Anda di halaman 1dari 31

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

TANGGUNG JAWAB KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pembimbing:
Dr. Dhiana Setyorini, M.Kep., Sp.Mat

Disusun oleh (Kelompok 4):


Bella Sungkono Putri P27820119058
Desi Novita Sari P27820119061
Diyah Ajeng Kusuma Wardani P27820119065
Dwi Rachmawati P27820119066
Eka Viola Vernanda P27820119067
Novia Nuzula P27820119081
Nur Maulidiah Rahmawati P27820119082
Rendy Andhika Putra P27820119088
Rine Priga Auratika P27820119089
Wulan Sekar Oktaviani P27820119097

TINGKAT 2 REGULER B
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini berjudul “Tanggung Jawab
Kewirausahaan” Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Kewirausahaan Tahun Akademik 2020/2021.
Pada penyusunan makalah ini, kami banyak memperoleh masukan, bantuan,
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna baik
materi maupun teknik penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca guna menambah
wawasan tentang Kewirausahaan.

Surabaya, 08 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.........................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kewirausahaan................................................................................................3
2.2 Jenis Tanggung Jawab Kewirausahaan........................................................................3
2.3 Pengelola Usaha...........................................................................................................6
2.4 Pengelola Keuangan.....................................................................................................7
2.5 Teknik Strategi Pemasaran...........................................................................................9
2.6 Teknik Pengembang Usaha.........................................................................................20

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..................................................................................................................22
3.2 Saran............................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................23

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang
tidak dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan
dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar
maupun dari dalam usaha yang akan memberikan pengaruh yang cukup
besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha
dituntut untuk selalu mengerti dan memahaini apa yang terjadi dipasar dan
apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada
di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya
dan berupaya untuk meininimalisasi kelemahan-kelemahan dan
memaksimalkan kekuatan yang diiniliki. Dengan deinikian para wirausaha
dituntut untuk meinilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan
untuk menghadapi persaingan. Dengan adanya tekanan persaingan begitu
ketat, baik secara langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi
kinerja organisasi bisnis baik dalam hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan
siklus produk. Pada saat kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi
yang tepat dalam mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentu
untuk mempertahankan usahanya tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan
teknik atau cara-cara yang akan dilakukan untuk pengembangan usaha.
Didalam berwirausaha juga ada beberapa aspek yang menentukan
berhasil tidaknya suatu usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal,
pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa di dapat dari berbagai cara
misalnya dengan modal yang kita punya sendiri ataupun dengan pinjaman.
Oleh karena itu dibutuhkan juga suatu kemitraan atau hubungan sosial yang
baik dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak
dapat memulainya sendiri baik karena kekurangan uang, sumber daya,
maupun kreatifitas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Kewirausahaan?
2. Apa saja jenis tanggung jawab dalam Kewirausahaan?
3. Bagaimanakah cara untuk mengelola usaha?
2

4. Bagaimanakah cara untuk mengelola keuangan?


5. Bagaimanakah teknik strategi pemasaran?
6. Bagaimanakah teknik pengembangan usaha?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui jenis tanggung jawab dalam Kewirausahaan.
3. Untuk mengetahui cara mengelola usaha.
4. Untuk mengetahui cara mengelola keuangan.
5. Untuk mengetahui teknik strategi pemasaran.
6. Untuk mengetahui teknik pengembangan usaha.

1.4
3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam
bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam
bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan.1
Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis
yaitu “entreprende‟ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha.
Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon (1755).
Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B Say
(1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan
sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang
lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi.
Sebenarnya telah banyak pakar yang mengemukakan pengertian
mengenai kewirausahaan berdasarkan sudut pandangnya masing-masing.
Namun demikian, esensi pengertian yang krusial senantiasa ada di setiap
pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dan menjadi hal
mendasar.
Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa
yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam
rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya.
Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir
kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam
menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya, kewirausahaan adalah
sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

2.2 Jenis Tanggung Jawab Kewirausahaan


4

1. Tanggung jawab terhadap lingkungan


Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus
memperhatikan, melestarikan, dan menjaga lingkungan, misalnya
tidak membuang limbah yang mencemari lingkungan, berusaha
mendaur ulang limbah yang merusak lingkungan, dan menjalin
komunikasi dengan kelompok masyarakat yang ada di lingkungan
sekitarnya.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan
Menurut Ronald J. Ebert (2000:89), semua aktivitas manajemen
sumber daya manusia, seperti penerimaan karyawan baru, penggajian,
pelatihan, promosi, dan kompensasi merupakan tanggung jawab
perusahaan terhadap karyawan.
Menurut Zimmerer (2000), tanggung jawab perusahaan terhadap
karyawan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan
b. Meminta masukan dari karyawan
c. Memberikan umpan balik positif ataupun negatif
d. Selalu menceritakan tentang kepercayaan kepada karyawan
e. Membiarkan karyawan mengetahui sebenar-benarnya apa yang
mereka harapkan
f. Memberikan imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan baik
g. Memberi kepercayaan kepada karyawan
3. Tanggung jawab terhadap pelanggan
Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pelanggan menurut
Ronald J. Ebert (2000:88) ada dua kategori, yaitu (1) menyediakan
barang dan jasa yang berkualitas; dan (2) memberikan harga produk
dan jasa yang adil dan wajar. Tanggung jawab sosial perusahaan juga
termasuk melindungi hak-hak pelanggan. Menurutnya, ada empat hak
pelanggan, yaitu:
a. Hak mendapatkan produk yang aman
b. Hak mendapatkan informasi segala aspek produk
c. Hak untuk didengar
5

