Anda di halaman 1dari 13

KEPEMIMPINAN DAN CARA PENYELESAIANNYA

KEPEMIMPINAN DAN BERPIKIR SISTEM

Diajukan Sebagai Tugas Akhir Semester

Dosen Pengampu Ns, Delima M. Kes

DISUSUN OLEH :

SITI FATIMAH

2013201063

AKK

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Kiranya tidak ada kata yang pantas terucap dari penulis, selain rasa syukur kepada
Allah SWT, atas segala petunjuk, kekuatan, dan kejernihan pikiran dalam menyusun
makalah ini hingga bisa terselesaikan dan tersaji kepada para pembaca yang budiman.

Makalah ini merupakan sebagian materi yang di ajarkan pada matakuliah


Kepemimpinan dan Berpikir Sistem. Makalah ini juga diselesaikan untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan dosen pengampu mata kuliah. Dalam penyajian makalah ini penulis
juga berupaya untuk membuat ringkasan materi yang sangat sederhana dan mudah dipahami
oleh pembaca.

Walaupun penulis sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mempersembahkan


yang terbaik, namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun sangatlah penulis harapkan dari
para pembaca untuk pengembangan penulisan maupun materi yang dipaparkan pada makalah
ini.

Akhir kata, terima kasih kepada pembaca yang budiman, dan semoga hari ini jauh
lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik
dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.

Hidup dalam berkelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi


kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai.
Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan.
Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.

Untuk mewujudkan nya dibutuhkan sosok seorang panutan yang dapat di andalkan.
Sosok itu dapat disebut dengan pemimpin. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat
mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik.

Namun bagaimana sebenarnya sosok pemimpin yang baik dan bertanggungjawab


serta apa hubungannya pemimpin dengan kepemimpinan serta kekuasaan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana menjadi seorang pemimpin ?


2. Teori yang berkaitan dengan kepemimpinan?
3. Tipe-tipe kepemimpinan?
4. Syarat menjadi pemimpin yang baik?
5. Masalah dalam hal kepemimpinan?

C. TUJUAN MAKALAH

1. Menjelaskan Defenisi Kepemimpinan


2. Menjelaskan hubungan pemimpin, kepemimpinan dan kekuasaan
3. Menjelaskan tipe-tipe kepemimpinan
4. Menjelaskan masalah-masalah dalam kepemimpinan
5. Menjelaskan bagaimana menjadi Pemimpin yang baik
BAB II

PEMBAHASAN

A. KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengarahkan pengikut-


pengikutnya untuk bekerja sama dengan kepercayaan serta tekun mengerjakan tugas-
tugasyang diberikan oleh pimpinan mereka. Kepemimpinan dapat juga di artikan
sebagaikemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan
sesuatusesuai tujuan bersama.

B. KEPEMIMPINAN , PEMIMPIN DAN KEKUASAAN

1. Kepemimpinan.

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan


organisasi,memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaikikelompok . Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan
orang–orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan
kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas (Field Manual 22-100).

Adapun defenisi dari kepemimpinan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

 George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)

Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau


pemimpin,mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan
tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan

 G.L.Feman & E.K.aylor (1950)

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan kegiatan kelompok mencapai


tujuan organisasi dengan efektifitas maksimum dan kerjasama dari tiap-tiap individu.

 C.M. Bundel “Is Leadership losing its importance ?”

Kepemimpinan seorang seni mendorong/mempengaruhi orang-orang lain untuk


mengerjakan apa yang dikehendaki seseorang pemimpin untuk dikerjakannya.

 R. C. Davis “ The Fundamentals of Top Management”

Kepemimpinan sebagai kekuatan dinamika yang pokok yang mendorong memotivasi,


dan mengkoordinasikan organisasi dalam pencapaian tujuan-tujuannya.

2. Pemimpin

Dalam kehidupan sehari–hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan


sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta
kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan
lainnya.

Pemimpin berarti orang yang melaksanakan kepemimpinan tersebut.Untuk lebih


jelasnyaturut kami sajikan defenisi pemimpin dari beberapa ahli.·

 Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang


denganwewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan
sebagian daripekerjaannya dalam mencapai tujuan.
 Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan
wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan
yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai
tujuan perusahaan.
 Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu
mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan
pemimpinn yaitu.
 Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi
manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.

3. Kekuasaan

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan
apayang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta
kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat
dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama
lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria
yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu
kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat–sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang
mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan
diterapkan.

C .TEORI KEPEMIMPINAN

Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh


mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta
menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam makalah ini akan
dibahas tentang teori kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mengerti tentang
teorikepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah
organisasi.Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :

1.Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian


pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang
beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini
dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh
dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat–sifat kepemimpinan
tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan
pengalaman.Sifat–sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.

2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini


memiliki kecenderungan kearah 2 hal :

1. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang


pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh
gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan
kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
2. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang
memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan
mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan
dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang
pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang
tinggi pula.

3. Teori Kewibawaan Pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab


dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik
secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa
yang dikehendaki oleh pemimpin.

4. Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus
bersifatfleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

5. Teori Kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif
antara pemimpin dengan pengikutnya. Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas,
dapat diketahui bahwa teori kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya
kepemimpinan (Leadership Style),yakni pemimpin yang menjalankan fungsi
kepemimpinannya dengan segenap filsafat,keterampilan dan sikapnya.

D. TIPE KEPEMIMPINAN

Tipe kepemimpinan dapat disebut dengan model (gaya) kepemimpinan seseorang.


Tipekepemimpinan yang secara luas dikenal adalah sebagai berikut.

1.Tipe Otoriter
Disebut juga tipe kepemimpinan authoritarian. Dalam kepemimpinan ini, pemimpin
bertindak sebagai diktator terhadap anggota kelompoknya. Baginya memimpin adalah
menggerakkan dan memaksa kelompok. Batasan kekuasaan dari pemimpin otoriter hanya
dibatasi oleh undang-undang. Bawahan hanya bersifat sebagai pembantu, kewajiban bawahan
hanyalah mengikuti dan menjalankan perintah dan tidak boleh membantah atau mengajukan
saran. Mereka harus patuh dan setia kepada pemimpin secara mutlak.

2. Tipe Laissez-faire

Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memberikan


kepemimpinannya,dia membiarkan bawahannya berbuat sekehendaknya. Pemimpin akan
menggunakan sedikit kekuasaannya untuk melakukan tugas mereka. Dengan demikian
sebagian besar keputusan diambil oleh anak buahnya. Pemimpin semacam ini sangat
tergantung pada bawahannya dalam membuat tujuan itu. Mereka menganggap peran mereka
sebagai ‘pembantu’ usaha anak buahnya dengan cara memberikan informasi dan menciptakan
lingkungan yang baik.

3. Tipe Demokratis

Pemimpin ikut berbaur di tengah anggota kelompoknya. Hubungan pemimpin dengan


anggota bukan sebagai majikan dengan bawahan, tetapi lebih seperti kakak dengan saudara-
saudaranya. Dalam tindakan dan usaha-usahanya ia selalu berpangkal kepada kepentingan
dan kebutuhan kelompoknya, dan mempertimbangkan kesanggupan dan kemampuan
kelompoknya.

4. Tipe Pseudo-demokratis

Tipe ini disebut juga semi demokratis atau manipulasi diplomatic. Pemimpin yang
bertipepseudo-demokratis hanya tampaknya saja bersikap demokratis padahal sebenarnya
diabersikap otokratis. Misalnya jika ia mempunyai ide-ide, pikiran, atau konsep yang
inginditerapkan di lembaga Pendidikannya, maka hal tersebut akan dibicarakan dan
dimusyawarahkan dengan bawahannya, tetapi situasi diatur dan diciptakan sedemikian rupa
sehingga pada akhirnya bawahan didesak agar menerima ide atau pikiran tersebut sebagai
keputusan bersama. Pemimpin ini menganut demokrasi semu dan lebih mengarah kepada
kegiatan pemimpin yang otoriter dalam bentuk yang halus, samar-samar, dan yang mungkin
dilaksanakan tanpa disadari bahwa tindakan itu bukan tindakan pimpinan yang demokratis.

5.Tipe Kharismatik

Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik yang khas yaitu daya
tariknyayang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat besar dan
para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu
dikagumi. Pengikutnya tidak mempersoalkan nilai yang dianut, sikap, dan perilaku serta gaya
dari si pemimpin.

