Anda di halaman 1dari 16

Dosen pengampu : N,s Mirnawati S.

kep
Mata kuliah : Keperawatan keluarga
MAKALAH
MODEL KONSEPTUAL
KEPERAWATAN KELUARGA
MENURUT DOROTHEA OREM

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 1 :

 MISRA ALFADILAH (183010010)


 IRMAWATI (183010007)
 MULIA SEPTIARINI (183010015)
 ANDI FENNI MULYA (183010008)
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS PATRIA ARTHA
MAKASSAR 2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah, serta
karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah ini.

Makalah ini kami disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga. Dengan segenap kerendahan hati tidak lupa kami
ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari dengan segenap hati bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan makalah kami yang akan datang.

Demikian atas perhatianya saya ucapkan terima kasih, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Gowa, 27 Mei 2021


Penyusun

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG............................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................3
C. TUJUAN................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
A. Pengertian..............................................................................................................4
1. Teori Self care Deficite......................................................................................4
2. Teori Self Care...................................................................................................5
B. Fungsi Utama Keluarga..........................................................................................7
C. Unit pelayanan berdasarkan tipe keluarga..............................................................7
D. Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem......................................................8
E. Tujuan Keperawatan Menurut Model Orem’S.....................................................10
F. Pengetahuan dan Keterampilan Untuk Praktik.....................................................11
G. Deskripsi Konsep Sentral Orem...........................................................................12
BAB III............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dorothe Orem adalah salah satu teoritis keperawatan terkemuka di


Amerika, Dorothe Orem Lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914, Ia
memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahu 1939 dan master
keperawatn pada tahun 1945, selama kariernya, dia berkerja sebagai staf
keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik, perawat administrasid,
dan, perawat konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976,
Dorothe Orem adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas katolik,
ia mengukur kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi
keperawatan, ia pertama kali mempublikasikan ide-idenya dalam
“keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971. Yang kedua pada tahun
1980, dan yang terakhir pada tahun 1995.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan teori orem ?
2. Apa saja fungsi utama keluarga menurut orem ?
3. Apa tujuan keperawatan menurut model orem ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi dari teori orem
2. Mengetahui fungsi utama keluarga menurut orem
3. Mengetahui tujuan keperawatan menurut model orem
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Menurutnya teori keperawatan adalah Pelayanan manusia yang


berpusat kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana
mengaturnya secara terus menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan
kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi
akibat-akibatnya (Orem, 1971).

Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam


memenuhi kebutuhan perawatan dari klien untuk menerapkan kemandirian
dan kesehatan yang optimal, Orem mengembangkan teori yang saling
berhubungan yaitu teori “Self Care Deficit”, Teori “Self Care”, dan teori
“Nursing System”, ketiga teori tersebut berfokus pada manusia
menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan
merawat diri mereka sendiri

1. Teori Self care Deficite

Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan


secara umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada
saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan seseorang pada
saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya secara
terus menerus. Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai
penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
keperawatan dirinya dan memeliki berbagai keterbatasan-keterbatan
dalam mencapai dalam mencapai taraf kesehatannya, perawatn yang
diberikan didasarkan kepada tingkat ketergantungan, yaitu
ketergantungan total atau parsial. Deficit perawatan diri menjelaskan
hubungan antar kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas
dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga bila
tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan memngalami
penurunan deficit perawat diri

2. Teori Self Care

Teori Self Care adalah tindakn yang matang dan mementingkan


orang lain yang mempunyai potensi untuk berkembang, serta
mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat menggunakan
secara tepat, nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi dan
berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkungan, Self Care
digunakan untuk mengontrol atau faktor external dan internal yang
mempengaruhi aktifitas seseorang untuk menjalankan fungsinya dan
berperanan untuk mencapai kesejahteraannya.
Teori self care meliputi :

a. Self Care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta


dilaksananakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta
mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan.
b. Self Care Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam
melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia,
perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.
c. Theurapetic Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam
perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang
dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri
dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat
d. Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu
tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri
sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses
kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi
tubuh. Self Care Reuisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Universal Self Care Requisites (kebutuhan universal manusia yang
merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self Care Requisites
(kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan Health
Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari
kondisi pasien).

