Anda di halaman 1dari 11

CKD

Chronic
Kidney
KELOMPOK 3

1. Ati Setiawati (19216222)


2. Dina Zahara (19216232)
3. Doko Wibisono (19216234)
4. Herni Febriawati (19216243)

Disease 5. Istaning S
6.Raisyah Aprili S
(19216247)
(19216269)

1
Pokok Pembahasan

01 Definisi Chronic Kidney Disease (CKD) 04 Tanda dan Gelaja

02 Patofisiologi 05 Penatalaksanaan

03 Etiologi 06 Klasifikasi Chronic Kidney Disease (CKD)


Definition Of
Chronic Kidney
Disease (CKD)
GAGAL GINJAL KRONIK (Nurarif & Kusuma, 2013)
Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu kondisi dimana organ ginjal sudah tidak mampu mengangkut
sampah sisa metabolik tubuh berupa bahan yang biasanya dieliminasi melalui urin dan menumpuk
dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan
metabolik, cairan, elektrolit, serta asam basa

GAGAL GINJAL (Abdul, 2015)

Adalah ginjal kehilangan kemampuan untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh
dalam keadaan asupan makanan normal. Gagal ginjal biasanya dibagi menjadi dua kategori yaitu kronik
dan akut
Patofisiologi

Berdasarkan proses perjalanan

penyakit dari berbagai penyebab pada

akhirnya akan terjadi kerusakan

nefron. Bila nefron rusak maka akan

terjadi penurunan laju

filtrasi glomerolus dan terjadilah

penyakit gagal ginjal kronik yang

mana ginjal mengalami gangguan

dalam fungsi eksresi dan dan fungsi

non-eksresi.

Sumber: Brunner&Sudart, 2013 dan SDKI, 2016)


Etiologi
1 2

3 4

Penyebab gagal ginjal kronik:


(Andra & Yessie, 2013)
1 Gangguan pembuluh darah
.

5 Gangguan tubulus primer 2 Gangguan imunologis

6 Obstruksi traktus urinarius 3 Infeksi

4 Gangguan metabolik
7 Kelainan kongenital dan herediter
Tanda dan Gejala
Menurut perjalannya klinisnya (Corwin, E (2009):

Menurunnya cadangan ginjal pasien asimtomatik, namun GFR


01 dapat menurun hingga 25% dari normal

Insufisiensi ginjal, selama keadaan ini pasien mengalami polyuria dan


02 nokturia, GFR 10% hingga 25% dari normal, kadar kreatinin serum
dan BUN sedikit meningkat diatas normal

Penyakit ginjal stadium akhir (ESRD) atau sindrom uremik (lemah, letargi,
anoreksia, mual muntah, nokturia, kelebihan volume cairan, neuropati perifer,
03 pruritus, uremic frost, pericarditis, kejang-kejang sampai koma), yang ditandai
dengan GFR kurang dari 5-10 ml/menit, kadar serum kreatinin dan BUN meningkat
tajam, dan terjadi perubahan biokimia dan gejala yang komplek
Penatalaksanaan Tujuan penatalaksanaan adalah menjaga keseimbangan cairan elektrolit dan mencegah
komplikasi, yaitu sebagai berikut:

Mempertahankan keseimbangan cairan


(pengukuran berat badan, kosentrasi urin & serum, cairan yang hilang, tekanan darah)

Penanganan hiperkalemia
( Glukosa, insulin, kalsium glukonat untuk menangani hiperkalemia, Pembatasan diet kalium dan dialisis)

Menurunkan laju metabolisme


(Tirah baring,Demam dan infeksi dicegah secepatnya)

Pertimbangan nutrisional
(Diet protein dibatasi 1 gram/kg selama fase oligurik,Makanan yang mengandung kalium dan fosfat maksimal 2 gram/hari)

Merawat kulit
(Masase area tonjolan tulang dan alih baring dengan sering,Mandi dengan air dingin)