E. MASALAH DALAM KEPEMIMPINAN


Adapun Masalah dalam Kepemimpinan di Organisasi Saat Ini yang dapat kami
sajikan adalah sebagai berikut.

Ketika perusahaan terlalu fokus pada bagaimana ia bersaing dengan perusahaan


lain,kondisi dalam organisasi diperlakukan dengan cara yang tidak efektif. Manajemen lebih
tertarik pada penampilan yang baik daripada melakukan apa yang diperlukan, hasilnya yaitu
kemunduran besar bagi ekonomi dan pendidikan di dunia. Pemimpin tim berfokus untuk
memeras bakat individu demi kepentingan organisasi Manajer, di sisi lain mengevaluasi isu-
isu dan masalah. Perbedaannya jelas sebuah tim memiliki visi dan sebuah manajemen
memiliki agenda.”

Koordinasi dari bakat-bakat pengikut dan mengarahkan mereka pada tujuan-tujuan


tertentu adalah hal yang penting. Dari semua sumber daya yang tersedia untuk organisasi–
uang,bahan, peralatan, dan orang–sumber daya vital orang. Tidak seperti sumber daya
lain,manusia memiliki potensi luar biasa untuk pertumbuhan dan pembangunan. Kenyataan
inimembuat motivasi karyawan menjadi paling penting dan menantang aspek sistem
kepemimpinan.

Dalam organisasi dewasa ini, tuntutannya adalah untuk menanggapi perubahan


teknologidan pasar dengan menjadi organisasi belajar. Pemimpin dan karyawan menjangkau
luar batas-batas mereka dalam rangka untuk mengembangkan hubungan yang lebih
efektif,prosedur, proses, dan penglihatan. Sebagian besar masalah organisasi saat ini adalah
kurangnya kepemimpinan bukan bakat. Untungnya, orang-orang mulai menyadari
bahwakinerja dari peran kepemimpinan sangat penting tidak hanya untuk kesuksesan, tapi
jugauntuk bertahan hidup.

Organisasi harus ingat bahwa generasi ini memiliki kewajiban etis untuk masa depan
dan kesejahteraan generasi berikutnya. Motivation Saat seseorang memotivasi dirinya
sendiriatau orang lain, orang tersebut sedang mengembangkan kondisi yang akan membantu
mendorong seseorang untuk berperilaku sesuai kehendak. Apakah itu adalah melalui motivasi
intrinsik atau ekstrinsik motivasi, sebagian besar individu digerakkan oleh keyakinan mereka,
nilai,kepentingan pribadi dan bahkan ketakutan. Salah satu tantangan yang lebih sulit untuk
seorang pemimpin adalah untuk belajar bagaimana secara efektif memotivasi mereka yang
bekerja untuk mereka. Salah satu alasan mengapa begitu sulit adalah karena motivasi bisa
sangat pribadi. Biasanya, para pemimpin yang tidak berpengalaman percaya bahwa faktor-
faktor yang memotivasi diri mereka sendiri akan memotivasi lain. Kesalahpahaman lain
adalah bahwa para pemimpin yang tidak berpengalaman adalah bahwa faktor-faktor yang
memotivasi seorang karyawan akan juga bekerja pada orang lain padahal satu ukuran tidak
cocok untuk semua ketika berhubungan dengan motivasi.

1. Kurangnya Koordinasi

a. Koordinasi dalam Program kerja

Seringkali dalam sebuah organisasi yang sudah mapan sekali pun, atau dapat
dikatakan ketika dalam organisasi terdapat sebuah program kerja yang sangat bagus sekali
pun, jika tidak ada koordinasi maka sering kali menyebabkan kesalahpahaman, yang tentunya
dapat menyebabkan kacaunya terlaksanya sebuah program. Kekacauan tersebut dapat terjadi
ketika antar penanggung jawab tidak mengetahui batasan-batasan kerjanya, yang sering kali
hanya dapat diperoleh melalui koordinasi antar penanggungjawab.

b. Koordinasi antar Pimpinan

Parahnya lagi, koordinasi yang buruk dapat mengarah pada komunikasi yang buruk
pula. Komunikasi yang buruk antar pimpinan tersebut dalam sebuah program dapat berakibat
pada program-program selanjutnya. Maka seringkali terjadi salah sangka dan salah paham
diantaranya. Padahal para pimpinan selain berhubungan dalam pelaksanaan program kerja
seharusnya memiliki ikatan cultural, ketika terjalin komunikasi yang baik diantaranya.

