Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEWIRAUSAHAN

Anggota Kelompok 2 :

Rizky Rahmani Ilma 03011381722139 M. Rizki Alfariz 03011381722115


Aditya Arya Pangestu 03011381722133 M. Robih Fajari 03011381722143
Aisyah Salbillah 03011381722081 M. Syafiq Jayasanta 03011381722119
Anggraini Permatasari 03011381722123 M. Tarech Alvarezie 03011381722099
Bima Putra 03011381722149 M. Yuda Pratama 03011381722147
Desri Mudhiah R 03011381722125 Maretha Putri Utami 03011381722089
Farhan Ramzi Bramanto 03011381722113 Melinia Debbytasari 03011381722137
Indra Mahmudin 03011381722083 Muhammad Arif Alfyan 03011381722145
M. Favian Ghazy 03011381722121 Nindya Adha Kurnia 03011381722141
Reinhart 03011381722103 Muhammad Izhar 03011381722117

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu
banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa sangat
bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
yang merupakan tugas mata kuliah Kewirausahhan. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-
besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, dan semua pihak yang turut
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan
kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan
khususnya bagi penulis sendiri. Amin.

Palembang, 16 Agustus 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan


membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman
dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa
negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang
mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah
di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari
baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik
melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan
mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari
manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang
sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, karakteristik, asas, tujuan, teori, dan
manfaat dari kewirausahaan.

B. Topik Bahasan

1. Pengertian kewirausahaan
2. Karakteristik kewirausahaan
3. Tujuan kewirausahaan
4. Asas kewirausahaan
5. Teori kewirausahaan
6. Manfaat kewirausahaan
7. Kisah orang sukses di bidang kewirausahaan

C. Tujuan

1. Dapat memahami pengertian, karakteristik, tujuan, asas, teori, dan manfaat dari
kewirausahaan
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Teknologi dan Kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia
yang unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan
amal, bekerja, dan berbuat sesuatu.

Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu mengorganisir,
mengelolah dan berani menanggung risiko untuk menciptakan usaha baru atau peluang berusaha.
Berikut pengertian dan definisi menurut beberapa ahli:
a. Menurut Ricard cantilion, dalam bahasa inggris wirausaha adalah enterpenuer yang artinya
agen yang membeli sarana prodoksi dengan harga tertentu untuk menggabungkannya.
b. Menurut Joseph schupeter, wirausaha adalah seorang infator yang mengimplementasikan
perubahan-perubahan di dalam pasar dan melalui kombinasi-kombinasi baru, memperoleh
sumber pasokan baru dan menjalankan orhanisasi baru pada suatu industri.
c. Menurut Arif F.handipranata,wirausaha adalahsosok pengambilan risiko yangdi perlukan
untuk mengatur dan mengelolah bisnis serta menerima ke untungan financial ataupun non
uang.
d. Menurut Raymond, wirausaha adalah orang yang kreatifdan inovatif serta mampu
mewujudkanya untuk meningkatkan ke sejateraan diri dari masyarakat dan lingkungan.

B. Karakteristik Kewirausahaan

Karakteristik adalah sifat atau tingkah laku dari seseorang.Sehingga dapat diartikan bahwa
karakteristik wirausaha adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang
membedakannya dengan orang lain.Wirausahawan yang unggul yang mampu menciptakan
kreativitas dan inovasi sebagai dasar untuk hidup, tumbuh dan berkembang umumnya memiliki
karakteristik atau ciri-ciri yang merupakan proses jangka panjang berdasarkan pengalaman dan
pendidikan. Beberapa karakteristik yang melekat pada diri wirausahawan sebagai berikut:

1. Desire for responsibility (Keinginan untuk bertanggung jawab)


Wirausaha yang unggul harus merasa bertanggungjawab secara pribadi atas hasil usaha yang dia
lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumber daya sumber daya yang dimiliki dan
menggunakan sumber daya tersebut untuk mencapai cita-cita. Wirausaha yang berhasil dalam
jangka panjang haruslah memiliki rasa tanggung jawab atas usaha yang dilakukan. Kemampuan
untuk menanggung risiko usaha seperti: risiko keuangan, risiko teknik adakalanya muncul, sehingga
wirausaha harus mampu meminimalkan risiko.

2. Tolerance for ambiguity (Toleransi untuk ambiguitas)


Ketika kegiatan usaha dilakukan, mau-tidak mau harus berhubungan dengan orang lain, baik
dengan karyawan, pelanggan, pemasok bahan, pemasok barang, penyalur, masyarakat, maupun
aturan legal formal. Wirausaha harus mampu menjaga dan mempertahankan hubungan baik dengan
stakeholder. Keberagaman bagi wirausaha adalah sesuatu hat yang biasa. Kemampuan untuk
menerima keberagaman merupakan .suatu ciri khas wirausaha guna menjaga kelangsungan hidup
bisnis atau perusahaan dalam jangka panjang.
3. Vision (impian)
Wirausaha yang berhasil selalu memiliki cita-cita, tujuan yang jelas kedepan yang harus dicapai
secara terukur. Visi merupakan filosofi, cita-cita dan motivasi mengapa perusahaan hidup, dan
wirausaha akan menterjemahkan ke dalam tujuan, kebijakan, anggaran, dan prosedur kerja yang
jelas. Wirausaha yang tidak jelas visi kedepan ibarat orang yang berjalan tanpa arah yang jelas,
sehingga kecenderungan untuk gagal sangat tinggi.

4. Tolerance for failurer ( toleransi untuk kegagalan)


Usaha yang berhasil membutuhkan kerja keras, pengorbanan baik waktu, biaya dan tenaga.
Wirausaha yang terbiasa dengan kreativitas dan inovasi kadangkala atau bahkan sering mengalami
ketidakberhasilan. Proses yang cukup panjang dalam mencapai kesuksesan tersebut akan
meningkatkan kepribadian toleransi terhadap kegagalan usaha.

5. Internal locus of control (kemampuan mengendalikan diri)


Didalam diri manusia ada kemampuan untuk mengendalikan diri yang dipengaruhi oleh internal
diri sendiri. Wirausaha yang unggul adalah yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri
dari dalam dirinya sendiri. Kerasnya tekanan kehidupan, persaingan binis, perubahan yang begitu
cepat dalam dunia bisnis akan meningkatkan tekanan kejiwaan balk mental, maupun moral dalam
kehidupan keseharian. Wirausaha yang mampu mengendalikan dirinya sendiri akan mampu
bertahan dalam dunia bisnis yang makin komplek.

6. Continuous Improvement (perbaikan terus menerus)


Wirausaha yang berhasil selalu bersikap positif, mengangap pengalaman sebagai sesuatu yang
berharga dan melakukan perbaikan terus-menerus. Pengusaha selalu mencari hal-hal baru yang akan
memberikan manfaat baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Wirausaha memiliki
tenaga, keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif yang akan membawa konsekuensi
menguntungkan dimasa depan.

7. Preference for moderate risk (prefensi untuk resiko sedang)


Dalam kehidupan berusaha, wirausaha selalu berhadapan dengan intensitas risiko. Sifat
wirausaha dalam menghadapi resiko dapat digolongkan ke dalam 3 macam sifat mengambil resiko,
yaitu risk seeking (orang yang suka dengan risiko tinggi), moderat risk (orang yang memiliki sifat
suka mengambil risiko sedang), dan risk averse (orang memiliki sifat suka menghidari risiko) Pada
umumnya wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk memilih risiko yang
moderate/sedang, di mana ketika mengambil keputusan memerlukan pertimbangan yang matang,
hal ini sejalan dengan risiko wirausaha yang apabila mengalami kegagalan di tanggung sendiri.
Wirausaha akan melihat sebuah bisnis dengan tingkat pemahaman pribadi yang disesuaikan dengan
perubahan lingkungan .

