Anda di halaman 1dari 14

TINJAUAN AGAMA DALAM KEPERAWATAN PALIATIF

Disusun oleh Kelompok 3 :

1. Ati Setiawati (19216222)

2. Dina Zahara Fitria (19216232)

3. Doko Widisono (19216234)

4. Herni Febriawati (19216243)


5. Istaning Sriwidyastuti (19216247)

6. Raisyah Aprilli Sarinda (19216269)


KONSEP SPIRITUALITAS
3

DEFINISI
• Spiritualitas sebagai suatu multidimensi yang terdiri dari dimensi eksistensial dan
dimensi agama. Dimensi eksistensial berfokus pada tujuan dan arti kehidupan,
sedangkan dimensi agama lebih berfokus lebih berfokus pada hubungan seseorang
dengan Tuhan (Mickley).
• Spiritualitas merupakan suatu konsep dua dimensi yaitu dimensi vertical dan
dimensi horizontal. Dimensi vertical merupakan hubungan individu dengan Tuhan
Yang Maha Esa yang menuntun kehidupan seseorang, sedangkan dimensi horizontal
merupakan hubungan seseorang dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
(McSherry W).
• Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa spiritualitas adalah kebutuhan dasar
manusia yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
untuk menemukan arti kehidupan dan tujuan hidup agar mendapatkan kekuatan,
kedamaian, dan rasa optimis dalam menjalankan kehidupan.
4

FUNGSI
• Pemenuhan kebutuhan spiritual yang dilakukan perawat dapat membuat pasien
menerima kondisinya atau penyakit yang sedang dialami serta pasien memiliki
pandangan hidup yang positif. Pemenuhan kebutuhan spiritualitas dapat memberikan
semangat pada individu dalam menjalani kehidupan dan menjalani hubungan dengan
Tuhan, orang lain, dan lingkungan. Jika spiritualitas terpenuhi, maka individu
menemukan tujuan, makna, kekuatan, dan bimbingan dalam perjalanan hidup (Young
C, Koopsen C).
• Pemenuhan kebutuhan spiritualitas pada seseorang dapat meningkatkan kepercayaan,
kekuatan, dan keyakinan yang dimiliki seseorang.
• Spiritualitas dapat mengurangi kecemasan pasien, membuat pasien menerima
kondisinya, dan meningkatkan rasa optimis pada pasien. Adanya rasa optimis,
dukungan, dan motivasi dapat meningkatkan proses penyembuhan yang dialami
pasien.
5

KARAKTERISTIK

1 2 3 4

Hubungan dengan Hubungan Dengan Hubungan Dengan Hubungan Dengan


diri sendiri Orang Lain Atau Alam Tuhan
Sesama
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SPIRITUALITAS
6

1. TAHAP PERKEMBANGAN
2. KELUARGA
• Pada masa anak-anak, spiritualitas • Keluarga sangat berperan dalam
pada masa ini belum bermakna pada perkembangan spiritualitas
dirinya. seseorang.
• Pada masa remaja, spiritualitas pada
masa ini sudah mulai pada keinginan
3. BUDAYA
• Pada masa dewasa awal,
spiritualitas pada masa ini adanya • Budaya dan spiritualitas menjadi
pencarian kepercayaan diri dasar seseorang dalam melakukan
• Pada masa dewasa pertengahan dan sesuatu dan menjalani cobaan atau
lansia, spiritualitas pada masa ini masalah cobaan atau masalah
yaitu semakin kuatnya dalam hidup dengan seimbang
kepercayaan diri yang dimiliki
LANJUTAN…. 7
7. TERPISAH DARI IKATAN SPIRITUAL
4. AGAMA
• .Kebiasaan pasien menjadi berubah
• Agama merupakan cara dalam dapat menganggu emosional pasien
pemeliharaan hidup terhadap segala aspek dan dapat merubah fungsi
kehidupan. spiritualnya.
• Agama berperan sebagai sumber kekuatan
dan kesejahteraan pada individu. 8. ISU MORAL TERKAIT DENGAN
TERAPI
5. PENGALAMAN HIDUP
• Beberapa agama menyebutkan
• Pengalaman hidup baik yang bahwa proses penyembuhan
positif maupun negatif dianggap sebagai cara Tuhan untuk
mempengaruhi spiritualitas menunjukkan kebesaranNya walaupun
seseorang ada agama yang menolak intervensi
pengobatan
6. KRISIS DAN PEUBAHAN 9. ASUHAN KEPERAWATAN YANG
KURANG SESUAI
• Perubahan dalam kehidupan dan krisis • Perawat yang bekerja digaris terdepan
yang dialami seseorang merupakan harus mampu memenuhi semua
pengalaman spiritualitas yang bersifat kebutuhan manusia termasuk juga
fisik dan emosional. kebutuhan spiritualitas pasien
KONSEP SPIRITUAL CARE
9