2. Pengkaderan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah “kader” berarti : (1) perwira atau
bintara dl ketentaraan; (2) orang yg diharapkan akan memegang peran yg penting di
pemerintahan,partai, dsb. Jika dalam hal ini kita ambil definisi kedua, maka, istilah
“pengkaderan” bisa diartikan sebagai : sebuah proses yang menghasilkan orang yg
diharapkan akan memegang peran yg penting di pemerintahan, partai, dsb.a.

a. Rekrutmen

Bagi sebagian periode organisasi, dan bagi berbagai macam organisasi masalah
pengkaderan ini dirasakan berbeda-beda, oleh karena tingkat animo peminat organisasi yang
berbeda beda misalnya. ( Animo artinya hasrat dan keinginan yg kuat untuk
berbuat,melakukan, atau mengikuti sesuatu). Namun pernyataan “kesuksesan suatu periode
adalah bukan sekedar sukses ketika masa jabatanya namun ketika dapat menghasilkan (kader-
kader) periode yang lebih sukses”.

Maka dapat dikatakan dalam sebuah organisasi adalah ketika dalam suatu periode dapat
dikatakan sebagai masa kejayaan, namun hal tersebut tidak ada artinya ketika setelah itu
organisasi tersebut terpuruk atau bahkan bubar karena kelemahan tau bahkan tidak adanya
kader penerus.

b. Mempertahankan kader

Pengkaderan ini, terkait erat pada pengembangan organisasi. Ketika suatu organisasi
dapat merekrut kader dalam animo besar, memungkinkan jangkauan organisasi tersebut pada
komunitas yang luas, serta hal tersebut merupakan sumber daya yang tidak bisa diremehkan.
Setelah berhasil merekrut kader dalam animo yang besar, jika tidak dapat
memberdayakan,dalam rangka mempertahankan kader-kadernya maka seringkali kader-kader
tersebut akan mangalami seleksi alam. Oleh karena itu usaha mempertahankan kader sering
kali lebih penting daripada rekrutmennya.
3. Praktik–praktik Organisasi

1. Rasa hormat, martabat, dan kebebasan perorangan. Masalah ini berhubungan dengancara
organisasi memperlakukan anggotanya. Dari sudut pandang sebagian besar anggota
oraganisasi, kepentingan organisasi didahulukan dan kepentingan anggota dijadikan
yangpaling akhir.

2. Kebijakan dan praktik personel. Masalah ini berkenaan dengan etika


kepegawaian,pemberian gaji, kenaikan pangkat, pendisiplinan, dan masalah pensiun anggota
organisasi. Kewajiban umum organisasi adalah berlaku adil pada anggota organisasi yang
prospektif disetiap jenjang karirnya.

F. BAGAIMANA MENJADI PEMIMPIN IDEAL

Menurut William Glasser dalam bukunya, Choice Theory , sesungguhnya di dalam


situasi yang paling ekstrem sekalipun, seseorang tidak dapat dipaksa untuk melakukan suatu
pekerjaan. Jikalau orang tersebut mau mengerjakan pekerjaan yang dipaksakan itu, biasanya
hasil kerjanya tidak memuaskan.

Dalam bukunya tersebut, William menyebutkan 8 ciri perilaku yang menggambarkan


sifats eorang pemimpin yang baik.1.

1. Beri teladan tentang arti sukses kepada bawahan.

Alasan umum seseorang tidak berusaha keras dalam bekerja adalah karena mereka
tidaktahu persis tujuan mereka bekerja. Ketidakadaan tujuan dan arah sering mematahkan
motivasi kerja. Oleh sebab itu, seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa
memberi contoh kesuksesan yang bisa diraih para bawahannya.

