Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SEMINAR MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN


Doreth E Orem : Self Care Deficite

Dosen Pemimbing : Ns. Dewi Kurnia Putri, M.Kep

Nama Kelompok 3
KELAS B 2020
NAMA : Detri Adriani 20031056
NAMA : Faiha Sry Rahmadhani 20031084
NAMA : Marta Tryaningsih 20031083
NAMA : Meida Detrini 20031054
NAMA : Widya Wulandari 20031055
NAMA : Inas Putri Gusmayanti 20031082

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES HANG TUAH PEKANBARU

TAHUN PELAJARAN 2020


Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa yang telah memberikan
berkah, rahmat, hidayah dan kemudahan-Nya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan kegiatan dengan judul “ Doreth E Orem : Self Care
Deficite”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns.Dewi Kurnia Putri,
M.Kep yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, arahan dan motivasi
sampai selesainya laporan kegiatan ini. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
laporan kegiatan ini.
Kami mengharapkan masukan yang bersifat membangun untuk laporan
kegiatan ini sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, November 2020

Kelompok 3
DAFTAR ISI

COVER ..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR ...................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................1

1.4 Manfaat Makalah .....................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................3

2.1 Sejarah dan Latar Belakang Kehidupan Dorothea E.Orem ....................3

BAB III PEMBAHASAN ..............................................................................10

3.1 Teori Sistem Keperawatan ......................................................................10

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Teori ............................................................12

BAB IV PENUTUP .......................................................................................13

4.1 Kesimpulan .............................................................................................13

4.2 Saran .......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 15


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memiliki peran penting dalam
pelayanan kesehatan disamping keperawatan sedang mengalami perkembangan yang
begitu pesat, baik dibidang praktik, penelitian, maupun pendidikan keperawatan. Ilmu
keperawatan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, memiliki teori-teori yang
terbentuk dari filosofi dan paradigma yang berbeda dari para pencetus teori keperawatan.
Tidak semua teori dapat diaplikasikan secara langsung pada praktik keperawatan
seharihari, tergantung pada kondisi pasien dan situasi lingkungan yang dialami pasien
(Fawcett, 2005). Sehingga, perawat sebagai profesi yang menjalankan praktik berdasarkan
batang tubuh ilmu keperawatannya, harus dapat mengenali dan memahami teori-teori
yang berkembang dalam dunia keperawatan.

Berbagai teori yang telah berkembang saat ini salah satunya adalah teori yang
dikemukakan oleh Dorothea E. Orem yang dimana teorinya kini telah berkembang dalam
dunia keperawatan mengenai self care deficit. Teori ini begitu banyak bermanfaat dalam
penegakan diagnosa keperawatan.Makalah ini akan menganalisis tentang teori model
konseptual keperawatan yang dikemukakan oleh Dorothea E. Orem yang
memperkenalkan teori self care deficit.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Sejarah dan Latar Belakang Kehidupan Dorothea E. Orem ?


2. Apa itu Teori Self-Care Deficit oleh Dorothea E. Orem ?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan teori yang dikemukakan oleh Dorothea E.
Orem ?

1.3 TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui Sejarah dan Latar Belakang Kehidupan Dorothea E. Orem ?

2. Untuk mengetahui Teori Self-Care Deficit oleh Dorothea E. Orem ?


3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori yang dikemukakan oleh
Dorothea E. Orem ?

1.4 MANFAAT MAKALAH

Makalah ini diharapkan menjadi referensi tambahan ilmu dalam upaya


pengembangan diri terutama dalam hal penerapan model konseptual Dorothea E. Orem.
BAB II

LANDASAN TEORI

Pembahasan pada bab ini tentang originalitas, fokus dan konten dari model
konseptual Dorothea E. Orem mengenai self-care deficit.

2.1 SEJARAH DAN LATAR BELAKANG DOROTHEA E. OREM

Nama Dorothea E. Orem

Tempat Tanggal Lahir Baltimore, Maryland-1914


Wafat Jumat, 22 Juni 2007 di Skidaway Island, Georgia
Riwayat Pendidikan a) Nursing Diploma, Providence Hospital School of
b) Nursing di Washington, D.C. (1930)

c) Bachelor of Science in Nursing, Catholic University of


America di Wahington, D.C. (1939)
d) Master of Science in Nursing, Catholic University of
America di Wahington, D.C. (1945)
e) Honorary Doctorates of Sciences, Georgetown
University, Washington D. C.
a. (1976) dan Incarnate Word College, San
Antonio, Texas (1980)
f) Honorary Doctorate of Human Letters dari Illinois
Wesleyan University (1988)
g) Doctorate Honoris Causae, University of

a. Missouri di Columbia (1998


Riwayat Pekerjaan a) Staf Keperawatan, Pengajar dan Asisten Direktur
b) Providence Division of the School of Nursing, Catholic
University of America (1939-1945)
c) Direktur Providence Hospital School of Nursing dan
Direktur Nursing Service Rumah
a. Sakit Detroit (1945-1948)

d) Konsultan perawat, Division of Health and


Institutionsl Service di Departemen
e) Kesehatan Negara Bagian Indiana (1949-
f) 1957)
g) Konsultan pengajaran (kurikulum) di Kantor
Pendidikan Departemen Kesehatan,
Pendidikan dan Kesejahteraan (HEW),
h) Amerika Serikat (1958-1960)
i) Asisten Profesor Pendidikan Keperawatan di
j) Catholic University of America di Wahington,
D.C. dan Dekan Pelaksana di Sekolah
k) Keperawatan, Associate Professor Pendikan
l) Keperawatan (1959)
m) Konsultan Ilmu Keperawatan dan Pendidikan
n) Keperawatan, Firma Konsultasi Orem dan
o) Shields di Chevy Chase, Md (1970)

Karya a) Menulis the art of nursing is practiced by


doingfor the person with disability, and or
by helping him to do for himself (1956)
b) Publikasi Guides for Developing Curricula for
the Education of Practical Nurses (1959)
c) Nursing Concepts of Practice (1971), etc
Penghargaan
d) Catholic University of America Alumni
Achievement Award for Nursing Theory
(1980)
e) the Linda Richards Award from the National
League for Nursing (1991)
f) Honorary Fellow of the American Academy
of Nursing (1992)

2.1.1 Filosofi Orem

Orem (2001, dalam Alligood, 2014) menyatakan bahwa keperawatan merupakan


bagian dari pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada orang yang benear-benar
membutuhkan pelayanan perawatan kesehatan karena memiliki gangguan kesehatan.
Menurutnya keperawatan memiliki karakteristik sosial dan interpersonal yang mencirikan
hubungan saling membutuhkan kepada pelayanan keperawatan. Awal mulanya, Orem
mengakui bahwa keperawatan adalah bidang keilmuan yang terdepan dalam praktik
sehingga membutuhkan tubuh pengetahuan keperawatan yang terstruktur. Sumber utama
munculnya ide-ide Orem adalah pengalamannya selama di dunia keperawatan.
Orem mampu merefleksi dan mengidentifikasi situasi dan objek keperawatan
dengan tepat. Orem menemukan kondisi dimana manusia membutuhkan perawat untuk
memenuhi kebutuhan sehari-harinya, dan ini menjadi objek dan focus Orem dalam
menentukan domain dan batas-batas keperawatan dalam bidang pengetahuan maupun
praktik keperawatan. Orem fasih dalam literature dan pemikiran keperawatan
kontemporer sehingga ini mempengaruhi pengembangan karyanya Self-care Deficit
Nursing Theory (SCDNT) Orem adalah system filsafat realisme moderat dimana
mengungkapkan konsistensi antara pandangan orem mengenai sifat realitas, manusia,
lingkungan, dan keperawatan sebagai ilmu yang terkait. Orem tidak membahas secara
khusus sifat realitas, namun pernyataan yang diungkapkan mencerminkan sebuah
pandangan realis moderat. Orem (2001, dalam Alligood, 2014) ada empat kategori entitas
yang membangun ontology dari SCDNT. Keempat kategori tersebut adalah orang dibatasi
oleh ruang dan waktu, atribut dan karakter dari manusia, gerakan atau perubahan, dan
produk yang dihasilkan.
Hal ini sejalan seperti pendapat Marriner (2001), yang menyatakan bahwa di tahun
1958, Orem memiliki pandangan spontan mengenai mengapa individu-individu yang
memerlukan dan dapat dibantu melalui perawatan yang memudahkannya merumuskan
dan mengekspresikan konsep keperawatannya, sehingga Orem melakukan strategi dalam
menyusun pengembangan teorinya. Strateginya dilihat dari pandangan spontan Orem
membawanya untuk memformalkan dan kemudian mengekspresikan suatu konsep umum
ilmu keperawatan. Generalisasi hal itu memungkinkan membuat cara berpikir deduktif
mengenai keperawatan (Mariner, 2001). Pendapat lain menyatakan wawasan Orem
menuntun pada formalisasi awal dan ekspresi berikutnya dari konsep umum keperawatan.
Generalisasi ini kemudian memungkinkan pemikiran induktif dan deduktif tentang
keperawatan (Alligood, 2014).

