Anda di halaman 1dari 27

“CARING”

RINI WAHYUNI MOHAMAD,


S.KEP. NS.
DEFINISI CARING
 Caring merupakan pengetahuan manusia,
inti dari praktik keperawatan yang
bersifat etik dan filosofikal (Marriner dan
Tomey dalam Dwidiyanti, 2007).
 Caring ini juga diartikan sebagai
tindakan yang bertujuan memberikan
asuhan fisik dan memperhatikan emosi
sambil meningkatkan rasa aman dan
keselamatan klien (Carruth dalam
Dwidiyanti, 2007).
PENGERTIAN CARING MENURUT
BEBERAPA AHLI KEPERAWATAN
 Watson (1979) yang terkenal dengan Theory of
Human Caring, mempertegas bahwa caring
sebagai jenis hubungan dan transaksi yang
diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan
untuk meningkatkan dan melindungi pasien
sebagai manusia, dengan demikian
mempengaruhi kesanggupan pasien untuk
sembuh
 Griffin (1983) membagi konsep caring ke dalam
dua domain utama. Salah satu konsep caring ini
berkenaan dengan sikap dan emosi perawat,
sementara konsep caring yang lain terfokus
pada aktivitas yang dilakukan perawat saat
melaksanakan fungsi keperawatannya
 Hall(1969) mengemukakan perpaduan
tiga aspek dalam teorinya. Sebagai
seorang perawat, kemampuan care, core,
dan cure harus dipadukan secara
seimbang sehingga menghasilkan asuhan
keperawatan yang optimal untuk klien.
Care merupakan komponen penting yang
berasal dari naluri seorang ibu. Core
merupakan dasar dari ilmu sosial yang
terdiri dari kemampuan terapeutik, dan
kemampuan bekerja sama dengan tenaga
kesehatan lain. Sedangkan cure
merupakan dasar dari ilmu patologi dan
terapeutik.
 Rubenfeld (1999) Mendefinisikan
“Caring” : memberikan asuhan ,
dukungan emosional padaklien,
keluarga dan kerabatnya secara verbal
maupun non verbal.amun tidak dapat
diperintah untuk memberikan asuhan
dengan menggunakan spirit caring.
 Mayerhoff (1971) Memberikan informasi
yang berhubungan dengan nilai care.
Dalam kontekskehidupan manusia,
caring sebagai salah satu cara mengatur
nilai-nilainya yanglain dan aktivitas
sekitarnya
 Carper (1979) “Caring sebagai nilai
profesional dan nilai pribadi adalah
pusat pentingdalam memberikan
standar normatif yang mengatur
tindakan dan sikap kitauntuk care
kepada siapa.
 Greene (1990) Caring adalah dasar
keberadaan etik. Ia menyatakan
bahwa “Praktek yangdigambarkan
dalam pelayanan manusia harus
dimulai dari kesadaran
terhadapsituasi, khususnya perasaan
dan kepedulian.
DEFINISI PERILAKU
CARING PERAWAT

Perilaku caring (Caring act)


adalah suatu tindakan yang
dilakukan dalam memberikan
dukungan kepada individu
secara utuh (Dwidiyanti,
2007).
ASUMSI DASAR TEORI WATSON TERLETAK
PADA 7 ASUMSI DASAR, YAITU:

