Dosen Pembimbing:
Dr. Dhiana Setyorini, M.Kep., Sp.Mat
TINGKAT 2 REGULER B
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini berjudul “Tanggung Jawab
Kewirausahaan” Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Kewirausahaan Tahun Akademik 2020/2021.
Pada penyusunan makalah ini, kami banyak memperoleh masukan, bantuan,
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna baik
materi maupun teknik penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca guna menambah
wawasan tentang Kewirausahaan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.........................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kewirausahaan................................................................................................3
2.2 Jenis Tanggung Jawab Kewirausahaan........................................................................3
2.3 Pengelola Usaha...........................................................................................................6
2.4 Pengelola Keuangan.....................................................................................................7
2.5 Teknik Strategi Pemasaran...........................................................................................9
2.6 Teknik Pengembang Usaha.........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................23
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang
tidak dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan
dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar
maupun dari dalam usaha yang akan memberikan pengaruh yang cukup
besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha
dituntut untuk selalu mengerti dan memahaini apa yang terjadi dipasar dan
apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada
di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya
dan berupaya untuk meininimalisasi kelemahan-kelemahan dan
memaksimalkan kekuatan yang diiniliki. Dengan deinikian para wirausaha
dituntut untuk meinilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan
untuk menghadapi persaingan. Dengan adanya tekanan persaingan begitu
ketat, baik secara langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi
kinerja organisasi bisnis baik dalam hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan
siklus produk. Pada saat kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi
yang tepat dalam mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentu
untuk mempertahankan usahanya tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan
teknik atau cara-cara yang akan dilakukan untuk pengembangan usaha.
Didalam berwirausaha juga ada beberapa aspek yang menentukan
berhasil tidaknya suatu usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal,
pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa di dapat dari berbagai cara
misalnya dengan modal yang kita punya sendiri ataupun dengan pinjaman.
Oleh karena itu dibutuhkan juga suatu kemitraan atau hubungan sosial yang
baik dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak
dapat memulainya sendiri baik karena kekurangan uang, sumber daya,
maupun kreatifitas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Kewirausahaan?
2. Apa saja jenis tanggung jawab dalam Kewirausahaan?
3. Bagaimanakah cara untuk mengelola usaha?
2
1.4
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam
bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam
bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan.1
Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis
yaitu “entreprende‟ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha.
Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon (1755).
Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B Say
(1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan
sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang
lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi.
Sebenarnya telah banyak pakar yang mengemukakan pengertian
mengenai kewirausahaan berdasarkan sudut pandangnya masing-masing.
Namun demikian, esensi pengertian yang krusial senantiasa ada di setiap
pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dan menjadi hal
mendasar.
Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa
yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam
rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya.
Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir
kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam
menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya, kewirausahaan adalah
sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
dikerjakan rangkap oleh satu atau dua orang pengeloal bisnis tesebut.
Beberapa yang menjadi patokan utama dalam mengelola usaha
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan Produksi
Pengelolaan produksi merupakan pengaturan dan perencanaan terkait
ketersediaan bahan baku maupun bahan jaddi yang siap dipasarkan
pada sebuah perusahaan bisnis. Pengelolaan dibidang produksi
menyangkut bagaimana proses produksi itu bisa berlangsung dengan
baik sehingga mampu menghasilkan produk atau layanan yang
diminati oleh konsumen.
b. Pengelolaan Pemasaran
Pengelolaan dibidang pemasaran menyangkut segala bentuk
perencanaan, target serta tujuan dan hasil dari sebuah proses marketing
atau pemasaran. Penjualan yang meningkat dan upaya untuk
memperkenalkan produk kepada konsumen merupakan target uama
dari sebuah pengelolaan pemasaran
c. Pengelolaan distribusi
Pengelolaan di bidang distribusi memegang peran dala mendukung
pengelolaan pemasaran. Meskipun pemasaran telah berjalan dengan
baik, namun apabila pengelolaan distribusi mengalami hambatan,
maka marketing juga akan terganggu. Proses penyaluran barang
produksi atau layanan jasa kepada konsumen sangat ditentukan oleh
bagaimana pola pengelolaan distribusi tersebut dirancang oleh sebuah
perusahaan.
d. Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut
transparansi dan pengelolaan sirkulasi keuangan sebuah perusahaan.
Bagaimana keuangan perusahaan mampu dibagikan sesuai dengan
anggaran yang dimiliki.
Tanpa adanya sebuah pengelolaan bisnis yang baik dibidang keuangan,
maka biasanya perusahaan tidak mendapatkan data keuangan yang
8
jelas. Hal ini biasa dialami oleh para pengelola bisnis kecil yang masih
amatiran, dimana pengelolaan keuangan jarang diperhatikan sehingga
untung atau ruginya saja sebuah usaha bisnis sulit ditentukan.
B. Ruang Lingkup Pengelolaan Usaha
Mengelola usaha memiliki ruang lingkup bidang bisnis, yang
hanya sebagai kegiatan penjualan atau perdaganan distribusi, atau
periklanan. Namun, seiring dengan perkembangan jaman pengelolaan
usaha juga harus memiliki ruang lingkup kemasyarakatan, yang harus
memperhatikan kebutuhan dan keinginan manusia. Kebutuhan dan
keinginan manusia dapat dipenuhi oleh adanya produk atau sumber
sumber (resources) atau alat pemuas (satifier). Produk tersebut dapat
berupa benda, jasa, kegiatan (activity), orang (person), tempat,
organisusi, gagasan (idea).
Oleh sebab itu dalam mengelola usaha perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
a. Usaha yang akan dijalankan, dibidang barang atau jasa.
b. Pasar, adalah orang-orang yang mempunyai keinginan uang dan
kepuasaan saat berbelanja dan setelah belanja.
Apa yang dipasarkan.
Pembeli (pasar sasaran), dapat berupa pembeli yang ada atau
pembeli potensial yang diharapkan akan membeli diwaktu yang
akan datang
Kepuasan pelanggan merupakan hal yang paling utama dalam
memenangkan persaingan usaha.
1. Kualitas produk
2. Harga
3. Kualitas pelayanan
4. Faktor emosional
5. Kemudahan atau fasilitas yang didapat
c. Produk, semua barang dan jasa yang dihasilkan atau diproduksi
dan kemudian dipasarkan.
d. Saluran distribusi, saluran yang digunakan produsen untuk
menyalurkan barang atau produsen ke konsumen.
Saluran distribusi suatu barang adalah saluran yang digunakan
oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen
sampai ke konsumen.
Alasan-alasan perusahaan menggunakan saluran distribusi adalah:
1) Jarak yang terlalu jauh antara produsen dan konsumen
2) Penghematan biaya dan waktu
3) Untuk pemenuhan kebutuhan konsumen
4) Produsen dapat berkonsentrasi dalam berproduksi.
e. Penentuan harga, ada dua pendekatan yaitu pendekatan biaya dan
pendekatan pasar
f. Promosi dan periklan, saat ini sudah semakin mudah untuk
mempromosikan yaitu melalui Media sosial.
(Bolg: Ratriani Cahya Pradani)
C. Tujuan Pengelolaan Usaha
Dalam dunia usaha pengelola usaha mempunyai tujuan agar
perusahaan yang didirikannya dapat hidup, berkembang dan mampu
bersaing dengan perusahaan lain.
Adapun tujuan pengelolaan usaha adalah sebagai berikut:
1) Mencari keuntungan atau laba
2) Membantu sosial masyarakat
10
3) Meningkatkan pelayanan
4) Meningkatkan Kepuasan
Oleh sebab itu untuk meningkatkan penjualan diperlukan Strategi
pemasaran. Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling
berkaitan (Corey, Dolan, 1991) kelima elemen tersebut adalah:
1) Pemilihan pasar, yaitu pasar yang akan dilayani.
Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan
kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan
untuk dilayani oleh perusahaan.
2) Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang diwal
pembentukan lini produk dan mendesain penawaran individual
pada masing-masing lini.
3) Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat
mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
4) Sistem distribusi yaitu saluran perdagangan grosir atau cccran
yang dilalui produk schingga mencapai konsumen akhir yang
membeli dan menggunakannya.
5) Komunikasi pemasaran (promosi) yang meliputi periklanan,
personal selling promosi penjualan, direct marketing dan public
relation.
A. Perencanaan Pemasaran
Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak lepas dari
perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk
mencapai suatu tujuan.
Langkah-langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha
baru, yaitu sebagai berikut.
B. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) meliputi 5P yaitu:
1. Probe/Search
2. Product
3. Place
4. Price
5. Promotion.
Menurut Zimmerer (1996: 117), bagi usaha baru sangatlah cocok untuk
menerapkan strategi market driven (dorongan pasar). Strategi ini dibangun
berdasarkan pada enam fondasi berikut untuk memenuhi target pasar
sasaran :
1. Orientasi konsumen
2. Kualitas
15
a) Jelas/nyata (tangibles)
b) Ketepatan (realibility)
c) Ketanggapan (responsiveness)
d) Terjamin dan penuh empati ( assurance and empathy)
3. Kenyamanan
Untuk memberikan pelayanan yang memyenangkan harus diperhatikan
hal-hal berikut.
a) Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan
b) Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan
c) Tentukan jam kerja yang menyenagkan bagi pelanggan
d) Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak
e) Berikan kemudahan dengan menggunakan cara kredit
f) Latihlah karyawan untuk dapat melakukan transaksi dengan cepat,
tepat, hemat, dan sopan
4. Inovasi
Inovasi merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar
yang sangat cepat dan persaingan yang kompleks menuntut inovasi secara
terus menerus atau berkesinambungan.
Beberapa bentuk inovasi yang lazim dan terkenal ialah dalam
bentuk:
a) Produk baru
b) Perbedaan teknik/cara, dan
c) Pendekatan baru dalam memperkenalkannya
5. Kecepatan
17
Produk (Product)
1. Tahap pengembangan
Pengembangan produk baru merupakan bagian terpenting dalam
pemasaran.
Ada beberapa alasan mengapa produk baru gagal, yaitu mencakup
hal-hal berikut.
a. Produk baru tidak berbeda secara memadai dengan produk yang ada di
pasar.
b. Wirausahawan tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang
pasar.
c. Perusahaan sangat miskin perencanaan dan kurang gencar dalam
memperkenalkan produk-produk barunya.
d. Wirausahawan gagal menyesuaikan strategi produknya ketika ada
perubahan.
e. Perusahaan kekurangan dana yang memadai dan kurang komitmen
terhadap produk baru.
2. Tahap pengenalan
Pada tahap ini produk baru diperkenalkan kepada konsumen
potensial. Karena masih kurang diterima di pasa, produk baru harus
mencoba menerobos pasar yang sudah ada dan bersaing dengan
produk yang sudah ada.
19
4. Tahap kematangan
Pada tahap kematangan, volume penjualan terus meningkat
dan margin laba mencapai puncakny, tatapi kemudian menurun karena
masuknya pesaing baru ke pasar. Masuknya produk persaing sudah
barang tentu menyebabkan menurunnya hasil penjualan.
5. Tahap kejenuhan
Pada tahap ini penjualan mencapai puncaknya dan konsumen
mulai jenuh terhadap produk tersebut. Oleh sebab itu, pada tahap
inilah inovasi produk harus dimulai.
6. Tahap penurunan
Tahap ini merupakan lingkarang akhir daur hidup produk.
Hasil penjualan produk secara terus-menerus mulai menurun, produk-
produk lama mulai diobral dan cuci gudang, otomatis margin laba
juga turun secara drastis.
Tempat (Place)
Harga (Price)
Harga yang tepaat adalah harga yang terjangkau dan paling efisien
bagi konsumen. Wirausahawan bisa menciptakan harga yang paling efisien
dengan inovasi dan kreativitasnya.
5. Kondisi ekonomi
6. Lokasi usaha
7. Fluktuasi musiman
8. Faktor psikologis pelanggan
9. Bunga kredit dan bentuk kredit
10. Sensitivitas harga pelanggan (elastisitas permintaan)
1. Menetukan harga dasar dan harga jual barang yang berbeda-beda. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan harga, yaitu
sebagai berikut.
a. Biaya penjualan dan biaya barang
b. Harga yang dimiliki pesaing
c. Elastisitas permintaan barang
Bila ada pesaing lain yang menjual barang dengan ukuran, sifat dan
jenis barang yang sama dengan barang dan jasa yang kita jual, gunakan
strategi berikut.
a. Pembayaran di muka
b. Pembayaran di belakang
c. Pembayaran di kredit/dicicil
Promosi (Promotion)
Bila kita belum mengetahui barang dan jasa yang akan kita jual,
kita terlebih dahulu harus melakukan survey yang mencakup :
Untuk melihat ada atau tidaknya peluang pasar yang dituju, ada
beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu :
a. Pembelian yaitu membeli barang yang akan kita jual kembali. Dalam
kegiatan ini kita harus mencari pemasok missal agen. Bila dari
produsen langsung tanyakan alamat perusahaan.
b. Penyimpanan, simpan barang barang tersebut sebaik mingkin
c. Sortir dan pengemasan yaitu dilakukan dalam bentuk dan warna yang
menarik,aman dariperubahan bentuk,warna,sifat dan kualitas.
d. Penjualan, berarti menyajikan barang agar konsumen menjadi tertarik
dan melakukan pembelian.penjualan dapat dilakukan dengan cara
1. Langsung mendatangi konsumen
2. Menunggu kedatangan konsumen
3. Melayani pesanan
4. Kontrak produksi
Contoh :
C(X)+C(Y)-C(XY)
Semakin rendah biaya produksi total bersama maka semakin tinggi derajar
ekonomisnya sehingga lingkup usaha dikatakan ekonomis. Untuk
memperluas skala ekonomi atau lingkup usaha, bila pengetahuan usaha
dan permodalan cukup, wirausahawan bisa melakukan kerjasama dengan
perusahaan lain.
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut
bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Dalam berwirausaha
diperlukan suatu tanggung jawab sosial untuk menjalankan suatu usahanya
yang umumnya dikenal dengan istilah CSR (Corporate Social
Responsibility) CSR adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya
namun bukan hanya) perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap
konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan, Tanggung jawab perusahaan tersebut
dapat berbentuk pembinaan maupun pengembangan dalam berbagai
bidang. Tujuan dari penerapan tanggung jawab sosial adalah untuk
memberikan kenyamanan dan keuntungan dalam jangka panjang.
Tanggung jawab tersebut antara lain tanggung jawab terhadap
lingkungan, karyawan, pelanggan, investor, dan masyarakat.
Dalam kewirausahaan terdapat beberapa aspek penting diantaranya
adalah: pengelolaan usaha, pengelolaan keuangan, teknik dan strategi
pemasaran, teknik pengembangan usaha dan strategi kewirausahaan.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat
membangun bagi pembaca pada umumnya. Dan penulis juga menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
28
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi. Irham. 2018. Kewirausahaan: Teori, Kusus, dan Solusi. Malang: Alfabeta.
Suryana 2017. Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba
Empat.