2.1.2 Ilmuwan yang mempengaruhi Pemikiran Orem

Orem menyebutkan Eugenia K. Spaulding sebagai teman terhebat dan gurunya,


namun ia tidak menunjukkan telah dipengaruhi secara langsung oleh pemimpin-
pemimpin dalam ilmu keperawatan dalam karyanya. Ia meyakini kerjasama dengan
banyak perawat selama bertahun-tahun memberikan banyak sekali pengalaman belajar. Ia
memandang kerjasamanya dengan mahasiswa-mahasiswa serta kerjasama dengan
kolegakoleganya sebagai usaha yang berharga. Pemikiran Orem juga dipengaruhi oleh
rekannya saat masih bekerja di CUA dimana Orem membentuk komite dalam
pengembangan konsep (Marriner, 2001).
Orem juga menyebutkan beberapa nama perawat-perawat lain yang memberikan
sumbangan-sumbangan bagi ilmu keperawatan diantaranya Abdellah, Henderson,
Jhonson, King, Levine, Nightingale, Orlando, Peplau, Riehl, Rogers, Roy, Travelbee dan
Wiedenbach (Alligood, 2014). Orem juga menyebutkan sejumlah penulis dari displin ilmu
lain, diantaranya yang paling berpengaruh adalah Arnold (1960) dan Kotarbinski (1965)
tentang pemikirannya mengenai kegiatan manusia secara normal, parsons (1937, 1951)
yang mempengaruhi pemikirannya tentang actions (kegiatan). Lonergans (1958) juga
mempengaruhi pemikirannya dan masih banyak lagi ilmuwan yang mempengaruhi dasar
pemikiran Orem (Fawcett, 2005).

2.1.3 Pandangan Dunia Mengenai Model Keperawatan Orem

SCDNT Orem telah mencapai tingkat penerimaan yang signifikan oleh


masyarakat keperawatan internasional, terbukti dengan besarnya materi yang
dipublikasikan dan presentasi di International Orem Society World Congresses 2008,
2011, 2012. Pengaruh SCDNT Orem telah berlanjut di tingkat Internasional melalui
penjabaran Nursing Concept of Practice ke dalam beberapa bahasa dan poliferasi praktik
berbasis SCDNT, pendidikan, dan penelitian di seluruh dunia.
2.1.4 Fokus Model Konseptual Dorothea E. Orem

Fokus unik dari teori Orem adalah tindakan yang disengaja oleh perawat meliputi proses
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi dalam proses terapeutik kepada
individu dan kelompok yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan mandirinya atau
memenuhi kebutuhan sesama. Pemenuhan keterbatasan kemampuan ini yang diberikan secara
paripurna dan efektif kepada individu maupun kelompok, dimana unsur tersebut memiliki
keterkaitan dalam mengembalikan ke kondisi yang normal (Fawcett, 2005).

Orem (1995, dalam Fawcett, 2005) menekankan bahwa alasan mengapa manusia
membutuhkan pertolongan perawat, ini juga menegaskan kepada khalayak umum bahwa perawat
sebagai bentuk lembaga pelayanan masyarakat, dimana bidang keahlian perawat ada pada manusia
sebagai individu dan manusia sebagai kelompok yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi
kebutuhan mandiri. Orem meyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan – kebutuhan
self-care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak
mampu.

Para ahli juga memiliki pandangan tersendiri mengenai konsep self-care diantaranya
Meleis (1997) yang menyatakan self-care sebagai contoh dari kategori kebutuhan dan dia
menerapkannya dalam kategori keperawatan terapeutik dalam teorinya sendiri. Marriner-tomey
(1989) menempatkan self-care pada kategori humanistic. Riehl-Sisca (1989) mengubahnya
menjadi kategori interaksi.

2.1.5 Konten Model Konseptual Dorothea E. Orem

Teori keperawatan yang Orem kemukakan merupakan teori umum yang terdiri dari tiga
teori yang terkait yang meliputi; teori perawatan diri, yang menjelaskan mengapa dan bagaimana
seseorang merawat diri mereka sendiri; teori ketergantungan perawatan, yang menjelaskan
bagamana anggota keluarga dan/atau teman – teman pasien memberikan perawatan untuk orang
yang ketergantungan secara social; teori deficit perawatan diri, yang menggambarkan dan
menjelaskan mengapa orang dapat dibantu melalui keperawatan dan teori system keperawatan,
yang menggambarkan dan menjelaskan hubungan yang harus dilakukan dan dipelihara untuk
menghasilkan keperawatan.

Konsep Orem yang dijelaskan pada gambar 2.1 dalam penerapannya dalam praktik terbagi
menjadi tiga kategori yaitu tiga yaitu sistem kompensatori penuh (wholly compensatory system),
sistem kompensatori sebagian (partly compensatory system) dan sistem dukungan-pendidikan
(supportive-educative system). Pertama yaitu sistem keperawatan kompensatori penuh (wholly
compensatory nursing system) memandang bahwa individu tidak mampu melakukan kemandirian
dan ambulasi yang terkontrol atau penatalaksanaan medis untuk menahan diri dari aktivitas
sehingga individu tidak mampu terlibat dalam tindakan pemenuhan kebutuhan self-care. Perawat
membantu secara penuh kebutuhan self-care pasien contoh pada pasien koma.

Kedua, sistem keperawatan kompensatori sebagian (partly compensatory nursing system)


memandang Situasi dimana baik perawat dan klien melakukan tidakan care atau tindakan lain yang
bersifat manipulatif atau ambulasi dan mempunyai peran yang besar dalam pelaksanaan tindakan
perawatan. Perawat mambantu pemenuhan kebuttuhan self-care pasien sebagian. Contoh pada
pasiien kasus keterbatasan gerak. Ketiga, sistem keperawatan dukungan-pendidikan
(supportiveeducative nursing system)yang berupa pemberian pendidikan kesehatan untuk
mendukung klien melakukan self-care tindakan berupa pemulihan ringan.

Sistem yang mengkompensasi sepenuhnya


Menyelesaikan perawatan diri therapeutik pasien

Tindakan Kompensasi ketidakmampuan pasien untuk terlibat dalam


memenuhi perawatan diri
Perawat
Mendukung dan melindungi pasien

Sistem yang mengkompensasi sebagian


Menjalankan beberapa kegiatan perawatan diri pasien

Kompensasi keterbatasan perawatan diri pasien

Membantu pasien sesuai kebutuhan

Tindakan
Tindakan
perawat
Mengatur Agen perawatan diri
Tindakan
Melakukan beberapa langkah perawatan diri Pasien

Menerima asuhan dan bantuan perawat

System Mendukung-Edukatif
Melakukan / menyelesaikan perawatan diri
Tindakan Tindakan
Mengatur latihan dan mengembangkan
Perawat Pasien
agen perawatan diri

Gambar Dasar Sistem keperawatan menurut Orem (Alligood, 2014)

Asumsi dasar yang muncul pada teori ini diformalkan pada awal 1970-an dan
pertama kali disajikan di Marquette University School of Nursing. Menurut Alligood
(2014) Orem mengidentifikasi lima premis yang mendasari teori umum keperawatan
yaitu manusia, agen manusia, manusia dewasa , agen manusia dan grup manusia.
Tabel Analisi Asumsi

No. Asumsi Analisis


1. Manusia Manusia dipandang sebagai individu dan juga kelompok yang
melakukan aktifitas self care demi mempertahan-kan kehidupan,
kesehatan, dan kesejahteraan maka manusia menjalankan fungsi
biologis, simbolik dan sosial merupakan tanggung jawab individu
untuk memenuhinya serta perawat menjadi agen self care bagi
manusia yang sakit atau cacat.
2. Lingkungan Lingkungan menurut Orem terdiri dari lingkungan fisik, kimia, biologi
dan sosial yang dapat mempengaruhi individu memenuhi kebutuhan
self care secara optimal yang berada disekitar pasien
3. Kesehatan Sehat merupakan tanggung jawab individu untuk mencapainya, bila
individu dapat memenuhi kebutuhan self care-nya secara baik dan
optimal maka individu tersebut dapat dikatakan sehat.
4. Keperawatan Aktifitas perawat sebagai agent self care pasien serta memenuhi
kebutuhan self care secara therapeutik.

Tabel di atas menjelaskan terkait analisis asumsi yang mendasari Orem dalam
pengembangan menjadi preposisi sehingga menjadi teori system keperawatan, teori deficit
perawatan diri, dan teori perawatan diri.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 TEORI SISTEM KEPERAWATAN

Orem dalam teori sistem keperawatannya berfokus kepada kebutuhan pasien yang
harus dipenuhi oleh perawat atau pasien itu sendiri atau oleh kedua duanya. Sistem
keperawatan dirancang oleh perawat untuk meningkatkan self agency dari pasien dan
kemampuan pasien dalam menampilkan aktivitas self-care. Apabila terjadi defisit antara
apa yang bisa dilakukan (self-care agency) dan apa yang perlu dilakukan untuk
mempertahankan fungsi optimum (self-care demand) maka pasien mengalami self-care
deficit yang memerlukan bantuan keperawatan. Unsur keperawatan (nursing agency)
adalah orang yang dididik dan dilatih sebagai perawat dimana mereka mampu dan dapat
membantu orang lain dalam pemenuhan kebutuhan selfcare dengan cara melaksanakan
self-care agency mereka sendiri.

Gambar Struktur konseptual dari teori self-care deficit

(Alligood & Tomey, 2002)

3.1.1 Teori Self-Care Deficit

Inti dari teori ini menggambarkan manusia yang memiliki keterbatasan dalam
mencapai taraf kesehatan yang optimal sebagai penerima perawatan yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan perawatan dirinya. Perawatan yang diberikan didasarkan kepada
tingkat ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit perawatan diri
menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dengan tuntutan kebutuhan tentang
perawatan diri, sehingga dia akan mengalami defisit perawatan diri apabila tuntutan lebih
besar dari kemampuan,Teori defisit perawatan diri, yang menggambarkan dan
menjelaskan mengapa orang dapat dibantu melalui perawatan.
Self-care deficit adalah sebuah konsep abstrak yang dinyatakan dalam hal
keterbatasan tindakan, memberikan panduan memilih metode untuk membantu dan
memahami peran pasien dalam perawatan diri (Alligood, 2014). Pelaksanaan self- care
deficit dapat diterapkan apabila terjadi penurunan kemampuan dalam perawatan dan
tuntutan dalam peningkatan self-care, baik secara kualitas maupun kuantitas, bisa juga
pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya
perkiraan.

Teori self care deficit diterapkan bila :

a. Anak belum dewasa.

b. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan.

c. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang,
kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.

Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat digunakan dalam membantu self care :

a. Tindakan untuk atau dilakukan untuk orang lain

b. Memberikan petunjuk dan pengarahan

c. Memberikan dukungan fisik dan psychologis

d. Memberikan dan memelihara lingkaungan yang mendukung pengembangan personal

e. Pendidikan

Orem (1991) mengidentifikasikan lima area aktifitas keperawatan yaitu:

a. Membina hubungan dengan keluarga dan memelihara hubungan perawat keluarga dan
individu,keluarga,kelompok sampai pasien dapat melegitimasi perencanaan keperawatan.
b. Menentukan jika dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui keperawatan

c. Bertanggung jawab terhadap permintaan pasien,keinginan dan kebutuhan untuk kontak


dan dibantu perawat.
d. Menjelaskan,memberikan,dan melindungi keluarga secara langsung dalam bentuk
keperawatan
e. Mengkoordinasikan dan megintegrasi keperawatan dengan kehidupan sehari- hari
keluarga,atau perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan sosial dan
edukasional yang dibutuhkan atau yang akan diterima.Bantuan yang diberikan : nursing
agency dengan menggunakan nursing system .

3.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI

Teori Orem menyediakan dasar yang komprehensif untuk tindakan keperawatan.Teori ini
dapat digunakan dalam keperawatan profesional pada area pendidikan, tindakan klinis,
administrasi, riset, dan system informasi keperawatan.
Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan praktek
keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing system, dan self-care deficit
mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat dikembangkan dengan ilmu pengetahuan
dan penelitian, dan dapat mempengaruhi klien untuk meningkatkan derajat kesehatan secara
mandiri ( sadar untuk menjalani hidup sehat ).
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis, namun
dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah.Dimana kesehatan dimulai
sejak manusia itu sadar bahwa kesehatan tidak hanya sebatas fisik, melainkan juga mental serta
kondisi sosial seseorang. Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam
system mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Originalitas teori keperawatan Dorothea E. Orem yaitu berdasarkan sejarah dan
latar belakang, filosofinya yang meyakini bahwa keperawatan merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada orang yang benear-benar membutuhkan
pelayanan perawatan kesehatan karena memiliki gangguan kesehatan dan juga Orem
meyakini bahwa keperawatan memiliki karakteristik sosial dan interpersonal yang
mencirikan hubungan saling membutuhkan kepada pelayanan keperawatan. Fokus model
konseptual Dorothea E. Orem yaitu deficit perawatan diri. Konten model konseptual
Dorothea E. Orem Model teori ini, dimana individu harus merawat dirinya sendiri ketika
mampu, perawat dapat membantu apa bila individu tidak mampu dalam merawat diriny
sendiri. Nilai-nilai keperawatan awal dari pemikiran teori Orem, terdapat beberapa jumlah
elemen konseptual dan teori spesifik yang berhubungan Self Care, Dependent-Care, and
Nursing. Hal ini merupakan konsep teori umum yang menjelaskan gambaran pada semua
tipe praktek keperawatan.

4.2 SARAN

Makalah ini diharapkan menjadi referensi tambahan ilmu dalam upaya


pengembangan diri terutama dalam hal penerapan model konseptual Dorothea E. Orem.
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, R, M., (2001). Pakar teori keperawatan dan karya mereka. (Achir Yani
S. Hamid & Kusman Ibrahim, penerjemah). Jakarta: Elsevier bekerjasama
dengan AIPNI.
Alligood, R. M & Tomey, A. (2002). Nursing theorists and their work. (6th ed).
Toronto: Mosby.
Asmadi. (2005). Konsep dasar keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Fawcett, J. (2006). Contemporary nursing knowledge: Analysis and evaluation of
nursing models and theoriest. (2nd ed). Philadelphia: F. A. Davis Company.
Marriner, A. (2001). Teori ilmu keperawatan: Para ahli dan berbagai
pandangannya. (Ismail Ekawijaya & Ridlo Riyono, penerjemah). Jakarta.
Orem, D., E. (2001). Nursing concepts of practice.(6th ed). St. Louis: Mosby. Inc.
Petiprin, A. (2016). Nursing theory. October 19, 2016. http://www.nursingtheory.org/nursing-
theorists/Dorothea-E-Orem.php

Anda mungkin juga menyukai