8. Confidence in their ability to success (Keyakinan dalam kemampuan mereka untuk sukses)
Wirausaha umumnya memiliki keyakinan yang cukup tinggi atas kemampuan diri untuk
berhasil. Mereka memiliki kepercayaan yang tinggi untuk meiakukan banyak hal dengan balk dan
sukses. Mereka cenderung untuk optimis terhadap peluang keberhasilan dan optimisme, biasanya
berdasarkan kenyataan. Tanpa keyakinan kepercayaan untuk sukses dan mampu menghadapi
tantangan akan menurunkan semangat juang dalam melakukan bisnis.

9. Desire for immediate feedback (Keinginan untuk umpan balik segera)


Perkembangan yang begitu cepat dalam kehidupan usaha menunut wirausaha untuk cepat
mengantisipasi perubahan yang terjadi agar mampu bertahan dan berkembang. Wirausaha pada
umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan respon atau umpan balik terhadap suatu
permasalahan. Persaingan yang begitu ketat dalam dunia usaha menuntut untuk berpikir cerdas,
cepat menanggapi perubahan. Wirausaha memiliki kecenderungan untuk mengetahui sebaik apa ia
bekerja dan mencari pengakuan atas prestasi secara terus-menerus.

10. High energy level (tingkat energi tinggi)


Wirausaha pada umumnya memiliki energi yang cukup tinggi dalam melakukan kegiatan usaha
sejalan dengan risiko yang ia tanggung. Wirausaha memiliki semangat atau energi yang cukup
tinggi dibanding kebanyakan orang. Risiko yang harus ditanggung sendiri mendorong wirausaha
untuk bekerja keras dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Bergairah dan mampu
menggunakan daya geraknya, ulet tekun dan tidak mudah putus asa.

11. Future orientation (orientasi masa depan)


Keuntungan usaha yang tidak pasti mendorong wirausaha selalu melihat peluang, menghargai
waktu dan berorientasi kemasa depan. Wirausaha memiliki kecenderungan melihat apa yang akan
dilakukan sekarang dan besuk, tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dilakukan kemarin.
Wirausaha yang unggui selalu berusaha memprediksi perubahan dimasa depan guna meningkatkan
kinerja usaha.

12. Skill at organizing (keterampilan mengatur)


Membangun usaha dari awal memerlukan kemampuan mengorganisasi sumberdaya yang
dimiliki berupa sumber-sumber ekonomi berujud maupun sumber ekonomi tak berujud untuk
mendapat manfaat maksimal. Wirausaha memiliki keahlian dalam melakukan organisasi balk orang
maupun barang. Wirausaha yang unggul ketika memiliki kemampuan portofolio sumberdaya yang
cukup tinggi untuk dapat bertahan dan berkembang.

13. High Commitment (komitmen tinggi)


Memunculkan usaha baru membutuhkan komitmen penuh yang tinggi agar berhasil. Disiplin
dalam bekerja dan pada umumnya wirausaha membenamkan diri dalam kegiatan tersebut guna
keberhasilan cita-citanya.

14. Flexibility (fleksibilitas)


Perubahan yang begitu cepat dalam dunia usaha mengharuskan wirausaha untuk mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan apabila tetap ingin berhasil. Kemampuan beradaptasi dengan
perubahan lingkungan merupakan modal dasar dalam berusaha, bertumbuh dan sukses. Fleksibilitas
berhubungan dengan kolega seperti; kemampuan menyesuaikan diri dengan perilaku wirausaha
lain, kemampuan bernegosiasi dengan kolega mencerminkan kompentensi wirausaha yang unggul.

C. Tujuan Kewirausahaan

Kewirausahaan yang dicanangkan dan didorong perkembangannnya di setiap negara


memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut.
1. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan
dan kesejahteraan masyarakat;
2. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan yang andal dan
unggul di kalangan masyarakat;
3. Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat
terhadap masyarakat.

David McCleland mengemukakan bahwa, apabila sebuah negara ingin menjadi makmur,
minimal sejumlah 2% dari prosetase keseluruhan penduduk di negara tersebut menjadi
wirausahawan. Sebuah negara yang memiliki wirausahawan banyak tentunya akan mendapatkan
penghasilan yang besar dari sektor pajak, atas kegiatan ekonomi yang mereka lakukan, coba
bayangkan apabila suatu negara terlalu banyak pegawai negeri sipil yang kurang atau bahkan tidak
produktif, maka mereka setiap bulan memakan anggaran negara untuk menggaji mereka, namun
sumbangsih mereka pada perekonimian nasional sangat minim baik dari segi pajak maupun tingkat
konsumsi.

Dengan semakin banyak penduduk menjadi wirausaha, maka ekonomi mereka akan mandiri,
tidak akan bergantung pada sistem ekonomi kapitalis, dalam hal ini pemerintah harus pro aktif
menyediakan modal bagi para pengusaha agar benar-benar produktif dengan bunga yang kompetitif,
dan tidak menghancurkan pengusaha maupun pemerintah, hasil keuntungan usaha mereka akan
disimpan di bank-bank dalam negeri, sehingga perputaran uang semakin lancar, dengan hal tersebut
modal mereka akan bertambah sehingga mampu menembus pangsa pasar global, yang nantinya
menaikkan neraca ekspor-impor dan akan menambah devisa negara secara signifakan, maka dengan
hal tersebut sangatlah jelas, bahwa kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting untuk
menaikkan harkat martabat suatu bangsa dikancah internasional.

Selanjutnya ditinjau dari segi GNP (Gross National Product), apabila semakin banyak uang
yang dihasilkan oleh putra-putri bangsa Indonesia, karena berwirausaha maka uang yang dihasilkan
berpeluang semakin besar, berbeda dengan gaji yang nominalnya relatif tetap. Akan meningkatkan
GNP yaitu keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi warga negara penduduk tersebut
dimanapun berada (di dalam dan luar negeri), dengan meningkatkan GNP ini akan semakin
memperkuat ekonomi nasional secara makro, dan mempercepat roda pembangunan nasional, karena
ketersediaan anggaran semakin meningkat.

Dari beberapa dampak positif kewirausahaan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan secara umum meningkatkan
harkat dan martabat pribadi wirausahawan serta bangsa dan negara, dengan pengetahuan tersebut
diharapkan akan semakin banyak warga negara Indonesia khusunya mahasiswa yang terjun dalam
dunia usaha, namun perlu diperhatikan dalam berusaha harus mengedepankan kejujuran, sehingga
apa yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

D. Asas Kewirausahaan

Setelah mengetahui tentang tujuan dan sasaran kewirausahaan, kini saatnya kita membahas
tentang asas-asas kewirausahaan yaitu :
1. Dapat memecahkan masalah dengan cepat dan tepat, mengammbil keputusan secara
sistematis, termasuk memiliki keberanian dalam mengambil risiko.
2. Memiliki kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif.
3. Memiliki kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian.
4. Memiliki kemampuan untuk berkarya di dalam kebersamaan dengan etika bisnis yang sehat.
Kesempatan merupakan suatu yang ideal bagi para wirausaha. Jika kesempatan untuk
menjadi wirausaha itu datang maka ada beberapa keuntungan yang dapat diraih, antara lain :
1. Menjadi bos dalam perusahaan sendiri
2. Mencapai tujuan
3. Memperoleh manfaat dari keuntungan
4. Membantu masyarakat dengan usaha konkrit
5. Mendemontrasikan potensi secara penuh

Supaya dapat mengatur segala kegiatan usahanya dengan sangat baik, maka para pelaku
wirausaha harus dapat membuat perencanaan yang tepat dan matang. Mereka juga harus dapat
memanagemen (mengatur) waktu dengan sebaik-baiknya, efektif dan efisien.
Efektif disini mempunyai arti bahwa suatu pekerjaan dapat selesai dengan tepat waktu
sesuai dengan yang telah direncanakan. Sedangkan arti efisien adalah segala sesuatu yang
dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat diseselaikan degan tepat, cepat,
hemat dan selamat.

