbunyi: ing
ngarso sung tulodho, ing madya mangunkarso, tut wuri handayani. Terjemahan
langsung dari moto tersebut adalah “di depan memberikan teladan, di tengah
menggerakkan, di belakang memberikan dorongan”. Berbeda dengan konsep
kepemimpinan barat yang lebih cenderung pada dikotomi memimpin dan
pemimpin atau atasan dan bawahan, maka konsep kepemimpinan Ki Hajar
dewantara ini lebih menekankan pada aspek peran seseorang dalam satuu
organisasi.
C. Kerangka Berpikir
METODE SURVEY
B. Subjek Survey
C. Instrument Survey
D. Teknik Analisis Data