2. Beri bawahan Anda peralatan yang mereka butuhkan.

Banyak orang mempersepsikan, tugas seorang pemimpin adalah menyelesaikan masalah


bawahannya. Namun, sebenarnya itu bukan tugas dari atasan. Daripada terus-menerus turun
tangan menyelesaikan masalah orang lain, lebih baik berikan pada bawahan cara dan rambu
untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

3. Jangan sungkan untuk memuji keberhasilan bawahan.

Tak hanya kritik, pujian dan apresiasi terhadap hasil kerja bawahan juga dapat
memotivasi produktivitas dan membangun kepercayaan diri bawahan untuk lebih sukses
lagi.

4. Berikan ruang untuk kesalahan.

Sesungguhnya kesalahan adalah guru terbaik bagi pembelajaran, maka berilah toleransi
bagi kesalahan yang dilakukan bawahan. Terkadang kesalahan dilakukan bawahan bukan
karena ia tidak becus bekerja, tapi karena ketidaktahuannya akan suatu hal.
5. Delegasikan tugas tanpa banyak turut campur.

Pemimpin yang baik adalah seorang yang mampu mempercayakan tugas secara penuh
kepada bawahannya. Biarkan bawahan mengatasi kendala pekerjaannya sendiri. Namun,
disisi lain pastikan diri anda selalu ada untuk membantu saat mereka membutuhkan Anda.

6. Lebih baik bertanya dari pada memberi nasihat.

Sering kali bawahan anda tahu lebih banyak daripada yang anda pikir mereka ketahui.
Tanyakan pendapat mereka tentang masalah-masalah yang sedang mereka hadapi dikantor.
Dengan demikian, Anda membantu mereka menyimpulkan sendiri jalan keluar terbaik dari
masalah tersebut. Hindari memberi nasihat, karena akan terkesan menggurui.

7. Bersikaplah ramah.

Aturan mainnya sungguh sederhana. Jangan berharap orang lain bersikap ramah kepada
anda jika anda tidak ramah terhadap orang lain. Seorang pemimpin yang baik tak perlu
menjadi galak untuk bisa tegas dan efektif memanajeri bawahannya. Dengan bersikap ramah,
Anda akan selalu bisa melihat sisi positif dari setiap karyawan Anda dan memotivasi mereka
untuk bekerja lebih baik lagi.

8. Tak kenal maka tak sayang.

Kepemimpinan erat terkait dengan hubungan antar manusia. Saat bawahan percaya
bahwaanda tulus peduli dengan mereka, mereka akan berusaha lebih baik dalam bekerja.
Kenali lebih dekat bawahan anda, dengarkan cerita dan keluh kesahnya. Pada akhirnya,
kualitas kepemimpinan seseorang dapat dilihat dari kualitas hubungannya dengan orang-
orang disekitarnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengarahkan pengikut-


pengikutnya untuk bekerja sama dengan kepercayaan serta tekun mengerjakan tugas-
tugasyang diberikan oleh pimpinan mereka. Kepemimpinan dapat juga di artikan sebagai
kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu
sesuai tujuan bersama.

Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan


sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta
kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan
lainnya. Pemimpin berarti orang yang melaksanakan kepemimpinan tersebut.

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya


mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Gaya Kepemimpinan yang
diterapkan tentu berbeda-beda seperti gaya yang otoriter,demokratis dan lain-lain.

Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatuyang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.

B. Saran

Adapun saran yang dapat kami berikan adalah sebagai berikut:

1. Melalui pembahasan kepemimpinan ini, diharapkan mahasiswa memahami arti


kepemimpinan.
2. Mahasiswa diharapkan memahami tentang arti kepemimpinan,pemimpin dan
kekuasaan.
3. Mahasiswa diharapkan memahami dan menerapkan bagaimana menjadi seorang
pemimpin yang ideal dan yang di harapkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/

http://intisari-online.com/read/8-sifat-pemimpin-yang-baik

http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan

http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2012/02/02/empat-dasar-kepemimpinan-efektif-
435672.html

http://www.artikata.com/arti-319094-animo.html

http://id.scribd.com/doc/54057570/Arti-Kader-Dan-Pengkaderan

http://christhoper.wordpress.com/2010/12/21/masalah-dalam-kepemimpinan-di-organisasi-
saat-ini

http://raucya.blogspot.co.id/2012/01/teori-organisasi-umum-contoh-kasus.html

Anda mungkin juga menyukai