E. Teori Kewirausahaan

1. Neo klasik
Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana manajemen
(individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan
kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Jadi pendekatan
neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori ini
kemandirian sangat tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang pada masa lampau dimana belum
begitu urgen masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal untuk melahirkan teori-
teori berikutnya.

2. Kirzerian Entrepreneur
Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya, keseriusanya,
kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam berusaha, sehingga maju mundurnya suatu usaha
tergantung pada upaya dan keuletan sang pengusaha.
Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari sudut pandang
mereka masing-masing, Teori ekonomi memandang bahwa lahirnya wirausaha disebabkan karena
adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang akan melahirkan peluang untuk
dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata
organisasi, dan melahirkan berbagai macam inovasi. Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang,
asal-usul budaya dan nilai-nilai sosial disuatu masyarakat, yang akan berdampak pada
kemampuanya menanggapi peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh orang etnis cina dan
padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka fakta dilapangan menunjukkan, bahwa
banyak sekali orang cina dan padang yang meraih kesuksesan dalam berwirausaha. Selanjutnya
teori psikologi, menurut saya teori ini lebih menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi
dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar
kemungkinan seorang individu lebih berani dalam menanggapi peluang usaha yang diperolehnya.

3. Teori kewirausahaan menurut Timmons


Proses suatu kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi yang dipicu oleh faktor pribadi
dan faktor lingkungan.Faktor pribadi yang mempengaruhi adalah locus of control, pendidikan,
pengalaman, komitmen, visi, keberanian mengambil risiko, dan usia. Sedangkan faktor lingkungan
adalah sosiologi, organisasi, keluarga, peluang, model peran, pesaing, investor, dan kebijaksanaan
pemerintah.
Proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh
berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi seperti pendidikan, sosiologi,
organisasi, kebudayaan, dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control,
kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi
wirausaha yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari
individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor
yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang.
Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi
lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Menurut Timmons (1999:38) proses kewirausahaan memperlihatkan bahwa kekuatan
pengendali yang mendasari pendirian usaha baru yang sukses. Dimulai dari peluang kemudian tim
dan sumber daya. Kebanyakan peluang asli lebih besar daripada kemampuan tim atau sumber daya
yang tersedia untuk permulaan suatu usaha. Peran dari wirausaha dan timnya adalah
mempergunakan semua elemen kunci itu dalam lingkungan yang dinamis dan bergerak. Dalam
konteks dinamis ini, ambiguitas dan risiko menjadi sesuatu yang harus diterima. Apabila wirausaha
mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah secara kreatif dan inovatif, maka kemungkinan
untuk sukses akan meningkat secara signifikan. Pada intinya peran wirausaha adalah mengatur dan
mendefinisikan kembali perihal risiko dan imbalan.
Kewirausahaan juga membutuhkan keterampilan dan kepintaran untuk mencari dan
mengontrol sumber daya, yang biasanya dimiliki orang lain, untuk meraih peluang. Artinya
perusahaan tidak boleh kehabisan dana di saat-saat kritis. Kebanyakan kewirausahaan sukses
memiliki tim dan penyandang dana untuk menangkap peluang yang tidak dikenali orang lain.

4. Teori kewirausahaan menurut model Zachs Star Of Success


Saya berpartisipasi dalam seminar dengan Babson College minggu ini. Ini di Toluca
meskipun, sejak sekolah saya memutuskan bahwa lebih mudah untuk terbang karena banyak rekan-
rekan saya di bidang kewirausahaan ke Meksiko daripada Massachusetts, dan itu masuk akal.
Sejauh ini sudah baik, yang agak menarik dan menghibur. Instruktur kami, Profesor
Zacharikis, adalah karakter, yang tidak akan membiarkan Anda mendapatkan terganggu atau hilang
dalam percakapan. Dia model mengajar, tetapi suatu model dari kehidupan, juga diwakili oleh apa
yang disebutnya: Bintang Zach Sukses. Sebuah pertanyaan diulang dia bertanya adalah "Apakah
anda memiliki hasrat kepada???
Saya hanya bisa mulai bertanya-tanya bagaimana kehidupan yang berbeda akan jika setiap
orang punya gairah untuk melakukan apa yang kita semua lakukan setiap hari. Saya harap minggu
ini membantu saya menemukan bahwa gairah yang mungkin telah hilang di sepanjang jalan, di
suatu tempat di masa lalu.
1. Pengetahuan : Hal ini memungkinkan Anda untuk melihat / menemukan pola-pola.
2. Jaringan : Tidak hanya harus membangun, tetapi perlu disimpan.
3. Energy
4. Komitmen
5. Gairah
Jadi, Kesimpulan dari Metode Zachs Star of Success menurut saya adalah untuk menjadi
pengusaha yang sukses tidak hanya bertumpu kepada pengetahuan tetapi juga dibutuhkan jaringan,
energy, komitmen dan gairah.

F. Manfaat Kewirausahaan

1. Memperoleh Kontrol Atas Kemampuan Diri


Proses mendirikan kegiatan usaha sampai berhasil memerlukan kerja yang cukup lama dengan
risiko yang cukup. Dalam jangka panjang akan terbentuk kemampuan untuk melakukan kontrol apa
yang akan dilakukan dan yang telah dilakukan serta kemampuan dalam diri wirausaha.

2. Memanfaatkan Potensi dan Melakukan Perubahan


Banyak wirausaha melakukan pekerjaan atau melakukan bisnis karena melihat kesempatan
yang ada sekarang maupun prospek dimasa depan. Kesempatan yang yang cukup tinggi, perubahan
kehidupan yang sangat cepat mendorong banyak wirausaha mencoba melakukan bisnis untuk
sekedar mengukur kemampuan diri sendiri, tuntutan kehidupan dan kesempatan melakukan
perubahan.
3. Memperoleh Manfaat Finansial Tanpa Batas
Walaupun keuntungan finansial kadangkala bukan motivasi utama melakukan kegiatan usaha,
namun keuntungan finansial menjadi faktor penting guna kelangsungan hidup usaha dan
pertumbuhan. Adakalanya pada suatu waktu keuntungan wirausaha sangat tinggi di atas rata-rata
keuntungan jenis usaha yang sama (rata-rata Industri). Dengan risiko usaha yang harus ditanggung
sendiri, wirausaha dalam melakukan kegiatan usaha dengan perencanaan, implementasi yang cukup
hati-hati.

4. Berkontribusi Kepada Masyarakat


Wirausaha merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan komunitas masyarakat.
Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk dihormati, dianggap sebagai bagian dari
kehidupan masyarakat setempat. Pada masa sekarang dan mendatang kewajiban wirausaha tidak
bisa di lepaskan dari perilaku etis serta tanggungjawab sosial kemasyarakatan sebagai bagian dari
kehidupan bisnisnya.

5. Menciptakan Lapangan Kerja Baru


Untuk menjalankan usahanya, para wirausaha sangat membutuhkan banyak tenaga kerja.
Disinilah letak keuntungan dari seorang wirausaha bagi masyarakat. Karena sang wira usaha akan
merekrut masyarakat-masyarakat di sekitarnya sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.

6. Memiliki Peluang untuk Memperoleh Keuntungan


Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan, keuntungan
berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk mendirikan usaha sendiri,
kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang
menang menjadi berkecukupan. Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah
Forbes) merupakan wirausahawan generasi pertama.

7. Lebih Bebas Dalam Mengatur Waktu


Berbeda dengan pegawai kantoran biasa, seorang wirausaha dapat lebih bebas mengatur waktu
mereka dalam menjalankan bisnis mereka.

