1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, tak lupa sholawat serta salam tercurah limpahkan kepada junjungan kami
Nabi Muhammad SAW sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“MODEL TEORI DAN PRAKTEK KEPERAWATAN DOROTHEA OREM”.
Besar harapan kami agar makalah ini dapat diterima, penulis sangat
mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi perbaikan dikemudian
hari. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………1
Daftar isi……………………………………………………………...ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………....4
B. Rumusan Masalah……………………………………………...4
C. Tujuan Penulisan……………………………………………….5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan………………………………………………..14-15
B. Saran…………………………………………………………..1
5
Daftar Pustaka………………………………………………………...
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam teori keperawatan bila kita perhatikan, kesemua teori tersebut akan
berorientasi pada satu bidang cakupan dalam keperawatan, misalkan Nightingale
menyoroti masalah lingkungan, Henderson lebih pada pemenuhan kebutuhan
dasarnya, selain itu ada juga teori yang berorientasi pada optimalisasi peran klien
dalam proses penyembuhanya. Semua teori tersebut bersinergi dalam membentuk
suatu sistem yang holistik dengan penjelasan masalah yang detail, sehingga
mampu memberikan konstribusi dalam memberikan arah asuhan.
B. RUMUSAN MASALAH
4
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
KDK (Konsep Dasar Keperawatan), yang berjudul “Model Teori dan Praktek
Keperawatan Dorothea E. Orem”. Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah di rumuskan dirumusan
masalah dan agar pembaca dapat memahami dan mengerti tentang teori dan
konsep keperawatan menurut Orem.
BAB II
PEMBAHASAN
A. BIOGRAFI DOROTHEA E. OREM
B. DEFINISI KEPERAWATAN
5
menggambarkan filosofi tentang kaperawatan dengan cara seperti berikut :
Keperawatan memiliki perhatian tertentu pada kebutuhan manusia terhadap
tindakan perawatan dirinya sendiri dan kondisi serta penatalaksanaannya secara
terus menerus dalam upaya mempertahankan kehidupan dan kesehatan,
penyembuhan dari penyakit, atau cidera, dan mengatasi hendaya yang
ditimbulkannya.
Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setiap manusia, baik laki-laki perempuan
dan anak-anak. Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan akan terjadi
kesakitan atau kematian. Keperawatan berupaya mengatur dan mempertahankan
kebutuhan keperawatan diri secara terus menerus bagi mereka yang secara total
tidak mampu melakukannya. Dalam situasi lain, perawat membantu klien untuk
mempertahankan perawatan diri dengan melakukannya sebagian, tetapi tidak
seluruh prosedur, melainkan pengawasan pada orang yang membantu klien
dengan memberikan instuksi dan pengarahamn secara individual sehingga secara
bertahap klien mampu melakukannya sendiri.
6
Individu/Klien
Sehat
Lingkungan
Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care
dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
Keperawatan
Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk
membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan self care yang mencakup, integritas struktural, fungsi dan
perkembangan.
D. KONSEP UTAMA
7
1) Universal Self – Care Requisites
8
gangguan kesehatan terjadi sepanjang waktu sehingga mempengaruhi pengalaman
mereka dalam menghadapi kondisi sakit sepanjang hidupnya.
Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh, fisiologi dan
psikologi tetapi juga konsep diri seutuhnya. Ketika konsep diri manusia
mengalami gangguan (termasuk retardasi mental atau autisme), perkembangan
individu akan memberikan dampak baik permanen maupun sementara. Dinegara-
negara yang warganya banyak mengalami gangguan kesehatan, self-care
(perawatan diri) digunakan sebagai alat dalam pengobatan dan terapi kesehatan.
Perawatan diri (self-care) adalah komponen system tindakan perawatan
diri individu yang merupakan langkah-langkah dalam perawatan ketika terjadi
gangguan kesehatan. Kompleksitas dari self-care atau system dependent-care
(ketergantungan perawatan) adalah meningkatnya jumlah penyakit yang terjadi
dalam waktu-waktu tertentu.
9
Perawat harus mampu melakukan pemilihan alat dan bahan yang bisa
dipakai untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien, memanfaatkan segala
sumber daya yang ada disekitar pasien untuk memberikan pelayanan
pemenuhan kebutuhan dasar pasien semaksimal mungkin.
6) Agent
9) Nursing Agency
10
Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuanya
secara terus menerus untuk bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada
pasien secara holistik sehingga mereka mampu membuktikan dirinya bahwa
mereka adalah perawat yang berkompeten untuk bisa memberika pelayanan
profesional untuk memenuhi kebutuhan dasar pasie. Beberapa ktrempilan selain
psikomotor yang juga harus dikuasai perawat adala komunikasi terapetik,
ketrampilan intrapersonal, pemberdayaan sumberdaya di sekitar lingkungan
perawat dan pasien untuk bisa memberikan pelayanan yang profesional.
E. ASUMSI DASAR
11
Pengalaman dan pengetahuan perawat diperlukan untuk bisa memberikan
pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara professional.
F. PROSES KEPERAWATAN
2) Orientasi
3) Tahap Kerja
4) Terminasi
12
Merencanakan tindak lanjut dengan pasien.
Melakukan kontrak berikutnya.
Mengakhiri kegiatan dengan baik.
Berpamitan
TAHAP PENGKAJIAN
Tahap Diagnosa
13
Diagnosa keperawatan sesuai dengan self care defisit yang dialami oleh
klien. Mengacu pada diagnosa keperawatan yang aktual, resiko tinggi dan
kemungkinan. Teori Orem masih lebih berfokus pada masalah fisiologis, namun
diagnosa dapat dikembangkan ke masalah lain sesuai hirarki kebutuhan dasar
yang dikembangkan Maslow.
TAHAP INTERVENSI
Dibuat sesuai dengan dignosa keperawatan, berdasarkan self care
demand dan meningkatkan kemampuan self care. Membuat nursing system yaitu
Wholly compensatory, Partly compensatory, atau supportive-educative.Membuat
metode yang sesuai untuk membantu klien.
TAHAP IMPLEMENTASI
Merumuskan, memberikan dan mengatur bantuan langsung pada klien dan
orang-orang terdekat dalam bantuan keperawatan. Membimbing dan
mengarahkan.Memberi dukungan fisik dan psikologis. Memberikan dan
mempertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan individu.
Pendidikan berespon terhadap permintaan, keinginan dan kebutuhan klien akan
kontak bantuan keperawatan. Kalaborasi, pelimpahan wewenang. Melibatkan
anggota masyarakat dan lingkungan
TAHAP EVALUASI
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan pasien atas tindakan
yang telah dilakukan sehingga dapat disimpulkan apakah tujuan asuhan
keperawatan tercapai atau belum. Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam
meningkatkan kemampuan self care, memenuhi kebutuhan self care, dan
menurunkan self care deficitnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
14
Pada dasarnya semua teori yang ada merupakan sebuah petunjuk praktik dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia. antara teori satu dengan teori lain tidaklah
saling bertentangan, melainkan saling berkaitan. penggunaan teori keperawatan
memungkinkan perbaiakan pelayanan keperawatan yang lebih berkualitas.
keperawatan dalam menghadapi tangtangan di masa depan haruslah memiliki
sebuah model dan pandangan sendiri tentang disiplin ilmunya.
Model Konseptual Orem adalah suatu model keperawatan yang menekankan pada
kemampuan keluarga untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga
tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya.
Model Konseptual Orem mengembangkan Teori Self Care melalui 3 teori yang
berkaitan , yaitu : Self care, Self Care Deficit dan Nursing System.
B. SARAN
Penerapan teori Orem pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan harus terus
dikembangkan dan ditingkatkan menjadi beberapa teori keperawatan yang
penerapannya sesuai dengan kondisi pasien. Model teori Orem dapat
diaplikasikan pada praktek keperawatan pada semua unit pelayanan kesehatan
baik dirumah sakit, klinik, puskesmas dan sasaran pasiennya. Pada pemenuhan
kebutuhan perawatan diri pasien, diperlukan adanya sel-care agent yang
membantu pasien tidak mampu sehingga kebutuhan perawatan diri klien tetap
terpenuhi meskipun dalam kondisi sakit.
15
DAFTAR PUSTAKA
Parker, Marlin E. (Editor) (2006). Nursing theories and nursing practice. (2nd
Ed). Philadelphia : F.A. Davis Company.
Zaidin Ali, 2001. Dasar-dasar keperawatan profesional. Jakarta: widya medika
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta :
EGC
Http://dokumen.tips/documents/makalah-orem.html
Http://www.scribd/doc/model-konsep-dan-teori-keperawatan-Dorothea-Orem
16