 Caring dapat dilakukan dan dipraktikan secara


interpersonal.
 Caring meliputi faktor-faktor karatif yang
dihasilkan dari kepuasan terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar manusia.
 Caring yang efektif akan menigkatkan status
kesehatan dan perkembangan individu dan
keluarga.
 Respon caring adalah menerima seseorang tidak
hanya sebagai seseorang berdasarkan saat ini
tetapi seperti apa dia mungkin akan menjadi
dimasa depannya.
 Caring environment, menyediakan
perkembangan potensi dan memberikan
keluasan memilih kegiatan yang terbaik
bagi diri seseorang dalam waktu yang
telah ditentukan.
 Caring bersifat healthogenic daripada
sekedar curing. Praktek caring
mengitegrasikan pengetahuan biopisikal
dan perilaku manusia untuk
meningkatkan kesehatan. Dan untuk
membantu pasien yang sakit, dimana
caring melengkapi curing.
 Caring merupakan inti dari keperawatan
10 INDIKATOR CARING
1. Pembentukan sistem nilai humanistik dan
altruistic, Perawat menumbuhkan rasa puas
karena mampu memberikan sesuatu kepada
klien. Selain itu, perawat juga
memperlihatkan kemampuan diri dengan
memberikan pendidikan kesehatan pada
klien.
2. Memberikan kepercayaan-harapan, dengan
cara memfasilitasi dan meningkatkan asuhan
keperawatan yang holistik. Di samping itu,
perawat meningkatkan perilaku klien dalam
mencari pertolongan kesehatan
3. Menumbuhkan kesensitifan terhadap diri
dan orang lain.
4. Mengembangkan hubungan saling
percaya.
5. Meningkatkan dan menerima
ekspresi perasaan positif dan negatif
klien. Perawat memberikan
waktunya dengan mendengarkan
semua keluhan dan perasaan klien.
6. Penggunaan sistematis metoda
penyelesaian masalah untuk
pengambilan keputusan. Perawat
menggunakan metoda proses
keperawatan sebagai pola pikir dan
pendekatan asuhan kepada klien.
7. Peningkatan pembelajaran dan pengajaran
interpersonal, memberikan asuhan mandiri,
menetapkan kebutuhan personal, dan
memberikan kesempatan untuk pertumbuhan
personal klien.
8. Menciptakan lingkungan fisik, mental,
sosiokultural, dan spritual yang mendukung.
Perawat perlu mengenali pengaruh lingkungan
internal dan eksternal klien terhadap kesehatan
dan kondisi penyakit klien.
9. Memberi bimbingan dalam memuaskan
kebutuhan manusiawi.
10. Dikembangkan faktor eksternal
phenomenological, Yaitu studi tentang
keberadaan manusia dengan menggunakan
analisis phenomenological.
MENURUT SWANSON ADA LIMA ASUMSI YANG
MENDASARI KONSEP CARING ADALAH

1. Maintaining belief
adalah mempertahankan iman dalam
kapasitas orang lain, untuk
mendapatkan melalui suatu
peristiwa atau transisi dan
menghadapi masa depan dengan
bermakna.
2. Knowing
adalah berjuang untuk memahami
peristiwa seperti yang memiliki
makna dalam kehidupan yang lain
3. Being with
adalah secara emosional hadir untuk yang lain
dengan menyampaikan ketersediaan berkelanjutan,
perasaan berbagi, dan pemantauan yang peduli
memberikan tidak membebani orang dirawat
4. Doing for
adalah melakukan untuk yang lain apa yang dia akan
lakukan untuk diri sendiri jika hal itu mungkin.
5. Enabling
adalah memfasilitasi bagian yang lain melalui transisi
kehidupan dan peristiwa asing dengan memberi
informasi, menjelaskan, mendukung, dengan fokus
pada masalah yang relevan, berfikir melalui
masalah, dan menghasilkan alternatif, sehingga
meningkatkan penyembuhan pribadi klien,
pertumbuhan, dan perawatan diri..
4 TINGKATAN CARING
 1.Attachment (pertalian)
 Empat tugas yang menandai
pertalian yaitu:
 Recognition adalah menyadari kehadiran orang
lain dan menerima orang lain.
 Membuka diri adalah membagi informasi yang

beresiko rendah atau tidak mengancam.


 Validasi adalah memberikan persetujuan pada

informasi yang dibagikan atau perilaku yang


diperhatikan.
 Potensi adalah kehendak dan kekuatan untuk

memajukan hubungan.
 2. Assiduity (perilaku selalu penuh
perhatian)
`Selama tahap ini perhatian yang diteliti
diberikan pada kerja menjalin hubungan
kepedulian.
 3. Intimasi (melibatkan berbagi diri)