3. Teori Nursing Sistem


Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendisain,
dan menyediakan perawatan yang mengatur individu dan mencapai
pemenuhan kebutuhan perawatan diri. Orem memberikan identifikasi
dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya:
a. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System).
Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan
bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidamampuan
pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri
yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan
ambulansi serta adanya manipulasi gerakan. Contoh:
pemberian bantuan pada pasien koma.
b. Sistem Bntuan Sebagian (Partially Compensatory
System).Merupakan siste dalam pemberian perawatan diri
sendiri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang
memerlukan bantuan secara minimal. Contoh: perawatan pada
pasien post operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki
kemampuan untuk melakukan perawatan luka.
c. Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan
yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan
pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan
perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien
mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan
pembelajaran. Contoh: pemberian sistem ini dapat dilakukan
pada pasien yang memelukan informasi pada pengaturan
kelahiran.

B. Fungsi Utama Keluarga


Menurut Orem fungsi utama keluarga adalah:
1. Sosialisasi pada seluruh anggota keluarga agar dapat mandiri (self care)
dan dependent care agen.
2. Pemenuhan terapeutik self care demand pada individu anggota keluarga
dan strategi perkembangan untuk memenuhi kebutuhan :
a. Menyadari perubahan-perubahan dalam individu-individu dan
lingkungan.
b. Penegetahuan terhadap dampak dari kondisi perubahann status
kesehatan pada anggota keluarga
c. Pengetahuan cara memenuhi therapeutic self care demand pada
anggota keluarga dan keterampilan serta motivasi untuk memenuhi.
d. Kesadaran terhadap dampak kondisi peran dan hubungan anggota
keluarga dalam therapeutic self care demand dan kemampuan self
care pada masing-masing individu anota keluarga.
e. Memiliki upaya untuk mengontrol dan mengatur sumber-sumber
kebutuhan untuk memenuhi therapeutic self care demand dan
kebutuhan perawatan kesehatan pada setiap anggota keluarga.
f. Mengintegrasikan aspek-aspek dar self care dan dependent care
dalam perencanaan yan memuaskan pada kehidupan dan
perkembangan keluarga.

C. Unit pelayanan berdasarkan tipe keluarga


1. Keluarga dengan berbagai perbedaan struktur
2. Keluarga berdasarkan tahap perkembangan
3. Keluarga dengan gangguan kesehatan
4. Keluarga dengan tipe situasi
D. Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem

Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan


bahwa setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri
sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara
kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan teori self care
(perawatan diri).

Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi,


lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self
care mereka.

Orem mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:

1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal):

Kebutuhan yang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus


kehidupannya seperti kebutuhan fisiologis dan psikososial termasuk
kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan
pencegahan bahaya. Hal tersebut dibutuhkan manusia untuk
perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian terhadap lingkungan, dan
lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.

2. Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri


pengembangan):

Kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan


proses perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi
tahap dalam siklus kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) dan
kejadian yang dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini
berguna untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus
hidup.
3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri
penyimpangan kesehatan):

Kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau


keturunan,kerusakan struktur manusia, kerusakan atau penyimpanngan
cara, struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan
pengaruhnya, diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur beserta
pengaruhnya, dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan
seseorang untuk melakukan self care

4. Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi,


yaitu:
Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki
kebutuhan umum akan pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan)
dan untuk mengelola kondisi kehidupan yang menyokong proses hidup,
pembentukan dan pemeliharaan integritas structural, serta pemeliharaan
dan peningkatan integritas fungsional.
5. Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga
pematangan ke dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan
kondisi yang meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan di
setiap periode dalam daur hidup.
6. Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari
struktur normal dan integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan
beberapa persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan
untuk mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya.

Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat


ketergantuangan atau kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena itu ada
3 tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri, yaitu:
1. Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan
keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi
(sistem pengganti keseluruhan).
2. Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan
(sistem pengganti sebagian).
3. Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem
dukungan/pendidikan

E. Tujuan Keperawatan Menurut Model Orem’S

Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :


1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat
memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan depenent (dependent care) jika self care tidak
memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan

Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan kepewatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga /komunitas adalah :
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
therapeutik.
2. Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.

Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada Model Orem’s yang
diterapkan pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1. Aspek Interpersonal Hubungan didalam keluarga
2. Aspek Sosial Hubungan keluarga dengan masyarakat di sekitarnya .
3. Aspek Prosedural Melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga
mampumengantisipasi perubahan yang terjadi.
4. Aspek Tehnis Mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan dirumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

F. Pengetahuan dan Keterampilan Untuk Praktik

Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan


menggunakan tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima
metode bantuan.
1. Kategoi Bantuan
a. Wholly Compensatory Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk
klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan
tidak berespon terhadap rangsangan.
b. Partially Compensatory Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang
mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c. Supportive Education Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien
yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan
perawatan mandiri.

2. Metode Bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui
lima metode bantuan yang meliputi :
a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
b. Mengajarkan klien
c. Mengarahkan klien
d. Mensupport klien
e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh
danberkembang.

Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di
diskripsikan sebagai berikut :
a. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan
individu, keluarga atau kelompok sampai klien dapat diizinkan pulang dari
perawatan.
b. Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.
c. Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak
dengan perawat dan asisten.

Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan


kehidupan sehari-hari klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima,
atau pelayanan sosial dan penyuluhan yang dibutuhkan atau yang diterima.

G. Deskripsi Konsep Sentral Orem

1. Manusia
Suatu kesatuan yang di pandang sebagai fungsi secara biologis simbolik
dan sosial serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan
mandiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.
Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait dengan:
1. Udara yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon
dioksida
2. Air
3. Makanan
4. Eliminasi mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh
melalui sekresi urin (air kencing) dan feses.
5. Kegiatan dan istirahat
6. Interaksi sosial
7. Pencegahan terhadap bahaya kehidupan
8. Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia
2. Masyarakat/lingkungan
Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi
(menyatu) dan interaktif (iteraksi).

3. Kesehatan
Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang
berkembang dan berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik,
psikologik , interpersonal dan sosial. Kesejahteraan digunakan untuk
menjelaskan tentang kondisi persepsi individu terhadap keberadaannya.
Kesejahteraan merupakan suatu keadaan dicirikan oleh pengalaman yang
menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain, pengalaman
spiritual , gerakan untuk memenuhi ideal diri seseorang dan melalui
personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan berhubungan dengan
kesehatan , keberhasilan dalam usaha dan sumber yang memadai.

4. Keperawatan
Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan
sepenuhnya atau sebagian pada bayi, anak dan orangb dewasa, ketika
mereka, orang tua mereka, wali atau orang dewasa lain yang bertanggung
jawab terhadap pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi mampu
merawat atau mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditunjukan untuk
menolong sesama. Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan
secara sengaja dan mempuyai tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat
karena memiliki kecerdasan, serta tindakan yang memungkinkan
pemulihan kondisi secara manusiawi pada manusia dan lingkungannya.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dengan mempelajari model konsep maka dapat disimpulkan


betapa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat
dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan
benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep yang sesuai
dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang
relevan.
Model konsep self care mempunyai makna bahwa semua manusia
mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak
untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian
perawat mengakui potensi klien untuk berpartisipasi merawat dirinya
sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan
tingkat bantuan yang akan diberikan dan untuk dapat menerapkan teori
keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang
mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan
tehnikal dan sikap yang terapeutik.

B. Saran

Penulis adalah mahasiswa yang masih aktif mohon dorongan dan

kritikan bagi pembaca untuk membangun kami agar lebih baik

kedepannya serta makalah ini mudah mudahan dapat menambah ilmu

bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

 Carpenito, Linda Juall. 2000. Rencana Asuhan & Dokumentasi


Keperawatan.Jakarta: EGC
 Doengoes, Marylinn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan “Pedoman
untuk perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan. Jakarta : EGC.
 Hudak & Gallo.1987. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik
( terjemahan ), Edisi VI, Volume II. Jakarta: EGC.
 Indriyani, Diyan. 2009. Kumpulan Makalah Teori Model Konseptual
Keperawatan. Tidak dipublikasikan. Jember: Universitas Muhammadiyah
Jember
 Japardi, Iskandar. 2002. Patofisiologi Stroke Infark akibat Tromboemboli.
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. (online),
(http://www.USU digital library.com diakses Juni 2009).
 Made, Kariasa.1997. Patofisiologi Beberapa Gangguan
Neurologi.Jakarta:EGC
 A. Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:
Salemba Medika.
 H. Zaidin Ali, 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta:
Widya Medika.

Diakses pada Hari Kamis, 27Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai