Disusun Oleh :
INTAN
(19216081)
3B Keperawatan
Website : www.uym.ac.id
2021/ 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Atas izin dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu
Falsafah Keperawatan ini.
Makalah ini dapat terwujud atas bantuan, bimbingan dan petunjuk serta
dorongan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan
banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Drs. Trisan Jaya, Msi. M.M, Selaku Rektor Universitas Yatsi Madani.
2. Machmud Igbal Syam, Se., MM Selaku Kepala BPMU.
3. Lastri Mei Winarni, M.Keb. Selaku Kepala Bagian Sistem Penjaminan Mutu
Internal.
4. Ns. Febi Ratna Sari, S.Kep.,M.Kep. Selaku Kepala Bagian Sistem
Penjaminan Mutu Eksternal.
5. Ns. Rina Puspita Sari, S.Kep., M.Kep. Sp. Kom Selaku Kepala Program Studi
S1 Keperawatan.
6. Ns. Meynur Rohmah, S.Kep., M.Kes Selaku Sekretaris Program Studi S1
Keperawatan.
7. Ns. Alfika Safitri, S.Kep., M.Kep Selaku dosen pengampu mata kuliah
Falsafah Keperawatan.
8. Ns. Rangga Saputra, S.Kep., M.Kep Selaku wali kelas 3B Keperawatan.
Penyusun sadar jika di dalam makalah ini terdapat banyak kekeliruan, maka
penyusun berharap mendapatkan koreksi dan saran dari semua pihak. Tak ada
seorang pun yang sempurna di dunia ini, dan kesempurnaan hanya milik Allah
SWT.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya
harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan
demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah
dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap
situasi klien, antara lain degan menggunakan model-model keperawatan
dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek
keperawatan sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan model keperawatan
yang tepat dengan situasi klien yang spesifik, memerlukan pengetahuan
yang mendalam tentang variable-variable utama yang mempengaruhi
situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam
memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah
sebagai berikut :
1. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur,
pola hidup dan aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan
memahami keunikan pasien.
2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan
menganalisa asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan
antar konsep. Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya
adalah model self care yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem.
Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun
1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul "Nursing Conceps
of Practice Self Care".
1
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan biografi Dorothea E. Orem.
2. Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Dorothea Orem meliputi :
teori self care,teori self care deficit, teori nursing system.
3. Menjelaskan model keperawatan orem”s secara umum.
4. Menjelaskan perbedaan Teori Orem dan Proses Keperawatan
5. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Orem
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui biografi Dorothea E. Orem. Untuk mengetahui
teori Dorothea Orem yang meliputi : teori self care,teori self care
deficit, teori nursing system.
2. Agar dapat mengetahui model keperawatan orem”s secara umum.
3. Agar bisa mengetahui perbedaan antara Teori Orem dan Proses
Keperawatan.
4. Agar bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan teori orem.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
B. Pengertian Keperawatan
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah : "Suatu
pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri
untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan
dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit "
(Orem's, 1980). Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu
mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak
untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
4
e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
f. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
g. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan
manusia
h. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam
kelompok sosial sesuai dengan potensinya.
2. Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem,
yang menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena
perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan. Bila
dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak
mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif.
Teori self care deficit diterapkan bila :
a. Anak belum dewasa
b. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
c. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk
masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan
kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
D. Nursing System
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien
dapat dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system
ditentukan atau direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan
kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self Care". Orem
mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
a. The Wholly compensatory system
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak
mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon
terhadap rangsangan.
b. The Partly compensantory system
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami
keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
5
c. The supportive - Educative system
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang
memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan
mandiri.
d. Metode bantuan Perawat membantu klien dengan menggunakan
system dan melalui lima metode bantuan yang meliputi :
1. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
2. Mengajarkan klien
3. Mengarahkan klien
4. Mensupport klien
5. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan
berkembang.
3. Keyakinan dan nilai - nilai Kenyakianan Orem's tentang empat konsep
utama keperawatan adalah :
a. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus
menerus memperthankan self care untuk hidup dan sehat,
pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.
b. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn
self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan
integritas structural fungsi dan perkembangan.
c. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi
kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya
tetapi tidak spesifik.
d. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau
kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan
kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang
mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan.
4. Tiga kategori self care Model Orem's menyebutkan ada beberapa
kebutuhan self care yang disebutkan sebagai keperluan self care (self
care requisite), yaitu :
a. Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada
pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan
6
proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar
manusia. Universal requisite yang dimaksudkan adalah :
1. Pemeliaharaan kecukupan intake udara
2. Pemeliharaan kecukupan intake cairan
3. Pemeliaharaan kecukupan makanan
4. Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
5. Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan
dan kesejahteraan manusia
6. Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses
eliminasi.
7. Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke
dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang,
keterbatasan seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi
normal.
b. Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan
tingkat perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat
mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang
atau tingkat siklus kehidupan.
c. Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang
tidak sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi
nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan
perubahan dalam perilaku self care.
5. Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah : \
a. Meurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat
memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
b. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk
memenuhi tuntutan self care.
c. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan,
oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan. Jika ketiganya
ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.
7
6. Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam
praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
a. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri
secara terapeutik
b. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
c. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya
yang mengalami gangguan secara kompeten. Dengan demikian
maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang
diterapkan pada praktek keperawtan keluaga atau komunitas
adalah:
1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat
disekitarnya.
3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga
sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik
dasar yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan
kompres secara benar.
8
Produksi dan manajemen system Orem (1991) menjelaskan
tiga tahap proses keperawatan yaitu:
1. Step 1 : Diagnosa dan resep keperawatan Tahap ini
menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Analisa dan
interprestasi membuat keputusan tentang perawatan dini, juga
memberikan manajemen kasus. “Diagnosa keperawatan
penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data tentang
kemampuan pasien dalam perawatan diri dan kebutuhan akan
terapi perawatan diri serta hubungan antara keduanya” (Orem,
1991, hal. 270)
2. Step 2 : Merancang system keperawatan dan merencanakan
pelaksanaan perawatan diri Merancang system keperawatan
yang efektif dan efisien menghasilkan data yang valid tentang
kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan
pasien dalam hubungan melakukan self care, mengatur
kebutuhan terapi perawatan diri , melindungi pengembangan
kemampuan perawatan diri. ( Orem, 1991)
3. Step 3 : Produksi dan manajemen sistem keperawatan
(Planning and Controlling) Pengaturan system keperawatan
dihasilkan ketika berinteraksi dengan pasien secara terus
menerus untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri
yang telah ditentukan dan mengatur kemampuan untuk
mengembangkan perawatan diri. Di tahap ini, tindakan perawat
adalah menghasilkan dan mengatur system keperawatan.
(Orem, 1991)
9
baru. Konsep self-care, nursing system, dan self-care deficit mudah
dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat dikembangkan dengan
ilmu pengetahuan dan penelitian. Kelemahan dari model Orem adalah ia
berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis, namun dalam kenyataannya
kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah. Kesan lain dari model
konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam system mencakup
kapasitas individu untuk gerakan fisik.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan
sebagaimana disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat
harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga
klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan
dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan
karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan .
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna
bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan
mereka mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak
mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk
berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan
perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan. Untuk
dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu
pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan
sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.
B. Saran
Mahasiswa diharapkan lebih menambah pengetahuan tentang sejarah-
sejarah keperawatan agar dapat mengetahui secara Luas tentang
Keperawatan sehingga dapat mambantu dalam proses pembelajaran dan
tindakan-tindakan yang akan kita lakukan.
11
DAFTAR PUSTAKA