Koreksi asidosis
(Tindakan fentilasi yang tepat bila terjadi masalah pernafasan,Sodium bicarbonat, sodium laktat dan sodium asetat dapat diberikan
untuk mengurangi keasaman)

Dialisis
(Untuk mencegah terjadinya hiperkalemia, perikarditis/kejang , memperbaiki abnormalitas biokimia dan membantu
penyembuhan luka)

(Muttaqin, 2011):
Klasifikasi Menurut Chronic Kidney Disease Improving Global Outcomes (CKD KDIGO)

(CKD)
proposed classification, dapat dibagi menjadi:

Kockcroft – Gault
(140 – umur) x berat badan
LFG = 72 x kreatinin plasma (mg/dL)

* Jika perempuan dikalikan 0,85


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Diagnosa
Pengkajian merupakan dasar utama proses
Diagnosa keperawatan ditegakkan atas
perawatan yang akan membantu dalam
dasar data pasien. Kemungkinan diagnosa
penentuan status kesehatan dan
keperawatan dari orang dengan kegagalan
pola mengidentifikasi kekuatan dan
pertahanan pasien,
ginjal kronis adalah sebagai berikut
kebutuhan pasien serta merumuskan diagnosa
(Brunner&Sudart, 2013 dan SDKI, 2016):
keperawatan
(Smeltezer and Bare, 2011 : Kinta, 2012).
.
 Hipervolemia
 Identitas pasien  Defisit nutrisi
 Keluhan utama  Nausea
 Riwayat kesehatan pasien & pengobatan  Gangguan integritas kulit/jaringan
sebelumnya  Gangguan pertukaran gas
 Aktifitas/istirahat  Intoleransi aktivitas
 Sirkulasi  Resiko penurunan curah jantung
 Integritas ego  Perfusi perifer tidak efektif
 Eliminasi  Nyeri akut
 Makanan/cairan
 Neurosensori
 Byeri/kenyamanan
 Pernapasan
 Keamanan
 Seksualitas
 Interaksi social
 Penyuluhan
Lanjutan… KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Perencanaan
Implementasi
Tahap perencanaan memberi kesempatan kepada
Proses pelaksanaan imolementasi harus berpusat
perawat, pasien, keluarga, dan orang terdekat pasien
kepada kebutuhan pasien, faktor- faktor lain yang
untuk merumuskan rencana tindakan keperawatan
mempengaruhi kebutuhan
guna mengatasi masalah yang dialami pasien.
keperawatan, strategi implementasi
keperawatan dan kegiatan komunikasi
Tahap perencanaan ini memiliki beberapa tujuan
(Kozier et al., 2010)
penting, diantaranya:
Menurut (Purwaningsih & Karlina (2010) ada 4
 sebagai alat komunikasi antar tahap operasional yang harus diperhatikan oleh
perawat
sesama dan tim kesehatan lainnya perawat dalam melakukan implementasi
 meningkatkan asuhan keperawatan, yaitu sebagai berikut :
kesinambungan
keperawatan bagi pasien
 serta proses  Tahap Prainteraksi
mendokumentasikan
kriteria hasil asuhan keperawatan  Tahap Perkenalan
ingin dicapai. dan  Tahap kerja
yang  Tahap Terminasi
Unsur terpenting dalam tahap perencanaan ini
adalah membuat orioritas urutan diagnoa
keperawatan, merumuskan tujuan, Evaluasi
merumuskan kriteria evaluasi, dan
Evaluasi merupakan suatu proses yang
merumuskan intervensi keperawatan
berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
(Asmadi, 2008).
keperawatan pada pasien. Evaluasi dilakukan
.
terus-menerus terhadap respon pasien pada
tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
Evaluasi proses atau
promotif dilakukan setiap selesai tindakan.
Evaluasi dapat dilakukan menggunakan SOAP
sebagai pola pikirnya.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai