Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

CARA MENGEMBANGKAN SPIRIT BERWIRAUSAHA

Tugas Mata Kuliah : Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Tri Okta Ratnaningtyas, S.KM., M.Kes

Kelompok III :

Ansera Rahmawati 201040500552


Elma Apriliati 201040500515
Reza Mubarak Ahmad 201040500516

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehaditat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah in.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu Tri Okta Ratnaningtyas,
S.KM., M.Kes selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Kewirausahaan, dan semua
pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiaanya penulis ucapkan terima kasih.

Tangerang, September 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut
bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih ide inovatif, peluang,
cara yang lebih baik dalam m baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir
enjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan
usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh
Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di
Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal
denganunternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-
an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak
1970-an ban Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan iversitas yang mengajarkan kewirausahaan
atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di
Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.
DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan
dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan
baik melalui pend aan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-
pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Wirasusaha adalah keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam
memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan
kekuatan yang ada pada diri sendiri. Manusia wiraswasta mempunyai
kekuatan mental yang tinggi sehingga memungkinkan ia melompat dan
meluncur maju kedepan di luar kemampuan rata-rata, adakalanya
wiraswatawan tidak berpendidikan tinggi.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada
umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan
emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, terkait dengan nilai nilai,
sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Banyak hal yang mendorong seseorang untuk menjadi seorang
wirausahawan, diantaranya dorongan teman, dorongan ini cukup
berpengaruh terhadap semangat membuka suatu usaha, karena kita dapat
berdiskusi lebih bebas, dibandingkan dengan orang lain, teman bisa
memberikan dorongan, pengertian, bahkan bantuan, tidak perlu takut
terhadap kritikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan berwirausaha ?
2. Apa pengertian spirit berwirausaha ?
3. Bagaimana sikap orang yang tidak memiliki spirit berwirausaha
yang baik ?
4. Bagaimana kunci agar memiliki spirit dalam berwirausaha ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian berwirausaha
2. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian pengertian spirit
berwirausaha
3. Mahasiswa mampu mengetahui sikap orang yang tidak memiliki
spirit berwirausaha yang baik
4. Mahasiswa mampu mengetahui kunci dalam memiliki spirit
berwirausaha
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Berwirausaha
Istilah wirausaha berasal dari bahasa prancis (enterpreneur) yang
diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan arti (between taker) atau
(go-between) yang berarti aktor atau orang yang bertanggung jawab dalam
proyek produksi berskala besar. Geoffrey G. Meredith et al (2000)
menjelaskan bahwa seorang wirausaha merupakan orang yang mempunyai
kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, dan
mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan dari [adanya dan mengambil tindakan yang tepat guna
memastikan sukses.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah
mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatid dengan jalan
mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang
dan perbaikan hidup. Sedangkan kewirausahaan pada hakekatnya adalah
sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif
Sementara yang dimaksud dengan seorang wirausahawan adalah
orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-
kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang
dibtuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan
serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan
inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses
atau meningkatkan pendapatan.
B. Pengertian Spirit Berwirausaha
Arti kata spirit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagai semangat yang tinggi yang mana hal tersebut merupakan salah
satu faktor kunci dari sebuah kemenangan. Spirit merupakan satu bagian
yang dirasakan dalam kehidupan manusia yang merupakan bagian dari
suasana hati atau posisi emosional seseorang yang di karakteriskan
kedalam bentuk gelora, semangat, gairah, kegembiraan dalam melakukan
suatu hal.
Kunci penting dalam menciptakan semangat kewirausahaan itu
bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Figure bagi seseorang guna membangkitkan semangat, karena melihat
orang itu sukses dan kaya, maka ia ingin menjadi seperti orang itu
2. Suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaitu cinta
akan kewirausahaan
3. Kepepet atau keterpaksaan karena harus tetap bertahan dan hidup,
semangat bisa muncul karena keinginan untuk tetap bertahan hidup
4. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi, tidak
ingi miskin selamanya
5. Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan mengambil
jalan pintas untuk semangat menjadi wirausahawan
6. Memang cita-cita sejak kecil untuk menjadi wirausahawan
Kewirausahawan bisa diterapkan dalam semua bidang seperti di
kampus, di tempat kerja, saat melakukan kegiatan sehari-hari, atau ketika
memutuskan dan menjalankan sebuah unit usaha. Keterampilan wirausaha
itu ada pada setiap orang termasuk mahasiswa, tetapi yang sering terjadi
adalah kemampuan kewirausahaan tidak dimunculkan, dioptimalkan dan
digunakan sebagaimana mestinya.
Disisi lain perkembangan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi,
politik, budaya, teknologi, kesejahteraan telah menciptakan gap diantara
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan. Gap yang muncul akan
menyebabkan perubahan status sosial, perilaku, gaya hidup, kebutuhan,
keinginan, dan sebagainya sehingga bisa membangkitkan sebuah inspirasi
bisnis sehingga pada akhirnya memunculkan peluang bisnis.
Munculnya peluang bisnis yang baru akan menstimulus,
munculnya enterpreneur-enterpreneur muda. Hal inilah yang mendorong
munculnya spirit of enterpreneuship seiring dengan perubahan dan
perkembangan ekonomi. Ada beberapa faktor yang menstimulus spirit of
enterpreneurship, yaitu :
1. Evaluasi Produk
Perubahan produk akan menimbulkan perubahan kebutuhan yang
memunculkan sebuah peluang baru
2. Evolusi Ilmu Pengetahuan
Perubahan ilmu pengetahuan akan menimbulkan inspirasi produk baru
dan begitu seterusnya
3. Perubahan Gaya Hidup, Selera, dan Hobi
Perubahan gaya hidup akan menimbulkan keinginan akan produk yang
berbeda
4. Perubahan Tekonolgi
Berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya teknologi akan
menciptakan produk, suasana, dan gaya hidup yang berbeda
5. Perubahan Budaya
Perkembangan gaya hidup, pendapatan, selera, teknologi, dan
sebagainya akan mengubah budaya seseorang, sehingga hal ini

Modal paling mendasar menjadi wirausahawan adalah tekad dan


keberanian mengambil dan menghitung resiko. Tanpa ini, diberi modal
sebesar apapun, tidak akan pernah menjadi wirausahawan. Kalau sudah
ada keberanian, kita beri kesempatan bagaimana mengelola bisnis dengan
baik. Kewirausahaan adalah lebih kepada spirit, bukan sekedar yang
terlihat secar kasat mata. Bisa saja orang yang sehari-harinya berbisnis tapi
di dalam dirinya tidak terdapat spirit kewirausahaan

C. Sikap Orang Yang Tidak Memiliki Spirit Berwirausaha yang baik


Kewirausahaan itu sendiri sebenarnya merupakan keterampilan
hidup (life skill) bagi manusia dimanapun, sehingga orang yang masih
hidup, tidak sadar bahwa mereka memiliki kemampuan ini. Disisi lain,
banyak diantara kita yang tidak sadar bahwa spirit kewirausahaan, telah
tergerus kemampuan dan performanya karena keadaan yang berlangsung
lama.
Kewirausahaan hanya bisa bangkit manakala diberi lahan subur
untuk bersemai, dipupuk, dilindungi dan dibela kepentingannya. Untuk
mempercepat pertumbuhan wirausaha, harus ada upaya serius untuk
menciptakan orang-orang yang mampu mengambil peluang yang ada dan
menciptakan lapangan kerja untuk dirinya maupun untuk orang lain.
Banyak orang yang berpikir positif dan mempunyai semangat yang
tinggi tetapi saja sulit meraih kesuksesan. Hal ini dikarenakan sikap yang
salah dalam menanggapi kegagalanya, diantaranya yaitu :
1. Sikap “saya takut gagal”
Sikap takut gagal menghentikan semua energi, semangat, daya,
upaya dan gairah kerja yang dahulunya tinggi dan sekarang berubah
drastic sehingga mengalami kemunduran. Takut gagal berarti takut
beresiko sehingga lebih baik memilih mundur dan tidak mau mencari
jalan keluarnya.
2. Sikap yang keliru tentang kegagalan
Bila seseorang mendapat nilai merah saat mengerjakan ulangan,
kita akan berpendapat ia telah gagal dalam mata kuliah yang diuji,
padahal itu baru sebagian dari pengalaman proses untuk berprestasi.
Gagal bukan berarti terminasi sebuah perjalanan karena itu merupakan
perjalanan panjang. Dibutuhkan proses untuk menaklukkan kegagalan
demi kegagalan. Jadi, kegagalan adalah episode perjalanan yang harus
kita lalui baik sebuah pertandingan yang kalah tapi bisa menang.
3. Tidak siap mengalami kegagalan
Banyak orfang berprestasi dikampus tapi tidak siap untuk
menghadapi kegagalan dalam bekerja atau berwirausaha. Hal ini
dikarenakan orang yang berprestasi cenderung ingin segalanya sukses
dan tidak pernah gagal. Padahal di kampus kita menghadapi suatu hal
yang pasti ada jawabannya, sedangkan di dunia bisnis atau pekerjaan
kita menghadapi jawaban yang komplek, majemuk, dan bahkan
mungkin belum ada jawabannya.
4. Sikap berhenti mencoba
Disamping sikap tidak siap menghadapi kegagalan, ada pula sikap
lain yang mematahkan semangat wirausaha, yaitu sikap berhenti
mencoba. Kesuksesan itu terjadi pada saat kita selalu mencoba dan
mencoba lagi (ada rasa penasaran) sehingga tidak terasa bila kita sudah
dekat dengan kesuksesan itu.
D. Kunci Agar Memiliki Spirit Berwirausaha
Kunci sukses dalam membangun semangat kewirausahaan adalah
tidak takut gagal dan jagan mengenal arti gagal dalam kamus hidup anda.
Bila takut gagal, artinya semangatnya akan turun sebanding dengan
besarnya rasa takut untuk gagal. Keberhasilan kewirausahaan harus
didasarkan pada kerja keras, kerja sama dengan orang lain, penampilan
yang baik, yakim, semangat, bergairah pandai membuat keputusan, mau
menambah pengetahuan.
BAB III

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai