Di Susun Oleh :
Mama : Putri Florentina Tamu Ina
Kelas : 2A
Nim :PO5303203200684
Puji Syukur Kehadirat Tuhan YangYang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya saya
dapat menyelesaikan makalah in. Makalah initiative disusun untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Curing Dalam Keperawatan. Selain itu saya juga berharap agar dapat menambah
wawasan bagi pembaca. Saya juga mengucapkan terimakasi kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat saya terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab II : Pembahasan
2.1 Konsep-konsep Utama dan Defenisi
2.2 Teori Self Care Orem dan 4 Konsep Utama
2.3 Asumsi Utama Teori Self Care
2.4 Teori Orem dan Proses Keperawatan
Bab III : Penutup
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
adalah kemampuan individu atau kekuatan untuk melakukan self care. Kemampuan untuk
melakukan self care dipengaruhi oleh faktor kondisi seperti usia, jenis kelamin, status
perkembangan, status kesehatan, orientasi sosial budaya, sistem perawatan kesehatan,
keluarga, pola kehidupan, serta ketersediaan sumber.
3. Therapeutic self care demand adalah totalitas dari tindakan self care yang diinisiatif dan
dibentuk untuk memenuhi kebutuhan self care.
Konsep lain yang berhubungan dengan teori self care adalah self care requisite yang terdiri
dari tiga kategori yakni:
a. Universal: Pemeliharaan asupan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas dan istirahat,
kesendirian dan interaksi sosial, pencegahan bahaya, peningkatan fungsi manusia.
Teori ini mengungkapkan tentang ketidakmampuan klien dalam hal ini lansia dalam
merawat diri. Dalam teori ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (pada kasus
ketergantungan) tidak mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif. Asuhan
keperawatan diberikan jika kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau
adanya ketergantungan.
Dalam teori ini Orem mengungkapkan ada lima metode yang dapat digunakan dalam
membantu self care, yakni:
5. Pendidikan
2.3 Asumsi Utama Teori Self Care
Asumsi Dasar Model Self Care Dorothea E. Orem .Menurut Tomey dan Alligood (2006)
teori Orem di asumsikan dari lima asumsi yang mendasar sebagai teori umum ilmu
keperawatan yaitu:
a. Manusia memerlukan masukan- masukan berkelanjutan secara sengaja bagi diri mereka
dan lingkungannya agar bisa hidup dan berfungsi alami
b. Human agent memiliki kekuatan untuk dilatih dalam membentuk perawatan bagi dirinya
dan juga yang lain dalam upaya mengenali kebutuhan dan bagaimana membuat masukan
yang dibutuhkan.
c. Pengalaman manusia terkait dengan tindakan keperawatan bagi diri sendiri dan orang lain
melibatkan pengaturan fungsi masukan- masukan.
Teori Orem dikenal dengan ”teori self care deficit”. Teori ini disusun berdasarkan tiga teori
yang berhubungan yaitu: self care, self care deficit dan nursing system. Asumsi dasar dari
ketiga hal tersebut menurut Orem, adalah sebagai berikut:
Menggambarkan atau menjelaskan tentang perawatan diri sendiri dalam suatu kontribusi
berkelanjutan pada orang dewasa bagi eksistensi, kesehatan dan kesejahteraannya. Dapat pula
diartikan sebagai latihan aktifitas yang individunya dalam memulai dan menampilkan
kepentingan mereka dalam mempertahankan hidup, kesehatan dan kesejahteraan.
Mayo (1997) menyebutkan bahwa perawatan sendiri adalah suatu kebutuhan universal untuk
menjaga dan meningkatkan eksistensinya, kesehatannya, dan kesejahteraan hidupnya.
Perawat membantu klien untuk mencapai kemampuan perawatan diri dengan pemenuhan
udara, air, makanan, kebersihan, aktifitas dan istirahat, menyendiri dan interaksi sosial,
pencegahan dari bahaya, dan pengenalan fungsi makhluk hidup. Delapan syarat ini
menampilkan macam- mcam perbuatan manusia yang akan membawa pada kondisi internal
dan eksternal yang dapat mempertahankan fungsi dan struktur manusia. Ketika hal ini secara
efektif tersedia, perawatan diri atau perawatan bergantung yang terorganisir seputar syarat
perawatan mandiri membantu perkembangan positif bagi kesehatan dan kesejahteraan
(Tommey & Alligood, 2006).
Didalam mencapai perawatan mandiri ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat
perawatan itu sendiri diartikan sebagai tujuan yang harus dicapai melalui berbagai usaha
perawatan. Syarat-syarat ini dikelompokkan menjadi :
Merupakan hal umum bagi seluruh manusia meliputi pemenuhan kebutuhan udara, air,
makanan, kebersihan, aktifitas dan istirahat, menyendiri dan interaksi sosial, pencegahan dari
bahaya, dan pengenalan fungsi mahluk hidup. Delapan syarat-syarat ini akan mempengaruhi
perbuatan manusia yang akan membawa pada kondisi internal dan eksternal yang dapat
mempertahankan fungsi dan struktur manusia, yang pada akhirnya akan mendukung
pertumbuhan manusia dan kedewasaannya. Jika hal ini tersedia secara efektif, perawatan diri
atau perawatan bergantung yang terorganisir seputar syarat-syarat universal perawatan
mandiri membantu perkembangan positif bagi kesehatan dan kesejahteraan.
c. Syarat deviasi kesehatan perawatan sendiri (Health deviation self care requisites)
Biasa disebut juga dengan self-care needs. Adalah bagaimana memenuhi kebutuhan manusia
dengan menghubungkan faktor genetik dan gangguan yang menetap, gangguan struktur dan
fungsi manusia atau ketidakmampuan, atau efek dari pengobatan dan tindakan. Orem (2007)
menyebutkan bahwa self-care needs memiliki tiga kategori yaitu: (1) Universal, adalah
kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu, (2) Developmental, yaitu kebutuhan yang
diakibatkan adanya maturasi atau perkembangan dari suatu kondisi, dan (3) Health Deviation,
yaitu kebutihan yang diakibatkan karena adanya suatu penyakit, injury, kondisi sakit maupun
perawatannya.
Penyakit atau luka tidak hanya berpengaruh pada mekanisme-mekanisme struktur spesifik
secara fisiologis atau psikologis tetapi juga bersatu dengan fungsi kemanusiaan. Bukti
deviasi-deviasi kesehatan membawa tuntutan apa yang harus dilakukan untuk memulihkan ke
keadaan normal. Jika orang-orang dengan deviasi-deviasi kesehatan menjadi kompeten dalam
mengatur sistem perawatan mandiri maka mereka harus dapat menerapkan pengetahuan
medis yang relevan bagi perawatan mereka sendiri.
Terkait dengan upaya untuk mencapai kemandirian memenuhi syarat-syarat deviasi
kesehatan perawatan diri maka muncul totalitas upaya-upaya perawatan sendiri yang
ditampilkan untuk beberapa waktu agar menemukan cara dan metode-metode yang valid dan
berhubungan dengan perangkat operasi atau penanganan atau dikenal dengan istilah terapi
kebutuhan perawatan sendiri (therapeutic self care demand).
Wikipedia (2012) menyebutkan bahwa Self Care Deficit adalah suatu kondisi manakala
seseorang mengalami ketidakmampuan atau ketidakpedulian pada dirinya sendiri. Ketidak
mampuan klien ini memerlukan agen keperawatan yang mempunyai kemampuan khusus
untuk memberikan perawatan yang akan menggantikan kerugian atau memberikan bantuan
dalam mengatasi penurunan kesehatan
Terkait hal tersebut dikenal adanya agen keperawatan yang mempunyai kemampuan khusus
yang memungkinkan mereka memberikan perawatan yang akan menggantikan kerugian atau
bantuan dalam mengatasi turunan kesehatan atau perawatan mandiri. Agen keperawatan
(Nursing agency) yaitu karakteristik orang yang mampu memenuhi status perawatan dalam
kelompok-kelompok sosial. Sementara itu Orem (2007) menyebutkan juga bahwa self care
agency adalah individu yang dapat memberikan bantuan dalam kegiatan perawatan diri. Ada
tambahan tiga istilah yang berhubungan dengan ”Self care agency”,yaitu ”agent”, ”self care
agent”, ”dependent care agent”. ”Agent” adalah orang yang mengambil tindakan. ”Self care
agent” adalah penyedia perawatan mandiri. “Dependent care agent” adalah penyelenggara
perawatan (misalnya keluarga).
menunjukkan bahwa pengembangan self care dibutuhkan Therapeutic self- care demand yang
merupakan totalitas upaya- upaya perawatan sendiri dengan menggunakan metode yang valid
dan berhubungan dengan perangkat atau penanganan. Aplikasinya dibutuhkan agen
perawatan sendiri, agen yang merawat secara mandiri, dan agen perawatan dependen
(Tommey & Alligood, 2006). Dapat dijelaskan juga bahwa self care deficit disebabkan
keterbatasan yang ada pada individu untuk memenuhi kebutuhan self care-nya (karena sakit,
kelelahan atau karena penyebab lain). Self care deficit terjadi bila agen self care tidak dapat
memenuhi kebutuhan self care individu dan memberikan self care secara therapeutik.
Orem mengemukakan adanya tiga tipe sistem keperawatan, yaitu: Sistem keperawatan
penyeimbang menyeluruh, sebagian, atau mendukung/mendidik, semua tergantung pada
siapa yang dapat atau harus menjalankan aksi-aksi self care tersebut. Adapun pejelasan dari
masing-masing sistem adalah:
Perawat mengambil alih beberapa aktifitas yang tidak dapat dilakukan oleh pasien dalam
memenuhi kebutuhan self care-nya, dijalankan pada saat perawat dan pasien menjalankan
intervensi perawatan atau tindakan lain yang melibatkan tugas manipulatif atau
penyembuhan, misal: pasien usia lanjut, pasien stroke dengan kelumpuhan.
Perawat memberikan pendidikan kesehatan atau penjelasan untuk memotivasi melakukan self
care, tetapi yang melakukan self care adalah pasien sendiri, misal: mengajarkan pasien
merawat lukannya, mengajarkan bagaimana menyuntik insulin.Diperlukan pada situasi
dimana pasien harus belajar untuk menjalankan ketentuan yang dibutuhkan secara eksternal
atau internal yang ditujukan oleh therapeutic self care, namun tidak dapat melakukan tanpa
bantuan. Metode bantuan diantaranya: tindakan, panduan, pelajaran, dukungan dan
memberikan lingkungan yang membangun
2.4 Bagaimana Teori Orem dan Proses Keperawatan
1.) Manusia
Orem mengemukakan pandangannya tentang manusia dalam kaitannya dengan teori self care,
sebagai berikut:
a. Individu sebagai kesatuan unit yang menjalankan fungsi biologis, simbolik dan sosial
dengan melakukan aktifitas self care untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan
kesejahteraan.
b. Setiap individu memerlukan self care dan mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri selama masih mungkin dan pada dasarnya kebutuhan self care merupakan tanggung
jawab individu untuk memenuhinya.
c. Pada keadaan normal dan maturitas yang cukup individu bertindak sebagai agen self care
untuk dirinya. Pada bayi, orang tua bertindak sebagai agen self care dan pada individu yang
sakit atau cacat, maka keluarga dan perawat menjadi agen self care bagi mereka.
e. Manusia berbeda dari makhluk lainnya dalam kapasitasnya untuk merefleksikan dirinya
dan lingkungannya, mampu mensimbolisasi apa yang dialami, menggunakan kreasi simbol
(ide, kata) dalam berfikir dan berkomunikasi, membimbing untuk melakukan sesuatu dan
membuatnya berguna untuk dirinya dan orang lain
2) Lingkungan
Pandangan Orem berkaitan dengan lingkungan, yaitu: Lingkungan merupakan segala sesuatu
yang berada di sekitar pasien yang menpengaruhi dan berinteraksi dengan individu.
Lingkungan menurut Orem terdiri dari lingkungan fisik, kimia, biologi dan sosial yang dapat
mempengaruhi individu memenuhi kebutuhan self care secara optimal.
Disamping lingkungan fisik, kimia, biologi dan sosial Orem mengemukan juga bahwa
terdapat lingkungan positif dan lingkungan negatif. Lingkungan posistif menurutnya, adalah
lingkungan yang dapat menunjang individu memenuhi kebutuhan self care dan lingkungan
negatif yang menghambat pemenuhan kebutuhan self care-nya.
Orem mengemukakan pandangan bahwa sehat merupakan suatu keadaan yang ditandai
dengan perkembangan struktur tubuh dan fungsi mental secara terintegrasi dan menyeluruh
termasuk aspek fisik, psikologis, interpersonal dan sosial. Status kesehatan ditunjukan
melalui kemampuan individu mencegah sakit, mempertahankan / meningkatkan status
kesehatan, mengobati penyakit dan mencegah komplikasi.
Orem juga memandang bahwa sehat merupakan tanggung jawab individu untuk
mencapainya, bila individu dapat memenuhi kebutuhan self care-nya secara baik dan optimal
maka individu tersebut dapat dikatakan sehat. Sehat merupakan hasil dari pengalaman
individu menghadapi dan mengatasi stimulus yang timbul seperti tuntutan kebutuhan,
dorongan dan keinginan. Dikatakan bahwa kesejahteraan merupakan simbul kesehatan yang
ditandai dengan keberhasilan individu mengembangkan diri dan memanfaatkan sumber daya
yang ada yang dimanifestasikan melalui kemampuan menunjukkan eksistensinya serta
dipengaruhi oleh persepsinya.
4) Keperawatan
Keperawatan menurut Orem merupakan rangkaian aktifitas yang bersifat therapeutik didasari
oleh teori keperawatan. Sistem keperawatan diartikan sebagai produk atau hasil dari aktifitas
perawat sebagai agent self care pasien serta memenuhi kebutuhan self care secara
therapeutik. Didalam sistem keperawatan, perawat memberi gambaran, merancang dan
memfasilitasi kebutuhan self care pasien dan mencari cara bentuk terapeutik perawat
sehingga dapat mengeliminir self care deficit dari pasien. Adapun tujuan keperawatan
menurut orem, adalah:
a. Mempertahankan kebutuhan self care sesuai kemampuan klien dan meminimalkan dari self
care deficit.
c.Membantu orang lain untuk memberikan bantuan self care jika pasien tidak mampu.
perawat sebagai self care agent (nursing agency) mempunyai tugas memberikan tindakan
keperawatan yang meliputi: tindakan langsung, memberikan pendidikan kesehatan,
membimbing pasien dan keluarga, memotivasi pasien dan keluarga dan memfasilitasi
lingkungan yang dapat menunjang pemenuhan self care.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
http://www.kapukonline.com/2012/02/konsepkeperawatandorotheaeorem.html
http://murahjuliana.blogspot.com/2012/12/makalah-teori-model-konsep-keperawatan.html
http://catatanelvi.blogspot.com/2012/12/makalah-konsep-teori-dorothea-e-orem.html
https://artikelmakalahbaru.wordpress.com/2018/02/03/makalah-dorothea-orem-lengkap/
https://nurseslabs.com/
Abi Muhlisin dan Irdawati. Teori Self Care dari Orem Dan Pendeketan Dalam Praktek
Keperawatan. Berita Ilmu Keperawatan, Vol 2, No2, Juni 2010.