Anda di halaman 1dari 11

MODEL KONSEP DOROTHEA E.

OREM
SELF CARE DEFISIT NURSING THEORY
Rima Novianti

A. Sejarah D. Orem
Teori keperawatan self care deficit adalah salah satu teori keperawatan yang paling umum
digunakan dalam praktik (Tomey, 2006). Persembahan orem pada konsep self care ini
menghasilkan teori keperawatan yang tepat dalam perawatan kesehatan pada saat ini dan
yang akan datang.

Dorothea Orem lahir di Baltimore, yang merupakan anak terakhir dari dua bersaudara. Ia
memulai karir keperawatannya sejak Ia terdaftar sebagai siswa Providence Hospital School
of Nursing di Washington D.C. Setelah lulus pada tahu 1930-an, Ia kemudian melanjutkan
sekolahnya dan meraih gelar BSc (Bachelor of science) di bidang pendidikan keperawatan
tahun 1939. Pada tahun 1945 ia meraih gelar Master of Science bidang pendidikan
keperawatan dari Universitas Katolik Amerika. Selama kurun waktu tersebut, Dorothea
Orem mengerjakan berbagai tugas-tugas pribadinya, tugas sebagai perawat, mengajar dan
menjadi asisten direktur Providence Division of the School of Nursing, Universitas Katolik
Amerika. Setelah Ia mendapatkan gelar Master, Orem menjabat sebagai Direktur
Providence Hospital School of Nursing dan pada Tahun 1945 sampai tahun 1948 Ia
menjabat sebagai Direktur Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Detroit.

Orem menjadi konsultan perawat pada Division of Health and Institutional Service di
Departemen Kesehatan Negara Bagian Indiana dari tahun 1949 sampai 1957. Selama
kurun waktu tersebut Orem mulai membangun kembali definisi-definisi mengenai
keperawatan (nursing) dan praktik keperawatan (nursing practice). Orem meninggalkan
Indiana pada Tahun 1957 untuk kembali ke Washington D.C dan menjabat sebagai
Konsultan pengajaran (kurikulum) di Kantor Pendidikan Departemen Kesehatan,
Pendidikan dan Kesejahteraan dari Tahun 1958 sampai dengan 1960. Pada waktu itu Ia
bekerja pada proyek untuk meningkatkan pelatihan praktik keperawatan yang mendorong
munculnya pertanyaan, “apa mata pelajaran utama dalam keperawatan?”. Hasil
pengalaman ini di publikasikan pada Tahun 1959 dengan judul Guides for Developing
Curricula for the Education of Practical Nurses.
Pada tahun 1959 Orem menjabat sebagai Asisten Professor pendidikan keperawatan di
Universitas Katolik Amerika, dan setelah itu Ia menjadi Dekan Pelaksana di Sekolah
Keperawatan dan menjadi Assosiate Professor. Ia terus melanjutkan membangun konsep

rimater15@gmail.com 1
keperawatan dan self care dan pada tahun 1971 Ia menerbitkan bukunya Nursing Consepts
of Practice.

Pada Tahun 1965 anggota-anggota Fakultas tertarik dengan tulisan tersebut dan
membentuk Nursing Model Committee of Nursing Faculty of the Catholic University of
America untuk menggali dan mengembangkan suatu model dalam memberikan panduan
bagi riset keperawatan. Tiga tahun kemudian 5 anggota komite tersebut dan 6 orang kolega
membentuk nursing Development Conference Group. Hasil karya yang dihasilkan oleh
Nursing Model Committee yang kemudian dilanjutkan oleh the Nursing Development
Conference Group tertuang dalam buku Concepts Formalization in Nursing; Process and
Product yang diterbitkan pada tahun 1973 yang menjelasakan struktur konseptual ilmu
keperawatan.

Orem pernah menerima berbagai gelar kehormatan. Ia mendapat gelar Doktor kehormatan
dari Georgetown University, Washington D.C pada tahun 1976, dan dari Incarnate Word
College, San Antonio, texas pada tahun 1980. Pada Tahun 1980 pula Ia meraih
penghargaan the Catholic University of America’s Alumni Achievement Award untuk teori
ilmu keperawatan.
Pada tahun 1956 Orem menulis “Seni dalam keperawatan adalah melatih “berbuat untuk”
orang-orang dengan ketidakmampuan dengan cara menolongnya untuk berbuat bagi
dirinya sendiri dan/atau dengan menolongnya untuk belajar agar dapat berbuat untuk
dirinya sendiri.