d. Hak memilih apa yang akan mereka beli

Sementara itu, menurut Zimmerer (1996), hak-hak pelanggan


yang harus dilindungi meliputi hal-hal berikut:

a. Hak keamanan. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan


harus berkualitas dan memberikan rasa aman, demikian juga
kemasannya.
b. Hak mengetahui. Konsumen berhak untuk mengetahui barang dan
jasa yang mereka beli, termasuk perusahaan yang menghasilkan
barang tersebut.
c. Hak untuk didengar. Komunikasi dua arah harus dibentuk, yaitu
untuk menyalurkan keluhan produk dan jasa dari konsumen dan
untuk menyampaikan berbagai informasi barang dan jasa dari
perusahaan.
d. Hak atas pendidikan. Pelanggan berhak atas pendidikan, misalnya
pendidikan tentang bagaimana menggunakan dan memelihara
produk. Perusahaan harus menyediakan program pendidikan agar
pelanggan memperoleh informasi barang dan jasa yang akan
dibelinya.
e. Hak untuk memilih. Hal terpenting dalam persaingan adalah
memberikan hak untuk memilih barang dan jasa yang mereka
perlukan. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah tidak
mengganggu persaingan dan mengabaikan tentang undang-
undang antitrust.
4. Tanggung jawab terhadap investor
Tanggung jawab perusahaan terhadap investor adalah menyediakan
imbal hasil atas investasi yang menarik, seperti memaksimumkan laba.
Selain itu, perusahaan juga bertanggung jawab untuk melaporkan
kinerja keuangan kepada investor seakurat dan setepat mungkin.
5. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya,
misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta
6

kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi


perusahaan tersebut berada.
2.3 Pengelola Usaha
A. Pengertian pengelolaan usaha
1. Pengelolaan Usaha
Pengelolaan Usaha adalah mengurus, mengatur kegiatan usaha
yang dijalankan orang orang atau badan-badan secara beratur dengan
bantuan segala aktivitas untuk mencapai suatu tujuan. (Blog: Aldesra
SP Jumat 29 Agustus 2014).
Pengelolaan usaha dapat juga didefinisikan sebagai kegiatan
usaha yang dilakukan perusahaan/Individu dalam bisnisnya dalam
pendirian usaha, penyusunan anggaran keuangan, serta menjalankan
perusahaan yang berkaitan aspek produksi, pemasaran, sumberdaya
manusia, serta pengelolaan keuangan.
Pengelolaan usaha dapat juga didefinisikan cara untuk
menangani pelaksanaan suatu usaha (perusahaan individu) yang
terprogram dengan baik meliputi:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pelaksanaan, dan d. Pengendalian
2. Strategi Pengelolaan Usaha
Membuat strategi pengelolaan usaha merupakan upaya
pengaturan secara menyeluruh untuk menjalankan sebuah usaha bisnis
yang profesional dan menghasilkan tuuan bisnis yang diinginkan, baik
dari aspek profit mauput tujuan lain sesuai dengan yang diinginkan
oleh pihak pengelola bisnis. Sebuah proses pengaturan diperlukan
agar sebuah usaha tidak sembarangan, mampu melakukan
perencanaan, target-target yang diinginkan serta dapat mengantisipasi
berbagai kemungkinan sebuah resiko usaha bisnis.
Untuk bentuk usaha bisnis dengan skala kecil pun diperlukan
sebuah upaya penggelolaan usaha yang baik, hanya berbeda pada
ukuran skala saja serta pengerjaannya yang lebih sederhana dan bisa
7

