Anda di halaman 1dari 32

Fiqh Shaum

PANDUAN SINGKAT TENTANG


SHAUM ( PUASA )

DISAMPAIKAN PADA KAJIAN RAMADHAN


DI MUSHOLLA PT. PERTAMINA CILAMAYA KARAWANG
OLEH : IMANUDDIN KAMIL, LC.

KAMIS, 14 RAMADHAN 1438 H/8 JUNI 2017 M


Fiqh Shaum
SHAUM ( PUASA ) DAN
KESEHATAN
Pengertian Puasa/Shaum
Shaum merupakan rukun Islam keempat setelah
syahadat, shalat dan zakat. Disyariatkannya kepada
kaum muslimin pada tahun kedua Hijriah.
Shaum atau puasa secara etimologi artinya menahan
atau mengekang. Sedangkan menurut istilah
Syariah, “Menahan makan, minum dan bercampur
dengan istri, disertai dengan niat ibadah semenjak
terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari"
Macam-macam shaum :
1 - Shaum wajib
2 - Shaum sunnah
3 - Shaum yang dilarang (Haram)
4 - Shaum makruh
1 - Shaum wajib :

Shaum di bulan suci Ramadhan.


Shaum nadzar, yaitu jika seseorang bernadzar akan
melaksanakan shaum pada hari tertentu misalnya, maka
dia wajib memenuhi nadzar tersebut, maka dengan
sendirinya shaum tersebut menjadi wajib dikerjakan.
Shaum Kaffarat (denda) yaitu seperti Shaum dua bulan
berturut-turut bagi orang yang membunuh sesama
mumin dengan tidak sengaja, atau bercampur dengan
istri di siang bulan Ramadhan, Shaum tersebut wajib
dilaksanakannya.
2 - Shaum sunnah

Shaum Arafah yaitu tanggal 9 Dzulhijjah, (ketika jama'ah haji


sedang melaksanakan wuquf) bagi orang yang tidak
melaksanakan haji. Ganjaran bagi yang melaksanakannya
adalah akan diampuni dosa setahun yang telah lewat dan
setahun kemudian (HR. Muslim)
Shaum Tasua’ 'Asyura, yaitu shaum di tanggal 9,10
Muharram. Balasan bagi yang melaksanakannya akan
diampuni dosanya setahun yang telah lewat (HR. Muslim).
Shaum enam hari di bulan Syawwal. Balasan bagi orang yang
melaksanakannya adalah seolah-olah dia melaksanakan puasa
selama setahun lamanya. (HR. Muslim)
Shaum hari Senin dan Kamis, Rasullah sering
melaksanakannya karena pada dua hari tersebut amal-
amalan seorang muslim dihadapkan di hadapan Allah dan
bagi orang yang shaum akan diampuni dosanya. (HR.
Ahmad, Turmudzi)
Shaum tanggal 13,14,15 pada tiap-tiap bulan Qamariyyah.
Balasan bagi yang melaksanakannya seolah-olah dia
melaksanakan shaum selama setahun. (HR. Muslim)
Shaum Daud, yaitu shaum selang sehari. Berkenaan dengan
hal ini Rasulullah saw. bersaba bahwa shaum yang paling
disenangi Allah adalah shaum Daud, yaitu sehari shaum
sehari berikutnya tidak. (HR. Bukhori Muslim).
3 - Shaum yang dilarang (Haram)

Shaum di dua hari raya Islam (I’dul Fitri dan I’dul


Adha) Rasulullah melarang shaum pada dua hari
tersebut . (HR. Muslim).
Shaum pada hari Tasyriq yaitu tanggal 11,12,13
Dzulhijjah, Rasulullah melarangnya karena pada
hari itu adalah hari untuk makan, minum dan dzikir.
(HR. Muslim dan Thobroni).
4 - Shaum makruh

Shaum pada hari Arafah bagi yang melaksanakan haji. Rasullah


saw melarang untuk shaum pada hari itu bagi yang melaksanakan
haji. (HR. Abu Daud dan Hakim).
Shaum di hari jum’at saja tanpa ada alasan, Rasulullah saw
bersabda Bahwa hari jum’at adalah hari raya kamu sekalian,
janganlah kalian melaksanakan shaum pada hari itu kecuali
kalian shaum sehari sebelumnya atau sesudahnya. (HR. Bazzar ,
asalnya dari Bukhori dan Muslim).
Shaum pada hari Sabtu saja, Rasulullah melarangnya kecuali ada
alasan tertentu seperti Qodlo atau yang lainnya (HR. Tirmidzi dan
yang lainnya).
Shaum di akhir bulan Sya’ban, Rasulullah saw bersabda: Apabila
Sya,ban telah berlalu setengahnya janganlah kalian melaksanakan
shaum (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah) adapun
shaum pada setengah yang awal disunnahkan (HR. Bukhori
Muslim).
Selain Shaum diatas yang hukumnya makruh
littanziih, ada pula yang makruh littahrim (Lihat
Minhajul Qashidin, Bab 4 tentang Ibadah, Fashal
11 tentang Shaum). Yang termasuk makruh
littahrim misalnya :
Shaum wishal yaitu menyambungkan shaum dua
hari atau lebih (tanpa berbuka). Rasulullah Saw.
melarang hal tersebut. (HR. Bukhari)
Shaum pada hari Syak (misalkan tgl 30 Sya'ban)
Shaum Dahr yaitu shaum setahun penuh.
Catatan
Bagi seorang istri jika dia hendak melaksanakan
shaum sunnah harus seizin suaminya. (HR. Bukhori
Muslim).
Karena shaum merupakan ibadah maka
melaksanakannya harus berlandaskan kepada dalil
yang bisa dijadikan hujjah. Apabila melaksanakan
shaum dengan niat selain ibadah kepada Allah
berarti dia telah jatuh pada kemusyrikan dan
perbuatan bida’h, haram hukumnya jika dilakuakan.
Fadhilah (keutamaan) shaum

Shaum akan melindungi kita dari api neraka (HR. Ahmad).


Shaum mengarahkan kaum muslimin mencapai derajat Taqwa (Q.S.
2 : 183).
Bagi orang yang melaksanakan shaum ketika berbuka puasa,
doa’nya tidak akan ditolak (HR. Hakim).
Bagi orang yang melaksanakan shaum Allah menyediakan satu pintu
khusus di Surga yang disebut “Rayyan” (HR. Bukhori Muslim).
Shaum termasuk salah satu yang akan memberi syafa'at bagi
seorang hamba di hari kiamat nanti (HR. Ahmad)
Shaum merupakan 'junnah' (perisai/tameng) (HR. Muslim)
Dengan melaksanakan shaum perasaan kita akan menjadi lunak
terhadap orang tidak mampu, karena dengan puasa kita bisa
merasakan bagaimana penderitaan mereka.
Shaum Ramadhan

Shaum Ramadhan hukumnya wajib berdasarkan Al Quran, as


Sunnah dan ijma'.
Dalil Al Quran : Q.S. 2 : 183, 185

Fadhilah Ramadhan
Shaum Ramadhan akan menjadi kaffarah (penghapus) dosa
antara Ramadhan ke Ramadhan (HR. Muslim).
Rasulullah saw. bersabda : “Siapa yang melaksanakan shaum
Ramadhan berdasarkan iman dan mengharap balasan dari
Allah maka dia akan diampuni dosanya yang telah lalu “ (HR.
Bukhori Muslim).
Allah-lah yang akan membalas langsung shaum
Ramadhan. (HR. Bukhori).
Bagi orang yang melaksanakan shaum Ramadhan
Allah menyediakan pintu khusus di Surga yang disebut
dengan “Rayyan” tidak masuk melalui pintu tersebut
kecuali orang yang melaksanakan shaum . (HR.
Bukhori Muslim).
Ibadah wajib akan dilipat gandakan sampai 700 kali
lipat, sedangkan ibadah yang sunnah sama dengan
ibadah wajib yang dilakukan pada bulan selain
Ramadhan. (Hr. Bukhori Muslim)
Syarat melaksanakan
shaum Ramadhan

a - Muslim
b - Baligh
c - Sehat pikirannya
d - Bagi wanita tidak dalam keadaan “haidh” atau
“nifas”
Shaum bagi anak-anak tidaklah wajib, tapi bagi
orang tua alangkah baiknya mendidik anaknya
semenjak kecil untuk melaksanakan shaum.
Rukun shaum di bulan Rhamadhan

Niat, bagi yang melaksanakan shaum Ramadhan harus berniat


semenjak malamnya untuk menunaikan shaum (H R Tirmidzi)
Bagi sebagian ulama mengatakan bahwa dengan melaksanakan
sahur berarti dia telah berniat melaksanakan shaum. Adapun niat
untuk melaksanakan shaum sunnat boleh dilakukan sampai
sebelum tergelincirnya matahari. Pernah suatu hari Rasulullah
saw bertanya pada istrinya (Aisyah) berkenaan dengan persediaan
makanan untuk hari itu, kemudian istrinya menjawab; bahwa
tidak ada makanan yang akan dimakan untuk hari itu, kemudian
Rasulullah berniat untuk melaksanakan shaum. (H R Muslim)
Menahan hal-hal yang membatalkan shaum seperti; makan,
minum serta bercampur dengan istri.
Waktunya yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenam matahari
(Q S 2 : 187)
Sunnah Shaum
(Yang dianjurkan dan mendapat balasan)

Menyegerakan berbuka, (ifthor) walaupun hanya dengan


seteguk air (H.R Bukhori Muslim dan Tirmidzi)
Berbuka dengan kurma (H.R Thobroni)
Berdoa ketika berbuka dengan doa' " Allahumma laka shumtu
wa a'la rizqika afthartu (H.R Abu Daud) Artinya : Ya Allah
bagi Mu aku melakukan shaum, dan dengan rizqi Mu aku
bebuka". Atau dengan doa' " Dzahaba dhomau wabtalatil
u'ruuqu wa tsabata al- ajr Insya Allah" Artinya " Telah berlalu
(hilang) dahaga dan basahlah sudah tenggorokan ini serta
Insya Allah ganjaran (balasan) pun telah tetap.(H.R Abu
Daud dan Nasaai)
Melaksanakan makan sahur, karena dalam sahur
terdapat barokah (H.R Bukhori Musllim)
Mengakhirkan sahur sampai akhir malam, atau
sekitar satu jam sebelum adzan shubuh (H.R
Ahmad)
Waktu sahur adalah dari mulai pertengahan malam
sampai kurang lebih menjelang fajar. (H.R Bukhori
Muslim dari Zaid bin Tsabit)
Hal-hal yang makruh dalam shaum

Berkumur dan menghirup air kehidung dalam


berwudhu dengan berlebih-lebihan (H.R Abu Daud
dan yang lainnya)
Mencium istri atau bercumbu dengannya, karena hal
tersebut mengakibatkan bangkitnya syahwat dan
terjadinya hubungan suami istri, yang dengan
demikian batallah puasanya dan baginya kaffarah.
(akan dijelaskan berikut ini)
Hal-hal yang membatalkan shaum

Makan minum dan bercampur dengan istri


Masuknya sesuatu kedalam tubuh kita melalui semua lubang
yang ada dalam tubuh kita seperti mulut, hidung, telinga,
dubur dan lubang kemaluan.(Menurut Madzhab Hanafi,
Syafii, dan Hanbali) Sedangkan menurut madzhab Maliki
segala sesuatu yang masuk melalui tenggorokan.
Keluar mani, baik melalui hubungan badan, menghayal,
bercumbu, dan cara lainnya.
Muntah dengan sengaja, adapun tanpa disengaja tidaklah
membatalkan shaum.(Menurut jumhur Ulama, sedangkan
salah satu riwayat Imam Ahmad berpendapat, disengaja
atau tidak shaumnya batal
Membatalkan niat shaum
Jika seseorang menyangka bahwa fajar belum terbit
kemudian dia makan dan minum, akan tetapi
ternyata fajar telah terbit, maka dia harus
mengqhodho shaumnya. Demikian pula jika dia
menyangka bahwa maghrib telah masuk, kemudian
dia makan dan minum, tapi ternyata maghrib belum
masuk, maka wajib dia mengqodho shaumnya.
Hal-hal yang membatalkan shaum dan wajib kaffarah