G. Kisah orang sukses di bidang kewirausahaan

1. Bob Sadino

Terlahir di Lampung, 9 Maret 1939, mendiang pengusaha dengan nama ngalami lengkap Bambang
Mustari Sadino ini termasuk salah satu pengusaha sukses yang sempat mejatuh-bangun sebelum
akhirnya menorehkan kesuksesan besar. Setelah sekitar sembilan tahun menjadi pegawai, Bob
memutuskan untuk berhenti dan banting setir menjadi pengusaha. Usaha pertama yang dirintisnya
adalah bisnis penyewaan mobil, dengan hanya bermodalkan satu mobil Mercedes yang ia supiri
sendiri.
Namun karena musibah kecelakaan yang menimpanya saat mengemudikan mobil yang
disewakannya itu, bisnis itupun berhenti di tengah jalan. Tidak putus semangat, ia kemudian beralih
profesi sebagai buruh bangunan yang dibayar dengan upah harian. Saat menjadi kuli tersebut, ia
melihat adanya peluang bisnis yang lain, bisnis ternak ayam dan telur ayam negeri. Dengan modal
pinjaman tetangganya, akhirnya Bob mulai menjalankan bisnis tersebut. Awalnya, Bob
menawarkan sendiri dagangannya dari rumah ke rumah di wilayah sekitar tempat tinggalnya,
terutama kepada para ekspatriat, di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Bisnis telurnya tersebut
akhirnya berbuah manis dan ia mengembangkan sayap dengan menjual daging dan sayuran
hidoponik. Berkat keuletannya, bisnis tersebut sukses dan ia pun mendirikan Kem-Chicks,
supermarket ternama yang menjual berbagai macam produk peternakan dan pertanian. Meski sudah
sukses, ia tetap tampil sederhana dan kerap kali melayani sendiri para pelanggannya seperti
keluarganya sendiri.

2. Sunny Kamengmau

Anda pernah mendengar tas tangan merek Robita? Tas Robita yang begitu populer di Jepang ini
bahkan kabarnya menjadi idaman oleh semua kalangan sosialita di negara sakura itu. Orang yang
berada di balik 'dapur' tas merek Robita ini adalah Sunny Kamengmau, pemuda asal Nusa Tenggara
Timur (NTT). Siapa sangka pemuda yang tidak pernah lulus SMA itu akhirnya menjadi pengusaha
sukses yang dapat menginspirasi siapa pun yang mendengar kisahnya.
Sunny mengawali bisnisnya dengan modal nekat. Setelah meninggalkan kampung halamannya dan
pergi ke Bali, ia bekerja sebagai tukang sapu di sebuah hotel. Selang beberapa lama ia pun diangkat
menjadi satpam karena dianggap memiliki etos kerja yang bagus. Selama itu, ia juga memanfaatkan
waktunya untuk belajar bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Gaji pertamanya ia sisihkan untuk
membeli kamus dua bahasa asing tersebut dan mempelajarinya dengan tekun. Keberuntungan
mungkin memang berada di pihaknya sejak awal ia dipekerjakan di hotel tersebut, karena di sana ia
berkenalan dengan seorang pengusaha asal Jepang yang kemudian memintanya untuk memasok tas
kulit ke negaranya. Meski sempat terseok untuk beberapa lama, bahkan hampir kehilangan semua
penjahit tas yang bekerja untuknya, Sunny perlahan bisa bangkit dan bisnis tasnya itupun kian
diperkokoh hingga mampu memiliki 100 orang karyawan.
3. Bill Gates

Pada bulan November 2013 lalu, Bill Gates memiliki estimasi kekayaan yang mengejutkan, yaitu
senilai $ 76800000000. Gates adalah mantan kepala eksekutif dan ketua Microsoft, perusahaan
perangkat lunak komputer pribadi terbesar di dunia, yang ia dirikan bersama Paul Allen.
Gates digembar-gemborkan sebagai salah satu pengusaha paling terkenal dari revolusi dunia
komputer. Meskipun ia mendapatkan banyak kritik karena taktik bisnis anti-kompetitifnya, Gates
telah memperoleh kekayaan pribadi yang sanga besar dan mendapatkan kesuksesan bisnis. Bahkan
ia sering mendapatkan peringkat sebagai salah satu orang terkaya di dunia