dikerjakan rangkap oleh satu atau dua orang pengeloal bisnis tesebut.
Beberapa yang menjadi patokan utama dalam mengelola usaha
diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Pengelolaan Produksi
Pengelolaan produksi merupakan pengaturan dan perencanaan terkait
ketersediaan bahan baku maupun bahan jaddi yang siap dipasarkan
pada sebuah perusahaan bisnis. Pengelolaan dibidang produksi
menyangkut bagaimana proses produksi itu bisa berlangsung dengan
baik sehingga mampu menghasilkan produk atau layanan yang
diminati oleh konsumen.
b. Pengelolaan Pemasaran
Pengelolaan dibidang pemasaran menyangkut segala bentuk
perencanaan, target serta tujuan dan hasil dari sebuah proses marketing
atau pemasaran. Penjualan yang meningkat dan upaya untuk
memperkenalkan produk kepada konsumen merupakan target uama
dari sebuah pengelolaan pemasaran
c. Pengelolaan distribusi
Pengelolaan di bidang distribusi memegang peran dala mendukung
pengelolaan pemasaran. Meskipun pemasaran telah berjalan dengan
baik, namun apabila pengelolaan distribusi mengalami hambatan,
maka marketing juga akan terganggu. Proses penyaluran barang
produksi atau layanan jasa kepada konsumen sangat ditentukan oleh
bagaimana pola pengelolaan distribusi tersebut dirancang oleh sebuah
perusahaan.
d. Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut
transparansi dan pengelolaan sirkulasi keuangan sebuah perusahaan.
Bagaimana keuangan perusahaan mampu dibagikan sesuai dengan
anggaran yang dimiliki.
Tanpa adanya sebuah pengelolaan bisnis yang baik dibidang keuangan,
maka biasanya perusahaan tidak mendapatkan data keuangan yang
8

jelas. Hal ini biasa dialami oleh para pengelola bisnis kecil yang masih
amatiran, dimana pengelolaan keuangan jarang diperhatikan sehingga
untung atau ruginya saja sebuah usaha bisnis sulit ditentukan.
B. Ruang Lingkup Pengelolaan Usaha
Mengelola usaha memiliki ruang lingkup bidang bisnis, yang
hanya sebagai kegiatan penjualan atau perdaganan distribusi, atau
periklanan. Namun, seiring dengan perkembangan jaman pengelolaan
usaha juga harus memiliki ruang lingkup kemasyarakatan, yang harus
memperhatikan kebutuhan dan keinginan manusia. Kebutuhan dan
keinginan manusia dapat dipenuhi oleh adanya produk atau sumber
sumber (resources) atau alat pemuas (satifier). Produk tersebut dapat
berupa benda, jasa, kegiatan (activity), orang (person), tempat,
organisusi, gagasan (idea).
Oleh sebab itu dalam mengelola usaha perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
a. Usaha yang akan dijalankan, dibidang barang atau jasa.
b. Pasar, adalah orang-orang yang mempunyai keinginan uang dan
kepuasaan saat berbelanja dan setelah belanja.
Apa yang dipasarkan.
Pembeli (pasar sasaran), dapat berupa pembeli yang ada atau
pembeli potensial yang diharapkan akan membeli diwaktu yang
akan datang
Kepuasan pelanggan merupakan hal yang paling utama dalam
memenangkan persaingan usaha.

Prinsip kepuasan pelanggan adalah:


1) Kepuasan pelanggan adalah hal yang paling penting
2) Pahami harapan pelanggan
3) Strategi segmentasi
4) Mempelajari faktor yang memuaskan pelanggan
5) Dengarkan keluhan pelanggan dengan baik
6) Beri jaminan kepada konsumen mengenai produk
9

7) Arti penting karyawan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan :

1. Kualitas produk
2. Harga
3. Kualitas pelayanan
4. Faktor emosional
5. Kemudahan atau fasilitas yang didapat
c. Produk, semua barang dan jasa yang dihasilkan atau diproduksi
dan kemudian dipasarkan.
d. Saluran distribusi, saluran yang digunakan produsen untuk
menyalurkan barang atau produsen ke konsumen.
Saluran distribusi suatu barang adalah saluran yang digunakan
oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen
sampai ke konsumen.
Alasan-alasan perusahaan menggunakan saluran distribusi adalah:
1) Jarak yang terlalu jauh antara produsen dan konsumen
2) Penghematan biaya dan waktu
3) Untuk pemenuhan kebutuhan konsumen
4) Produsen dapat berkonsentrasi dalam berproduksi.
e. Penentuan harga, ada dua pendekatan yaitu pendekatan biaya dan
pendekatan pasar
f. Promosi dan periklan, saat ini sudah semakin mudah untuk
mempromosikan yaitu melalui Media sosial.
(Bolg: Ratriani Cahya Pradani)
C. Tujuan Pengelolaan Usaha
Dalam dunia usaha pengelola usaha mempunyai tujuan agar
perusahaan yang didirikannya dapat hidup, berkembang dan mampu
bersaing dengan perusahaan lain.
Adapun tujuan pengelolaan usaha adalah sebagai berikut:
1) Mencari keuntungan atau laba
2) Membantu sosial masyarakat
10

3) Meningkatkan pelayanan
4) Meningkatkan Kepuasan
Oleh sebab itu untuk meningkatkan penjualan diperlukan Strategi
pemasaran. Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling
berkaitan (Corey, Dolan, 1991) kelima elemen tersebut adalah:
1) Pemilihan pasar, yaitu pasar yang akan dilayani.
Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan
kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan
untuk dilayani oleh perusahaan.
2) Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang diwal
pembentukan lini produk dan mendesain penawaran individual
pada masing-masing lini.
3) Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat
mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
4) Sistem distribusi yaitu saluran perdagangan grosir atau cccran
yang dilalui produk schingga mencapai konsumen akhir yang
membeli dan menggunakannya.
5) Komunikasi pemasaran (promosi) yang meliputi periklanan,
personal selling promosi penjualan, direct marketing dan public
relation.

Dalam strategi pemasaran ada tiga faktor yang menyebabkan


terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu:

1) Daur hidup produk


Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu
tahap perkenalan tahap pertumbuhan Tahap kedewasaan dan tahap
kemunduran.
2) Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan
dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau
hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3) Situasi ekonomi
11

Strategi pemasaran harus disesuikan dengan situasi ekonomi dan


pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi
makmur atau inflasi.

2.4 Pengelola Keuangan


Terdapat tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan
keuangan,yaitu:
1) Aspek Sumber Dana
Sumber-sumber keuangan perusahaan ditimjau dari asalnya,
sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a. Dana yang berasal dari perusahaan yang disebut pembelanjaan
internal.
Penggunaan dana ini merupakan cara yang paling mudah
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan, sebab
tinggal mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Oleh
karena sumber dana interen biasanya sangat terbatas, maka dalam
pengunaannya harus diperhatikan tentang biaya kesempatan
(opportunity cost), yaitu peluang yang hilang akibat pengunaan
lain atau penerimaan yang seharusnya diterima tetapi hilang akibat
pengunaan sumber-sumber tersebut dalam operasi perusahaan.
Misalnya: bunga dana milik sendiri atau sewa gedung milik
sendiri ynag seharusnya diterima, hilang akibat dana atau gedung
tersebut digunakan dalam perusahaan. Bunga atua sewa yang
seharusnya diterima oleh pemiliknya tersebut seharusnya dihitung
sebagai biaya perusahaan.
b. Dana yang berasal dari luar perusahaan, disebut pembelanjaan
eksternal.
Sumber dana ekstern mencakup:
a) Dana dari pemilik atau penyertaan.
Dalam perusahaan harus adanya pemisah yang tegas antara dana
milik pribadi atau pembelanjaan sendiri (misalnya saham)
dengan milik perusahaan.
12

b) Dana yang berasal dari utang/ pinjaman baik jangka pendek


maupun jangka panjang, atau disebut pembelanjaan asing.
Sumber dana ekstern diantaranya kredit jangka pendek(kredit
rekening Koran, kredit penjual,/ pembeli, askep) dan kredit
jangka panjang (hipotik, obligasi, kredit bank, dan kredit dari
Negara lain).
c) Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah.
d) Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan
modalnya.
e) Dana ventura, yaitu dana dari perusahaan yang ingin
menginvestasikan dananya pada perusahaan kecil yang memiliki
potensi
2) Aspek Rencana dan Penggunaan Dana.
Ada bebebrapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang
penggunaan biaya, biaya:
a) Biaya awal
b) Proyeksi/ rancangan keuangan, yang mencakup: Neraca harian
(Balance Sheet), Laporan Laba Rugi (Income Statements),
Laporan Arus Kas (Cash Flow Statements).
c) Analisis pulang pokok (Break-Even Analysis), biaya awal (start-
up cost) adalah biaya yang diperlukan ketika perusahan akan
berdiri. Biaya awal perusahaan yang baru berdiri pada umumnya
meliputi:
1. Biaya awal yang tidak terduga (unik)
2. Biaya administrasi (gaji karyawan dan peralatan kantor)
3. Biaya (sewa) bagunan
4. Biaya asuransi
5. Biaya tambahan atau biaya secara umum.

Sebagai ilustrasi bagi perusahaan baru, perkiraan keseluruhan


biaya awal perusahaan atau estimasi biaya perusahaan yang
diperlukan
13

2.5 Teknik Strategi Pemasaran

Pemasaran ialah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan


konsumen, menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga,
mempromosikan, dan menditribusikan barang dan jasa.

Prinsip dasar pemasaran, yaitu menciptakan nilai bagi langganan


(customer value), keunggulan bersaing (competitive adventages), dan
fokus pemasaran.

A. Perencanaan Pemasaran
Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak lepas dari
perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk
mencapai suatu tujuan.
Langkah-langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha
baru, yaitu sebagai berikut.

a) Langkah 1: Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan


Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-
tama harus dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset
pasar harus diarahkan pada kebutuhan konsumen.
b) Langkah 2 : Memilih pasar sasaran khusus (special target market)
Ada tiga jenis pasar sasaran khusu, yaitu:
a. Pasar individual (individual market)
b. Pasar khusus (niche market)
c. Segmentasi pasar (market segmentation)
c) Langkah 3 : Menetapkan strategi pemasaran dalam persaingan
Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan
yang bersaing:
1. Berorintasi pada pelanggan (customer orientation)
2. Kualitas (quality)
3. Kenyamanan (convenience)
4. Inovasi (innovation)
5. Kecepatan (speed)
14

6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan


d) Langkah 4 : Pemilihan strategi pemasaran
Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausahawan
dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnnya dalam
mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran.

B. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) meliputi 5P yaitu:
1. Probe/Search
2. Product
3. Place
4. Price
5. Promotion.

Penelitian dan Pengembangan Pasar (Probe/Search)

Seperti telah dikemukakan bahwa langkah pertama dalam kegiatan


pemasaran adalah meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut
Peggy Lambing dan Charles L. Keuhl (2000: 153), keunggulan bersaing
perusahan baru terletak pada perbedaan (diferensiasi) perusahaan tersebut
dengan pesaingnya dalam hal-hal berikut.

1. Kualitas yang lebih baik


2. Harga yang lebih murah dan bisa ditawar
3. Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat.
4. Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik
5. Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen.
6. Kecepatan, baik dalam pelayan maupun dalam penyaluran barang.

Menurut Zimmerer (1996: 117), bagi usaha baru sangatlah cocok untuk
menerapkan strategi market driven (dorongan pasar). Strategi ini dibangun
berdasarkan pada enam fondasi berikut untuk memenuhi target pasar
sasaran :

1. Orientasi konsumen
2. Kualitas
15

3. Kenyamanan dan kesenangan


4. Inovasi
5. Kecepatan
6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan

1. Berorientasi pada konsumen


Dalam pemasaran, orientasi itu tentunya kepada kepuasan pelanggan
dengan prinsip-prinsip pokok sebagai berikut :
a) Bila ada pelanggan kurang puas, penuhilah secepat mungkin
kekurangan tersebut,
b) Doronglah pelanggan untuk mengajukkan keluhan bila kurang
memuaskan.
c) Mintalah umpan balik (feed back) dari karayawan tentang upaya
perbaikan pelayanan yang harus diberikan kepada pelanggan.
d) Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada
konsumen.
e) Izinkan manajer untuk menunggu pelanggan temporer
f) Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan
berhubungan dengan pelanggan.
g) Kembangkan pelayanan bagi karyawan sehingga komunikasi betul-
betul mengarah pada pelanggan.
h) Berikan insentif kepada karyawan yang betul-betul memberikan
pelayanan yang istimewa kepada pelanggan.
2. Kualitas
Agar berhasil dalam persaingan global, sangatlah penting bagi perusahaan
untuk memperhatikan kualitas barang dan jasa serta pelayannya. Menurut
Zimmerer (1996) ada lima macam komponen kualitas yang secara
berurutan perlu diperhatikan, yaitu mencakup hal-hal berikut.
a) Ketepatan (realibility)
b) Daya tahan (durability)
c) Mudah digunakan (ease of use)
16

d) Nama merek yang terkenal dan dipercaya (known and trusted


brand name)
e) Harga yang relative rendah (low price)

Sementara itu, dalam bidang jasa/pelayanan, konsumen ingin


melihat jasa perusahaan yang mencerminkan beberapa karakteristik
sebagai berikut.

a) Jelas/nyata (tangibles)
b) Ketepatan (realibility)
c) Ketanggapan (responsiveness)
d) Terjamin dan penuh empati ( assurance and empathy)
3. Kenyamanan
Untuk memberikan pelayanan yang memyenangkan harus diperhatikan
hal-hal berikut.
a) Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan
b) Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan
c) Tentukan jam kerja yang menyenagkan bagi pelanggan
d) Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak
e) Berikan kemudahan dengan menggunakan cara kredit
f) Latihlah karyawan untuk dapat melakukan transaksi dengan cepat,
tepat, hemat, dan sopan
4. Inovasi
Inovasi merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar
yang sangat cepat dan persaingan yang kompleks menuntut inovasi secara
terus menerus atau berkesinambungan.
Beberapa bentuk inovasi yang lazim dan terkenal ialah dalam
bentuk:
a) Produk baru
b) Perbedaan teknik/cara, dan
c) Pendekatan baru dalam memperkenalkannya
5. Kecepatan
17

Kecepatan merupakan kekuatan dalam persaingan. Dengan kecepatan


berarti mengurangi biaya, meninggalkan kualitas, dan memenuhi
permintaan pasar. Secara filosofis, kecepatan disebut time compression
management (TCM), yang memiliki dua aspek, yaitu:
a. Mempercepat produk baru kepasar; dan
b. Memperpendek waktu dalam merespon permintaan pelanggan, baik
dalam memproses produk maupun dalam mendistribusikan atau
menyampaikannya.
6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan
Wirausahawan mengetahui bahwa salah satu cara terbaik untuk
mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru adalah dengan
menyajikan pelayan yang lebih baik yang tidak tertandingi oleh pesaing
lain.
Cara menciptakan pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat
dilakuakan sebagai berikut.
a. Dengarkan dan perhatikan pelanggan
b. Tetapkan pelayan yang terbaik
c. Tetapkan ukuran dan kinerja standard
d. Berikan perlindungan hak-hak karyawan
e. Latihlah karyawan cara untuk memberikan pelayanan yang istimewa
f. Gunakan teknologi yang memberikan pelayanan terbaik
g. Berikan hadiah bagi pelayan terbaik

Produk (Product)

Perlu diingat bahwa produk selalu mengalami daur hidup (product


life cycle), yang terdiri atas tahap pengembangan, tahap pengenalan, tahap
pertumbuhan penjualan, tahap kematangan, tahap kejenuhan, dan
penurunan.

