PSIKOLOGI
MATAKULIAH
LANDASAN AGAMA, FILOSOFI, PSIKOLOGI DAN SOSIOLOGI
DARI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam
& menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah
impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah
tugas manusia.
untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan
baik.Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social
manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak
penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan
1
seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat
dibicarakan. Daya tarik ini didasarkan pada latar historis yang menunjukkan arti
arti penting dan peranan kepemimpinan itu maka tulisan ini diarahkan bukan
yang tidak tahu, mengingatkan yang lupa, dan mempengaruhi sikap dan perilaku
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, banyak permasalahan yang
2
Apa & bagaimana menjadi pemimpin sejati?
C. Tujuan Penulisan
D.Metode Penulisan
kepustakaan. Pada zaman modern ini metode kepustakaan tidak hanya berarti
pergi ke perpustakaan tapi dapat pula dilakukan dengan pergi ke warung internet
(warnet). Penulis menggunakan metode ini karena jauh lebih praktis, efektif,
efisien, serta sangat mudah untuk mencari bahan dan data – data tentang topik
E. Ruang Lingkup
maka ruang lingkup karya tulis ini terbatas pada pembahasan mengenai
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kepemimpinan
jika bekerjasama dengan orang lain, tugas dan situasi agar mencapai tujuan
organisasi.
ke arah tercapainya tujuan. Sumber dari pengaruh ini bisa formal, seperti
4
oleh organisasi untuk memimpin kelompok, namun ia muncul dari anggota
changes and outcomes that reflect their shared purposes (h.5)”. Dalam
pemimpin dan yang dipimpin. Bahwa pemimpin juga akan dipengaruhi oleh
menyiratkan adanya niat dari yang memimpin maupun yang dipimpin untuk
membuat sebuah perubahan yang berarti, yang tidak hanya didikte dari sang
B. Teori Kepemimpinan
133) "pada dasarnya ada dua teori kepemimpinan, yaitu teori sifat (traits
kelebihan, teori sifat, teori keturunan, teori kharismatik, teori bakat, dan
5
Miftah Thoha mengelompokannya kedalam; teori sifat, teori kelompok,
1. Teori kelebihan,
perbuatan, sikap dan ucapan hendaknya menjadi suri tauladan bagi para
6
2. Teori sifat
7
pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan kehormatan para
3. Teori keturunan
4. Teori kharismatik
diperoleh dari Kekuatan Yang Maha Kuasa. Dalam hal ini ada suatu
5. Teori bakat,
mempunyai bakat
8
untuk menjadi pemimpin. Bakat kepemimpinan itu harus
6. Teori Sosial
2003: 200).
7. Teori Kelompok
8. Teori Situasional
9
menyenangkan dalam hubungannya dengan dimensi-dimensi empiris
menyenangkan,
(2) Derajat dari struktur tugas. Dimensi ini merupakan urutan kedua
perilaku pemimpin akan bisa diterima oleh bawahan jika para bawahan
10
kebutuhan bawahan sehingga memungkinkan tercapainya
11
efektivitas dalam pelaksanaan kerja, (2) Perilaku tersebut merupakan
C. Tipe-Tipe Kepemimpinan
dan gaya bebas ( the laisser faire ). ( Adam Ibrahim Indrawijaya, 1938: 135 ).
12
a. Kepemimpinan Otokrasi
pendapat atau ide, (5) Keras dalam menghadapi prinsip, (6) Jauh dari
bawahan, (7) lebih menyukai bawahan yang bersikap abs (asal bapak
b. Kepemimpinan Demokrasi
13
dalam proses pembuatannya, walaupun yang membuat keputusan akhir
anggotan tim. ( Fandi Tjiptono dan Anastasia Diana, 2000: 161). Menurut
kepada keinginan kelompok, apa yang baik menurut kelompok itulah yang
teknis. Tipe laissez faire mempunyai ciri-ciri antara lain; (1) Memberikan
ia
14
hanya merupakan simbol belaka. (Wusanto, 2003). Menurut hemat penulis
tipe laissez faire ini bukanlah tipe pemimpin yang sebanarnya, karena ia
d. Kepemimpinan Partisipatif
2000: 162).
e. Kepemimpinan Paternalistik
(2) Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa, (3) selalu
kepada bawahan. Oleh karena itu para bawahan jarang bahkan sama sekali
15
tidak pernah meminta saran dari bawahan, (5) Pimpinan menganggap
2003: 202).
tim) untuk memusatkan perhatiannya pada tujuan yang ada. Hanya strategi
g. Kepemimpinan Militeristik
saja, tetapi banyak juga terdapat pada instansi sipil (non-militer). Ciri-ciri
2003 ).
h. Kepemimpinan Sitasional
tetap (fluid) atau kontingensi. Asumsi yang digunakan dalam gaya ini
16
adalah bahwa tidak ada satu pun gaya kepemimpinan yang tepat bagi
setiap manajer dalam segala kondisi. Oleh karena itu gaya kepemimpinan
pemimpin dalam Islam ada tujuh macam, yaitu Khalifah, Malik, Wali, 'Amir
dan Ra'in, Sultan, Rais, dan Ulil 'amri, (Abdurrahman, 2002) . Menurut
Quraish Shihab (2000: 47), imam dan khalifah dua istilah yang digunakan
Al-Qur'an untuk menunjuk pemimpin. Kata imam diambil dari kata amma-
berakar dari kata khalafa yang pada mulanya berarti "di belakang". Kata
17
yang bersifat teoritis, konsep kepemimpinan yang berbasis kemiliteran yang
dengan kepemimpinan.
Ta'ala dengan Ibrahim alaihi salam, "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang
yang dholim". (QS. 2:124). Oleh karena itu bila seorang pemimpin
hari kemudian, saat dia diminta pertanggung jawaban oleh Allah Azza
seluruh alam, akan tetapi Allah yang Maha Tahu tetap memberikan
18
muka bumi. Selain itu hal ini sekaligus pula menunjukkan betapa
besarnya rahmat dan kasih sayang yang diberikan Allah ‘Azza wa Jalla
akan
19
terhindar dari keputusan-keputusan yang didasari oleh hawa nafsu, bersifat
Tuhan.
Tuhan.
menjalankan peran sebagai imam dan khalifah bagi keluarga, satuan dan
masyarakat luas.
kepemimpinan adalah jabatan formal, yang menuntut untuk mendapat fasilitas dan
amanah, namun dalam kenyataannya sedikit sekali atau bisa dikatakan hampir
20
sungguh – sungguh menerapkan kepemimpinan dari hati, yaitu kepemimpinan
yang melayani.
1. Karakter Kepemimpinan
pejabat publik, justru tidak memiliki integritas sama sekali, karena apa yang
diucapkan dan dijanjikan ketika kampanye dalam pemilu tidak sama dengan
Paling tidak menurut Ken Blanchard dan kawan – kawan, ada sejumlah
ciri –ciri dan nilai yang muncul dari seorang pemimpin yang memiliki hati
yang dipimpinnya.
21
pemimpin dalam kelomponya. Hal ini sejalan dengan buku yang ditulis oleh
menjadi
22
begitu berat,selalu dalam keadaan tenang, penuh pengendalian diri, dan tidak
mudah emosi.
2. Metode Kepemimpinan
kualitas sari aspek yang pertama yaitu karakter dan integritas seorang
pemimpin, tetapi ketika menjadi pimpinan formal, justru tidak efektif sama
sekali karena tidak memiliki metode kepemimpinan yang baik. Contoh adalah
ini. Karena hal ini tidak pernah diajarkan di sekolah – sekolah formal.
yaitu :
Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi yang jelas. Visi ini
23
melalui integrasi maupun sinergi berbagai keahlian dari orang – orang
motivates change more powerfully than a clear vision. Visi yang jelas
tujuan yang jelas. Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada artinya sama
harapan, dan impian dari mereka yang dipimpin. Selain itu selalu aktif
24
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pelatih atau
buahnya.
