Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

TEORI DOROTHEA E.OREM DAN FAYE ABDELLAH

Disusun:
1. Hellen Yossrantika (1614301021)
2. Lidia Elvana Dewi (1614301022)
3. Putri Finka Novia (1614301023)
4. Nadila Okti Fariza (1614301024)
5. Indana Zulfa (1614301025)
6. Nesia Dwi Agustina (1614301026)
7. Adhaini Widiyawati (1614301027)
8. Ningsih (1614301028)
9. Addinatul Muqtadiroh (1614301029)
10. Dandy Putra Surya (1614301030)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI DIV KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

T.A 2016/2017

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia yang Allah berikan
sehingga kami dapatmenyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini disusun dalam
rangka pembelajaran mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan. Submateri makalah
Konsep Dasar Keperawatan Manusia ini adalah TEORI DOROTHEA E.OREM
DAN FAYE ABDELLAH.

Dalam penyusunan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin


untuk mengumpulkan kajian pustaka yang diperlukan dalam penyusunan makalah
ini. Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan serta
kelemahan dalam menyusun makalah ini karena ilmu pengetahuan yang kami
miliki belum maksimal.     

Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman kita semua tentang Konsep dan Teori Dorothea E.Orem dan Faye
Abdellah. Kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membantu kami.

Bandar Lampung, Oktober 2016

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................................


1

Daftar Isi ....................................................................................................................


2

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ..............................................................................................


3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
4
C. Tujuan............................................................................................................
4

BAB II Pembahasan

A. Teori dan Konsep Keperawatan Dorothea E. Orem.......................................


5
B. Teori dan Konsep Keperawatan Faye Abdellah.............................................
10
C. Perbandingan Teori Keperawatan Dorothea E. Orem dan Faye Abdellah.. . .
14

BAB III Penutup

I.    Kesimpulan..............................................................................................
16

Daftar Pustaka............................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep dasar keperawatan (KDK) adalah mata kuliah keperawatan
yang di dalamnya terdapat proses keperawatan yang merupakan tugas
murni sebagai seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya, yang
memuat komponen pengkajian hingga evaluasi bagi keperluan mencapai
derajat kesehatan pasien yang setinggi-tingginya.
Konsep Dasar Keperawatan (KDK) juga yang menguraikan
tentang konsep dasar keperawatan yang meliputi sejarah keperawatan,
paradigma keperawatan, peran dan fungsi serta tugas perawat, model
konsep keperawatan, dan proses keperawatan.
Tujuan mempelajari KDK antara lain mahasiswa mampu mengerti
tentang proses keperawatan, mahasiswa mampu melakukan proses
keperawatan dari pengkajian hingga evaluasi, dan mahasiswa mampu
melakukan proses keperawatan pada pasien mulai dari pasien datang
dengan keluhannya hingga selesai perawatan atau sembuh. Manfaat
mempelajari KDK antara lain agar mahasiswa keperawatan mengerti apa
tugas perawat di rumah sakit, seperti apa gambaran kegiatan-kegiatan
seorang perawat ketika bekerja di rumah sakit.

3
Pengetahuan mengenai teori dan konsep keperawatan khususnya
menurut Orem dan Abdellah belum diketahui dengan baik oleh mahasiswa
keperawatan terutama tingkat I. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya
makalah mengenai teori dan konsep keperawatan menurut Orem dan
Abdellah mahasiswa keperawatan khususnya tingkat I dapat memahami
dan menjelaskan teori dan konsep keperawatan menurut Orem dan
Abdellah.

4
B. Rumusan Masalah
Mahasiswa mampu menjelaskan keperawatan sebagai ilmu dan
menguraikan model, konsep dan teori keperawatan.

C. Tujuan
1. Mahasiswa keperawatan mampu menjelaskan pengertian dan konsep
dasar model keperawatan menurut Orem.
2. Mahasiswa keperawatan mampu menjelaskan pengertian dan konsep
dasar model keperawatan menurut Abdellah.
3. Mahasiswa mampu membandingkan teori konsep dasar keperawatan
menurut Orem dan Abdellah.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Teori dan Konsep Keperawatan Orem’s

Model konsep Dorothea Orem terfokus pada selfcare dan kebutuhan


perawatan diri klien untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan,
perkembangan, dan kesejahteraan. Ada 3 prinsip dalam keperawatan diri sendiri
yaitu:

1. Perawatan diri yang bersifat holistik, seperti kebutuhan oksigen, air,


nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat.
2. Perawatan mandiri yang harus dilakukan sesuai dengan tumbuh
kembang manusia.
3. Perawatan mandiri yang harus dilakukan karena adanya masalah
kesehatan atau penyakit.

Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah :

"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri
untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's,
1980).

Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-


kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu
sendiri, kecuali bila tidak mampu.

Teori Sistem Keperawatan Orem

Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan


menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self
Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori
yaitu :

1. Self Care

Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai
dengan kebutuhan. Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang
dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan
keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan. Perawatan
diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara
kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar
pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan
terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu :
persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.

6
Penekanan teori self care secara umum :

1. Pemeliharaan intake udara

2. Pemeliharaan intake air

3. Pemeliharaan intake makanan

4. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi

5. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

6. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial

7. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia

8. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial


sesuai dengan potensinya.

2. Self Care Deficit

Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang


menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan
keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan. Bila dewasa (pada kasus
ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam
melakukan self care yang efektif.

Teori self care deficit diterapkan bila :

1. Anak belum dewasa

2. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan

3. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang


akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan
kebutuhan.

7
3. Nursing system

Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi
oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan
berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani
aktifitas "Self Care".

Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :

1. The Wholly compensatory system Bantuan secara keseluruhan,


dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau
lingkungannya dan berespon terhadap rangsangan.
2. The Partly compensantory system Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi
klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
3. The supportive - Educative system Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh
klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan
perawatan mandiri.
4. Metode bantuan : 

Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima


metode bantuan yang meliputi :

1. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien


2. Mengajarkan klien
3. Mengarahkan klien
4. Mensupport klien

Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah :

1. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau
trauma atu koping dan efeknya.
2. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care
yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas
structural fungsi dan perkembangan
3. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
4. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat
dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural,
fungsi dan perkembangan.

8
Tiga kategori self care

Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care yang disebutkan


sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :

1. Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada
setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses
kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal
requisite yang dimaksudkan adalah :

           1. Pemeliaharaan kecukupan intake udara

           2. Pemeliharaan kecukupan intake cairan

           3. Pemeliaharaan kecukupan makanan

           4. Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat

           5. Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan


kesejahteraan manusia

           6. Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.

       7.  Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke


dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang,
keterbatasan seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi
normal.

2. Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat


perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka
tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau
tingkat siklus kehidupan.

3. Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang


tidak sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi
nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan
perubahan dalam perilaku self care.

9
Tujuan

Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :

1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat


memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh
karenanya self care deficit apapun dihilangkan.

Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.

Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek


keperawatan keluarga / komunitas adalah :

1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
terapeutik
2. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.

Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang


diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :

1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga


2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar

Dalam teori Orem (1991) ada 5 area aktifitas keperawatan yaitu:

1. Masuk kedalam dan memelihara hubungan antara perawat dengan pasien


dengan individu , keluarga, kelompok, sampai pasien dapat melegitimasi
rencana keperawatan.
2. Menentukan kapan dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui
keperawatan.
3. Bertanggung jawab atas permintaan pasien, keinginan dan kebutuhan
untuk kontak dan dibantu perawat.
4. Menjelaskan,memberikan dan melindungi pasien secara langsung dalam
bentuk keperawatan.
5. Mengkoordinasi dan mengintegrasi keperawatan dengan kehidupan sehari-
hari pasien atau perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan
sosial dan edukasi yang dibutuhkan atau yang akan diterima.

