Anda di halaman 1dari 12

Asuhan Keperawatan

pada Lansia dengan


Perubahan Spiritual
Ns. Vivi Adriana
• Menurut Azizah (2011) spiritualitas pada lansia bersifat
universal, intrinsik dan merupakan proses individual yang
berkembang sepanjang rentang kehidupan.

• Karena aliran siklus kehilangan terdapat pada kehidupan


lansia, keseimbangan hidup tersebut dipertahankan sebagian
oleh efek positif harapan dari kehilangan tersebut.

• Lansia yang telah mempelajari cara menghadapi perubahan


hidup melalui mekanisme pendekatan spiritual akhirnya
dihadapkan pada tantangan akhir yaitu kematian
• Harapan lansia dengan memliki keimanan spiritual atau
religius untuk bersiap siap menerima kehilangan atau
kematian.

• Satu hal pada lansia yang diketahui sedikit berbeda dari orang
yang lebih muda yaitu sikap mereka terhadap kematian.

• Hal ini menunjukkan bahwa lansia cenderung tidak terlalu


takut terhadap konsep dan relitas kematian, tahap
perkembangan usia lanjut merasakan atau sadar akan kematian.
• Spiritualitas merupakan kualitas dasar manusia, yang dialami
oleh lansia dari semua keyakinan dan bahkan oleh orang-orang
yang tidak berkeyakinan.

• Spiritualitas mengatasi kehilangan yang terjadi sepanjang


hidup dengan harapan, asuhan keperawatan dalam kebutuhan
spiritualitas pada lansia mengalir dari sumber spiritual perawat

• Perawat tidak dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan spiritual


lansia tanpa memenuhi terlebih dahulu kebutuhan spiritual
mereka sendiri
• Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan untuk mencari arti
dan tujuan hidup, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta
rasa keterikatan, kebutuhan untuk memberikan dan
mendapatkan maaf.

• Dimensi spiritual ini berupaya untuk mempertahankan


keharmonisan atau keselarasan dengan dunia luar, berjuang
untuk menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika sedang
menghadapi stress emosional, penyakit fisik atau kematian
Pengkajian
Data Subjektif mencakup 4 area :
• Konsep Tantang Ketuhanan
• Sumber harapan dan kekuatan
• Praktek agama dan ritual
• Hubungan antar keyakinan spiritual dengan kondisi kesehatan

Data Objektif
• Afek dan Sikap
• Perilaku
• Verbalisasi
• Lingkungan
Diagnosa Keperawatan
• Distres spiritual sebagai etiologi atau penyebab masalah lain

• Gangguan penyesuaian terhadap penyakit yang berhub dengan


ketidakmampuan untuk merekonsialiasi penyakit dg keyakinan
spiritual

• Berduka yang disfungsional : keputusasaan yang berhubungan


dengan keyakinan bahwa agama tidak mempunyai arti

• Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan distress


spiritual
INTERVENSI TUJUAN
• Menciptakan lingkungan yang mendukung praktik keagamaan
dan keyakinan yang biasa dilakukan.
HASIL YANG DIHARAPKAN :
 Menggali akar keyakinan dan praktik spiritual
 Mengidentifikasi faktor dalam kehidupan yang menantang
keyakinan spiritual
 Menggali alternatif memodifikasi atau menguatkan keyakinan
 Mengembangkan keyakinan baruMengidentifikasi dukungan
spiritua
 Melaporkan berkurangnya distress spiritual setelah
keberhasilan intervensi
• Membantu klien memenuhi kewajiban agamanya
• Membantu klien menggunakan sumber dari dirinya dengan cara lebih efektif
untuk mengatasi situasi yang sedang dialami.

• Membina hubungan personal yang dialami dengan Maha Pencipta ketika sedang
menghadapi peristiwa yang kurang menyenangkan

• Membantu klien mencari arti keberadaannya dan situasi yang sedang


dihadapinya.Meningkatkan perasaan penuh harapan.

• Memberikan sumber spiritual atau cara lain yang relevan

• Tahap perkembangan keyakinan agama tiap individu klien berdasarkan usia


:BayiToddler dan anak prasekolahAnak dan remajaDewasa dan lanjut usia
Implementasi Keperawatan
• Periksa keyakinan spiritual pribadi perawat
• Fokuskan perhatian pada persepsi klien terhadap kebutuhan
spiritualnyaJangan mengasumsikan klien tidak mempunyai keb
spiritualMengetahui pesan non verbal ttg keb spiritual klienBerespons
secara singkat spesifik dan faktualMendengarkan secara aktif dan
menunjukkan empati
• Menerapkan tehnik komunikasi terapeutik
• Meningkatkan kesadaran dengan kepekaan pada pesan verbal klien
• Bersikap empati yang berarti memahami dan mengalami perasaan klien
• Memahami masalah klien tanpa menghukum walaupun tidak berarti
menyetujui klien
• Bagaimana klien berespon terhadap penyakit ?Membantu memfasilitasi
klien agar dapat memenuhi kewajiban agama.
Evaluasi
• Penerimaan keputusan moral / etika
• Mengekspresikan rasa damai berhubungan dengan Tuhan
• Menunjukkan hub hangat dan terbuka dengan pemuka agama
• Menunjukkan afek positif, tanpa perasaan marah rasa bersalah
dan ansietas
• Menunjukkan perilaku lebih positif
• Mengekspresikan arti positif terhadap situasi dan
keberadaannya.
Tugas!!!
• Setiap mahasiswa mencari 1 Jurnal tentang Spiritual pada
Lansia
• Setiap mahasiswa jurnal tidak boleh sama.
• Jurnal yang didapat di analisa
• Tugas dikirim k email : viviadriana62@gmail.com
• Batas pengumpulan tugas hari Kamis 21 Mei 2020 (Lewat dari
batas waktu tugas tidak bisa lagi di kirim)

Anda mungkin juga menyukai