Anda di halaman 1dari 4

PROTOKOL TINDAKAN BIOPSI GINJAL

BAGIAN GINJAL-HIPERTENSI SMF PENYAKIT DALAM


RS DR. MOEWARDI SURAKARTA

I.DEFINISI

Biopsi ginjal adalah pengambilan contoh jaringan ginjal dengan tujuan untuk
mengetahui dan mengevaluasi penyakit ginjal.

II.INDIKASI

1. Sindroma Nefrotik
2. Kelainan ginjal yang dilatarbelakangi penyakit sistemik (Amiloidosis, reaksi obat,
Multipel Myeloma, Sarcoidosis)
3. Gagal Ginjal Akut
4. Gangguan fungsi ginjal pada penderita dengan cangkok ginjal
5. Proteinuri non-nefrotik
6. Hematuria
7. Penyakit Ginjal Kronik

III.KONTRA INDIKASI

1. Kista ginjal multipel


2. Satu ginjal
3. Ginjal tidak berfungsi atau melisut
4. Pielonefritis akut/ abses perinefrik
5. Tumor ginjal
6. Tekanan darah tidak terkontrol
7. Diatesis hemoragik tidak terkontrol
8. Uremia
9. Obesitas
10. Pasien tidak kooperatif
11. Deformitas tulang belakang berat

IV.SYARAT-SYARAT BIOPSI

1. Kedua ginjal ukuran normal


2. Tidak ada jaringan parut
3. Tidak ada obstruksi
4. Tekanan diastolik ≤ 95 mmHg
5. Kultur urin steril
6. Aspirin / NSAID dihentikan 5 hari sebelum biopsi
7. Jumlah Trombosit > 100.000/L
8. Protrombin Time (PT) < 1,2 kali kontrol
9. Activated Partial Thromboplastin Time (aPTT) < 1,2 kali kontrol (bila memanjang
eksklusi Lupus Antikoagulan).
10. Waktu Perdarahan < 10 menit diukur bila BUN> 60 mg/dl (Ureum > 20 mmol/L) dan
risiko tinggi. Bila memanjang diberikan DDAVP 0,4 µg/kg 2-3 hari sebelum biopsi.

V.KOMPLIKASI DAN TINDAKAN ANTISIPASI

1. NYERI
Pada umunnya tidak memerlukan terapi, tetapi bila nyeri sekali seperti pada
hematoma perinefrik diberikan analgetik opioid.
2. PERDARAHAN
Penderita diistirahatkan sampai perdarahan berhenti. Bila perdarahan hebat dan
memanjang dilakukan angiografi untuk mengidentifikasi sumber perdarahan. Bila
berlanjut dilakukan nefrektomi.
3. FISTULA ARTERI-VENOSA
Jarang menimbulkan keluhan, sebagian besar akan menutup spontan. Kasus ini jarang
menyebabkan hematuria persisten dan berkembang menjadi hipertensi dan gagal
ginjal karena emboli.
4. FISTULA KALIK-PERITONEAL
5. INFEKSI
6. ANEURISMA
7. HEMOTHORAKS
8. PERFORASI KOLON
9. PAGE KIDNEY
Komplikasi yang jarang akibat hematoma subkapsuler yang menekan ginjal
menyebabkan iskemia dan hipertensi dengan renin tinggi. Diatasi dengan dekompresi
pembedahan.

VI.TEHNIK PELAKSANAAN

A.OBAT DAN BAHAN

1. Betadine
2. Alkohol 70%
3. Kassa
4. Plester
5. Doek steril
6. Sarung tangan steril
7. Pisau bedah
8. Jarum suntik 22G (5 cc)
9. Lidokain injeksi
10. Jarum biopsi Trucut 14G
11. Biopsi Guns
12. Botol untuk penyimpanan jaringan biopsi
13. Termos dengan es kering

B.PERSIAPAN PENDERITA
1. USG ginjal : keduanya normal, tanpa sikatrik dan tanpa tanda obstruksi
2. Tekanan diastolik < 95 mmHg
3. Kultur urin : steril
4. Status hematologi :
a. Aspirin/ OAINS (NSAID) dihentikan 5 hari sebelum biopsi
b. Hitung trombosit > 100.000
c. PT < 1,2 kali kontrol
d. APTT < 1,2 kali kontrol ( bila memanjang singkirkan antikoagulan lupus)
e. Waktu perdarahan < 10 menit

C.PERLAKUAN SPESIMEN

Jaringan yang diperoleh dibagi 2 yaitu :

a. Sebagian dimasukkan dalam larutan Formalin 10% untuk pemeriksaan


mikroskop cahaya
b. Sebagian diberi gel dan disimpan dalam termos es untuk pemeriksaan
immunoflouresens

D.PELAKSANAAN

1. Pasien telah mendapatkan dan menandatangani informed consent


2. Pasien dibaringkan dalam posisi tertelungkup dengan bantal dibawah perut untuk
memfiksasi ginjal terhadap punggung
3. Dilakukan USG untuk menentukan posisi ginjal, kemudian diberi tanda pada tempat
yang akan dilakukan biopsi dengan spidol
4. Tempat biopsi biasanya 1 jari dibawah iga terakhir (XII) kira-kira 7-8 cm dari
vertebra
5. Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis
6. Dengan probe biopsi USG steril , tentukan lokasi yang tepat untuk titik biopsi
7. Dilakukan anestesi lokal pada daerah biopsi
8. Dilakukan biopsi perkutan dengan bantuan probe biopsi USG dengan menggunakan
jarum biopsi Tru-cut , sebelumnya tempat biopsi dilebarkan dengan jarum eksplorasi
9. Pada saat biopsi pasien harus menahan nafas (inspirasi dalam)
10. Setelah dilakukan biopsi , Pada tempat biopsi diberikan pembalut tekan, penderita
tetap dalam posisi tengkurap
11. Paska biopsi pasien tetap dalam posisi tengkurap selama kurang lebih 6 jam dan
selama periode itu diobservasi kemungkinan timbulnya perdarahan ginjal

E.PERAWATAN PASKA BIOPSI

1. Tidur tengkurap sampai 6 jam paska biopsi , setelah itu boleh tidur terlentang.
2. Istirahat di tempat tidur sampai 24 jam paska biopsi
3. Diberikan intake tinggi cairan dalam 24 jam
4. Monitor tanda vital dan perdarahan :
a. 4 jam pertama paska biopsi tekanan darah, nadi, dan pernafasan tiap jam
b. 4 jam kedua paska biopsi: tekanan darah, nadi dan pernafasan tiap 2 jam
c. Selanjutnya sampai 24 jam paska biopsi : tekanan darah, nadi dan pernafasan
tiap 4 jam
5. Dua puluh empat jam paska biopsi periksa urin untuk melihat perdarahn
6. Mobilisasi dilakukan keesokan harinya, tetapi hindari aktivitas berat dan gerakan
keras selama 1 minggu.
7. Bila terdapat hematuria , istirahat sampai urin jernih.
8. Periksa daerah sekitar biopsi apakah ditemukan nyeri, bengkak, hematoma.

Anda mungkin juga menyukai