Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

AKHLAK DALAM MENYIKAPI PERKEMBANGAN ILMU


PENGETAHUAN
MATA KULIAH AIK IV
Dosen Pembimbing : M. Subkhi, S.Pd., M.Pd

Anggota Kelompok 4:
Elvira Bintang Mahadhika 201510300511025
Alvira Lintang Kirana 201510300511029
Siti Masitha S.Safi 201510300511032

PROGRAM STUDI D- III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah Swt. atas rahmat dan
karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Akhlak dan
Pandangan Islam Dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan”. Adapun tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam
Kemuhammadiyahan IV.
Di zaman ini yang disebut zaman modern, kehidupan manusia tidak dapat
lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan. Segala aktivitas kehidupan pasti
berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan, Ilmu pengetahuan sendiri bertujuan
untuk memudahkan segala aktivitas manusia agar efektiv dan berkualitas, namun
dari banyaknya dampak positif perkembangan ilmu pengetahuan terdapat dampak
negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan. Makalah ini akan
menjelaskan bagaimana agama islam mengatur akhlak dan perkembangan ilmu
pengetahuan itu sendiri dengan judul makalah “Akhlak dan Pandangan Islam Dalam
Perkembangan Ilmu Pengetahuan”
Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada
dosen Agama Islam Kemuhammadiyahan IV, atas bantuan dan dorongan yang telah
diberikan. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penyusun mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Penyusun mengharapkan
pembaca dapat mempelajari dan mengerti maksud dari pembahasan yang
disampaikan serta mendapat ilmu dan manfaatnya. Amin.

Malang, Februari 2017

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................. ii


Daftar Isi ..................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................2
C. Tujuan Makalah ..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................3


A. Pengertian Ilmu Pengetahuan
B. Ilmu Pengetahuan Yang Sesuai Syariat Islam ............................................3
C. Pengaruh Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam
Kehidupan Manusia ....................................................................................6
D. Cara Islam Dalam Memfilter Perkembangan Ilmu Pengetahuan ...............8

BAB III PENUTUP ....................................................................................................12


A. Kesimpulan ...............................................................................................12
B. Saran .........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................13

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat


bermanfaat bagi kehidupan masyarakat untuk mempermudah pekerjaan manusia
dalam kehidupan sehari-hari, namun besarnya manfaat kemajuan ilmu
pengetahuan tersebut seiringan juga dengan pengaruh negatifnya dalam semua
bidang bahkan berpengaruh pada akhlak (perilaku), pola pikir/keyakinan(aqidah) ,
dan cara hidup manusia itu sendiri. Sehingga pada kenyataannya perkembangan
imu pengetahuan telah menimbulkan keresahan dan ketakutan dikarenakan
kekhawatiran akan adanya penyalahgunaan pengetahuan oleh orang-orang yang
tidak bertanggung jawab.
Melihat problematika tersebut maka kita harus mengingat kembali pada
agama atau kenyakinan yang berfungsi sebagai pondasi dimana didalamnya
sudah terdapat aturan dan batasan-batasan dalam menjalankan kehidupan, agama
yang terbaik tersebut adalah agama islam. Islam merupakan agama yang sangat
memperhatikan segala aspek kehidupan dan segalanya telah diatur sesuai dengan
perintah dari Allah SWT, termasuk pada perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi bukan sesuatu yang bebas nilai, ketika ilmu pengetahuan
disalahgunakan maka itu merupakan perbuatan zalim yang tidak disukai oleh
Allah SWT.
Perhatikan FirmanNya:

ِ ‫سادَ ِفي اْأل َ ْر‬


‫ض‬ َ ْ‫َص ْي َبكَ ِمنَ الدُّ ْن َيا َوأَحْ س ِْن َك َما أَح‬
َ َ‫سنَ هللاُ ِإ َليْكَ َوالَ تَبْغِ اْلف‬ َ ‫َوا ْبتَغِ ِف ْي َما آَتَاكَ هللاُ الد‬
َ ‫َّار اْآلَ ِخ َرة َ َوالَ ت َ ْن‬
ِ ‫سن‬
َ‫إِ َّن هللاَ الَ ي ُِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِديْن‬
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan. (QS. Al Qashash: 77)

1
َ ‫ووض ًع الع ِْل ِم ِع ْن َد‬
‫غي ُْرأ ْه ِل ِه‬ ِ ‫على ُك ّل ُم ْسل ٍِم‬ َ ‫طلَبُ ْالع ِْلم فَ ْر ْي‬
َ ً ‫ضة‬ َ ‫س ْول هللا صلى هللا عليه وسلـم‬
ُ ‫ع ْْن اَن ٍَس اِ ْبنُ َمالِكٍ قَ َل قَا َل َر‬
‫َب‬ َّ ُ ْ ْ ّ
َ ‫َك ُم ِق ِل ِد ال َخنَا ِزي ِْر ل َج ْوه ََرولَلؤْ ل َؤ َوالذه‬

Bahkan dalam islam menuntut ilmu itu hukumnya wajib, seperti yang telah
diterangkan dalam hadits: "Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah saw,
bersabda: Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, memberikan ilmu kepada
orang yang bukan ahlinya seperti orang yang mengalungi babi dengan permata,
mutiara, atau emas (HR. Ibnu Majah). Oleh karena itu, penulis akan membahas
mengenai peran agama islam dalam meluruskan problematika tersebut dengan
mengangkat judul “Pandangan Islam dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Ilmu Pengetahuan yang sesuai dengan syariat islam?


2. Bagaimana pengaruh positif dan negatif perkembangan ilmu pengetahuan
dalam kehidupan masyarakat?
3. Bagaimana cara Islam dalam memfilter (solusi) perkembangan Ilmu
Pengetahuan ?

C. Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Pengaruh positif dan negatif perkembangan ilmu pengetahuan
2. Pandangan Islam terhadap Ilmu Pengetahuan
3. Cara islam dalam memfilter perkembangan ilmu pengetahuan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan


Secara entimologi kata Ilmu berasal dari bahasa Arab "ilm" yang artinya
mengerti, paham, serta mengetahui. Ilmu merupakan kata yang berasal dari
bahasa Arab, masdar dari ‘alima – ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui.
Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science,
sedang pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science
umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan,
meskipun secara konseptual mengacu paada makna yang sama.
Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu.
Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab ‫علم‬, masdar dari – ‫َعـ ِل َم‬
‫ يَـ ْعـلَم‬yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya
dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan knowledge.
Pengetahuan adalah Informasi yang telah diproses dan diorganisasikan untuk
memperoleh pemahaman, pembelajaran dan pengalaman yang terakumulasi sehingga
bisa diaplikasikan ke dalam masalah/proses bisnis tertentu.
Sedangkan ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur tentang
pekerjaan hokum umum, sebab akibat dalam suatu kelompok masalah yang sifatnya
sama baik dilihat dari kedudukannya maupun hubungannya.

B. Ilmu Pengetahuan yang Sesuai dengan Syariat Islam


a. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan
mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan harkat dan martabat
manusia. Atas dasar kreatifitas, akalnya, manusia mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam rangka untuk mengolah SDA yang di berikan oleh
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Islam pun tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan, tidak anti
produk, tidak akan bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang
teratur dan lurus, asalkan dengan analisa-analisa yang teliti, obyekitf dan
tidak bertentangan dengan dasar al-Qur`an.