Dalam pengembangan teorinya, Orem menyebutkan beberapa nama perawat yang


berkontribusi dalam pengembangan ilmu keperawatan diantaranya: Glen Abdellah, Virginia
Handerson, Johnson, King, Levine, Florence Nightingale, Orlando, Peplau, Rihl, Rogers,
Roy, Travelbee dan Wiedenbach. Ia juga menyebutkan beberapa penulis dari disiplin ilmu
lain seperti Gordon, Allport, Chester Bernard, Rene, Dubos, Erich Fromm, Gatly Jaco,
Robert Katz, Kurt Lewin, dan sebagainya.

B. Definisi dan Konsep


Keperawatan menurut Orem adalah :
“Suatu tidakan yang diseleksi secara sengaja dan dilakukan oleh perawat untuk membantu
individu atau kelompok didalam perawatan mereka untuk mempertahankan atau merubah
kondisi mereka sendiri aatau lingkungannya”. (Orem, 1985 dikutip dari Meleis, 2007).

rimater15@gmail.com 2
Sedangkan Keperawatan mandiri (self care) adalah:
“Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit”. (Orem, 1980).

Diyakini bahwa setiap individu memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan


perawatan diri (self care) kecuali bila mereka tidak mampu.

Teori keperawatan self care deficit disusun berdasarkan tiga teori yang saling
berhubungan. Diantaranya adalah:
1. Teori self-care ; menggambarkan dan menjelasakan mengapa dan bagaimana orang-
orang melakukan perawatan dirinya.
Teori Self Care (Perawatan diri)
Teori self care terdiri dari:
a. Self care; adalah tindakan yang diprakarsai oleh individu dan diselenggarakan
berdasarkan adanya kepentingan untuk mempertahankan hidup, fungsi tubuh yang
sehat, perkembangan dan kesejahteraan.
b. Self care agency; adalah kemampuan yang komplek dari pendewasaan dan orang-
orang yang dewasa (matur) untuk mengetahui dan memnuhi kebutuhannya yang
ditujukan untuk mengatur fungsi dan perkembangan manusia. Hal ini dipengaruhi
oleh tingkat perkembangan usia, pengalaman hidup, orientasi social cultural
tentang kesehatan dan sumber-sumber lain yang ada pada dirinya.
c. Therapeutik self care demand; adalah tindakan self care secara total yang dilakukan
dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi seluruh kebutuhan self care individu
melalui cara-cara tertentu seperti pengalaman nilai-nilai yang terkait dengan
keadekuatan pemenuhan kebutuhan oksigenasi, cairan, dan sebagainya, serta
pemenuhan elemen-elemen aktifitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.

Model Orem’s, menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care atau yang disebutkan
sebagai self care requisite, yaitu :
a. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal): kebutuhan yang
umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti kebutuhan
fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi,
aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebut dibutuhkan
manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian terhadap
lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.

rimater15@gmail.com 3
b. Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan):
kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses
perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalam siklus
kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yang dapat
berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk meningkatkan
proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
c. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan
kesehatan): kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau
keturunan,kerusakan struktur manusia, kerusakan atau penyimpanngan cara,
struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan pengaruhnya, diagnosa
medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, dan integritas yang
dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care.

Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:


a. Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan
pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi
kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan
integritas structural, serta pemeliharaan dan peningkatan integritas fungsional.
b. Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke
dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang
meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan di setiap periode dalam
daur hidup.
c. Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal
dan integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa
persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan untuk mengontrol
perluasan dan mengurangi dampaknya.

2. Teori self-care deficit; menggambarkan dan menjelaskan mengapa manusia dapat


ditolong melalui ilmu keperawatan.
Merupakan hubungan antara therapeutic self care demands dengan kekuatan self care
agency yang tidak adekuat. Kemampuan Self care agency lebih kecil dibandingkan
dengan therapeutic self care demands sehingga self care tidak terpenuhi. Kondisi ini
menentukan adanya kebutuhan perawat (nursing agency) melalui sistem keperawatan.
Adapun kerangka konseptual dari teori ini secara umum dapat digambarkan sebagai
berikut:

rimater15@gmail.com 4
Penjelasan gambar :
Self care adalah kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri. Perawatan diri
dapat mengalami gangguan atau hambatan bila seseorang jatuh pada kondisi sakit
atau kondisi yang melelahkan seperti stress fisik dan psikologis. Self care deficit terjadi
bila agen self care atau orang yang memberikan perawatan diri baik pada diri sendiri
maupun pada orang lain tidak dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu dan
lebih memberikan self care theraupetic. Nursing agency menggunakan kegiatan
gabungan berarti bahwa kegiatan perawat perlu dikoordinasi, dilakukan secara
serentak atau berhubungan dengan layanan asuhan keperawatan yang akan
diberikan. Seseorang yang melakukan kegiatan ini harus mempunyai pengetahuan
tentang asuhan keperawatan yang diberikan sehingga dapat mengambil suatu
keputusan yang tepat bagi klien.
a. Nursing Agency (Agen keperawatan)
Nursing Agency adalah karakteristik orang yang mampu memenuhi status
perawat dalam kelompok-kelompok sosial. “Tersedianya perawatan bagi individu
laki-laki, wanita, dan anak atau kumpulan manusia seperti keluarga-keluarga,
memerlukan agar perawat memiliki kemampuan khusus yang memungkinkan
mereka memberikan perawatan yang akan menggantikan kerugian atan bantuan
dalam mengatasi turunan kesehatan atau hubungan perawatan mandiri-
kesehatan atau perawatan dependen deficit bagi orang lain. Kemampuan yang
khusus merupakan agen keperawatan
b. Self-care Agency (Agen perawatan sendiri)
Self-care Agency adalah kekuatan individu yang berhubungan dengan perkiraan
dan essensial operasi-operasi produksi untuk perawatan mandiri
c. Theraupetik self-care demand (permintaan perawatan sendiri)

rimater15@gmail.com 5
Self-care demand adalah totalitas upaya-upaya perawatan sendiri yang
ditampilkan untuk beberapa waktu agar menemukan syarat-syarat perawatan
mandiri dengan cara menggunakan metode-metode yang valid dan berhubungan
dengan perangkat-perangkat operasi atau penanganan
d. Self – Care (perawatan sendiri)
Self-care adalah suatu kontribusi berkelanjutan orang dewasa bagi eksistensinya,
kesehatannya, dan kesejahteraanya. Perawatan sendiri adalah latihan aktivitas
yang individu-individunya memulai dan menampilkan kepentingan mereka dalam
mempertahankan individu , kesehatan dan kesejahteraan.
e. Self-care Deficit
Self-care Deficit adalah hubungan antara self –care agency dengan self-care
demand yang di dalamnya self-care agency tidak cukup mampu menggunakan
self-care demand.

3. Teori Nursing systems; menggambarkan dan menjelaskan hubungan interpersonal


yang harus dilakukan dan dipertahankan oleh seorang perawat agar dapat berupaya
secara produktif.
Menggambarkan kebutuhan pasien yang akan dipenuhi oleh perawat, oleh pasien itu
sendiri atau kedua-duanya. Sistem keperawatan didesain berupa sistem tindakan yang
dilakukan oleh perawat untuk melatih / meningkatkan self agency seseorang yang
mengalami keterbatasan dalam pemenuhan self care.
Terdapat 3 (tiga) tingkatan / kategori sistem keperawatan yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan self care pasien, adalah sbb:
a. Wholly Compensatory System : Dibutuhkan tindakan perawat secara total
untuk pemenuhan self care, menyediakan kebutuhan self care akibat
ketidakmampuan pasien, mensupport dan melindungi pasien. Pada umumnya
dibutuhkan untuk pasien yang tidak mampu mengontrol dan memantau
lingkungannya dan tidak berespon terhadap rangsangan.
b. Partially Compensatory System : Sebagian tindakan pemenuhan dilakukan oleh
perawat dan sebagian lagi oleh pasien sendiri. Tindakan yang dilakukan perawat
berupa pengkajian penentuan kebutuhan self care pasien, menyediakan
kebutuhan self care akibat keterbatasan pasien, membantu pasien sesuai indikasi
yang, dibutuhkan. Sedangkan tindakan pasien uan kebutuhan self care nya,
meregulasi self care agency menerima perawatan dan membantu perawat.
Biasanya dilakukan pada pasien-pasien dengan keterbatasan gerak, dll
c. Supportive Educative System : Tindakan pearwat hanya meregulasi pelatihan dan
mensupport perkembangan self agency, sedangkan kebutuhan self care mampu
dikerjakan oleh pasien.

rimater15@gmail.com 6
Rancangan dan elemen-elemen sistem keperawatan menggambarkan :
a. Cakupan tanggung jawab keperawatan dalam situasi pelayanan kesehatan
b. Peran umum dan khusus perawat, klien dan bagian lain
c. Alasan-alasan hubungan perawat dengan klien
d. Jenis-jenis tindakan yang dilaksanakan dan pola penampilan dan tindakan perawat
dan klien dalam mengatur self-care agency klien serta dalam memenuhi
kebutuhan self-care yang terapeutik.

Menyelesaikan self-care
Tindakan
terapeutik klien klien
terbatas
Tindakan
Kompensasi terhadap
Perawat ketidakmampuan klien terlibat
dalam self-care
Dukung dan lindungi klien

Melakukan beberapa tindakan


self-care untuk klien

Tindakan
Kompensasi terhadap
Perawat keterbatasan self-care klien
Bantu klien sesuai kebutuhan

Melakukan beberapa tindakan


self-care
Mengatur self-care agency Tindakan
klien
Menerima asuhan dan
bantuan dari perawat

rimater15@gmail.com 7
Sistem Dukungan Pendidikan
Menyelesaikan self-care
Tindakan
klien
Tindakan Mengatur latihan dan
Perawat perkembangan self-care agency

Gambar : Sistem Keperawatan dasar (Orem D.E, 2001)

KERANGKA KERJA
Self Care Kategori Self Care Self Care Self Care Nursing Action
Requisites Requisites Agency Deficit
Universal  Cairan ( ) Self care Mandiri :
 Makanan Mandiri agency <  Support perawatan
 Proses Eliminasi ( ) self care diri
 Istirahat & tidur Parsial demand  Pengaturan latihan
 Interaksi Sosial ( ) Total dan pengembangan

 Pencegahan dari self care agency

bahaya Untuk

 Peningkatan setiap Parsial :

fungsi dan kategori Nurse action :

perkembangan self care  Menentukan

manusia requisites kebutuhan self care


pasien
 Membantu
keterbatasan self care
pasien
 Membantu pasien
sesuai kebutuhan

Patient action :
 Mengenali kebutuhan
self care dirinya
 Meregulasi self care
agency
 Menerima perawatan
dan bantuan dari
perawat

rimater15@gmail.com 8
Total :
 Memenuhi kebutuhan
terapeutik self care
patient
 Mengkompensasi
ketidakmampuan
pasien dalam
pemenuhan self care
 Memberikan support
dan melindungi
pasien
Developmental  Mempertahankan Mandiri sda
kondisi Partial
lingkungan yang Total
mendukung
perkembangan
 Pencegahan dari
kondisi yang
mengancam
perkembangan
normal
Health  Pencarian sda
Deprivation terhadap bantuan
medis
 Kesadaran
terhadap potensi
masalah yang
muncul akibat
dari pengobatan /
perawatan
 Modifikasi
konsep/gambaran
diri
 Penyesuaian
gaya hidup yang
dapat mendukung

rimater15@gmail.com 9
perubahan status
kesehatan

C. Keyakinan dan Nilai-Nilai


1. Individu
Manusia menurut Orem adalah individu yang merupakan integrasi keseluruhan fisik baik
fisik internal, psikologis dan sosial dengan berbagai variasi tingkat kemampuan
keperawatan mandiri.
Self care merupakan refleksi untuk mengkaji kebutuhan dan pilihan yang teliti
bagaimana untuk memenuhi kebutuhan.
2. Sehat
Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan fungsi saling terintegrasi
dengan baik. Hal ini memungkinkan manusia mampu menghubungkan berbagai macam
mekanisme secara psikologis serta melakukan interaksi dengan orang lain.
3. Lingkungan
Lingkungan meliputi elemen lingkungan, kondisi lingkungan serta perkembangan
lingkungan
4. Keperawatan
Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni, pelayanan, bantuan dan teknologi.
Tujuan keperawatan adalah membuat pasien dan keluarga mampu melakukan
perawatan sendiri diantaranya mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi normal
ketika terjadi kecelakaan atau bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi dan
meminimalisasi efek dari penyakit/kondisi yang kronis atau kondisi ketidakmampuan.
Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu
individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang
mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan.
Berdasarkan keyakinan empat konsep utama di atas, Orem mengembangkan konsep
modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Tindakan
keperawatan menurut Orem dapat dilakukan melalui metode bantuan berupa :
1) Bertindak untuk atau melakukan untuk orang lain
2) Mengarahkan orang lain
3) Mendukung secara fisik dan psikologi
4) Pemeliharaan lingkungan yang dapat mendukung perkembangan individu
5) Mengajarkan orang lain

rimater15@gmail.com 10
REFERENSI

Meleis, Afaf Ibrahim.(2007). Theoretical Nursing Development and Progress. Fourth


edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Orem, Dorothea E.(2001). Nursing: Concept of Practice. 6th edition. St. Louis: Mosby Inc.
Tommey, Ann Mariner and Alligood, Martha Raile (2006). Nursing Theorists and Their
Work. 6th edition. St. Louis: Mosby.
Alligood, Martha Raile and Tommey, Ann Mariner.(2006). Nursing Theory: Utilization &
Application. St. Louis: Mosby Elseiver.
-----------------aplikasi teori orem self care dalam keperawatan/. di akses dari
http://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/04/02/ pada Tanggal 1
November 2010

rimater15@gmail.com 11

Anda mungkin juga menyukai