Kaffarah adalah semacam denda dalam bahasa kita,


bertujuan menghapus kesalahan yang telah
diperbuatnya. Adapun hal-hal yang mewajibkan
seseorang menunaikan kaffarah adalah, apabila
seseorang bercampur dengan istrinya di bulan
ramadhan tanpa dipaksa ataupun lupa. Maka dia
dan istrinya harus membayar shaumnya yang batal
dengan kaffarah. Adapun kaffarah itu sendiri adalah
dipilih antara tiga pilihan sesuai dengan kemampuan
dan berurutan.
Pertama membebaskan hamba sahaya, jika tidak mampu pilihan
kedua adalah melaksanakan shaum dua bulan berturut-turut, jika
berbuka sebelum genap dua bulan, dia harus mengulang dari awal
sampai genap dua bulan tanpa terselang sehari pun dengan berbuka.
Pilihan yng ketiga adalah memberi makan sebanyak 60 orang fakir
miskin. (H.R Bukhori,Muslim)
Makan dan minum tanpa sebab menurut sebagian ulama (Malikiyah
dan Hanafiyyah) adalah hal yang harus dibayar dengan kaffarah.
Alasan atau dalil yang dikemukakan adalah: "seseorang berbuka
tanpa sebab kemudian Rasulullah SAW menyuruhnya untuk
membayar kaffarah (H.R. Bukhori, Muslim dan Imam Malik)
Sedangkan menurut ulama Syafii dan Hanbali dia berdosa dan harus
bertaubat.
Hal-hal yang dianjurkan untuk banyak dilakukan
di bulan ramadhan

Memperbanyak shodaqoh. Rasulullah SAW bersabda:


"Bahwa shodaqoh yang paling afdhal adalah shodaqoh
di bulan Ramadhan" (Hadis lemah riwayat Turmudzi)
Memberi makan untuk berbuka (H.R Ahmad)
Qiyamul lail. Rasulullah SAW bersabda :" Siapa yang
melakukan qiamul lail karena iman dan menghap
ridho Allah, maka dosanya akan diampuni. (H.R
Bukhori Muslim)
Banyak membaca Al-quran, Karena Al quran akan
memberikan syafaat di hari akhir nanti (H.R Muslim)
Malakukan i'tikaf di mesjid pada sepuluh hari terakhir
menyongsong lailatul qodar.
Mengnhidupkan malam dengan ibadah.
Banyak melakukan istighfar (memohon ampun) kepada Allah.
Karena orang yang mendapatkan ramadhan tapi dosanya tidak
diampuni, dia adalah orang yang merugi.
Memperbanyak membaca doa' " Allahumma innaka A'fuwwun
tuhibbul a'fwa fa'fuanni" Artinya : "Ya Allah sesungguhnya
Engkau Maha Pemaaf (Pengampun) dan mencintai sikap
pemaaf, maka maafkanlah (ampunilah) aku (dosa-dosaku).
Perbanyak berdoa' dan memohon kepada-Nya terutama
memohon ditetapkan dalam jalannya yang benar.
Shaum dan Kesehatan

Para ahli kedokteran dan kesehatan sejak zaman


dahulu sampai sekarang berusaha mengungkapkan
manfaat dari menjalankan puasa untuk kesehatan
manusia, bahkan menjadikan puasa sebagai bagian
dari terapi atau pengobatan penyakit. Agar
mendapatkan manfaat kesehatan dari menjalankan
puasa, dianjurkan paling sedikit kita menjalankan
ibadah puasa 30-40 hari dalam setahun.
Dokter Yahmin Setiawan, Direktur Utama Rumah Sehat Terpadu (RST)
Dompet Dhuafa menjelaskan, menurut ilmu kedokteran dari beberapa
penelitian, ternyata ditemukan beberapa manfaat menjalankan puasa untuk
kesehatan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Pertama, ketika seseorang menjalankan ibadah puasa selama 12-14 jam,


sesungguhnya tubuh kita dapat melakukan proses detoksifikasi
(pembuangan zat-zat / racun yang tidak diperlukan tubuh) secara
optimal. Proses detoksifikasi ini berlangsung secara optimal karena organ
tubuh tidak dibebani untuk mengolah makanan yang kita masukan waktu
siang hari atau cemilan lainnya. Zat-zat yang sudah tidak diperlukan lagi
dalam tubuh kita (sisa dan sampah hasil metabolisme tubuh) seperti gula,
kholesterol, trigleserida dan garam dapat dibuang dengan optimal
sehingga tidak menimbulkan penyakit kencing manis dan darah tinggi.
Kedua, selain proses detoksifikasi yang optimal, ketika menjalankan
ibadah puasa, sel-sel dalam organ tubuh kita dapat melakukan proses
regenerasi (pembaharuan sel) dengan baik. Artinya sel-sel baru pada organ
tubuh kita dapat terbentuk dengan baik dan pada akhirnya membuat organ
tubuh kita menjadi “baru” dan lebih optimal bekerjanya. Hal ini
menyebabkan kita menjadi awet muda.

Ketiga, orang yang menjalankan ibadah puasa, dituntut dan dibiasakan


untuk lebih sabar atau tidak mudah marah. Dengan lebih sabar,
sesungguhnya kadar zat kathekolamin dalam tubuh kita akan rendah.
Apabila kadar zat kathekolamin dalam tubuh kita tinggi, akan berakibat
terjadinya peningkatan tekanan darah karena denyut jantung akan
meningkat, pembuluh darah akan menyempit dan alirannya akan
terhambat. Dengan tekanan darah yang semakin tinggi akan menyebabkan
kemungkinan terjadinya stroke.
Keempat,  dengan berpuasa dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh
dimana fungsi dari sel-sel getah bening akan membaik 10 kali lipat. Sel-sel
yang bertanggungjawab dalam sistem kekebalan tubuh spesifik kita
bertambah banyak dan sel-sel kekebalan tubuh lainnya juga bertambah
banyak. Hal-hal tersebut akan meningkatkan reaksi ketahanan tubuh
terhadap berbagai penyakit.

Kelima, bagi penderita sakit maag (terutama jenis dyspepsia fungsional),


dengan berpuasa sesungguhnya akan menyembuhkan penyakitnya. Secara
statistik, penderita sakit maag tipe fungsional (sebenarnya terjadi karena
faktor stress, suka cemilan, makan tidak teratur dan merokok) jumlahnya
lebih banyak dibandingkan penderita sakit maag tipe organik (terjadi
karena memang ada luka dalam lambung atau saluran pencernaannya).
Sehingga dengan menjalankan ibadah puasa, penderita sakit maag dapat
sembuh dan terbebas dari keluhan yang dirasakannya.
manfaat puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi beberapa aspek, di antaranya:

 Memberikan kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat.


 Membebaskan tubuh dari racun, kotoran, dan ampas yang merusak kesehatan.
 Memblokir makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa
bertahan hidup.
 Menambah jumlah sel darah putih dan meningkatkan daya tahan tubuh. Pada minggu pertama puasa
belum ditemukan pertumbuhan sel darah putih. Namun, mulai hari ketujuh (minggu kedua), penambahan
sel darah putih pesat sekali. Darah putih merupakan unsur utama dalam sistem pertahanan tubuh.
 Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh.
 Memperbaiki fungsi hormon yang diperlukan dalam berbagai proses fisiologis dan biokimia tubuh.
Hormon dikeluarkan oleh kelenjar endokrin dan hipofisis sebagai reaksi tubuh terhadap berbagai tekanan
dan stres lingkungan. Kekurangan atau kelebihan produksi hormon tertentu akan berdampak buruk pada
kesehatan tubuh.
 Meremajakan sel-sel tubuh. Saat berpuasa, organ tubuh berada pada posisi rileks, sehingga mempunyai
kesempatan untuk memperbarui sel-selnya.
 Meningkatkan fungsi organ tubuh. Puasa akan memberikan rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan,
dan organ tubuh. Efek rangsangan ini akan menghasilkan, memulihkan, dan meningkatkan fungsi organ
sesuai fungsi fisiologisnya, misalnya panca indra menjadi lebih tajam.
 Puasa meningkatkan fungsi organ reproduksi. Hal ini terkait dengan peremajaan sel-sel yang berpengaruh
pada sel-sel urogenitalis dan alat-alat reproduksi lainnya. Hormon yang berkaitan dengan masalah
perilaku seksual tidak hanya dihasilkan oleh organ indung telur (estrogen) dan testis (testosteron), tetapi
juga oleh kelenjar hipofisis.
Selain itu, berbuka puasa sebaiknya diawali dengan makan buah kurma
atau dengan buah-buahan dan minuman yang manis seperti madu.
Buah-buahan dan minuman yang manis merupakan bahan bakar siap
pakai yang dapat segera diserap oleh tubuh untuk memulihkan tenaga
setelah seharian tubuh tidak disuplai oleh makanan dan minuman.
Glukosa yang terkandung di dalam buah-buahan dan minuman yang
manis merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Glukosa
efektif dibutuhkan ketika tubuh memerlukan masukan energi yang
diperlukannya.
Anjuran sahur bukan semata-mata untuk mendapatkan tenaga yang
prima selama menunaikan ibadah puasa, melainkan juga mengandung
makna bahwa puasa perlu persiapan agar selama berpuasa
produktivitas kerja dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
Sekian…

Jazaakumullaah khairal jazaa

Anda mungkin juga menyukai