3
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam al-Qur`an
Bagi ilmuwan al-Qur`an adalah inspirator, maknanya bahwa dalam al-
Qur’an banyak terkandung teks-teks (ayat-ayat) yang mendorong manusia
untuk melihat, memandang, berfikir, serta mencermati fenomena-fenomena
alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk diselidiki, diteliti dan
dikembangkan. Al-Qur’an menantang manusia untuk menggunakan akal
fikirannya seoptimal mungkin.
Al-Qur`an memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik
yang sudah diketahui maupun belum diketahui. Informasi tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi pun disebutkan berulang-ulang dengan tujuan
agar manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah
mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah
terhadap segala macam peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap
lingkungan keadaan masyarakat dan historisitas bangsa-bangsa zaman
dahulu. Sebagaimana firman Allah berikut ini:
ِ ‫ت َو ْاأل َ ْر‬
‫ض‬ َّ ‫قُ ِل ا ْنظُ ُروا َماذَا فِي ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬
Artinya: “Katakanlah (Muhammad): lakukanlah nadzar (penelitian
dengan menggunakan metode ilmiah) mengenai apa yang ada di langit dan
di bumi ...”
( QS. Yunus ayat 101)
َ‫عاقِبَةُ ْال ُم َك ِذِّ ِبيْن‬ َ ‫ض فَا ْنظُ ُروا َكي‬
َ َ‫ْف َكان‬ ِ ‫سن ٌَن فَ ِسي ُْروا فِي اْأل َ ْر‬
ُ ‫قَ ْد َخلَتْ مِ ْن قَ ْب ِل ُك ْم‬
Artinya: “Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah
Allah; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)”. (QS. Ali
Imran: 137)
ِ ‫َوفِي أ َ ْنفُ ِس ُك ْم أَفَالَ تُب‬
َ‫ْص ُر ْون‬
Artinya:”Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak
memperhatikan?”. (QS. Az-Zariyat: 21)
Dalam al-Qur`an terdapat ayat-ayat yang memberikan motivasi agar manusia
menggunakan akal fikiran untuk membaca dan mengamati fenomena-fenomena
alam semesta.

4
2. Al-Qur`an Sebagai Produk Wujud Iptek Allah
Al-Qur`an menuntun manusia pada jalur-jalur riset yang akan
ditempuh sehingga manusia memperoleh hasil yang benar. Al-Qur`an juga
sebagai hudan memberi kecerahan pada akal manusia, kebenaran hasil riset
dapat diukur dari kesesuaian rumus baku, dan antara akal dengan naql.
Al-Qur`an merupakan rumus baku, alam semesta dengan segala
perubahannya sebagai persoalan yang layak dan perlu dijawab,Solusi tentang
teka-teki alam semesta akan terselesaikan dengan benar jika digunakan
formula yang tepat yaitu al-Qur`an. Dengan demikian ayat-ayat kauniyah dan
ayat-ayat Qur’aniyah akan berjalan secara pararel dan seimbang. Ilmu
pengetahuan seperti ini jika menjelma menjadi teknologi maka akan
menjadikan teknologi berbasiskan Qur’an atau teknologi yang Qur’anik.
Banyak ayat Al-Qur’an yang menyinggung tentang pengembangan
iptek, seperti wahyu pertama QS. Al-`Alaq 1-5 menyuruh manusia untuk
membaca, menulis, melakukan penelitian dengan dilandasi iman dan akhlak
yang mulia. Sedangkan perintah untuk melakukan penelitian secara jelas
terdapat dalam QS. Al-Ghasiyah, ayat 17-20.
ْ َ ُ َ ‫َك ْي‬ ْ َ َ ُ ْ َََ
17 :‫خ ِلقث‬ ‫ف‬ ‫ِاْل ْب ِل‬ ‫ِاَل‬ ‫ون‬ ‫افَل َينظ ُر‬

ْ َ ‫الس َماء َك ْي‬


18 :‫ف ُر ِف َعت‬ َّ ‫َوا ََل‬
ِ ِ
ْ َ‫صب‬
19 :‫ت‬ َ ‫َواِلَى ْال ِخبَا ُل َكي‬
ِ ُ‫ْف ن‬
ْ َْ َ َ
َ ‫اْل ْرض َك ْي‬
‫ف ُس ِط َحت‬ ِ ‫وِاَل‬

Artinya: ”Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta


bagaimana dia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan
gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia
dihamparkan?”
(QS. Al-Ghasiyah: 17-20)
Dari ayat-ayat tersebut, maka munculah di lingkungan umat Islam
suatu kegiatan observasional yang disertai dengan pengukuran, sehingga ilmu
tidak lagi bersifat kontemplatif seperti yang berkembang di Yunani,
melainkan memiliki ciri empiris sehingga tersusunlah dasar-dasar sains.

5
Saintis Muslim seyogyanya menaruh perhatian pada ajaran Agama
baik ketika akan melakukan riset, menerima teori atau mengembangkan
IPTEK sebab apa yang dihasilkannya sepenuhnya untuk kebutuhan manusia,
sedangkan Agama (Islam) suatu sistem nilai hidup di dunia yang
mengantarkan hidup yang kekal dan sesungguhnya kehidupan. Jadi, yang
dimaksud menjadikan Aqidah Islam sebagai landasan iptek bukanlah bahwa
konsep iptek wajib bersumber kepada al-Qur`an dan al-Hadits, tapi yang
dimaksud, bahwa iptek wajib berstandar pada al-Qur`an dan al-Hadits.
Ringkasnya, al-Qur`an dan al-Hadits adalah standar (miqyas) iptek, dan
bukannya sumber (mashdar) iptek. Artinya, apa pun konsep iptek yang
dikembangkan, harus sesuai dengan al-Qur`an dan al-Hadits, dan tidak boleh
bertentangan dengan al-Qur`an dan al-Hadits itu. Jika suatu konsep iptek
bertentangan dengan al-Qur`an dan al-Hadits, maka konsep itu berarti harus
ditolak. Misalnya saja Teori Darwin yang menyatakan bahwa manusia adalah
hasil evolusi dari organisme sederhana yang selama jutaan tahun berevolusi
melalui seleksi alam menjadi organisme yang lebih kompleks hingga menjadi
manusia modern sekarang.
Maka Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib
dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh bangunan ilmu
pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala
macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu
pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam
dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib
ditolak dan tidak boleh diamalkan.

B. Pengaruh Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Kehidupan


Manusia
Kemajuan ilmu pengetahuan mempengaruhi segala aspek kehidupan,
baik itu di bidang sosial, ekonomi, pendidikan maupun kebudayaan.
Perkembangan dunia ilmu pengetahuan yang demikian pesatnya telah
memberikan manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu

6
rumit, kini sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem
kerja alat teknologi telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan
pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah
ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah
sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai
bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan yang telah
kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan
banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Bagi kebanyakan orang, ilmu pengetahuan dianggap sebagai solusi
dari permasalahan yang ada bahkan tidak sedikit orang yang memuja hal
tersebut dan diyakini akan memberi umat manusia kebahagiaan. Memang,
tidak dapat dipungkiri adanya ilmu pengetahuan turut membantu dalam hal
kesejahteraan hidup manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa di era serba
modern seperti saat ini, peran ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari
tentunya sangat berpengaruh. Hal ini tidak terlepas dari aktivitas kita yang
kerap kali ditunjang dengan ilmu pengetahuan itu sendiri yang mampu
menjawab tuntutan pekerjaan yang lebih cepat, mudah, murah dan
menghemat waktu.
Begitu banyaknya pengaruh dari kemajuan ilmu pengetahuan bagi
manusia entah itu positif ataupun negatif. Berikut ini adalah dampak positif
dan negatif perkembangan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang
kehidupan.
1. Sebagai media pertukaran data
Dalam proses perkembangan manusia tidak semua hal yang dapat
dilakukan manusia merupakan sesuatu yang alamiah dan dengan begitu
saja dapat muncul. Namun dalam melakukan segala sesuatu pasti ada
sebuah contoh/ gambaran yang dapat menjadi referensi manusia untuk
dapat melakukan segala sesuatu. Misalnya: seorang anak bayi bisa
berjalan bukan saja karena dia berlatih, namun juga karena dia melihat
kebanyak orang disekitarnya dalam melakukan segala sesuatu dilakukan
dengan berjalan dan bukan merangkak.Begitu pula dalam kehidupan
dewasa, manusia pun memerlukan contoh-contoh atau referensi yang

7
menjadi penggambaran atau pembelajaran dalam kehidupannya. Dengan
adanya internet orang bisa bertukar informasi berupa data-data penting.
Bukan sekedar untuk informasi tapi juga dapat untuk menambah ilmu
pengetahuan. Misalnya: data-data observasi dari berbagai belahan dunia.
2. Sebagai Lahan Informasi
Selain membutuhkan komunikasi, manusia juga membutuhkan
informasi yang berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan juga
menambah wawasan dengan dunia luar, yang mungkin tidak dapat di
dapatkan jika tanpa bantuan ilmu pengetahuan Karena informasi adalah
sesuatu yang sifatnya tidak terbatas, sama halnya dengan ilmu
pengetahuan. Jika kita mencari hanya dengan cara yang manual mungkin
hasil informasi yang kita dapatkan tidak semaksimal yang kita dapatkan
melalui bantuan internet.
c. Dampak Negatif Perkembangan Ilmu Pengetahuan
a. Penipuan
Bukan hanya anak-anak/pelajar bahkan orang-orang dewasa pun juga
bias terkena dampak negatif dari perkembangan IPTEK yang sudah
semakin maju. Dalam pemanfaatan internet pada umumnya untuk
berkomunikasi dan transaksi berbisnis, tapi bayak juga oknum-
oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakan peluang tersebut
untuk mencari keuntungan diri sendiri dengan cara menipu.
b. Kecanduan
Kecanduan adalah suatu tahap kesukaan/keasyikan yang sudah tidak
dapat dikontrol lagi. Disini super ego (norma) sudah tidak dapat
mengontrol id maupun ego. Sehingga menyebabkan rusaknya mental
perilaku dari manusia tersebut. Dia hanya bisa menghabiskan
waktunya di balik layar monitor tanpa bersosialisai dengan
lingkungan nyata.

C. Cara Islam Dalam Memfilter Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Ilmu pengetahuan yang terus berkembang pesat dan membentuk
cabang ilmu masing-masing secara spesifik yang dikenal dengan disiplin
ilmu. Ilmu pengetahuan yang berisi tentang teori-teori yang telah

8
dikembangkan dalam bentuk aplikasi praktis itu disebut dengan teknologi,
teknologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang berkembang secara
mandiri, menciptakan dunia tersendiri. Akan tetapi teknologi tidak mungkin
berkembang tanpa didasari ilmu pengetahuan yang kokoh. Maka ilmu
pengetahuan dan teknologi menjadi satu kesatuan tak terpisahkan. keduanya
berkembang pesat dalam kehidupan manusia modern saat ini yang
memberikan manfaat dalam membantu manusia mencapai kesejahteraan
hidup.
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sekarang ini, tidak bisa
dipungkiri, banyak menghantarkan manusia kepada kemudahan efektivitas,
dan efesiensi hidup. Dengan ilmu pengetahuan manusia telah mampu meraih
apa yang dulu dianggap sesuatu yang mustahil. Namun disisi lain, kemajuan
ilmu pengetahuan membawa akses negatif dan destruktif yang merugikan
dan mengancam keberlangsungan umat manusia dan alam lingkungan.
Proses dehumanisasi dan terancamnya keseimbangan ekologis dan
kelestariannya alam, merupakan imbas negatif dari kemajuan ilmu
pengetahuaan. Oleh karena itu, ilmuwan tidak cukup hanya dengan ilmunya
saja, tetapi harus dibekali dengan iman dan takwa.
Dengan begitu, hasil-hasil kemajuan ilmu pengetahuan akan dijadikan
sebagai sarana bagi manusia untuk mengeksiskan dirinya sebagai khalifah di
bumi, di samping sebagai “abdun”, hamba Allah. Ilmuwan yang beriman dan
bertaqwa akan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan. Menjaga,
memelihara, melestarikan, keberlangsungan hidup manusia dan
keseimbangan ekologi dan bukan untuk fasad fil ardh (Kerusakan di bumi).
Firman Allah SWT:

َّ َ ُ َّ َ ْ َ ُ َ ُ
‫ض ال ِذي َع ِملوا ل َعل ُه ْم‬ ‫اس ِلي ِذيقهم بع‬
َّ َْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ِّ َ ْ ُ َ َْ َ َ َ
ِ ‫ظهر الفساد ِ يف ال َب والبح ِر ِبما كسبت أي ِدي الن‬
َ
‫َي ْر ِج ُعون‬

Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan


karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar)” (QS.Ar.Ruum: 41)

9
Dari ayat diatas, menjelaskan kerusakan yang disebabkan oleh
tangan-tangan manusia yang akan berdampak kembali pada manusia itu
sendiri. Fenomena ini telah terasa salah satunya disebabkan oleh
penyalahgunaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada dasarnya “ Ilmu
pengetahuan dalam islam di arahkan untuk meningkatkan kualitas
kemanusiaan. Oleh karena itu ilmu pengetahuan jangan sampai mengatur
manusia sebagai penciptannya. Untuk itu diperlukan upaya-upaya untuk
menyertakan nilai-nilai ke dalam ilmu pengetahuan yang disebut dengan
Islamisasi ilmu pengetahuan,”Islamisasi ilmu pengetahuan bertujuan untuk
menyertakan nilai-nilai islam ke dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga ilmu tidak berdiri sendiri di tempat netral, namun menjadi dasar
pemikiran ilmiah saat ini”.(Toto Suryana: 2008:140)
Cara islam sendiri memfilter ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu
sesuai dengan paradigma islam yaitu Aqidah islam sebagai dasar ilmu
pengetahuan dan syariat islam menjadi standarisasi ilmu pengetahuan.
Dibawah ini adalah pemaparannya.
1. Aqidah Islam Sebagai Dasar Iptek
Ini adalah cara pertama islam memfilter perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dikehidupan manusia, yaitu aqidah Islam harus
dijadikan basis segala konsep dan aplikasi iptek. Inilah paradigma Islam
sebagaimana yang telah dibawa oleh Rasulullah Saw.
Paradigma Islam inilah yang seharusnya diadopsi oleh kaum
muslimin saat ini. Bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang.
Diakui atau tidak, kini umat Islam telah telah terjerumus dalam sikap
mengekor Barat dalam segala-galanya; dalam pandangan hidup, gaya hidup,
termasuk dalam konsep ilmu pengetahuan. paradigma sekuler inilah yang
bisa menjelaskan, mengapa di dalam sistem pendidikan yang diikuti orang
Islam, diajarkan sistem ekonomi kapitalis yang pragmatis serta tidak kenal
halal haram. Eksistensi paradigma sekuler itu menjelaskan pula mengapa
tetap diajarkan konsep pengetahuan yang bertentangan dengan keyakinan dan
keimanan muslim. Misalnya Teori Darwin yang dusta dan sekaligus bertolak
belakang dengan Aqidah Islam.

10
Kekeliruan paradigmatis ini harus dikoreksi. Ini tentu perlu perubahan
fundamental dan perombakan total. Dengan cara mengganti paradigma
sekuler yang ada saat ini, dengan paradigma Islam yang memandang bahwa
Aqidah Islam (bukan paham sekularisme) yang seharusnya dijadikan basis
bagi bangunan ilmu pengetahuan manusia.
Namun di sini perlu dipahami dengan seksama, bahwa ketika Aqidah
Islam dijadikan landasan iptek, bukan berarti konsep-konsep iptek harus
bersumber dari al-Qur`an dan al-Hadits, tapi maksudnya adalah konsep iptek
harus distandardisasi benar salahnya dengan tolok ukur al-Qur`an dan al-
Hadits dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya.
2. Syariah Islam Standar Pemanfaatan Iptek
Cara islam memfilter perkembangan ilmu pengetahuan kedua Islam
dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan
standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah
Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun
juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan
oleh syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah
yang telah diharamkan syariah Islam.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya , penulis mengemukakan kesimpulan sebagai
berikut.
1. Pada dasarnya islam tidak pernah menghambat kemajuan IPTEK dalam
kehidupan sehari-hari dengan syarat dalam menganalisis IPTEK tersebut dengan
teliti, obyektif, dan tidak bertentangan dengan dasar Al.Qur’an. terbukti IPTEK
dalam islam meliputi isi Al.Qur’an yang mendukung perkembangan IPTEK dan
Al.Qur’an sebagai produk wujud IPTEK Allah Swt.
2. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan
manusia berdampak positif dan negatife dalam segala aspek kehidupan seperti sosial,
budaya, pendidikan, dan ekonomi.
3. Cara islam memfilter ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan Aqidah
dijadikan dasar ilmu pengetahuan dan teknologi dan Syariat islam dijadikan
standarisasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Saran
Sejalan dengan simpulan diatas, penulis merumuskan saran bahwasannya
masyarakat dalam memilih dan menggunakan IPTEK haruslah sebijak
mungkin disesuaikan dengan kebutuhan dan harus sejalan dengan ajaran islam yang
terwujud dalam bentuk Al.Qur’an dan As.sunnah serta menjadikan keimanan dan
ketakwaan sebagai penyaring dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qaradhawi, Yusuf.(1989). Konsep Islam Solusi Utama Bagi Umat.Jakarta:


Senayan Abadi Publishing
Al.Qur’an dan terjemahannya
Muhammad, Taufik H.(Edt).(2013).Ensiklopedia Pengetahuan Al.qur’an dan Hadist
Jilid 4.Jogjakarta: Kamil Pustaka
Muhibbin, Z dll (2009). Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Grasindo
Suryana, Toto A. (2008). Islam Pola Pikir,Perilaku dan Amal. Bandung: CV.Mughni
Sejahtera
Yamin, Abdullah M. (2004). Studi Islam Kotemporer.Pekan Baru: Amzah

13
DAFTAR PERTANYAAN

 Aris Munandar 201510300511059 :


Bagaimana pendapat kelompok kalian terkait perkembangan ilmu teknologi
sekarang ?
 Inggit Fatharani Ashari 201510300511063 :
Manurut kelompok kalian pandangan islam mengenai kloning makhluk
hidup ?

Jawaban

 Menurut pendapat kami perkembangan ilmu pengetahuan sekarang sangt


pesat dahulu kala kita kalau ingin bersilahturahmi dengan saudara harus
bertatap muka namu sekarang sudah bisa menggunakan handphone dan video
call.
 Menurut kelompok kami kloning sangat dilarang oleh islam karena itu akan
menimbulkan rasa sombong diri dan merusak keimanan kepada Allah, serta
dalam islam sudah dijelaskan dalam surah Al-Hajj ayat 5 . “.... Kami telah
menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari segumpal setetes mani,
kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang
sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada
kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki “.

KESIMPULAN

Bahwa agama Islam mewajibkan semua umatnya untuk menuntut ilmu


bahkan sampai liang lahat. Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa apa yang
sudah diketahui dan belum diketahui sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Perkembangan ilmu teknologi zaman sekarang sangat pesat kita sebagai seorang
muslim harus benar-benar selektif dan mengikuti perkembngan zaman tapi tetap
ingat akan batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

14

Anda mungkin juga menyukai