Anda di halaman 1dari 14

TEORI MODEL KONSEP KEPERAWATAN

“DORROTHEA E OREM” 

DISUSUN OLEH:

1. EGA MAWARNI (P05120321061)


2. MIFTAHUL HUDA(P05120321076)
3. SISKA DWI LESTARI(P05120321091)
4. SELVIA MARLITA (P0512039042)

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI STR KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

2021/2022
 KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya.
Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah “Teori Model
Konsep Keperawatan Dorrothea E Orem”. Namun berkat kerja sama dari anggota kelompok
kami serta bimbingan dari dosen pembimbing, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa
untuk terselesaikannya makalah ini. Seperti kata pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”,
begitu pula dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman, dosen dan para pembaca sekalian demi
penyempurnaan makalah ini. Demikian sedikit kata dari kami, semoga makalah ini
bermanfaat.

10 AGUSTUS 2021
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................... 1
A.Latar Belakang................................................................... ..1
B.Rumusan Masalah........................................................... .... 1
C.Tujuan................................................................................. . 1
BAB II PEMBAHASAN...... ......................................................2
A.Biografi Dorothea E. Orem ................................................. 2
B.Pengertian Keperawatan ..................................................... 2
C.Teori Sistem Keperawatan Orem......................................... 3
D.Teori Orem dan ProsesKeperawatan................................... 6
E.Kekuatan Dan Kelemahan Teori Orem............................... 7
BAB III PENUTUP....................................................................8
A.Kesimpulan......................................................................... 8
B.Saran................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA............................................................... 8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh


dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir
logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak
bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi
klien, antara lain degan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan.
Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik, memerlukan
pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang mempengaruhi situasi
klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan
yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :

1.Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup dan
aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien

2.Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi


yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.

Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang
diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini
pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul "Nursing Conceps of
Practice Self Care".
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Menjelaskan biografi Dorothea E. Orem


2. .Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Dorothea Orem meliputi :
teori self care,teori self care deficit, teori nursing system.
3. Menjelaskan model keperawatan orem”s secara umum.
4. Menjelaskan perbedaan Teori Orem dan Proses Keperawatan
5. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Orem

1.3 TUJUAN PENULISAN

1.Agar dapat mengetahui biografi Dorothea E. Orem


. 2.Untuk mengetahui teori Dorothea Orem yang meliputi : teori self care,teori self
care
deficit, teori nursing system.
3.Agar dapat mengetahui model keperawatan orem”s secara umum.
4.Agar bisa mengetahui perbedaan antara Teori Orem dan Proses Keperawatan
5.Agar bias mengetahui kekuatan dan kelemahan teori orem
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 BIOGRAFI DOROTHEA OREM

Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di


Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan
keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika selama perjalanan
kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi
keperawatan dan sebagai konsultan (1970).

1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian


pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model
teori keperawatan komunitas
4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang
menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika
tentang teori keperawatan
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri
sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas
pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ;
Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.

2.2 PENGERTIAN KEPERAWATAN

Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah : "Suatu pelaksanaan kegiatan yang
diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik
sehat maupun sakit " (Orem's, 1980). Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu
mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan
kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.

2.3 TEORI SISTEM KEPERAWATAN

Orem Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong
keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of
Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :

1.Self Care Teori Self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic
sesuai dengan kebutuhan Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan
oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan. Perawatan diri sendiri merupakan
aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan
kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam
hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu :
persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan. Penekanan teori
self care secara umum :

a. Pemeliharaan intake udara


b. Pemeliharaan intake air
c. Pemeliharaan intake makanan
d. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
f. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
g. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
h. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai
dengan potensinya.

2. Self Care Deficit Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang
menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada
saat perawatan yang dibutuhkan. Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua,
pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif. Teori self
care deficit diterapkan bila :
a. Anak belum dewasa
b. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
c. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan
datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.