 Tahap ini ditandai dengan hubungan fisik


dan mental yang tepat. Tugas dalam hal ini
memerlukan ketulusan (integritas,
kepercayaan), membuka diri (menempatkan
seseorang dalam posisi yang terbuka),
wawasan (memiliki pandangan yang cepat
terhadap orang lain), perlibatan (orang lain
dapat dilibatkan dalam hubungan tanpa
ancaman).
APLIKASI CARING
DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI DAN
PRAKTIK
KEPERAWATAN
APLIKASI CARING SECARA UMUM
 Memenuhi kebutuhan dasar pasien
 Perawatan fisik membantu
mengembangkan respon empati
 Hubungan yang optimis
 Mengatakan pada pasien untuk
tidak khawatir
 Berupaya untuk tidak
membeberkan informasi
PERILAKU CARING DALAM
PRAKTIK KEPERAWATAN
 Aspek kontrak
Telah diketahui bahwa, sebagai profesional, kita
berada di bawah kewajiban kontrak untuk care.
Radsma (1994) mengatakan, “perawat memiliki
tugas profesional untuk memberikan care”.
Untuk itu, kita sebagai perawat yang profesional
diharuskan untuk bersikap care sebagai kontrak
kerja kita
 Aspek etika
Pertanyaan etika adalah pertanyaan tentang apa
yang benar atau salah, bagaimana membuat
keputusan yang tepat, bagaimana bertindak
dalam situasi tertentu.
 Aspek spiritual
 Di semua agama besar di dunia, ide untuk saling
caring satu sama lain adalah ide utama. Oleh
karena itu, berarti bahwa perawat yang religious
adalah orang yang care, bukan karena dia
seorang perawat tetapi lebih karena dia adalah
anggota suatu agama atau kepercayaan, perawat
harus care terhadap klien
PERBEDAAN CARING DAN CURING
 Menurutnya, care merupakan komponen penting
yang berasal dari naluri seorang ibu. Sedangkan
cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan
terapeutik.
 Caring merupakan tugas primer perawat dan
curing adalah tugas sekundernya. Begitu pula
curing, curing merupakan tugas primer dokter
dan caring sebagai tugas sekundernya.
 Perbedaan antara caring dan curing dapat lebih
jelas jika dilihat dari diagnosis, intervensi, dan
tujuannya. Di dalam caring terdapat diagnosis
keperawatan yang merupakan suatu kegiatan
mengidentifikasi masalah dan penyebab
berdasarkan kebutuhan dan respon klien.
Sedangkan di dalam curing terdapat diagnosis
medis yaitu suatu bentuk kinerja yang
mengungkapkan penyakit yang diderita klien.
Dengan kata lain dapat disebut diagnosa
penyakit.
 Dalam caring lebih dititik-beratkan pada
kebutuhan dan respon klien untuk ditanggapi
dengan pemberian perawatan. Berbeda dengan
curing lebih memperhatikan penyakit yang
diderita serta penanggulangannya.
 Selain itu, dapat juga dilihat dari intervensinya.
Intervensi keperawatan (caring) yaitu membantu
klien memenuhi masalah klien baik fisik,
psikologis, sosial, dan spiritual dengan tindakan
keperawatan yang meliputi intervensi
keperawatan, observasi, pendidikan kesehatan,
dan konseling. Sedangkan intervensi kedokteran
(curing) lebih ke melakukan tindakan
pengobatan dengan obat (drug) dan tindakan
operatif.
DALAM PENERAPANNYA,
KONSEP CARING DAN CURING MEMPUNYAI
BEBERAPA PERBEDAAN, DIANTARANYA:

 Caring merupakan tugas primer perawat


sedangkan Curing adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang perawat lebih melakukan
tindakan kepedulian terhadap klien daripada
memberikan tindakan medis. Oleh karena itu,
caring lebih identik dengan perawat.
 Curing merupakan tugas primer seorang dokter
sedangkan Caring adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan
tindakan medis tanpa melakukan tindakan
caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih
identik dengan dokter.
 Dalam pelayanan kesehatan klien yang
dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring dan ¼
nya adalah curing.
 Caring bersifat lebih “Healthogenic”
daripada Curing. Maksudnya caring lebih
menekankan pada peningkatan kesehatan
daripada pengobatan. Di dalam
praktiknya, caring mengintegrasikan
pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku
manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan
dan untuk menyediakan pelayanan bagi mereka
yang sakit.
 Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan
rencana pengobatan/terapi dan membantu klien
beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri
memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi
tubuh sedangkan tujuan curing adalah menentukan
dan menyingkirkan penyebab penyakit atau
mengubah problem penyakit dan penanganannya.
 Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan
mengungkapkan penyakit yang diderita sedangkan
diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan
identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan
kebutuhan dan respon klien.

Anda mungkin juga menyukai