Prinsip-prinsip pengembangan pruduk meliputi kesederhanaan,


integritas, fokus pada orang, berdaya juang, kreativitas, dan risiko.
18

1. Tahap pengembangan
Pengembangan produk baru merupakan bagian terpenting dalam
pemasaran.
Ada beberapa alasan mengapa produk baru gagal, yaitu mencakup
hal-hal berikut.
a. Produk baru tidak berbeda secara memadai dengan produk yang ada di
pasar.
b. Wirausahawan tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang
pasar.
c. Perusahaan sangat miskin perencanaan dan kurang gencar dalam
memperkenalkan produk-produk barunya.
d. Wirausahawan gagal menyesuaikan strategi produknya ketika ada
perubahan.
e. Perusahaan kekurangan dana yang memadai dan kurang komitmen
terhadap produk baru.

Ada aturan-aturan pengembangan produk yang perlu diperhatikan


meliputi hal-hal berikut.
a. Sederhana (simplicity). Produk-produk harus mudah digunakan (user-
friendly)
b. Integritas (integrity)
c. Fokuskan pada orangnya (human focus)
d. Berdaya juang/sinergi (synergy)
e. Kreativitas(creativity)
f. Risiko (risk)

2. Tahap pengenalan
Pada tahap ini produk baru diperkenalkan kepada konsumen
potensial. Karena masih kurang diterima di pasa, produk baru harus
mencoba menerobos pasar yang sudah ada dan bersaing dengan
produk yang sudah ada.
19

3. Tahap perumbuhan penjualan


Setelah barang itu dikenal oleh consume, produk tersebut
mulai masuk dan diterima oleh konsumen atau disebut juga tahap
pertumbuhan penjualan.

4. Tahap kematangan
Pada tahap kematangan, volume penjualan terus meningkat
dan margin laba mencapai puncakny, tatapi kemudian menurun karena
masuknya pesaing baru ke pasar. Masuknya produk persaing sudah
barang tentu menyebabkan menurunnya hasil penjualan.

5. Tahap kejenuhan
Pada tahap ini penjualan mencapai puncaknya dan konsumen
mulai jenuh terhadap produk tersebut. Oleh sebab itu, pada tahap
inilah inovasi produk harus dimulai.

6. Tahap penurunan
Tahap ini merupakan lingkarang akhir daur hidup produk.
Hasil penjualan produk secara terus-menerus mulai menurun, produk-
produk lama mulai diobral dan cuci gudang, otomatis margin laba
juga turun secara drastis.

Tempat (Place)

Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang ppaling


strategis, menyenangkan, dan efisien. Untuk mencapai sasaran tempat
yang baikdapat dilakukan dengan jalan sebagi berikut.

1. Memperbanyak saluran distribusi, misalkan langsung ke konsumen


atau tidak lansung, yaitu melalui para agen.
2. Memperluas segmentasi atau cakupannya, missal segmen local,
regional, nasioanal, dan internasional.
20

3. Menata penampilan tempat usaha, missal tata etalase, dan posisi


produk.
4. Menggunakan cara penyimpanan barang seefisien mungkin.
5. Mengubah-ubah persediaan dari gudang satu ke gudang/tempat yang
lain. Hal ini penting untuk mengendalikan persediaan dan penawaran.

Menurut Lambing (2000: 64)) ada beberapa opsi distribusi yang


tersedia yang tersedia bagi wirausahawan yang ingin mengembangkan
produk baru, yaitu mencakup hal-hal berikut.

a. Pemasaran langsung (direct marketing), yaitu system pemasaran yang


secara langsung perusahaab melakukan komunikasi dan melakukan
transaksi kepada konsumennya. Ada dua metode, pertama langsung
kontak melalui pembeli dan penjualan (supply and demand). Kedua,
melalui katalog atau referensi yang ada pada internet atau dari
komunikasi lainnya.
b. Pedagang besar (wholesalers), yaitu produsen langsung menjual ke
pengecer (retailer), kemudian ke konsumen.
c. Para agen (agents atau manufactures representatives), yaitu
perantaraan yang mengotak dan melayani pedagan besar dan mereka
diberi suatu komisi penjualan.

Harga (Price)

Harga yang tepaat adalah harga yang terjangkau dan paling efisien
bagi konsumen. Wirausahawan bisa menciptakan harga yang paling efisien
dengan inovasi dan kreativitasnya.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan antara lain ialah sebagai berikut.