DEFINISI
• Spiritual care adalah praktek dan prosedur yang dilakukan oleh perawat
terhadap pasien untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien (Cavendish
R, Konecny L).
• Spiritual care adalah kegiatan dalam keperawatan untuk membantu pasien
yang dilakukan melalui sikap dan tindakan praktek keperawatan
berdasarkan nilai-nilai keperawatan spiritual yaitu mengakui martabat
manusia, kebaikan, belas kasih, ketenangan dan kelemahlembutan
(Meehan T).
• Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa spiritual care adalah praktek
dan prosedur keperawatan yang dilakukan perawat untuk
memenuhi kebutuhan spiritual pasien berdasarkan nilai-nilai keperawatan
PERAN PERAWAT DALAM SPIRITUAL CARE 10

1. Pengkajian kebutuhan spiritual pasien


a. Lingkungan  pasien memiliki kitab suci/ literatur tentang keagamaan
b. Perilaku  sering berdoa/ tidak, cara mengekspresikan marah kepada Tuhan
c. Verbalisasi pasien menyebutkan tentang Tuhan atau kekuatan Yang Maha Tinggi
d. Afek dan Sikap  tanda kesepian, depresi/ marah
e. Hubungan Interpersonal  sosialisasi pasien terhadap anggota keluarga atau pasien lainnya, apakah apatis

2. Merumuskan Diagnosa Keperawatan


Menurut Carpenito (2006) salah satu masalah yang sering muncul pada pasien paliatif adalah distress spiritual. Distres
spiritual selanjutnya dijabarkan dengan lebih spesifik sebagai berikut :
a. Spiritual pain (ketidaknyamanan)
b. Spiritual alienation (pengasingan diri)
c. Spiritual anxiety (kecemasan)
d. Spiritua; guilt (rasa bersalah)
e. Spiritual anger (marah)
f. Spiritual loss (kehilangan)
g. Spiritual despair (putus asa)
LANJUTAN….. 11

3. Menyusun Rencana Keperawatan


a. Mengkaji adanya indikasi ketaatan pasien dalam beragama
b. Menggunakan pendekatan yang menenangkan pasien
c. Membantu pasien untuk beradaptasi terhadap perubahan atau ancaman dalam kehidupan

4. Implementasi Keperawatan
Implementasi perawat harus peduli, penuh kasih, gembira, ramah dalam berinteraksi, dan menghargai
privasi

5. Evaluasi
Untuk melengkapi siklus proses keperawatan spiritual pasien, perawat harus melakukan evaluasi yaitu
dengan menentukan apakah tujuan telah tercapai.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWAT 12
DALAM PEMBERIAN KEBUTUHAN SPIRITUAL
1. Ketidakmampuan perawat untuk berkomunikasi
2. Ambigu  adanya perbedaan keyakinan antara perawat dan
pasien
3. Kurangnya pengetahuan tentang spiritual care
4. Hal yang bersifat pribadi  Spiritual merupakan hal yang
bersifat pribadi
5. Takut melakukan kesalahan
6. Hambatan ekonomi berupa kekurangan perawat, kurangnya
waktu, masalah Pendidikan
7. Pengalaman kerja
13

KESIMPULAN
Keperawatan Paliatif tidak hanya berfokuskan kepada
keperawatan pengelolaan keluhan nyeri, pengelolaan keluhan fisik
lain, maupun pemberian intervensi pada asuhan keperawatan,
dukungan psikologis, dukungan social saja tetapi kita tahu
fungsi perawat sebelumya yaitu salah satunya adalah holistic
care pada keperawatan palliative yaitu kultural dan spiritual, serta
dukungan persiapan dan selama masa duka cita (bereavement).
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai