MAKALAH
Mata Kuliah: Sains Keperawatan (KEP81107)
Fasilitator: Dr. Enie Novieastari SKp., MSN
KELOMPOK 4 KELAS C
ANDI AMALIA WILDANI (1606859235)
MOH HERI KURNIAWAN (1606859526)
AHMAD SAHURI (1606947181)
CICILIA IKA WULANDARI (1606947282)
PETRUS. K. S. TAGE (1606947591)
VENNY ARDITA (1606947736)
Makalah ini akan menganalisis tentang teori model konseptual keperawatan yang
dikemukakan oleh Dorothea E. Orem yang memperkenalkan teori self care deficit.
Kerangka kerja dalam menganalisis teori Orem ini kami mengacu pada buku yang
ditulis oleh Fawcett (2005).
1 Univesitas Indonesia
2
1.2.2.2 Mampu menjelaskan fokus model konseptual Dorothea E. Orem
Universitas Indonesia
BAB 2 ANALISIS TEORI OREM
Pembahasan pada bab ini tentang originalitas, fokus dan konten dari model
konseptual Dorothea E. Orem mengenai self-care deficit.
Universitas Indonesia
4
Universitas Indonesia
5
Hal ini sejalan seperti pendapat Marriner (2001), yang menyatakan bahwa di tahun
1958, Orem memiliki pandangan spontan mengenai mengapa individu-individu
yang memerlukan dan dapat dibantu melalui perawatan yang memudahkannya
merumuskan dan mengekspresikan konsep keperawatannya, sehingga Orem
melakukan strategi dalam menyusun pengembangan teorinya. Strateginya dilihat
dari pandangan spontan Orem membawanya untuk memformalkan dan kemudian
mengekspresikan suatu konsep umum ilmu keperawatan. Generalisasi hal itu
memungkinkan membuat cara berpikir deduktif mengenai keperawatan (Mariner,
2001). Pendapat lain menyatakan wawasan Orem menuntun pada formalisasi awal
dan ekspresi berikutnya dari konsep umum keperawatan. Generalisasi ini kemudian
memungkinkan pemikiran induktif dan deduktif tentang keperawatan (Alligood,
2014)
Universitas Indonesia
6
Orem (1995, dalam Fawcett, 2005) menekankan bahwa alasan mengapa manusia
membutuhkan pertolongan perawat, ini juga menegaskan kepada khalayak umum
bahwa perawat sebagai bentuk lembaga pelayanan masyarakat, dimana bidang
keahlian perawat ada pada manusia sebagai individu dan manusia sebagai
kelompok yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan mandiri. Orem
meyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan – kebutuhan self-care
Universitas Indonesia
7
dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila
tidak mampu.
Konsep Orem yang dijelaskan pada gambar 2.1 dalam penerapannya dalam praktik
terbagi menjadi tiga kategori yaitu tiga yaitu sistem kompensatori penuh (wholly
compensatory system), sistem kompensatori sebagian (partly compensatory system)
dan sistem dukungan-pendidikan (supportive-educative system). Pertama yaitu
sistem keperawatan kompensatori penuh (wholly compensatory nursing system)
memandang bahwa individu tidak mampu melakukan kemandirian dan ambulasi
yang terkontrol atau penatalaksanaan medis untuk menahan diri dari aktivitas
sehingga individu tidak mampu terlibat dalam tindakan pemenuhan kebutuhan
self-care. Perawat membantu secara penuh kebutuhan self-care pasien contoh pada
pasien koma.
Universitas Indonesia
8
atau tindakan lain yang bersifat manipulatif atau ambulasi dan mempunyai peran
yang besar dalam pelaksanaan tindakan perawatan. Perawat mambantu pemenuhan
kebuttuhan self-care pasien sebagian. Contoh pada pasiien kasus keterbatasan
gerak. Ketiga, sistem keperawatan dukungan-pendidikan (supportive-educative
nursing system)yang berupa pemberian pendidikan kesehatan untuk mendukung
klien melakukan self-care tindakan berupa pemulihan ringan.
Tindakan
Tindakan
perawat Mengatur Agen perawatan diri
Tindakan
Melakukan beberapa langkah perawatan diri Pasien
System Mendukung-Edukatif
Melakukan / menyelesaikan perawatan diri
Tindakan Tindakan
Mengatur latihan dan mengembangkan agen
Perawat Pasien
perawatan diri
Asumsi dasar yang muncul pada teori ini diformalkan pada awal 1970-an dan
pertama kali disajikan di Marquette University School of Nursing. Menurut
Alligood (2014) Orem mengidentifikasi lima premis yang mendasari teori umum
keperawatan yaitu manusia, agen manusia, manusia dewasa , agen manusia dan
grup manusia.
Universitas Indonesia
9
No Asumsi Analisis
Tabel di atas menjelaskan terkait analisis asumsi yang mendasari Orem dalam
pengembangan menjadi preposisi sehingga menjadi teori system keperawatan, teori
deficit perawatan diri, dan teori perawatan diri.
Universitas Indonesia
10
Gambar 2.2 Struktur konseptual dari teori self-care deficit (Alligood &
Tomey, 2002)
Teori Self-care
Teori Self-care yang menggambarkan mengapa dan bagaimana orang-orang peduli
untuk diri mereka sendiri tindakan yang mementingkan orang lain untuk
berkembang dan memanfaatkan kemampuannya agar dapat menggunakan secara
tepat, nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi dengan stabil sesuai
perubahan lingkungan, Self-care digunakan untuk mengontrol atau faktor eksternal
dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang untuk menjalankan fungsinya
dan berperanan untuk mencapai kesejahteraannya, klien akan mengalami defisit
perawatan diri apabila dia tidak mampu melakukan perawatan secara sendiri, maka
perawat akan membantu klien untuk melakukan tugas perawatan dirinya.
Self-care deficit adalah sebuah konsep abstrak yang dinyatakan dalam hal
keterbatasan tindakan, memberikan panduan memilih metode untuk membantu dan
Universitas Indonesia
11
Universitas Indonesia
12
BAB 3 PENUTUP
Pembahasan pada bab ini tentang kesimpulan dari analisis model konseptual
Dorothea E. Orem
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penulisan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
3.1.1 Originalitas teori keperawatan Dorothea E. Orem yaitu berdasarkan sejarah
dan latar belakang, filosofinya yang meyakini bahwa keperawatan merupakan
bagian dari pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada orang yang benear-benar
membutuhkan pelayanan perawatan kesehatan karena memiliki gangguan
kesehatan dan juga Orem meyakini bahwa keperawatan memiliki karakteristik
sosial dan interpersonal yang mencirikan hubungan saling membutuhkan kepada
pelayanan keperawatan. Orem telah mencapai tingkat penerimaan yang signifikan
oleh masyarakat keperawatan internasional.
3.1.2 Fokus model konseptual Dorothea E. Orem yaitu deficit perawatan diri.
3.2 Saran
Mengacu kepada kesimpulan hasil penulisan ini, maka penyusun menyampaikan
beberapa saran bagi pihak yang terkait dengan penulisan makalah ini antara lain
sebagai berikut:
11 Universitas Indonesia
3.2.1 Bagi Profesi Keperawatan
Makalah ini diharapkan dapat menjadi masukan dan sumber informasi bagi
perawat dan juga sebagai bahan pengembangan pengetahuan dalam keilmuan
keperawatan khususnya tentang model konseptual Dorothea E. Orem.
Alligood, R, M., (2001). Pakar teori keperawatan dan karya mereka. (Achir Yani
S. Hamid & Kusman Ibrahim, penerjemah). Jakarta: Elsevier bekerjasama
dengan AIPNI.
Alligood, R. M & Tomey, A. (2002). Nursing theorists and their work. (6th ed).
Toronto: Mosby.
Orem, D., E. (2001). Nursing concepts of practice.(6th ed). St. Louis: Mosby. Inc.
13