1. Biaya barang dan jasa


2. Permintaan dan penawaran pasar
3. Antisipasi volume penjualan produk dan jasa
4. Harga pesaing
21

5. Kondisi ekonomi
6. Lokasi usaha
7. Fluktuasi musiman
8. Faktor psikologis pelanggan
9. Bunga kredit dan bentuk kredit
10. Sensitivitas harga pelanggan (elastisitas permintaan)

Selain harus mempertimbangkan faktor-faktor yang disebutkan


tersebut, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan harga
yang menarik bagi konsumen, yaitu mencakup hal-hal berikut.

1. Menetukan harga dasar dan harga jual barang yang berbeda-beda. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan harga, yaitu
sebagai berikut.
a. Biaya penjualan dan biaya barang
b. Harga yang dimiliki pesaing
c. Elastisitas permintaan barang

Bila ada pesaing lain yang menjual barang dengan ukuran, sifat dan
jenis barang yang sama dengan barang dan jasa yang kita jual, gunakan
strategi berikut.

a. Harga barang tertentu harus lebih rendah daripada harga barang


pesaing, sedangkan harga barang-barang lain sama atau lebih tinggi.
Harga barang tertentu sama dengan harga pesaing, tetapi dengan
kualitas barang dan pelayanan yang berbeda dan lebih menarik dan
lebih baik.
b. Kualitas barang yang lebih baik dengan harga yang lebih baik.
2. Memberika potongan yang bervariasi, misalnya sebagai berikut.
a. Potongan penjualan tunai
b. Potongan penjualan dengan pembelian tunai
c. Sistem diskon/hadiah
3. Memberikan keringan waktu pembayaran, dengan tiga cara, yaitu sebagai
berikut.
22

a. Pembayaran di muka
b. Pembayaran di belakang
c. Pembayaran di kredit/dicicil

Promosi (Promotion)

Promosi adalah cara mengomunikasikan barang dan jasa yang


ditawarkan supaya konsumen mengenal dan membeli. Tujuan promosi
adalah memperkenalkan barang dan jasa agar di ketahui,dibutuhkan dan
diminta oleh konsumen. Hal ini dapat dilakukan dalam bentuk usaha
sebagai berikut :

a. Informasikan barang/jasa yang dihasilkan pada konsumen


b. Bujuk konsumen agar mau membeli barang/jasa yang dihasilkan
c. Pengaruhi konsumen agar tertarik terhadap barang/jasa yang kita
hasilkan

Ada beberapa jenis promosi yaitu :

a. Iklan,misalnya melalui media cetak atau elektronik


b. Promosi penjualan misal pameran dagang
c. Wiraniaga, mempromosikan langsung barang itu ke konsumen sasaran
membawa produk contoh
d. Pemasaran langsung, langsung menghubungi konsumen
e. Humas yaitu mempublikasikan barang melalui pamphlet,baliho,dll.

Semua strategi tersebut bergantung pada elastisitas permintaan, biaya


barang dan harga yang dimiliki pesaing. Setelah barng dan jasa di produksi
dikenal dan dibutuhkan konsumen, tugas wirausahawan yaitu:

a. Mempertahankan pangsa pasar dan volume penjualan


b. Mengembangkan pangsa pasar dan volume penjualan

Untuk mempertahankan dan mengembangkan pangsa


pasar,wirausahawan perlu melakukan langkah langkah berikut :
23

a. Menghargai dan memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen


b. Menganalisis kelebihan dan kekurangan pemasaran yang kita miliki
ataupun kelebihan dan kelemahan pesaing
c. Mencari strategi lain untuk menyerang pemimpin pasar

Kiat kiat pemasaran bagi bisnis baru

Bila kita belum mengetahui barang dan jasa yang akan kita jual,
kita terlebih dahulu harus melakukan survey yang mencakup :

1. Cari peluang pasar


Untuk melihat peluang pasar, langkah yang harus dilakukan
sebagai berikut :
a. Barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan konsumen?
b. Berapa banyak yang mereka butuhkan?
c. Kualitas yang mana yang paling tepat?
d. Berapa banyaknya?

Untuk melihat ada atau tidaknya peluang pasar yang dituju, ada
beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu :

a. Amati kebutuhan yang paling banyak diperlukan oleh masyarakat


sekitar
b. Kapan saja mereka membutuhkan barang, misalnya setiap saat
atau sering dibutuhkan, kadang kadang dibutuhkan atau jarang
dibutuhkan
c. Lihat karakteristik konsumen,baik dari segi jenis kelamin
usia,pekerjaan maupun pendidikan
d. Bagaimana daya beli konsumen
e. Lihat ada pesaing atau tidak
2. Tempat yang tepat
Carilah tempat memasarkan barang yang cocok. Missal ditempat
yang ramai dan banyak dikunjungi serta dilewati orang, contoh tempat
pariwisata, pasar umum,dll.
24

3. Banyak barang yang dibutuhkan


Berapa banyak barang atau jasa yang butuhkan oleh konsumen rata-
rata perhari.
4. Tentukan target apa yang hendak kita capai
5. Fungsi-fungsi pemasaran usaha baru

