Anda di halaman 1dari 22

SPIRIT DAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN

Oleh :

KELOMPOK III

STEFANI KASIM 2117010


MASLINDA GOLENG SINA 2117001
DORKAS DINA INA 2117009
NOVIANA INA KII 2117021
YEREMIAS BALI BULU 2117006

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GEMA INSAN AKADEMIK

MAKASSAR

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat,dan hidayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “SPIRIT DAN
KARAKTER KEWIRAUSAHAAN”

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa


masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan

oleh Richard Castillon pada tahun 1755.Beberapa istilah wirausaha

seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal

denganunternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak

1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada.

Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan

kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an,

hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan

kewirausahaan.

DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada

beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan

perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,

pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun

pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan

menjadi berkembang.

Wirasusaha adalah keberanian, keutamaan serta keperkasaan

dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup

dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Manusia wiraswasta

mempunyai kekuatan mental yang tinggi sehingga memungkinkan ia

melompat dan meluncur maju kedepan di luar kemampuan rata-rata,

adakalanya wiraswatawan tidak berpendidikan tinggi.

3
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut

wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan

(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia

pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi

dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku

sebagai manusia unggul.

Banyak hal yang mendorong seseorang untuk menjadi seorang

wirausahawan, diantaranya dorongan teman, dorongan ini cukup

berpengaruh terhadap semangat membuka suatu usaha, karena kita

dapat berdiskusi lebih bebas, dibandingkan dengan orang lain, teman

bisa memberikan dorongan, pengertian, bahkan bantuan, tidak perlu

takut terhadap kritikan.

2. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui

karakter dari kewirausahaan dan menjadi orang yang memiliki spirit

kewirausahaan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Enterpreunership

Istilah wirausaha berasal dari kata entrepreneur (bahasa

prancis) yang diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan arti

between taker atau go-between.Dan pada abad pertengahan berarti

aktor atau orang yang bertanggung jawab dalam proyek produksi

berskala besar.

Geoffrey G. Meredith et al (2000) menjelaskan seorang

wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat

dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, dan mengumpulkan

sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan

dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan

sukses.

Dalam Konteks management seseorang yang memiliki

kemampuan dalam menggunakan sumber daya seperti financial

(money), bahan mentah (matrials), dan tenaga kerja (labors), untuk

menghasilkan suatu produk baru, bisnis baru, proses produksi atau

pengembangan organisasi usaha.

Secara garis besar wirausaha adalah mereka yang melakukan

upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide

5
dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan

hidup.

Arti kata spirit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

merupakan semangat yang tinggi merupakan salah satu factor

kemenangan.Spirit merupakan satu bagian yang sangat prinsip atau

yang dirasakan dalam kehidupan manusia dan merupakan bagian dari

suasana hati atau posisi emosi yang merupakan karakteristik gelora,

semangat, gairah, kegembiraan dalam melakukan suatu hal.

Semangat dan gairah merupakan hal yang menarik untuk

dijelaskan lebih detail. Tampaknya sama namun memiliki inti yang

berbeda.

Semangat merupakan energy untuk mengerjakan suatu pekerjaan

karena ada keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu ada unsur

manfaat dan tujuan.sedangkan gairah merupakan energy yang

diperlukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan karena ada unsur

kecintaan, kesukaan, dan hobi di dalamnya (love).Jadi, bukan semata-

mata karena manfaat dan tujuannya.

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak

seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan

inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan yang

dimaksud dengan seorang wirausahawan adalah orang–orang yang

memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan

bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan

6
untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta

memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif

kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau

meningkatkan pendapatan.

Ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut

( Suryana,2003 : 13), yaitu :

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam

perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga

penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis

(Acmad Sanusi, 1994).

2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to

create the new and different) (Drucker, 1959).

3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas

dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan

peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).

4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk

memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan

usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).

5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan

sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda

(inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.

6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah

dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui

7
cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan

persaingan.

a. Spirit Wirausaha

Negara maju umumnya memiliki wirausaha yang lebih banyak

ketimbang negara berkembang, apalagi miskin. Amerika Serikat,

misalnya, memiliki wirausaha 11,5 persen dari total penduduknya.