10
2.     Teori dan Konsep Keperawatan Menurut Abdellah Faye
Teori keperawatan yang dikembangkan oleh Faye Abdellah et al. (1960)
meliputi pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi
kebutuhan fisik, emosi, intelektual, sosial  dan spiritual baik klien maupun
keluarga. Ketika menggunakan pendekatan ini, perawat memerlukan pengetahuan
dan keterampilam dalam hubungan interpersonal, psikologi, pertumbuhan dan
perkembangan manusia, komunikasi dan sosiologi, juga pengetahuan tenyang
ilmu-ilmu dasar dan keterampilan keperawatan tertentu. Perawat adalah pemberi
jalan dalam menyelesaikan masalah dan juga sebagai pembuat keputusan. Perawat
merumuskan gambaran tentang kebutuhan klien secara individual, yang mungkin
terjadi dalam bidang-bidang berikut ini:
1.    Kenyamanan. Kebersihan dan keamanan.
2.    Keseimbangan fisiologi.
3.    Faktor-faktor psikologi dan sosial.
4.    Faktor-faktor sosiologi dan komunitas.
Untuk Abdellah, keperawatan adalah jasa untuk perorangan, untuk
keluarga dan oleh karena itu untuk masyarakat. Tujuan dari keperawatan menurut
Abdellah adalah fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual berfungsi penuh dari
klien yang berkaitan dengan perawatan holistik.
Dia menyatakan keperawatan yang didasarkan pada seni dan ilmu yang
cetakan sikap, kompetensi intelektual, dan keterampilan teknis dari perawat
individu menjadi keinginan dan kemampuan untuk membantu orang, sakit atau
baik, mengatasi kebutuhan kesehatan mereka (George, 1990). Ini akan berarti
pelayanan keperawatan yang komprehensif, ini akan mencakup:
         Menyadari masalah merawat pasien.
        Menentukan tindakan yang tepat untuk mengambil dalam hal prinsip-prinsip
keperawatan yang relevan.
       Memberikan perawatan kontinius total kebutuhan kesehatan individu.
        Memberikan perawatan lanjutan untuk menghilangkan rasa sakit dan
ketidaknyamanan dan memberikan keamanan langsung bagi individu.
         Mengatur total rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan individu pasien.

11
         Membantu individu untuk menjadi diri lebih mengarahkan dalam mencapai atau
mempertahankan negara yang sehat pikiran dan tubuh.
         Memerintahkan personil perawat dan keluarga untuk membantu individu lakukan
untuk dirinya sendiri yang ia dapat dengan keterbatasan itu.
         Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan masalah
emosional.
         Bekerja dengan bersekutu kesehatan profesional dalam perencanaan untuk
kesehatan yang optimal pada lokal,, nasional dan internasional kebutuhan negara.
         Melakukan evaluasi dan penelitian untuk meningkatkan teknik keperawatan dan
untuk mengembangkan teknik baru untuk memenuhi semua kebutuhan kesehatan
rakyat
Asuhan keperawatan untuk Abdellah adalah melakukan sesuatu untuk
orang atau memberikan informasi kepada orang tersebut dengan tujuan memenuhi
kebutuhan, meningkatkan atau memulihkan-membantu kemampuan diri atau
mengurangi penurunan.
Teorinya juga menyatakan bahwa kebutuhan perawat pengetahuan tentang
ilmu pengetahuan dasar dan keterampilan perawatan khusus, serta keterampilan
pengetahuan dalam psikologi komunikasi, pertumbuhan dan perkembangan
sosiologi dan hubungan interpersonal. Berikut 11 keterampilan yang seorang
perawat harus memiliki, mencakup :
  Status Pengamatan status kesehatan
  Keterampilan komunikasi
  Aplikasi pengetahuan
  Pengajaran pasien dan keluarga
  Perencanaan dan organisasi kerja
  Penggunaan bahan-bahan sumber daya
  Penggunaan sumber daya personil
  Pemecahan masalah
  Arah pekerjaan ke orang lain
  Terapi penggunaan diri
  Prosedur Perawatan

12
Perawatan secara luas dikelompokkan ke dalam 21 bidang masalah untuk
panduan perawatan dan mempromosikan penggunaan penghakiman menyusui. Ini
berkaitan dengan psikologis, dan sosial daerah biologis individu.

Tipologi dari 21 Masalah Keperawatan :


1.      Untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan fisik.
2.      Untuk mempromosikan kegiatan yang optimal: olahraga, istirahat, dan tidur.
3.      Untuk mempromosikan keselamatan melalui pencegahan kecelakaan, cedera, atau
trauma lain dan melalui pencegahan penyebaran infeksi.
4.      Untuk menjaga mekanika tubuh yang baik dan benar dan mencegah deformitas.
5.      Untuk memudahkan pengurusan suatu pasokan oksigen ke semua sel tubuh.
6.      Untuk memudahkan pemeliharaan gizi dari semua sel tubuh.
7.      Untuk memudahkan pemeliharaan eliminasi.
8.      Untuk memudahkan pemeliharaan dan keseimbangan cairan elektrolit.
9.     Untuk mengetahui respon fisiologis tubuh untuk kondisi penyakit patologis,
fisiologis, dan kompensasi.
10.  Untuk memudahkan pemeliharaan mekanisme peraturan dan fungsi.
11.  Untuk memudahkan pemeliharaan fungsi sensor.
12.  Untuk mengidentifikasi dan menerima ekspresi positif dan negatif, perasaan, dan
reaksi.
13.  Untuk mengidentifikasi dan menerima keterkaitan emosi dan penyakit organik.
14.  Untuk memudahkan pemeliharaan komunikasi verbal dan nonverbal efektif.
15.  Untuk mempromosikan pengembangan hubungan interpersonal yang produktif.
16.  Untuk memudahkan kemajuan menuju pencapaian tujuan rohani pribadi.
17.  Untuk membuat dan / atau memelihara lingkungan terapeutik.
18.  Untuk memfasilitasi kesadaran diri sebagai individu dengan berbagai, emosional,
dan perkembangan kebutuhan fisik.
19.  Untuk menerima tujuan mungkin optimal dalam terang keterbatasan, fisik, dan
emosional.
20.  Untuk menggunakan sumber daya masyarakat sebagai bantuan dalam
menyelesaikan masalah yang timbul dari penyakit.

13
21.  Untuk memahami peran masalah sosial sebagai faktor yang mempengaruhi dalam
penyebab penyakit.

Tipologi Abdellah dibagi menjadi tiga bidang:


1.       Fisik, sosiologis, dan emosional kebutuhan pasien;
2.       Jenis hubungan interpersonal antara perawat dan pasien;
3.       Umum unsur perawatan pasien.

Beberapa pernyataan berulang kali dinyatakan oleh Abdellah meskipun mereka


tidak berlabel seperti itu. These Penegasan ini adalah:
1.      Masalah keperawatan dan pengobatan tipologi keperawatan adalah prinsip-prinsip
dari praktek keperawatan dan merupakan tubuh yang unik pengetahuan yang
menyusui.
2.      Benar identifikasi masalah keperawatan pengaruh perawat penghakiman dalam
memilih langkah-langkah dalam memecahkan masalah pasien.
3.      Inti dari keperawatan pasien masalah-masalah klien / yang berfokus pada
pasiennya dan masalah.
keperawatan menurut Abdellah Faye karena tidak hanya berfokus pada tujuan
keperawatan untuk memberikan kepada individu saja, tetapi juga kepada keluarga,
dan masyarakat. Untuk menjadi perawat yang baik dan berpengertian, juga
mempunyai kemampuan intelegensia yang tinggi, kompeten dan memiliki
keterampilan yang baik dalam memberikan pelayanan keperawatan (artinya dapat
mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, merumuskan hipotesis
melalui pengumpulan data, dan merevisi hipotesis berdasarkan kesimpulan yang
diperoleh dari data paralel langkah-langkah dari proses keperawatan penilaian,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi).

14
BAB III
PERBANDINGAN TEORI OREMS DAN ABDELLAH

Model konsep keperawatan Dorothea E. Orem


Model konsep Dorothea Orem terfokus pada selfcare dan kebutuhan perawatan diri
klien untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan, perkembangan, dan
kesejahteraan.Ada 3 prinsip dalam keperawatan diri sendiri yaitu:

1. Perawatan diri yang bersifat holistik, seperti kebutuhan oksigen, air, nutrisi,
eliminasi, aktivitas dan istirahat.
2. Perawatan mandiri yang harus dilakukan sesuai dengan tumbuh kembang
manusia.
3. Perawatan mandiri yang harus dilakukan karena adanya masalah kesehatan
atau penyakit.

Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :

1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya,
ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan
asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care
deficit apapun dihilangkan.

Model konsep keperawatan Faye Abdellah

Teori keperawatan yang dikembangkan oleh Faye Abdellah meliputi pemberian


asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik,
emosi, intelektual, sosial  dan spiritual baik klien maupun keluarga. Ketika
menggunakan pendekatan ini, perawat memerlukan pengetahuan dan
keterampilam dalam hubungan interpersonal, psikologi, pertumbuhan dan
perkembangan manusia, komunikasi dan sosiologi, juga pengetahuan tenyang
ilmu-ilmu dasar dan keterampilan keperawatan tertentu.Perawat adalah pemberi
jalan dalam menyelesaikan masalah dan juga sebagai pembuat keputusan. Perawat
merumuskan gambaran tentang kebutuhan klien secara individual, yang mungkin
terjadi dalanm bidang-bidang berikut ini:
1.    Kenyamanan. Kebersihan dan keamanan.
2.    Keseimbangan fisiologi.
3.    Faktor-faktor psikologi dan sosial.
4.    Faktor-faktor sosiologi dan komunitas.

15
keperawatan menurut Abdellah Faye karena tidak hanya berfokus pada tujuan
keperawatan untuk memberikan kepada individu saja, tetapi juga kepada keluarga,
dan masyarakat. Untuk menjadi perawat yang baik dan berpengertian, juga
mempunyai kemampuan intelegensia yang tinggi, kompeten dan memiliki
keterampilan yang baik dalam memberikan pelayanan keperawatan (artinya dapat
mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, merumuskan hipotesis
melalui pengumpulan data, dan merevisi hipotesis berdasarkan kesimpulan yang
diperoleh dari data paralel langkah-langkah dari proses keperawatan penilaian,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi).

16
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan


sebagaimana disampaikan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa
perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan
akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar.
Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori
keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan
asuhan keperawatan yang relevan .

Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna


bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan
mereka mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak
mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk
berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan
perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan. Untuk
dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan
suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori
keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang
therapeutik.

17
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/User/Music/uuu/Teori%20Keperawatan%20Menurut%20Hildegard
%20Peplau%20dan%20Abdellah%20Faye%20~%20fitril%20akbar
%20wardana_abara13.htm
file:///C:/Users/User/Music/uuu/Konsep%20Teori%20dan%20Model%20Keperawatan
%20_%20Dunia%20Keperawatan%20Tanpa%20Koma.htm
http://agustinaadityadarmayanti.blogspot.co.id/2011/01/konsep-dan-teori-keperawatan-
menurut.html
http://sharekeperawatan.blogspot.co.id/2015/04/teori-model-konsep-keperawatan-
menurut.html

18

Anda mungkin juga menyukai