3. Perilaku Kepemimpinan
dapat memberi dan beramal lebih banyak. Apapun yang dilakukan bukan
25
untuk mendapat penghargaan, tapi melayani sesamanya. Dan dia lebih
26
mengutamakan hubungan atau relasi yang penuh kasih dan penghargaan,
Tuhan ).
yang sangat relevan dengan situasi krisis kepemimpinan yang dialami oleh
mengupayakan yang terbaik bagi diri mereka sendiri maupun bagi orang
lain.
F. Kepemimpinan sejati
27
proses perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang.
28
Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari
visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan
seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar
atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan
berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal
seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan
buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya
sosial dan bahkan bagi negerinya. ” I don't think you have to be waering stars on
your shoulders or a title to be leadar. Anybody who want to raise his hand can
berpikir anda menggunakan bintang di bahu anda atau sebuah gelar pemimpin.
Orang lainnya yang ingin mengangkat tangan dapat menjadi pemimpin di lain
waktu.
mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka
29
sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager),
Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin
tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan
penghormatan dan pujian (honor & praise) dari mereka yang dipimpinnya.
Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang
peroleh dari kisah hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar Afrika
Selatan, yang membawa bangsanya dari negara yang rasialis menjadi negara yang
menjadi manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang telah
bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani
seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri,
tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan
menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang
30
Sebuah jenis kepemimpinan yaitu Q Leader memiliki 4 makna terkait
Q keempat adalah qolbu atau inner self. Seorang pemimpin sejati adalah
selalu belajar dan bertumbuh senantiasa untuk mencapai tingkat atau kadar Q
pemimpin.
31
• Visi yang jelas (clear vision).
Ketiga hal tersebut dilandasi oleh suatu sikap disiplin yang tinggi untuk senantiasa
metode kepemimpinan). Seperti yang dikatakan oleh John Maxwell, ” The only
way that I can keep leading is to keep growing. The the day I stop growing,
somebody else takes the leadership baton. That is way it always it.” Satu-
satunya cara agar saya tetap menjadi pemimpin adalah saya harus senantiasa
bertumbuh. Ketika saya berhenti bertumbuh, orang lain akan mengambil alih
kepemimpinan tsb.
organisasi.
memikat
32
di masa depan, dan menciptakan strategi jangka panjang untuk mengadakan
dikatakan bahwa manajemen bekerja pada dari atas ke bawah, dan hasil
Aktifitas
Manajemen Kepemimpinan
tersebut.
33
delegasi tugas, membuat untuk menciptakan
memecahkan Menginspirasi.
pemecahan masalah.
berguna.
a. Pendekatan Sifat
34
karakteristik seorang pemimpin. Salah satu yang terkenal adalah pendekatan
adanya beberapa ciri sifat yang diidentifikasikan sebagai sifat yang dimiliki
apa-apa.
35
Kesediaan menerima tanggung jawab. Pemimpin yang baik bersedia
orang sekitarnya.
b. Pendekatan Perilaku
Menurut pendekatan ini, pemimpin yang baik tidak dilihat dari sifat
apa yang dimiliki, tetapi bahwa siapa yang dapat mengembangkan perilaku
yang tepatlah yang akan menjadi pemimpin yang baik. Sehingga riset-riset
pemimpin tetapi apa yang dilakukan pemimpin dalam situasi-situasi yang ada
pengaruhnya.
36
organisasi harus belajar lama untuk mengambil keputusan, maka gaya
autokratik.
c. Pendekatan Contingency
dalam suatu situasi mungkin tidak akan efektif apabila diterapkan dalam
situasi yang lain. Dalam hal ini contingency diartikan sebagai: tergantung.
Jadi seseorang akan menjadi pemimpin efektif itu tergantung dari banyak hal.
dengan perasaan orang lain dan berusaha menjaga hubungan baik. Yang
37
dikatakan hubungannya bagus), Tingkat Terstrukturnya tugas, (tugas yang
terstruktur adalah yang memiliki prosedur yang spesifik, jelas, tujuan juga
38
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya
berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang
Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar
melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.
Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).
B. Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk
menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin.
memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh
karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang
40
DAFTAR PUSTAKA
Western.
Indonesia
UII Press.
Abadai Publishing.
UGM Press.
41