4. Susi Pudjiastuti

Perempuan kelahiran 1965 yang sekarang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI di
bawah Presiden Jokowi ini adalah seorang pengusaha yang terkenal tegas. Ia merintis bisnisnya di
bidang perikanan dan kemudian maskapai penerbangan dari nol. Setelah memilih untuk berhenti
sekolah sebelum lulus SMA, ia memulai usahanya sebagai pedagang pakaian dan bed cover.
Setelah melihat potensi wilayah tempat tinggalnya, Pangandaran, sebagai penghasil ikan, Susi
lantas memanfaatkannya sebagai peluang bisnis dan beralih ke usaha perikanan. Dengan modal
hanya Rp750 ribu hasil dari menjual perhiasannya, ia mulai membeli ikan dari tempat pelelangan
dan memasarkannya ke sejumlah restoran. Setelah sempat tersendat, bisnis Susi akhirnya berhasil
menguasai bursa pelelangan ikan di Pangandaran dan bahkan kemudian merambah ke ekspor ikan
dan lobster.
Bisnis maskapai penerbangannya juga berawal dari bisnis perikanan tersebut. Untuk mengatasi
masalah pengiriman ikan yang lambat apabila lewat darat atau laut, Susi membeli sebuah pesawat
dari pinjaman bank untuk pengangkutan produk lautnya, yang kemudian berkembang menjadi
armada maskapai penerbangan Susi Air yang melayani rute pedalaman dan carter.
5. Reza Nurhilman

Bagi yang belum mengenal nama ini, mungkin Anda lebih mengenal kripik setan Maicih. Ya,
Reza Nurhilman adalah nama pemuda yang berada di belakang produk keripik singkong ekstra
pedas yang populer itu. Reza memulai bisnis keripik singkong ini pada pertengahan 2010 seorang
diri saat berusia 23 tahun dengan modal awal 15 juta rupiah. Untuk bisnisnya ini, ia menggandeng
satu produsen keripik lokal di Bandung.
Reza mengawali bisnisnya ini dengan melakukan pemasaran sederhana, yakni melalui platform
media sosial, Twitter, sebelum mengembangkan sayap dengan menerapkan sistem keagenan yang
menggunakan istilah Jenderal agar produknya bisa menggapai konsumen yang lebih luas. Para
Jenderal ini memasarkan produknya dengan cara berkeliling atau nomaden.
Pemuda kelahiran Bandung 28 tahun yang lalu ini mengaku kunci kesuksesannya terletak pada cara
berpikirnya yangout of the box, yaitu dengan tidak membuka toko seperti kebanyakan penjual
sehingga membuat produknya eksklusif. Melalui Twitter, para jenderal memberitahu informasi
lokasi penjualan setiap harinya. Cara pemasaran yang cukup unik ini terbukti berhasil mengangkat
nama Maicih di dunia maya. Baru setengah tahun saja, omzet Maicih bisa mencapai Rp7 miliar per
bulan. Angka yang fantastis, bukan?
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala kesulitan akan menjadi
kemudahan. Terbukti dengan kisah dari Bang Djaja yang dulunya susah payah membuka usaha,
sampai meminjam uang untuk modal usahanya, kini ia mampu membuktikan ia mampu menjadi
wirausaha yang sukses.
Hidup sulit dan sangat sederhana tidak mematahkan semangatnya untuk berusaha, sampai ia
menjadi suksespun ia tetap menjadi Bang Djaja yang ramah dan bersahaja. Dari gerobak kecil
sampai menjadi warung yang cukup besar ia rai dengan kerja keras. Berusaha memuaskan
konsumennya dan tak henti pula ia berkreasi untuk mengembangkan usahanya.

B. PENUTUP
Alhamdulilah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT makalah
ini dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami
sampaikan dan tulisan dalam makalah ini , jika ada kekurangan maka kami
selaku penulis memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan
kami untuk mendapatkan saran-saran yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai