Anda di halaman 1dari 15

KONSEP SELF CARE & CARING

1) M. Wahyudi Irawan 201510300511001


2) Hilmy Haydar 201510300511002
3) Siska Dwi S 201510300511004
4) Nevia Diana 201510300511003
5) Fadhlilah N.A 201510300511005
6)
Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan

D3-Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Teori Self Care dan Teori Caring Sebagai Barang Berguna ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
dosen mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan UMM yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Teori Self Care dan teori Caring,
terutama kepada pasien di rumah sakit. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Malang, 3 Oktober 2015

Penyusun
KELOMPOK 1

2 | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................. 3
BAB I ................................................................................. 4
BAB II ................................................................................. 6
TEORI OREM ................................................................................. 7
TEORI JEAN W ................................................................................. 13
BAB III ................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 15

3 | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa aspek


realitas keperawatan yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena,
menjelaskan hubungan- hubungan antar fenomena, memprediksi risiko-risiko dan
menetapkan asuhan keperawatan (Afaf Ibrahim Meleis, 1997).
Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit
untuk dijelaskan dan diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-teori
keperawatan yang bisa digunakan untuk menjelaskannya dan member solusi yang
tepat untuk menyelesaikannya. Para ahli teori keperawatan mengemukakan
berbagai solusi yang bisa diterapkan di berbagai lingkup keperawatan. Teori-teori
tersebut terus dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas
pelayanan keperawatan.
Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan
dalam tatanan pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem dan Jean Watson.
Dalam teori self care-nya ia menganggap bahwa perawatan diri merupakan suatu
kegiatan membentuk kemandirian individu yang akan meningkatkan taraf
kesehatannya. Sehingga bila mengalami defisit, ia membutuhkan bantuan dari
perawat untuk memperoleh kemandiriannya kembali. Teori ini merupakan suatu
pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk meningkatkan
kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan bukan menempatkan klien
pada posisi bergantung karena self care merupakan perilaku yang dapat dipelajari.
Teori Dorothea Orem Dan Teori Jean Watson merupakan teori yang cukup
menarik untuk dikaji dan dibahas karena termasuk teori yang cukup banyak
digunakan dalam aplikasi praktik keperawatan dan penulis tertarik untuk menelaah
teori ini, dimana ia hanya berfokus pada lingkup praktik keperawatan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara perawat mengaplikasikan teory dari Dorothea Orem di


lingkungan rumah sakit?
2. Bagaimana kaitannya theori Dorothea odem dengan kepercayaan atau
agama seseorang?
3. Apa Pengertian Caring Menurut Jean Watson?
4. Apa saja dasar konsep teori caring?
5. Apa saja 4 pilar dan Keyakinan 4 pilarnya ?

C. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini ialah dalam rangka memenuhi


tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan

4 | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


D. Manfaat

Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Dorothea Orem


dan Teori Jean Watson dalam praktik klinik. dengan adanya pemahaman
mahasiswa terhadap konsep teory dari self care dan Caring ini mahasiswa
keperawatan dapat lebih mengerti terhadap pasien dengan kebuthan yang
khusus.

5 | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


BAB II : ISI
1. Teori Derotha Orem

A. Pengertian Keperawatan Menurut Orem

Menurutnya teori keperawatan adalah Pelayanan manusia yang berpusat kepada


kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus
menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit
atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).

B. Keyakinan dan Nilai-Nilai

Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah :

1) Klien Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari
sakit/trauma atau coping dan efeknya.
2) Sehat Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care
yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas
structural fungsi dan perkembangan.
3) Lingkungan Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
4) Keperawatan Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat
dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas structural, fungsi
dan perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas,
Orem’s mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

C. Tujuan Keperawatan pada Model Orem

Tujuan keperawatan pada model Orem”s secara umum adalah :

1) Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat


memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2) Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care.
3) Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh
karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
4) Jika ketiganya diatas tidak tercapai perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
5) Tujuan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga/ komunitas adalah :
6) Menolong klien dalam hal ini keluraga untuk keperawatan mandiri secara
terapeutik

6 | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


7) Menolong klien bergerak kearah tindakan- tindakan asuahan mandiri.
8) Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluraganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.
9) Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem’s
yang diterapkan pada praktek keperawatan kelurga/ komunitas adalah:

a) aspek interpersonal : hubungan didalam keluarga


b) aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
c) aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga
mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi.
d) aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga tentang teknik dasar
yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan
tindakan kompres secara benar.

D. Konsep Keperawatan Dorothe Orem

Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam


memenuhi kebutuhan perawatan dari klien untuk menerapkan kemandirian
dan kesehatan yang optimal, Orem mengembangkan teori yang saling
berhubungan yaitu teori “Self Care Deficit”, Teori “Self Care”, dan teori
“Nursing System”, ketiga teori tersebut berfokus pada manusia
menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan
merawat diri mereka sendiri

1. Teori Self care Deficite

Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara


umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat
perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak
mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya secara terus menerus.
Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan keperawatan dirinya dan memeliki
berbagai keterbatasan-keterbatan dalam mencapai dalam mencapai taraf
kesehatannya, perawatn yang diberikan didasarkan kepada tingkat
ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Deficit perawatan
diri menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dalam
bertindak/beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri,
sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan
memngalami penurunan deficit perawat diri

2. Teori Self Care

Teori Self Care adalah tindakn yang matang dan mementingkan


orang lain yang mempunyai potensi untuk berkembang, serta
mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat menggunakan

7 | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


secara tepat, nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi dan
berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkungan, Self Care
digunakan untuk mengontrol atau faktor external dan internal yang
mempengaruhi aktifitas seseorang untuk menjalankan fungsinya dan
berperanan untuk mencapai kesejahteraannya.

Teori self care meliputi :


1) Self Care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta
dilaksananakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta
mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan.
2) Self Care Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam
melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia,
perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.
3) Theurapetic Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam
perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan
dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan
metode dan alat dalam tindakan yang tepat.
4) Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan
yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat
universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta
dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh. Self Care Reuisites terdiri
dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisites (kebutuhan
universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental
Self Care Requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan
indvidu) dan Health Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul
sebagai hasil dari kondisi pasien).

3. Teori Nursing Sistem

Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendisain, dan


menyediakan perawatan yang mengatur individu dan mencapai
pemenuhan kebutuhan perawatan diri. Orem memberikan identifikasi
dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya:
1) Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ).
Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan
bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidamampuan
pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang
memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan
ambulansi serta adanya manipulasi gerakan. Contoh: pemberian
bantuan pada pasien koma.
2) Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory
System).Merupakan siste dalam pemberian perawatan diri sendiri
secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang
memerlukan bantuan secara minimal. Contoh: perawatan pada
pasien post operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki
kemampuan untuk melakukan perawatan luka.

8 | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


3) Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang
diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan
dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara
mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu melakukan
tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh:
pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang
memelukan informasi pada pengaturan kelahiran.

E. Hubungan Teori Orem dengan Keperawatan

1. Manusia

Suatu kesatuan yang di pandang sebagai fungsi secara biologis


simbolik dan sosial serta berinisiasi dan melakukan kegiatan
asuhan/perawatan mandiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan
dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait dengan:

1. Udara yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida


2. Air
3. Makanan
4. Eliminasi mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh
melalui sekresi urin (air kencing) dan feses.
5. Kegiatan dan istirahat
6. Interaksi sosial
7. Pencegahan terhadap bahaya kehidupan
8. Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia
2. Masyarakat/lingkungan

Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi


(menyatu) dan interaktif (iteraksi).

2. Kesehatan

Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang


berkembang dan berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik,
psikologik , interpersonal dan sosial. Kesejahteraan digunakan untuk
menjelaskan tentang kondisi persepsi individu terhadap keberadaannya.
Kesejahteraan merupakan suatu keadaan dicirikan oleh pengalaman yang
menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual
, gerakan untuk memenuhi ideal diri seseorang dan melalui personalisasi
berkesinambungan. Kesejahteraan berhubungan dengan kesehatan ,
keberhasilan dalam usaha dan sumber yang memadai.

9 | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


3. Keperawatan

Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan


sepenuhnya atau sebagian pada bayi, anak dan orangb dewasa, ketika
mereka, orang tua mereka, wali atau orang dewasa lain yang bertanggung
jawab terhadap pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi mampu
merawat atau mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditunjukan untuk
menolong sesama. Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan secara
sengaja dan mempuyai tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena
memiliki kecerdasan, serta tindakan yang memungkinkan pemulihan
kondisi secara manusiawi pada manusia dan lingkungannya.

F. Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem

Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa


setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga
membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan teori self care (perawatan diri).

Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia
dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care
mereka. Orem mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
1) Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal):
kebutuhan yang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus
kehidupannya seperti kebutuhan fisiologis dan psikososial termasuk
kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan
pencegahan bahaya. Hal tersebut dibutuhkan manusia untuk perkembangan
dan pertumbuhan, penyesuaian terhadap lingkungan, dan lainnya yang
berguna bagi kelangsungan hidupnya.
2) evelopment self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan):
kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses
perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap
dalam siklus kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian
yang dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna
untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
3) Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri
penyimpangan kesehatan): kebutuhan yang berhubungan dengan genetik
atau keturunan,kerusakan struktur manusia, kerusakan atau
penyimpanngan cara, struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran
dengan pengaruhnya, diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur beserta
pengaruhnya, dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan
seseorang untuk melakukan self care.

10 | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:
1) Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum
akan pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk
mengelola kondisi kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan
dan pemeliharaan integritas structural, serta pemeliharaan dan peningkatan
integritas fungsional.
2) Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga
pematangan ke dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan
kondisi yang meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan di
setiap periode dalam daur hidup.

3) Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur


normal dan integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa
persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan untuk
mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya. Asuhan keperawatan
mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantuangan atau
kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena itu ada 3 tingkatan
dalam asuhan keperawatan mandiri, yaitu:
a) Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan
keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi
(sistem pengganti keseluruhan).
b) Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan
(sistem pengganti sebagian).
c) Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem
dukungan/pendidikan

G. Pengetahuan dan Keterampilan Untuk Praktik

Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan


menggunakan tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima
metode bantuan.

1.Kategori Bantuan

a. Wholly Compensatory Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk


klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan
tidak berespon terhadap rangsangan.

b. Partially Compensatory Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang


mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.

c. Supportive Education Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien


yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan
mandiri.

11 | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


2. Metode Bantuan

Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima


metode bantuan yang meliputi :

a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien


b. Mengajarkan klien
c. Mengarahkan klien
d. Mensupport klien
e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh danberkembang.
Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek

keperawatan di diskripsikan sebagai berikut :

a. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan


individu, keluarga atau kelompok sampai klien dapat diizinkan pulang
dari perawatan.
b. Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.
c. Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk
kontak dengan perawat dan asisten.
d. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan
sehari-hari klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima,
atau pelayanan sosial dan penyuluhan yang dibutuhkan atau yang
diterima.

12 | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


2. Teori Caring

A. Pengertian

adalah komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan daan


meningkatkan martabat manusia.

B. Dasar Teori Caring

Berikut ini adalah dasar-dasar dari teori Caring :


1. Caring hanya akan efektif bila demonstrasikan dan di praktekan secara
interpersonal.
2. Caring berisi faktor care/perhatian pada perawat yang hasilnya dapat
memuaskan kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.
3. Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan berkembang ke arah
perbaikan bagi individu serta keluarga.
4. Caring merupakan respon yang diterima oleh seseorang tidak hanya saat itu
saja namun mempengaruhi akan seperti apakah seseorang tersebut nantinya
5. Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung
perkembangan seseorang dan mempengaruhi seseorang dalam memilih
tindakan yang terbaik untuk dirinya sendiri
6. Caring lebih kompleks daripada pengobatan, praktek caring memadukan
antara pengetahuan biofisik dengan pengetahuan mengenai perilaku
manusia yang berguna dalam peningkatan derajat kesehatan dan membantu
klien yang sakit.
7. Caring merupakan inti dari keperawatan. (Tomey, AM, Alligood,
MR.2006)

C. 4 pilar dalam Teori Caring

Berikut ini adalah 4 pilar dari teori Caring :


1. Keperawatan : Aplikasi kiat dan ilmu tentang manusia melalui
transaksi caring transpersonal untuk membantu seeorang mencapai
keselarasan pikiran-tubuh-jiwa,yang meninbulkanpengetahuan
diri,pengendalian diri, perawatan diri dan penyembuhan diri
2. Klien/manusia : seseorang atau kelompok yang mengalami
ketidakselarasan pikiran-tubuh-jiwa yang membutuhkan bantuan dalam
keputusan sehat-sakit untuk meningkatkan keselarasan, pengendalian diri,
pilihan dan determinasi diri.
3. Kesehatan : keutuhan dan keselarasan dalam pikiran-
tubuh-jiwa antara diri dengan orang lain dan diri dengan alam.
4. Lingkungan : dimana saja interaksi kepedulian interpersonal terjadi
antara klien dan perawat

13 | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan mempelajari model konsep maka dapat disimpulkan betapa
perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat
sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan
keperawatan dengan pemilihan model konsep yang sesuai dengan
karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan.
Model konsep self care mempunyai makna bahwa semua manusia
mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak
untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian
perawat mengakui potensi klien untuk berpartisipasi merawat dirinya
sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan
tingkat bantuan yang akan diberikan dan untuk dapat menerapkan teori
keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang
mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan
tehnikal dan sikap yang terapeutik.
Model Konsep Caring Mempunyai makna bahwa komitmen moral
untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan martabat manusia
dalam bidang keperawatan.

B. Saran
Penulis adalah mahasiswa yang masih aktif mohon dorongan dan
kritikan bagi pembaca untuk membangun kami agar lebih baik kedepannya
serta makalah ini mudah mudahan dapat menambah cakrawala ilmu bagi
pembaca.

14 | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


DAFTAR PUSTAKA

1. Carpenito, Linda Juall. 2000. Rencana Asuhan & Dokumentasi


Keperawatan.Jakarta: EGC
2. Doengoes, Marylinn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan “Pedoman untuk
perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan. Jakarta : EGC.
3. Hudak & Gallo.1987. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik ( terjemahan
), Edisi VI, Volume II. Jakarta: EGC.
4. Hand Out Kursus Keperawatan Neurologi, Fakultas Ilmu Keperawatan UI.
Jakarta (tidak dipublikasikan)
5. Indriyani, Diyan. 2009. Kumpulan Makalah Teori Model Konseptual
Keperawatan. Tidak dipublikasikan. Jember: Universitas Muhammadiyah
Jember
6. Japardi, Iskandar. 2002. Patofisiologi Stroke Infark akibat Tromboemboli.
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. (online),
(http://www.USU digital library.com diakses Juni 2009).
7. Made, Kariasa.1997. Patofisiologi Beberapa Gangguan
Neurologi.Jakarta:EGC
Saanin, Syaiful.2009.Neurosurgeon.(online),
8. tawi , mirzal. (2008). Konsep model Self Care.Theory.diperoleh tanggal 2
april 2010
9. Hidayat, A.Aziz Alimul,2007.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
10. Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:
Salemba Medika.
11. Zaidin Ali, 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya
Medika

15 | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Anda mungkin juga menyukai