Sekitar 7,2 persen warga Singapura adalah pengusaha sehingga

negara kecil itu maju.

Indonesia dengan segala sumber daya alam yang dimilikinya

ternyata hanya memiliki wirausaha tak lebih 0,18 persen dari total

penduduknya. Secara historis dan konsensus, sebuah negara minimal

harus memiliki wirausaha 2 persen dari total penduduk agar bisa

maju.Untuk itu, bagi kita bangsa Indonesia sumber energy yang

dibutuhkan dalam kegiatan kewirausahaan atau kegiatan apapun

adalah mempunyai semangat dan gairah untuk

mengerjakannya.Kedua-duanya adalah satu dan menjadi sumber

energy (motivasi) dalam berwirausaha. Kita juga buku dynamo stater

atau pematik agar sumber energy itu bisa ‘menyala’ (bergairah dan

bersemangat) terus menerus, yaitu komitmen dalam memilih jalan karir

sebagai wirausaha yang sukses dan cerdas. Kunci penting dalam

menciptakan semangat kewirausahaan itu bisa disebabkan oleh

beberapa factor, yaitu:

8
1. Figure bagi seseorang guna membangkitkan semangat; karena

melihat ong itu sukses dan kaya, maka ia ingin menjadi seperti

orang itu.

2. Suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaitu

cinta akan kewirausahaan.

3. Kepepet atau keterpaksaan karena harus tetap bertahan dan

hidup semangat bisa muncul karena keinginan untuk tetap

bertahan hidup.

4. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi;

tidak ingin miskin selamaya.

5. Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan

mengambil jalan pintas untuk semangat menjadi wirausahawan.

6. Memang cita-cita sejak kecil untuk menjadi wirausahawan.

Kewirausahaan bisa diterapkan dalam semua bidang seperti

kampus, di tempat kerja, saat melakukan kegiatan sehari-hari, atau

ketika memutuskan dan menjalankan sebuah unit usaha.Keterampilan

wirausaha itu ada pada setiap orang termasuk mahasiswa, tetapi yang

sering terjadi adalah kemampuan kewirausahaan tidak dimunculkan,

dioptimalkan dan digunakan sebagaimana mestinya.Hal itu terjadi

karena kita terjebak oleh pola pikir logika yang selalu mengutamakan

kenyamanan, bebas dari risiko, memilih solusi yang pasti sehingga

kemampuan berpikir kita jarang gunakan. Namun disisi lain ada juga

orang yang memanfaatkan kemampuan berwirausaha mereka dengan

9
maksimal seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi dan

bidang lainnya.

Perkembangan ilmu pengetahuan, social, ekonomi, politik,

budaya, teknologi, kesejahteraan telah menciptakan gap dia antara

factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan.Gap yang muncul

akan menyebabkan perubahaan status social, perilaku, gaya hidup,

kebutuhan, keinginan selera, dan sebagainya sehingga bisa

membangkitkan sebuah inspirasi bisnis sehingga pada akhirnya

memunculkan peluang bisnis.

Munculnya peluang bisnis yang baru akan menstimulus

munculnya entrepreneur-entrepreneur muda. Hal inilah yang

mendorong muculnya spirit of entrepreneurship seiring dengan

perubahan dan perkembangan ekonomi. Ada beberapa factor yang

menstimulus spirit of entrepreneurship, yaitu:

1. Evolusi produk

Peubahan produk akan menimbulkan perubahan kebutuhan

yang memunculkan sebuah peluang baru.

2. Evolusi ilmu pengetahuan

Perubahan ilmu pengetahuan akan menimbulkan inspirasi

produk baru dan begitu seterusnya.

3. Prubahan gaya hidup, selera, dan hobi

Peubahan gaya hidup akan menimbulkan keinginan akan

produk yang berbeda.

4. Perubahan teknologi

10
Berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya teknologi

akan menciptakan produk, suasana, dan gaya hidup yang

berbeda.

5. Perubahan budaya

Perkembangan gaya hidup, pendapatan, selera, teknologi, dan

sebagainya akan mengubah budaya seseorang, sehingga hal

ini mempengaruhi kebutuhan akan produk yang berbeda di

setiap tempat.

Joseph A. Schumpeter, ekonom asal Austria yang kemudian

menetap di Amerika (1883 – 1950) mengatakan bahwa perilaku dan

sifat entrepreneur yang khas adalah kemampuannya, kecerdasannya

dan keberaniannya yang ditopang oleh ketetapan hatinya dan

keteguhan jiwanya untuk melancarkanusaha yang serba baru dengan

melihat pada kemungkinan-kemungkinan potensial di masa depan dan

berhasil menjelmakan menjadi kenyataan efektif.

Satu hal dari pandangan Schumpeter yang menggugah adalah

penilainnya tentang entrepreneur yang sama sekali berbeda dengan

pengusaha (businessman). Entrepreneur memiliki “sikap jeli” terhadap

kemungkinan potensial yang terbayang dalam perkembangan masa

depan, kemudian mampu merintis dan mengatur inovasi, menempuh

pola baru dalampenggunaan sumber dana dan daya produksi dalam

suatu kombinasi optimal yang baru pula (neue Kombination).

11
Entrepreneur cenderung menggunakan enerjinya untuk melakukan

dan membangun suatu kegiatan, ketimbang hanya melakukan

pengamatan dan analisis. Dengan visinya, entrepreneur itu dengan

sadar memperhitungkan risiko, baik secara personal maupun finansial

dan kemudian melakukan apa saja agar bisa mengurangi risiko dan

kemungkinan gagal. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk

mengindera (sensing) suatu peluang, ketika yang lain masih

melihatnya sebagai suatu yang kontradiksi, dan membingungkan.

Entrepreneur itu memiliki know-how bagaimana menemukan sesuatu,

merangkai, dan mengendalikan sumber-sumber (yangkadang-kadang

dimiliki oleh orang lain) untuk mewujudkan tujuannya.

Modal paling mendasar menjadi wirausahawan adalah tekad

dankeberanian mengambil dan menghitung resiko. Tanpa ini, diberi

modal sebesar apapun, tidak akan pernah menjadi wirausahawan.

Kalau sudah ada keberanian, kita beri kesempatan bagaimana

mengelola bisnis dengan baik.

Kewirausahaan adalah lebih kepada spirit, bukan sekedar yang terlihat

secara kasat mata.Bisa saja orang yang sehari-harinya berbisnis tapi

di dalam dirinya tidak terdapat spririt kewirausahaan.

b. Sikap Orang yang Tidak Memiliki Spirit Wirausaha yang Baik

Kewirausahaan itu sendiri sebenarnya merupakan ketrampilan

hidup (life skill) bagi manusia dimanapun, sehingga orang yang masih

hidup, tidak sadar bahwa mereka memiliki kemampuan ini. Disisi

12
lain,banyak diantara kita yang tidak sadar bahwa spirit kewirausahaan,

telah tergerus kemampuan dan performanya karena keadaan yang

berlangsung lama.

Kewirausahaan hanya bisa bangkit manakala diberi lahan subur

untuk bersemai, dipupuk, dilindungi, dan dibela kepentingannya.Untuk

mempercepat pertumbuhan wirausaha, harus ada upaya serius untuk

menciptakan orang-orang yang mampu mengambil peluang yang ada

dan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya maupun untuk orang

lain.

Banyak orang yang berpikir positif dan mempunyai semangat

yang tinggi tetapi tetap saja sulit meraih kesuksesan. Hal ini

dikarenakan sikap yang salah dalam menanggapi kegagalannya,

diantaranya yaitu:

1. Sikap “saya takut gagal”

Sikap takut gagal menghentikan semua energy, semangat,

daya, upaya dan gairah kerja yang dahulunya tinggi dan

sekarang berubah drastic sehingga mengalami

kemunduran.Takut gagal berarti takut beresiko sehingga lebih

baik memilih mundur dan tidak mau mencari jalan keluarnya.

2. Sikap yang keliru tentang kegagalan

Bila seseorang mendapat nilai merah saat mengerjakan

ulangan, kita akan berpendapat ia telah gagal dalam mata

kuliah yang diuji, padahal itu baru sebagian dari pengalaman

proses untuk berprestasi. Gagal bukan berarti terminasi sebuah

13
perjalanan karena itu merupakan perjalanan yang panjang.

Dibutuhkan proses untuk menakhlukkan kegagalan demi

kegagalan. Jadi, kegagalan adalahepisode perjalanan yang

harus kita lalui baik sebuah pertandingan yang kalah tapi bisa

menang.

3. Tidak siap mengalami kegagalan

Banyak orang berprestasi dikampus tapi tidak siap untuk

menghadapi kegagalan dalam bekerja atau berwirausaha.Hal ini

dikarenakan orang yang berprestasi cenderung ingin segalanya

sukses dan tidak pernah gagal.Padahal di kampus kita

menghadapi suatu hal yang pasti ada jawabannya, sedangkan

di dunia bisnis atau pekerjaan kita menghadapi jawaban yang

kompleks, majemuk, dan bahkan mungkin belum ada

jawabannya.

4. Sikap berhenti mencoba

Disamping sikap tidak siap menghadapi kegagalan, ada pula

sikap lain yang mematahkan semangat wirausaha, yaitu sikap

berhenti mencoba. Kesuksesan itu terjadi pada saat kita selalu

mencoba dan mencoba lagi (ada rasa penasaran) sehingga

tidak terasa bila kita sudah dekat dengan kesuksesan itu.

c. Kunci agar Memiliki Spirit Kewirausahaan

Kunci sukses dalam membangun semangat kewirausahaan

adalah tidak takut gagal dan jangan mengenal arti gagal dalam kamus

14
hidup anda. Bila kita takut gagal, artinya semangatnya akan turun

sebanding dengan besarnya rasa takut untuk gagal.Keberhasilan

kewirausahaan harus didasarkan pada kerja keras, kerja sama dengan

orang lain, penampilan yang baik, yakin, semangat, bergairah pandai

membuat keputusan, mau menambah pengetahuan.

4. Karakter Wirausahawan.

  Menurut David (1996) karakteristik yang dimiliki oleh seorang

wirausaha memenuhi syarat- syarat keunggulan bersaing bagi suatu

perusahaan/organisasi, seperti inovatif, kreatif, adaptif, dinamik,

kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas

keputusan yang dibuat, integritas, daya-juang, dan kode etik niscaya

mewujudkan efektivitas perusahaan/organisasi. Hal ini digambarkan

melalui Tabel 1.

Tabel 1. Profil Seorang Wirausahawan menurut David (1996).

Karakteristik Ciri Wirausahawan Yang Menonjol

profil
Berprestasi tinggi Ahli memperoleh prestasi
Pengambil resiko Mereka tidak takut mengambil risiko tetapi akan

menghindari risiko-tinggi apabila dimungkinkan.


Pemecah masalah Mereka tanggap mengenali dan

memecahkanmasalah yang dapat menghalangi

kemampuannya mencapai tujuan.


Pencari setatus Mereka tidak memperkenankankebutuhan erhadap

status mengganggumisi usahanya.


Tingkatan energy Dedikasi dan workoholic demi wujudnya sukses.

15
tinggi
Percaya diri Tingkat confidence yang tinggi.
Ikatan emosi tinggi Memisahkan antara hubungan emosional dengan

karier.
Kepuasan pribadi Menyukai kompleksitas tinggi dengan formalisasi

yang rendah

Disamping itu, dalam suatu penelitian tentang Standarisasi Tes

Potensi Kewirausahaan. Pemuda Versi Indonesia; Munawir Yusuf

(1999) menemukan adanya 11 ciri atau indicator kewirausahaan, yaitu:

1. Motivasi berprestasi.

2. Motivasi berprestasi

3. Kreativitas.

4. Pengambilan resiko (sedang).

5. Keuletan.

6. Orientasi masa depan.

7. Komunikatif dan reflektif.

8. Kepemimpinan.

9. Locus of Controll.

10. Perilaku instrumental.

11. Penghargaan terhadap uang.

Selain ciri-ciri yang telah dikemukakan di awal, berikut ini akan

dijelaskan secara lebih mendalam mengenai karakterisitik seorang

wirausahawan yang disarikan dari berbagai sumber.

16
1. Memiliki kreatifitas Tinggi.

 Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk

berfikir yang baru dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir

sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu menurutnya,

kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau

berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Zimmerer

dalam Suryana (2003 : 24) mengungkapkan bahwa, ide-ide kreativitas

sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir

sesuatu yang baru dan berbeda.

      Oleh karena itu, kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang

asalnya tidak ada (generating something from nothing). Inovasi adalah

kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan

persolan-persolan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya

kehidupan (inovation is the ability to apply creative solutions to those

problems ang opportunities to enhance or to enrich people’s live.

      Dari definisi diatas, kreativitas mengandung pengertian, yaitu:

1. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak

ada.

2. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu

dengan cara baru.

3. menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih

sederhana dan lebih baik.

Rahasia kewirausahaan adalah dalam menciptakan nilai

tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan

17
inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi

tiap Berinisiatif ialah mengerjakan sesuatu tanpa menunggu perintah.

Kebiasaan berinisiatif akan melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah

itu melahirkan inovasi.

2. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan

Tanggung Jawab.

 Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam

usahanya dan tekad yang bulat di dalam mencurahkan semua

perhatianya pada usaha yang akan digelutinya, didalam menjalankan

usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad

yang mengebu-gebu dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam

mengembangkan usahanya, ia tidak setengah-setengah dalam

berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras, dan tidak takut

menghadapi peluang-peluang yang ada dipasar. Tanpa usaha yang

sungguh-sunguh terhadap pekerjaan yang digelutinya maka wirausaha

sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh

karena itu penting sekali bagi seorang wirausaha untuk komit terhadap

usaha dan pekerjaannya.

3. Mandiri atau Tidak Ketergantungan.

Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan

untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and

different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk

18
menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka

seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam

mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan

peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha

yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain, seorang

wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru

dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada

disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan

pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang

dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa

yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan

kepuasan kepada konsumen.

4. Berani Menghadapi Risiko.

Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah

entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha adalah

seseorang yang menanggung resiko.Wirausaha dalam mengambil

tindakan hendaknya tidak didasri oleh spekulasi,melainkan perhitungan

yang matang. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya

karena sudah di perhitungkan. oleh sebab itu wirausaha selalu berani

mengambil resiko yang moderat, artinya resiko yang ambil tidak terlalu

tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi resiko yang

didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha yang terus

berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu

19
harus nyata nyata/jelas dan objektif, dan merupakan umpan balik

(feedback) bagi kelancaran kegiatannya (Suryana, 2003: 14-15).   

5. Motif Berprestasi Tinggi.

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat

berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi

(achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam

Suryana, 2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang

menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai

kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang

harus dipenuhi. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang

teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan, sesuai

dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological

needs), kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan harga

diri (esteem needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-

actualiazation needs).

20
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak

seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif

kedalam dunia nyata secara kreatif.Entrepreneur memiliki “sikap jeli”

terhadap kemungkinan potensial yang terbayang dalam perkembangan

masa depan, kemudian mampu merintis dan mengatur inovasi,

menempuh pola baru dalampenggunaan sumber dana dan daya

produksi dalam suatu kombinasi optimal yang baru pula.

2. Saran

Demikian yang dapat kami sampaikan dan tulisan dalam

makalah ini , jika ada kekurangan maka kami selaku penulis memohon

maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan kami untuk

mendapatkan saran-saran yang bermanfaat.

21
DAFTAR PUSTAKA

1. Hendro, 2011 Dasar-dasar Kewirausahaan, Erlangga : Jakarta

2. Dr.Suryana, M.Si.2010.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba Empat.

3. Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami

Diyah .P. 2011. Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga.

22

Anda mungkin juga menyukai