PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Menjelaskan biografi Dorothea E. Orem
b. Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Dorothea Orem meliputi :
teori self care, teori self care deficit, teori nursing system.
c. Menjelaskan model keperawatan orem”s secara umum.
e. Menjelaskan perbedaan Teori Orem dan Proses Keperawatan
f. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Orem
1.3 Tujuan
a. Agar dapat mengetahui biografi Dorothea E. Orem.
b. Untuk mengetahui teori Dorothea Orem yang meliputi : teori self care,teori self
care deficit, teori nursing system.
c. Agar dapat mengetahui model keperawatan orem”s secara umum.
d. Agar bisa mengetahui perbedaan antara Teori Orem dan Proses Keperawatan
e. Agar bias mengetahui kekuatan dan kelemahan teori orem
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Definisi Keperawatan Menurut Orem
Menurutnya teori keperawatan adalah pelayanan manusia yang berpusat kepada
kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk
dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan
menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).
Menurut Orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi
kabutuhan hidup, memlihara kesehatan dan kesejahteraannya, oleh karena itu teori ini
dikenal sebagai Self Care (perawatan diri) atau Self Care Defisit Teori. Orang dewasa dapat
merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia, dan orang sakit membutuhkan bantuan
untuk memenuhi aktivitas Self Care mereka.
4
2.3.1 Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan
kebutuhan. Pengertian Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah :
"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya
sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980). Pada dasarnya diyakini
bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka
mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat
yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan
kesehatan dan kesempurnaan.Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari
seseorang dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi
hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi.
5
2.3.1.2 Persyaratan pengembangan (Health deviation self care requisite)
Kebutuhan self-care sesuai dengan proses perkembangan dan kematangan seseorang
menuju fungsi optimal untuk mencegah terjadinya kondisi yang dapat menghambat
perkembangan dan kematangan serta penyesuaian diri dengan perkembangan tersebut.
Contoh : penyesuaian diri terhadap pertambahan usia dan perubahan bentuk tubuh.
2.3.1.3 Persyaratan kesehatan (Health deviation)
Health deviation (Penyimpangan kesehatan) seperti sakit, luka atau kecelakaan dapat
menurunkan kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan self-carenya, baik secara
permanen maupun temporer. Kebutuhan ini meliputi:
a. Mencari pengobatan yang tepat dan aman
b. Menyadari dampak dari patologi penyakit
c. Memilih prosedur diagnostik, terapi dan rehabilitatif yang tepat dan efektif.
d. Memahami dan menyadari dampak tidak nyaman dari program pengobatan
e. Memodifikasi konsep diri untuk dapat menerima status kesehatannya.
f. Belajar hidup dengan keterbatasan
Penekanan teori self care secara umum :
a. Pemeliharaan intake udara
b. Pemeliharaan intake air
c. Pemeliharaan intake makanan
d. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
f. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
g. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
h. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai
dengan potensinya.
2.3.2 Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori Orem. Kurang perawatan diri merupakan hubungan
antara self-care agency dan therapeutic self-care demand dimana self care agency tidak
mampu untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya.
6
Orem mengidentifikasi 5 metode untuk memberikan bantuan keperawatan :
1) Memberikan pelayanan langsung dalam bentuk tindakan keperawatan
2) Memberikan arahan dan memfasilitasi kemampuan klien dalam memenuhi
kebutuhannya secara mandiri.
3) Memberikan dorongan secara fisik dan psikologik agar klien dapat mengembangkan
potensinya sehingga dapat melakukan perawatan secara mandiri.
4) Memberikan dan mempertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan pribadi
klien untuk meningkatkan kemandirian dalam perawatannya.
5) Mengajarkan klien tentang prosedur dan aspek-aspek tindakan agar klien dapat
melakukan perawatan dirinya secara mandiri.
Perawat dapat membantu individu dengan menggunakan metode-metode ini dalam
memberikan bantuan perawatan diri. Untuk dapat memberikan bantuan yang tepat,
maka perawat harus mengkaji kondisi klien untuk menentukan metode yang tepat.
Orem mendefiniskan 5 area aktifitas praktek keperawatan :
a. Membina dan menjaga hubungan perawat-klien baik individu, keluarga atau
kelompok sampai klien pulang.
b. Menentukan kondisi klien yang memerlukan bantuan perawat.
c. Berespon terhadap permintaan, keinginan dan kebutuhan klien akan kontak dan
bantuan perawat.
d. Menetapkan, memberikan dan meregulasi bantuan secara langsung pada klien.
e. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan asuhan keperawatan dengan kegiatan
sehari-hari klien, perawatan kesehatan lain, pemberian pelayanan sosial dan
pendidikan yang dibutuhkan atau yang sedang diterima.
Teori self care deficit diterapkan bila :
a. Anak belum dewasa
b. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
c. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan
datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
7
2.3.3 Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi oleh
perawat, pasien atau keduanya.Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan
kebutuhan "Self Care"dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self Care".
Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
2.3.3.1 The Wholly compensatory system
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan
memantau lingkungannya dan berespon terhadap rangsangan
Wholly compensatory system diberikan kepada klien dengan tingkat ketergantungan yang
tinggi :
1) Tidak mampu melakukan berbagai aktifitas misalnya pada klien koma.
2) Dapat melakukan gerakan tetapi tidak boleh ada gerakkan pada klien dengan fraktur.
3) Tidak mampu memberi alasan tindakan self-care tapi mungkin dapat ambulasi dan
melakukan self-care dengan pengawasan dan bimbingan, misal pada klien dengan
retardasi mental.
2.3.3.2 The Partly compensantory system
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit
atau kecelakaan.Perawat mengambil alih beberapa aktifitas yang tidak dapat dilakukan
oleh klien dalam pemenuhan kebutuhan self-care nya, misalnya pada klien lansia, klien
dengan stroke.
2.3.3.3 The supportive - Educative system
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar
mampu melakukan perawatan mandiri.Pada sistem ini klien melakukan semua kebutuhan
self-care nya. Klien membutuhkan bantuan untuk pembuatan keputusan, mengendalikan
perilakunya dan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan. Peran perawat adalah
meningkatkan self care agency dari klien, misalnya klien dengan diabetes diajarkan untuk
menyuntik sendiri dan lain-lain. Perawat membantu klien dengan menggunakan system
dan melalui empat metode bantuan yang meliputi :
a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
b. Mengajarkan klien
c. Mengarahkan klien
8
d. Mensupport klien
e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek keperawatan
keluarga / komunitas adalah :
a. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik
b. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
c. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami
gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang diterapkan pada
praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :
a. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
b. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
c. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi
perubahan yang terjadi
d. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan di
rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
9
2.5 Teori Orem dan Proses Keperawatan
Menurut Orem (1991), proses keperawatan adalah istilah yang digunakan oleh perawat untuk
menunjukkan proses profesional-teknologi dari tindakan keperawatan beserta proses
perencanaan dan evaluasi
Perbandingan antara proses keperawatan Orem dengan proses keperawatan
Proses Keperawatan Proses Keperawatan Orem
1. Diagnosa dan resep dokter
1. Pengkajian
2. Merancang system keperawatan dan
2. Diagnosa keperawatan
perencanaan untuk melaksanakan self
3. Perencanaan
care
4. Implementasi
3. Produksi dan manajemen system
5. Evaluasi
keperawatan
2.5.1.2 Step 2 : Merancang system keperawatan dan merencanakan pelaksanaan perawatan diri
Merancang system keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data yang valid
tentang kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan pasien dalam
hubungan melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi perawatan diri , melindungi
pengembangan kemampuan perawatan diri. ( Orem, 1991).
2.5.1.3 Step 3 : Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning and Controlling)
Pengaturan system keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi dengan pasien secara terus
menerus untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri yang telah ditentukan dan
10
mengatur kemampuan untuk mengembangkan perawatan diri. Di tahap ini, tindakan
perawat adalah menghasilkan dan mengatur system keperawatan. (Orem, 1991)
2.6 Kekuatan Dan Kelemahan Teori Orem
Teori Orem menyediakan dasar yang komprehensif untuk tindakan keperawatan. Teori ini
dapat digunakan dalam keperawatan profesional pada area pendidikan, tindakan klinis,
administrasi, riset, dan system informasi keperawatan.
2.6.1 Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan praktek
keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing system, dan self-care
deficit mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat dikembangkan dengan
ilmu pengetahuan dan penelitian.
2.6.2 Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis,
namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah. Kesan lain
dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam system mencakup kapasitas
individu untuk gerakan fisik.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia
mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk
memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui
potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan
perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.
Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu
pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh
kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.
3.2 Saran
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan dimuka
maka perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga
klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan
pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat
memberikan asuhan keperawatan yang relevan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : EGC
Marriner Tomey, Ann ., Raile Alligood, Martha . 2002. Nursing Theorist and Their Work.
United State of America : Mosby Elsevier
Goerge, B. Julia. 1995. Nursing Theories The base for Professional Nursing Practice. Fourth
Edition
http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/teori -keperawatan -orem pada.html#.ShnqxWcTI9Q
13
14