Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR


KEPEMIMPINAN

Oleh:

ASRUL ISNAENI

Nim: 181051401007

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat membuat makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktu yang telah di tentukan. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Pengertian dan
Konsep Dasar Kepemimpuinan”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang telah di
berikan oleh dosen pengampu mata kuliah Kepemimpinan pendidikan, dimana dalam pembuatan
makalah ini terdapat banyak bantuan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan tantangan dan
hambatan selama menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa banyak kekurangan yang mendasar pada pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
masyarakat pada umumnya.

Makassar, 6 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Pengertian Kepemimpinan 3
B. Teori-teori kepemimpinan 4
C. Syarat-syarat seorang pemimpin dalam organisasi 7
D. Tipe kepemimpinan 8

BAB III PENUTUP 10

A. Kesimpulan 10

DAFTAR PUSTAKA iii


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai
dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan.
Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya. Dalam
prakteknya, sering diartikan sama antara pemimpin dan kepemimpinan, padahal pengertian
tersebut berbeda. Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan
adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan membutuhkan
penggunaan kemampuan secara aktif untuk mempengaruhi pihak lain dan dalam wujudkan
tujuan organisasi yang telah ditetapkan lebih dahulu.

Salah seorang ahli menyimpulkan bahwa “Kepemimpinan merupakan salah satu


fenomena yang paling mudah di observasi tetapi menjadi salah satu hal yang paling sulit
dipahami” (Richard L. Daft,1999). Mendefinisikan kepemimpinan merupakan suatu masalah
yang kompleks dan sulit, karena sifat dasar kepemimpinan itu sendiri memang sangat kompleks.
Akan tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak kemajuansehingga pemahaman
tentang kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif.

Kepemimpinan tampaknya lebih merupakan konsep yang  berdasarkan pengalaman. Arti


kata-kata ketua atau raja yang dapat ditemukan dalam beberapa bahasa hanyalah untuk
menunjukan adanya pembedaan anatara pemerintah dari anggota masyarakat
lainnya.  Banyaknya konsep defiisi kepemimpinan yang berbeda  hampir sebanyak jumlah orang
yang telah berusaha untuk mendefinisikannya. Untuk lebih mempermudah pemahaman kita,
maka akan diacuh satu definisi yang kiranya mampu menjadi landasan untuk membahas konsep
kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi
di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang
mencerminkan tujuan bersamanya (Joseph C. Rost.,1993).
B. RUMUSAN MASALAH

Dalam penulisan makalah ini penulis merumuskan masalah antara lain:

1. Apakah kepemimpinan itu?


2. Bagaimanakah teori-teori kepemimpinan itu?
3. Bagaimanakah syarat-syarat seorang pemimpin dalam organisasi?
4. Bagaimanakah tipe kepemimpinan itu?
BAB II

PEMBAHASAN

Pendidikan adalah proses pengembangan individu secara utuh yang mencakup aspek
kognisi, afeksi, dan psikomotor sehingga terbentuk pribadi yang berpengetahuan, berkarakter,
dan terampil.  Kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan
atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan
orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan
kelompok.
Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi,
membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan
pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan agar kegiatan yang dijalankan dapat
lebih efektif didalam pencapaian tujuan – tujuan pendidikan dan pengajaran.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang konsep dasar kepemimpinan pendidikan maka pada
makalah kali ini saya akan membahas Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan.

A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Pengertian kepemimpinan menurut Tead Terry Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah
kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
kemampuan orang lain dalam mencapai tujuan – tujuan yang di inginkan kelompok.
Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 2003) lebih terarah dan terperinci dari definisi
sebelumnya. Menurutnya, kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan
pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi
yang khusus.

Moejiono (2002) mengangap bahwa kepemimpinan tersebut sebernya sebagai akibat


pengaruh satu arah karena pemimpin mungkin memiliki kualitas – kualitas tertentu yang
membedakan dirinya dan pengikutnyakana. Para ahli teori sukarela (dalam Moejiono 2002)
mengangap bahwa kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak
langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin.

Menurut Atmosudirdjo (dalam Purwanto, 1990: 25), Kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai
suatu kepribadian seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk
mencontohnya atau mengikutinya, atau yang memancarkan suatu pengaruh yang tertentu, suatu
kekuatan yang sedemikian rupa sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa
yang dikehendakinya.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan


kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, memiliki keahlian khusus
dalam bidang yang khusus untuk mencapai tujuan organisasi atau suatu kelompok.

Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses


mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada
hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam
pencapaian tujuan-tujuan pendidikan serta pengajaran.

Pemimpin mempunyai kekuasaan untuk mengatur anggotanya tetapi kekuasaan yang


diberikan harus digunakan secara bertanggung jawab. Bertanggung jawab maksudnya adalah
tidak menggunakan kekuasaan yang telah diberikan untuk kepentingan dirinya sendiri atau
individu, tidak otoriter atau semua keputusan harus berdasarkan keputusannya tetapi bukan hasil
musyawarah anggotanya.

B. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN

Mengetahui teori – teori kepemimpinan sangat besar kegunaanya untuk menganalisa


sampai sejauh mana kepemimpinan dalam sebuah organisasi dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien. Beberapa teori mengenai kepemimpinan antara lain:
1. Teori kepemimpinan sifat

Dalam perkembangannya teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir
psikologi yang mempunyai pandangan bahwa sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan
atau yang biasanya dikenal dengan bakat atau potensi. Tetapi bisa juga diraih melalui
pendidikan, pelatihan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain: fisik, mental dan kepribadian.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu
kepemimpinan organisasi, antara lain:
a. Kecerdasan
Berdasarkan sebuah hasil penelitian, pemimpin yang memiliki kecerdasan rata –
rata dari anggotanya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi juga.
Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan
dengan anggotanya yang lain.

b. Kedewasaan dan keluasan hubungan social


Pada umumnya didalam melakukan interaksi socsal dengan lingkungan internal
ataupun eksternal, seorang pemimpin yang akan berhasil yaitu pemimpin yang
mempunyai emosi matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan
teguh pendirian dalam mepertahankan keputusan yang diyakini kebenarannya.

c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi


Seorang pemimpin yang berhasil pada umumnya memiliki motivasi yang tinggi
untuk anggotanya maupun dirinya sendiri. Selain itu ia selalu terdorong untuk mmenjadi
seseorang yang berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada hasil kerja
yang maksimal, efektif serta efisien.

d. Sikap hubungan kemanusiaan


Seorang pemimpin hendaknya memngakui terhadap harga diri dan kehormatan
para anggotannya. Sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepada dirinya.
2. Teori kepemimpinan perilaku dan situasi

Berdasarkan hasil penelitian perilaku seorang pemmpin yang mendasari teori ini
mempunyai kecenderungan kearah 2 hal yaitu:

Pertama yang disebut Konsiderasi, yaitu kecenderungan seorang pemimpin yang


menunjukkan sikap akrab dengan bawahan. Misalnya, sorang pemimpin yang memberi masukan
kepada bawahannya serta bersedia berkonsultasi dengan bawahannya.

Kedua yang disebut dengan Struktur Inisiasi, yaitu kecenderungan seorang pemimoin
yang memberikan batasan antara pemimpin dan bawahannya. Misalnya, pemimpin tersebut
selalu memandang bawahannya tidak mampu untuk melakukan sesuatu sehingga dia akan
memberikan instruksi terus – menerus kepada bawahannya

Kesimpulannya, berdasarkan teori ini seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin
yang memberikan perhatian besar kepada bawahan dan memberikan kepercayaan bahwa
bawahannya tersebut juga mampu mengerjakan tugasnya dengan baik.

3. Teori kewibawaan pemimpin

Kewibawaan atau karisma merupakan faktor penting dalam hal kepemimpinan,sebab


dengan faktor ini seorang pemimpin akan dipercaya oleh bawahannya bahwa pemimpin mereka
mempunyai kemampuan luar biasa dan mempercayai bahwa pemimpin mereka mampu
melindungi dirinya dari bahaya yang mengancam. Selain itu mereka juga beranggapan bahwa
pemimpin mereka akan membawa keluar mereka sebagai pemenang di bawah
kepemimpinannya.Di dalam kependidikan dimungkinkan bahwa di bawah kepemimpinan
seseorang tersebut akan memajukan sekolah mereka menjadi lebih baik dan berkualitas.

4. Teori kepemimpinan situasi


Seorang pemimpin harus mampu mendiagnosa yang baik serta harus bersifat fleksibel,
sesuai dengan tingkat perkembangan  dan kedewasaan bawahan atau pengikut. Misalnya, gaya
direktif cocok diterapkan pada bawahan dengan tingkat pengetahuan yang masih relatif rendah.
5. Teori kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) bisa tercapai maka harus ada pertukaran yang positif
antara pemimpin dan pengikutnya. Karena keberhasilan suatu kelompok atau organisasi tidak
mungkin tercapai jika tidak ada kerjasama yang baik antara pemimpin dengan bawahannya atau
pengikutnya.

C. SYARAT-SYARAT SEORANG PEMIMPIN DALAM ORGANISASI

Untuk menjadi seorang pemimpin maka harus ada syarat – syarat khusus. Sehingga
seseorang yang akan menjadi pemimpin adalah seseorang yang benar – benar pantas dan dapat
melakukan tanggung jawab nya secara eoptimal dan efisien. Terdapat 3 hal penting dalam kosep
kepemimpinan atara lain:

1. Kekuasaan

Kekuasaan adalah otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin
untuk memberikan pengaruh serta menggerakkan bawahan atau pengikutnya berbuat sesuatu
pada rangka penyelesaian tugas tertentu terkait dengan organisasi.

2. Kewibawaan

Kewibawaan merupakan anugerah atau takdir Tuhan. Kemampuan ini merupakan sebuah
keunggulan dan kelebihan. Sehingga dengan kewibawaan seorang pemimpin mampu menyuruh
bawahannya atau pengikutnya untuk mengikuti semua yang dikatakannya dan mematuhinya.

3. Kemampuan

Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis
maupun sosial yang dimiliki seorang pemimpin melebihi dari anggota biasa.
Sementara itu Stodgill yang dikutip James A. Lee mengatakan pemimpin harus
mempunyai kelebihan sebagai persyaatan, antara lain:
a. Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, kemampuan menilai.
b. Prestasi, gelar kerjasama, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.
c. Tanggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya diri, agresif.
d. Partisipasi aktif, memiliki stabilitas tingi, kooperatif, mampu bergaul.
e. Status, kedudukan sosial ekonomi cukup tinggi dan benar.

Seorang pemimpin khususnya di bidang kependidikan dikatakan berhasil apabila


memenuhi kriteria keberhasilan lembaga pendidikan sebagai berikut:
a. Input, yaitu tingkat ketersediaan dan pendayagunaan masukan instrumental dan
lingkungan.
b. Proses, yaitu tingkat efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembelajaran.
c. Output, yaitu tingkat pencapaian lembaga dan hasil belajar.
d. Outcome, yaitu dampak langsung dan tidak langsung

D. TIPE KEPEMIMPINAN

Setiap pemimpin pasti mempunyai gaya yang berbeda semua itu tergantung selera dan
karakter masing – masing pemimpin tersebut.

1. Kepemimpinan “otokratis”
Seorang pemimpin yang otokratis akan memperlihatkan kekuasaan dan tanggung
jawabnya sehingga maju mundurnya sekolah tergantung pada kepemimpinannya. Oleh karena
itu, ia akan melakukan pengawasan yang ketat terhadap bawahannya. Dikarenakan ia terlalu
khawatir jika pekerjaan bawahannya tidak sesuai dengan apa yang didinginkannya.

2. Kepemimpinan “pseudo – demokratis”


Pemimpin dengan tipe seperti ini akan memperlihatkan kesan demokratis di dalam
memimpin padahal sebenarnya ia bersifat otokratis. Pemimpin memberi hak kepada guru untuk
menentukan memutuskan sesuatu, tetapi sebenarnya ia bekerja dengan perhitungan, ia bersiasat
supaya keinginanya juga yang tercapai.

3. Kepemimpinan “laissez – faire”


Pemimpin dengan tipe seperti ini akan menghendaki supaya bawahannya di berikan
kebebasan untuk melakukan segala sesuatu yang mereka anggap benar. Seorang pemimpin akan
membiarkan bawahannya bekaeja tanpa ada pengawasan sedikitpun serta tanpa perencanaan.
Sehingga situasi di sekolah secara keseluruhan akan menjadi kacau dan tidak teatur.

4. Kepemimpinan “demokratis”
Pemimpin dengan tipe seperti ini menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya,
yang secara bersama – sama dengan kelompoknya atau anggotanya akan berusaha dan
bertanggung jawab untuk tercaoainya tujuan bersama. Para guru bekerja dengan suka rela untuk
memajukan program – program kerja disekolah. Semua proram sekolah di lakukan sesuai dengan
rencana yang telah disusun dan disepakati bersama. Akhirnya tercapailah suasana kekeluargaan
yang harmonis dan menyenangkan dalam lingkungan kerja.
PENUTUP

Kepemimpinan adalah keseluruhan proses mempengaruhi, mendorong, mengajak,


menggerakkan dan menuntun orang lain dalam proses kerja agar berpikir dan bertindak sesuai
aturan yang berlaku dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Pondasi
kepemimpinan yang efektif yaitu memikirkan visi dan misi organisasi, mendefinisikan dan
menegakkannya secaa jelas. Pemimpin adalah seseoorang yang menentukan tujuan, pioritas dan
menetapkan serta mengawasi standard.

Aspek personalitas menjadi salah satu kepribadian dalam kepemimpinan. Personalitas


dapat diartikan sebagai totalitas karakteristik – karakteristik individu. Pada umumnya, para
kepala sekolah yang sangat efektif dalam memelihara hubungan baik dalam sebuah organisasi
adalah mereka yang mempunyai sifat – sifat kepribadian yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Suryana , Asep. (2014). Modul 1 – konsep dasar krprmimpinan. Bandung: Universitas


Pendidikan Indonesia.

Sirodjudin, Muhammad Kosim. (-). Tipe dan Fungsi Kepemimpinan. Jurnal PLS Universitas
Pendidikan Indonesia. 11. Hlm.

Anda mungkin juga menyukai