Ada beberapa kegiatan dalam lingkup pemasaran yakni :

a. Pembelian yaitu membeli barang yang akan kita jual kembali. Dalam
kegiatan ini kita harus mencari pemasok missal agen. Bila dari
produsen langsung tanyakan alamat perusahaan.
b. Penyimpanan, simpan barang barang tersebut sebaik mingkin
c. Sortir dan pengemasan yaitu dilakukan dalam bentuk dan warna yang
menarik,aman dariperubahan bentuk,warna,sifat dan kualitas.
d. Penjualan, berarti menyajikan barang agar konsumen menjadi tertarik
dan melakukan pembelian.penjualan dapat dilakukan dengan cara
1. Langsung mendatangi konsumen
2. Menunggu kedatangan konsumen
3. Melayani pesanan
4. Kontrak produksi

2.6 Teknik Pengembang Usaha

Perluasan skala ekonomi

Cara ini dapat dilakukan dengan menambah skala produksi,tenaga


kerja,teknologi,sistem distribusi dan tempat usaha. Ini dilakukan bila
perluasan usaha atau peningkatan output akan menurunkan biaya jangka
panjang yang berarti mencapai skla ekonomi. Sebaliknya bila peningkatan
output mengakibatkan peningkatan biaya jangka panjang, maka tidak baik
untuk dilakukan. Dengan kata lain, bila produk barang dan jasa yang
dihasilkan sudah mencapai titik paling efisien, memperluas skala ekonomi
tidak bisa dilakukan, sebab akan mendorong kenaikan biaya.
25

Berdasarkan hal tersebut maka skala usaha ekonomi terjadi apabila


perluasan usaha atau peningkatan output menurunkan biaya jangka
panjang. Skala usaha tidak ekonomis terjadi apabila perluasan usaha
meningkatkan biaya jangka panjang.
26

Perluasan cakupan usaha

Contoh :

Wirausahawan yang memproduksi barang X dengan biaya sebesar C(X)


ingin memperluas usaha dengan membeli perusahaan yang menghasilkan
barang Y dengan besar biaya C(Y). dengan demikian tingkat produksi
sama diperlukan biaya produksi total bersama sebesar C(X,Y). dalam
kasus ini lingkup usaha ekonomis terjadi apabila biaya bersama lebih
rendah dari pada jumlah biaya apabila produk dihasilkan masing-masing
atau C(X,Y)<C(X)+C(Y),dengan derajat lingkup usaha ekonomis DE

C(X)+C(Y)-C(XY)

Derajat Ekonomis De = C(X,Y)

Semakin rendah biaya produksi total bersama maka semakin tinggi derajar
ekonomisnya sehingga lingkup usaha dikatakan ekonomis. Untuk
memperluas skala ekonomi atau lingkup usaha, bila pengetahuan usaha
dan permodalan cukup, wirausahawan bisa melakukan kerjasama dengan
perusahaan lain.
27

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut
bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Dalam berwirausaha
diperlukan suatu tanggung jawab sosial untuk menjalankan suatu usahanya
yang umumnya dikenal dengan istilah CSR (Corporate Social
Responsibility) CSR adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya
namun bukan hanya) perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap
konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan, Tanggung jawab perusahaan tersebut
dapat berbentuk pembinaan maupun pengembangan dalam berbagai
bidang. Tujuan dari penerapan tanggung jawab sosial adalah untuk
memberikan kenyamanan dan keuntungan dalam jangka panjang.
Tanggung jawab tersebut antara lain tanggung jawab terhadap
lingkungan, karyawan, pelanggan, investor, dan masyarakat.
Dalam kewirausahaan terdapat beberapa aspek penting diantaranya
adalah: pengelolaan usaha, pengelolaan keuangan, teknik dan strategi
pemasaran, teknik pengembangan usaha dan strategi kewirausahaan.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat
membangun bagi pembaca pada umumnya. Dan penulis juga menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
28

DAFTAR PUSTAKA

Ahn, Taehyun. 2010. Attitudes toward risk and self-employment of young


workers. Jurnal, Labour Economics, Volume 17: 434-442.

Alma, B. 2008. Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung.

Daryanto 2018. Pengantar Ilmu Kewirausahaan, Tangerang: Tira Smart

Dharmawati, Made 2016. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Fahmi. Irham. 2018. Kewirausahaan: Teori, Kusus, dan Solusi. Malang: Alfabeta.

Priyanto, S.H. 2009. Mengembangkan Pendidikan Kewirausahaan di


Masyarakat; Jurnal, PNFI / Volume 1(1).

Rusdiana. 2014. Kewirausahaan: Teori dan Praktik. Bandung: Pustaka Setia.

Saiman, Leonardus. 2018. Kewirausahaan: Teori, Praktik, dan Kasus-Kasus.


Jakarta: Salemba Empat

Surnyana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat Dan Proses Menuju


Sukses, Salemba Empat, Jakarta.

Suryana 2017. Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai