Nama Kelompok 3
KELAS B 2020
NAMA : Detri Adriani 20031056
NAMA : Faiha Sry Rahmadhani 20031084
NAMA : Marta Tryaningsih 20031083
NAMA : Meida Detrini 20031054
NAMA : Widya Wulandari 20031055
NAMA : Inas Putri Gusmayanti 20031082
Kelompok 3
DAFTAR ISI
COVER ..........................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
PENDAHULUAN
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memiliki peran penting dalam
pelayanan kesehatan disamping keperawatan sedang mengalami perkembangan yang
begitu pesat, baik dibidang praktik, penelitian, maupun pendidikan keperawatan. Ilmu
keperawatan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, memiliki teori-teori yang
terbentuk dari filosofi dan paradigma yang berbeda dari para pencetus teori keperawatan.
Tidak semua teori dapat diaplikasikan secara langsung pada praktik keperawatan
seharihari, tergantung pada kondisi pasien dan situasi lingkungan yang dialami pasien
(Fawcett, 2005). Sehingga, perawat sebagai profesi yang menjalankan praktik berdasarkan
batang tubuh ilmu keperawatannya, harus dapat mengenali dan memahami teori-teori
yang berkembang dalam dunia keperawatan.
Berbagai teori yang telah berkembang saat ini salah satunya adalah teori yang
dikemukakan oleh Dorothea E. Orem yang dimana teorinya kini telah berkembang dalam
dunia keperawatan mengenai self care deficit. Teori ini begitu banyak bermanfaat dalam
penegakan diagnosa keperawatan.Makalah ini akan menganalisis tentang teori model
konseptual keperawatan yang dikemukakan oleh Dorothea E. Orem yang
memperkenalkan teori self care deficit.
LANDASAN TEORI
Pembahasan pada bab ini tentang originalitas, fokus dan konten dari model
konseptual Dorothea E. Orem mengenai self-care deficit.
Fokus unik dari teori Orem adalah tindakan yang disengaja oleh perawat meliputi proses
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi dalam proses terapeutik kepada
individu dan kelompok yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan mandirinya atau
memenuhi kebutuhan sesama. Pemenuhan keterbatasan kemampuan ini yang diberikan secara
paripurna dan efektif kepada individu maupun kelompok, dimana unsur tersebut memiliki
keterkaitan dalam mengembalikan ke kondisi yang normal (Fawcett, 2005).
Orem (1995, dalam Fawcett, 2005) menekankan bahwa alasan mengapa manusia
membutuhkan pertolongan perawat, ini juga menegaskan kepada khalayak umum bahwa perawat
sebagai bentuk lembaga pelayanan masyarakat, dimana bidang keahlian perawat ada pada manusia
sebagai individu dan manusia sebagai kelompok yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi
kebutuhan mandiri. Orem meyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan – kebutuhan
self-care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak
mampu.
Para ahli juga memiliki pandangan tersendiri mengenai konsep self-care diantaranya
Meleis (1997) yang menyatakan self-care sebagai contoh dari kategori kebutuhan dan dia
menerapkannya dalam kategori keperawatan terapeutik dalam teorinya sendiri. Marriner-tomey
(1989) menempatkan self-care pada kategori humanistic. Riehl-Sisca (1989) mengubahnya
menjadi kategori interaksi.
Teori keperawatan yang Orem kemukakan merupakan teori umum yang terdiri dari tiga
teori yang terkait yang meliputi; teori perawatan diri, yang menjelaskan mengapa dan bagaimana
seseorang merawat diri mereka sendiri; teori ketergantungan perawatan, yang menjelaskan
bagamana anggota keluarga dan/atau teman – teman pasien memberikan perawatan untuk orang
yang ketergantungan secara social; teori deficit perawatan diri, yang menggambarkan dan
menjelaskan mengapa orang dapat dibantu melalui keperawatan dan teori system keperawatan,
yang menggambarkan dan menjelaskan hubungan yang harus dilakukan dan dipelihara untuk
menghasilkan keperawatan.
Konsep Orem yang dijelaskan pada gambar 2.1 dalam penerapannya dalam praktik terbagi
menjadi tiga kategori yaitu tiga yaitu sistem kompensatori penuh (wholly compensatory system),
sistem kompensatori sebagian (partly compensatory system) dan sistem dukungan-pendidikan
(supportive-educative system). Pertama yaitu sistem keperawatan kompensatori penuh (wholly
compensatory nursing system) memandang bahwa individu tidak mampu melakukan kemandirian
dan ambulasi yang terkontrol atau penatalaksanaan medis untuk menahan diri dari aktivitas
sehingga individu tidak mampu terlibat dalam tindakan pemenuhan kebutuhan self-care. Perawat
membantu secara penuh kebutuhan self-care pasien contoh pada pasien koma.
Tindakan
Tindakan
perawat
Mengatur Agen perawatan diri
Tindakan
Melakukan beberapa langkah perawatan diri Pasien
System Mendukung-Edukatif
Melakukan / menyelesaikan perawatan diri
Tindakan Tindakan
Mengatur latihan dan mengembangkan
Perawat Pasien
agen perawatan diri
Asumsi dasar yang muncul pada teori ini diformalkan pada awal 1970-an dan
pertama kali disajikan di Marquette University School of Nursing. Menurut Alligood
(2014) Orem mengidentifikasi lima premis yang mendasari teori umum keperawatan
yaitu manusia, agen manusia, manusia dewasa , agen manusia dan grup manusia.
Tabel Analisi Asumsi
Tabel di atas menjelaskan terkait analisis asumsi yang mendasari Orem dalam
pengembangan menjadi preposisi sehingga menjadi teori system keperawatan, teori deficit
perawatan diri, dan teori perawatan diri.
BAB III
PEMBAHASAN
Orem dalam teori sistem keperawatannya berfokus kepada kebutuhan pasien yang
harus dipenuhi oleh perawat atau pasien itu sendiri atau oleh kedua duanya. Sistem
keperawatan dirancang oleh perawat untuk meningkatkan self agency dari pasien dan
kemampuan pasien dalam menampilkan aktivitas self-care. Apabila terjadi defisit antara
apa yang bisa dilakukan (self-care agency) dan apa yang perlu dilakukan untuk
mempertahankan fungsi optimum (self-care demand) maka pasien mengalami self-care
deficit yang memerlukan bantuan keperawatan. Unsur keperawatan (nursing agency)
adalah orang yang dididik dan dilatih sebagai perawat dimana mereka mampu dan dapat
membantu orang lain dalam pemenuhan kebutuhan selfcare dengan cara melaksanakan
self-care agency mereka sendiri.
Inti dari teori ini menggambarkan manusia yang memiliki keterbatasan dalam
mencapai taraf kesehatan yang optimal sebagai penerima perawatan yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan perawatan dirinya. Perawatan yang diberikan didasarkan kepada
tingkat ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit perawatan diri
menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dengan tuntutan kebutuhan tentang
perawatan diri, sehingga dia akan mengalami defisit perawatan diri apabila tuntutan lebih
besar dari kemampuan,Teori defisit perawatan diri, yang menggambarkan dan
menjelaskan mengapa orang dapat dibantu melalui perawatan.
Self-care deficit adalah sebuah konsep abstrak yang dinyatakan dalam hal
keterbatasan tindakan, memberikan panduan memilih metode untuk membantu dan
memahami peran pasien dalam perawatan diri (Alligood, 2014). Pelaksanaan self- care
deficit dapat diterapkan apabila terjadi penurunan kemampuan dalam perawatan dan
tuntutan dalam peningkatan self-care, baik secara kualitas maupun kuantitas, bisa juga
pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya
perkiraan.
c. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang,
kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat digunakan dalam membantu self care :
e. Pendidikan
a. Membina hubungan dengan keluarga dan memelihara hubungan perawat keluarga dan
individu,keluarga,kelompok sampai pasien dapat melegitimasi perencanaan keperawatan.
b. Menentukan jika dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui keperawatan
Teori Orem menyediakan dasar yang komprehensif untuk tindakan keperawatan.Teori ini
dapat digunakan dalam keperawatan profesional pada area pendidikan, tindakan klinis,
administrasi, riset, dan system informasi keperawatan.
Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan praktek
keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing system, dan self-care deficit
mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat dikembangkan dengan ilmu pengetahuan
dan penelitian, dan dapat mempengaruhi klien untuk meningkatkan derajat kesehatan secara
mandiri ( sadar untuk menjalani hidup sehat ).
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis, namun
dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah.Dimana kesehatan dimulai
sejak manusia itu sadar bahwa kesehatan tidak hanya sebatas fisik, melainkan juga mental serta
kondisi sosial seseorang. Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam
system mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Originalitas teori keperawatan Dorothea E. Orem yaitu berdasarkan sejarah dan
latar belakang, filosofinya yang meyakini bahwa keperawatan merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada orang yang benear-benar membutuhkan
pelayanan perawatan kesehatan karena memiliki gangguan kesehatan dan juga Orem
meyakini bahwa keperawatan memiliki karakteristik sosial dan interpersonal yang
mencirikan hubungan saling membutuhkan kepada pelayanan keperawatan. Fokus model
konseptual Dorothea E. Orem yaitu deficit perawatan diri. Konten model konseptual
Dorothea E. Orem Model teori ini, dimana individu harus merawat dirinya sendiri ketika
mampu, perawat dapat membantu apa bila individu tidak mampu dalam merawat diriny
sendiri. Nilai-nilai keperawatan awal dari pemikiran teori Orem, terdapat beberapa jumlah
elemen konseptual dan teori spesifik yang berhubungan Self Care, Dependent-Care, and
Nursing. Hal ini merupakan konsep teori umum yang menjelaskan gambaran pada semua
tipe praktek keperawatan.
4.2 SARAN
Alligood, R, M., (2001). Pakar teori keperawatan dan karya mereka. (Achir Yani
S. Hamid & Kusman Ibrahim, penerjemah). Jakarta: Elsevier bekerjasama
dengan AIPNI.
Alligood, R. M & Tomey, A. (2002). Nursing theorists and their work. (6th ed).
Toronto: Mosby.
Asmadi. (2005). Konsep dasar keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Fawcett, J. (2006). Contemporary nursing knowledge: Analysis and evaluation of
nursing models and theoriest. (2nd ed). Philadelphia: F. A. Davis Company.
Marriner, A. (2001). Teori ilmu keperawatan: Para ahli dan berbagai
pandangannya. (Ismail Ekawijaya & Ridlo Riyono, penerjemah). Jakarta.
Orem, D., E. (2001). Nursing concepts of practice.(6th ed). St. Louis: Mosby. Inc.
Petiprin, A. (2016). Nursing theory. October 19, 2016. http://www.nursingtheory.org/nursing-
theorists/Dorothea-E-Orem.php