3. Nursing system Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat
dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan
berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self
Care". Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :

a. The Wholly compensatory system Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk


klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon
terhadap rangsangan.
b. The Partly compensantory system Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang
mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c. The supportive - Educative system Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang
memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
d. Metode bantuan Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui
lima metode bantuan yang meliputi :
1) Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
2) Mengajarkan klien
3) Mengarahkan klien
4) Mensupport klien
5) Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.
6) Keyakinan dan nilai - nilai Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama
keperawatan adalah
a) : a. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu
koping dan efeknya.
b) b. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan
perkembangan.
c) Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self
care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
d) Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan
untuk membantu individu,keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan
self care yang mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan

5. Tiga kategori self care Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care
yang disebutkan sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :

a) Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada setiap manusia
dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan, biasanya mengacu pada
kebutuhan dasar manusia. Universal requisite yang dimaksudkan adalah :

1. Pemeliaharaan kecukupan intake udara


2. Pemeliharaan kecukupan intake cairan
3. Pemeliaharaan kecukupan makanan
4. Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
5. Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan kesejahteraan
manusia
6. Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.
7. Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam kelompok
sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan
seseorang untuk menjadi normal.

b) Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat perkembangn


individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan
hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.

c) Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan
merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan
yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care. 6. Tujuan Tujuan keperawatan pada
model Orem"s secara umum adalah :

 Meurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini
berarti menghilangkan self care deficit.
 Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self
care.
 Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun
dihilangkan. Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.

6 Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek keperawatan
keluarga / komunitas adalah :

a. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
terapeutik b. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
b. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten. Dengan demikian maka fokus asuhan
keperawatan pada model orem's yang diterapkan pada praktek keperawtan
keluaga/komunitas adalah :
1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat
disekitarnya.
3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga
sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik
dasar yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan
kompres secara benar.
2.3 TEORI OREM DAN PROSES KEPERAWATAN MENURUT OREM (1991.

proses keperawatan adalah istilah yang digunakan oleh perawat untuk menunjukkan
proses profesional-teknologi dari tindakan keperawatan beserta proses perencanaan dan
evaluasi Perbandingan antara proses keperawatan Orem dengan proses keperawatan Proses
Keperawatan

Proses Keperawatan Orem Proses keperawatan orem

1.Pengkajian 1.Diagnosa dan resep dokter

2.Diagnosa keperawatan 2.Merancang system keperawatan dan


perencanaan untuk melaksanakan self care

3.perencanaan 3.produksi dan manajemen system


keperawatan

4.Implementasi

5.Evaluasi

Orem (1991) menjelaskan tiga tahap proses keperawatan yaitu:

 Diagnosa dan resep keperawatan Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan


diperlukan. Analisa dan interprestasi membuat keputusan tentang perawatan dini, juga
memberikan manajemen kasus. “Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan
pengumpulan data tentang kemampuan pasien dalam perawatan diri dan kebutuhan akan
terapi perawatan diri serta hubungan antara keduanya” (Orem, 1991, hal. 270)
 Merancang system keperawatan dan merencanakan pelaksanaan perawatan diri
Merancang system keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data yang valid
tentang kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan pasien dalam
hubungan melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi perawatan diri , melindungi
pengembangan kemampuan perawatan diri. ( Orem, 1991)
 Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning and Controlling) Pengaturan
system keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi dengan pasien secara terus menerus
untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri yang telah ditentukan dan mengatur
kemampuan untuk mengembangkan perawatan diri. Di tahap ini, tindakan perawat adalah
menghasilkan dan mengatur system keperawatan. (Orem, 1991)

2.4 KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI OREM

Teori Orem menyediakan dasar yang komprehensif untuk tindakan keperawatan,


Teori ini dapat digunakan dalam keperawatan profesional pada area pendidikan, tindakan
klinis, administrasi, riset, dan system informasi keperawatan. Kekuatan umum yang dimiliki
teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pekerja klinik
baru. Konsep self-care, nursing system, dan self-care deficit mudah dipahami oleh mahasiswa
keperawatan dan dapat dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan penelitian. Kelemahan
dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis, namun dalam
kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah. Kesan lain dari model
konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam system mencakup kapasitas individu untuk
gerakan fisik.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan


dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang harus
dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat
dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan
yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang
relevan . Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk
memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui
potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya
dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan. Untuk dapat
menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan
ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan
tehnikal dan sikap yang therapeutik.

3.2 SARAN

Mahasiswa diharapkan lebih menambah pengetahuan tentang sejarah-sejarah


keperawatan agar dapat mengetahui secara Luas tentang Keperawatan sehingga dapat
mambantu dalam proses pembelajaran dan tindakan-tindakan yang akan kita lakukan.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.kapukonline.com/2012/02/konsepkeperawatandorotheaeorem.html
http://murahjuliana.blogspot.com/2012/12/makalah-teori-model-konsep-keperawatan.html
http://catatanelvi.blogspot.com/2012/12/makalah-konsep-teori-dorothea-e-orem.html
https://artikelmakalahbaru.wordpress.com/2018/02/03/makalah-dorothea-orem-lengkap/

Anda mungkin juga menyukai