Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS

“Konsep Dasar Maternitas”

DISUSUN OLEH:

Silvana mokoginta
Nim: 18.13.1252

Reguler 4 B

AKADEMI KEPERAWATAN TOTABUAN KOTAMOBAGU

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah “Konsep dasar maternitas” dengan tepat pada waktunya. 
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca.
Tidak lupa pula kami mengharap kritik dan saran untuk kesempurnaan
makalah ini.
 
Kotamobagu , mei 2020
penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang...........................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

1. Konsep keperawatan maternitas.................................................................................2


2. Trend dan isuue keperawatan maternitas tentang spesialisasi perawatan
....................................................................................................................................4

BAB III PENUTUP..................................................................................................................10

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keperawatan maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar
kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu,
dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan
psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. (CHS/KIKI,
1993)
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu
menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya
berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang
dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan
tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas,
membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan
normal selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan,
memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan,
membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan normal, merawat
wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian,
merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi-kondisi yang membutuhkan
penanganan lebih lanjut.

1.2. Rumusan Masalah


1.      Untuk mengetahui konsep keperawatan maternitas
2.      Untuk mengetahui trend dan issu keperawatan maternitas

1.3. Tujuan Penulisan


Agar mahasiswa tahu konsep keperawatan maternitas dan ternd dan issu
keperawatan maternitas yang ada di indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Konsep Keperawatan Maternitas


1.1. Pengertian
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas
pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik
dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister,
1990). Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan
dimana perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu
beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal.
(Auvenshine & Enriquez, 1990). Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan
professional berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan
psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga,
dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra
pelayanan. (Reede, 1997)
Keperawatan maternitas
a) Keperawatan maternitas merupakan suatu instrumen pendidikan yang
memfasilitasi kebutuhan ibu hamil, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir.
b) Aktivitas keperawatan maternitas diserahkan untuk ibu hamil,dan bayi
mencapai kesehatan yang optimal.
c) Fokus aktivitas keperawatan maternitas adalah masalah yang mencerminkan
ruang lingkup aktivitas keperawatan dan kemandarian dlam proses
diagnosis,tindakan ( terapi ) ,pendidikan riset

1.2. Tujuan keperawatan


a. Membantu klien dalam mengatasi msalah reproduksi dalam mempersiapkan diri
untuk kehamilan.
b. Memberi dukungan agar ibu hamil memandang kehamilan sebagai pengalaman
yang positif dan menyenangkan.
c. Membantu memberikan informasi yang adekuat untuk calon orang tua.

2
d. Memahami social budaya klien.
e. Membantu mendeteksi secara dini penyimpangan abnormal pada klien.

1.3. Model Konsep Keperawatan Maternitas


a. Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.
b. Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.
c. Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
d. Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.
e. Menjalankan system kunjungan tidak ketat.
f. Pemulangan secepat mungkin.
g. Karakteristik

1.4 Karakteristik keperawatan maternitas yaitu:


a.       Fokus kebutuhan dasar
b.      Pendekatan keluarga
c.       Tindakan khusus dengan peran perawat.
d.      Terjadi interaksi
e.       Kerja dalam Tim.

1.5. Tatanan Pelayanan


Tatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu:
a.       Rumah Sakit
b.      Puskesmas
c.       Rumah bersalin
d.      Komunitas
e.       Polindes

2. Trend dan Issue Keperawatan Maternitas


Perawatan ibu hamil berfokus pada perawatan wanita hamil dan keluarganya
pada seluruh tahap kehamilan dan kelahiran, termasuk masa empat minggu
pertama setelah bayi lahir. Selama periode prenatal, perawat memberi perawatan

3
pada ibu hamil dan juga memberikan pendidikan kesehatan untuk membantu klien
dan keluarganya dalam menghadapi persalinan. Upaya yang dilakukan perawat ini
berpotensi membuat perbedaan yang signifikan, bukan saja dalam meningkatkan
kesehatan ibu dan bayinya, tetapi juga kesehatan masyarakat
1.      Trends dan Issue keperawatan maternitas berbasis komunitas
Banyak kita temui dimasyarakat ibu hamil maupun ibu nifas mengalami
kesulitan dalam merawat diri sendiri pada saat hamil maupun merawat bayi setela
melahirkan, sebagai seorang perawat yang berkompeten dalam bidang maternitas
kita wajib membantu kesulitan yang dialami oleh ibu hamil maupun ibu nifas.
Ada beberapa kesulitan yang dialami oleh para bumil maupun ibu nifas
diantaranya :

a.       Ketidaktahuan ibu hamil tentang makanan apa yang harus dikonsumsi pada saat
hamil
Langkah kongkrit yang harus kita lakukan jika menemukan hak tersebut kita bisa
melakukan kegiatan pendidikan kesehatan mengenai makanan yang baik
dikonsumsi ibu pada saat hamil
b.      Kebingungan ibu nifas jika ASI tidak keluar
Masalah ini sangat sering menimpa ibu dengan kelahiran anak pertama, kita disini
sebagai perawat bisa membantu ibu tersebut untuk mengeluarkan ASI nya salah
satu caranya yaitu dengan perawatan payudara dan pijat oksitosin

2.      Trend dan isuue keperawatan maternitas tentang spesialisasi perawatan


Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia
harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah
berkembang banyak teknologi modern yang bisa membantu para petugas
kesehatan dalam mengiringi kehamilan serta persalinan pada ibu.
Tekhnologi dan cara-cara baru yang berkembang saat ini adalah diantaranya :

1. Alat Kontrasepsi Implan Terbaru


UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB
generasi ke tiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias

4
bertahan hingga 7 tahun di badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun.
Penemuan ini hasil dari penelitian dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi
UGM. ( WWW.KOMPAS.COM )

2. Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air,
manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan
dengan proses persalinan menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan
mempermudah proses mengejar sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak
terlalu dirasakan, di dalam air proses proses pembukaan jalan lahir akan lebih
cepat. (http://id.wikepidia.org/wiki/persalinan_di_air )

3. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D


Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang
berkemampuan menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat
terlihat utuh dan jelas seperti layaknya bayi yang sesungguhnya ( DrJudi Januadi
Endjun S.pog ).
Alat USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut
gerak- geriknya teknologi 3 dan 4 dimensimenjadi pelengkap bila di duga janin
dalam keadaan tidak normal dan perlu di cari kelainan bawaannya seperti bibir
sumbing, kelaina pada jantung dan sebagainya. Secara lebih detail kelebihan USG
( Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini pada janin dapat terbaca secara lebih akurat,
karena teknologi ini dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan diagnosa.

4. Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan
perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat
tambahan dalam suatu kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah
pil yang membuat seseorang merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru
dorspirenone yaitu homon yang sangat menyerupai progesteron salah satu hormon
dalam tubuh. Dorspirenone mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip
dengan progesteron alami dengan karateristik memiliki efek antimineralokortoid

5
dan antiandrogenik tidak memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid
dengan sifat antineralokortikoid. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan
manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala
kembung, Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya
darah haid, tidak menaikan tekanan darah dengan androgennya. Pil KB dengan
dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi jerawat, dan
mempercantik rambut dan kulit.

5. Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit


Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk memberikan
pendapat ahli, beberapa dokter yang akan berani untuk diabaikan. Pelatihan medis
akan beralih dari apa yang orang tahu, untuk mendapatkan data yang akurat yang
robot bisa membuat keputusan, dan menyediakan “high-touch” dukungan
emosional. Ahli bedah akan selalu berada pada premium, bersama-sama dengan
tangan-on wali yang akan semakin berbasis masyarakat, dengan kualifikasi yang
sangat khusus. Operasi remote akan menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis
rutin. Batas antara dokter dan perawat akan terus kabur sebagai perawat
berwenang untuk membuat lebih banyak keputusan. Akibatnya pelatihan perawat
akan semakin panjang dan perawat kelas atas akan lebih mahal.)

3.      Trend dan issue keperawatan maternitas tentang sistem pembayaran dan asuransi
Di Indonesia ada bermacam-macam asuransi yang disediakan oleh pemerintah
diantaranya :
a.       Jampersal
Jaminan persalinan (khusus untuk ibu melahirkan)
A)    Program Jaminan Persalian (Jampersal) adalah jaminan pembiayaan persalinan
yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas
termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir. Jampersal
diperuntukkan bagi seluruh ibu hamil yang belum memiliki jaminan persalinan.
Sasaran yang dijamin Jampersal antara lain:
1.     Ibu hamil
2.     Ibu bersalin

6
3.     Ibu nifas (sampai 42 hari setelah melahirkan)
4.     Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari)
Adapun jaminan pembiayaannya meliputi :
1.     Pemeriksaan kesehatan
2.     Pertolongan persalinan
3.     Pelayanan nifas
4.     Pelayanan KB pasca persalinan
5.     Pelayanan bayi baru lahir
Peserta program Jampersal adalah seluruh ibu hamil yang belum memiliki
jaminan persalinan (tidak tertanggung di dalam kepesertaan ASKES, Jamkesmas,
Jamkesda, Jamsostek dan asuransi lainnya).
Pelayan yang didapat oleh peserta Jampersal meliputi:
1.    Pemeriksaan kehamilan (ANC) sekurang-kurangnya 4 kali (1kali di trimester I, 1
kali di trimester II, dan 2 kali di trimester III)
2.    Persalinan normal
3.    Pelayanan nifas normal
4.    Pelayanan bayi baru lahir normal
5.    Pemeriksaan kehamilan resiko tinggi
6.    Pelayanan pasca keguguran
7.    Persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar
8.    Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi dasar
9.    Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan resiko tinggi
10. Penanganan rujukan pasca keguguran
11. Penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET)
12. Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensif
13. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi komprehensif
14. Pelayanan KB pasca persalinan
Pelayanan Jampersal tidak mengenal batas wilayah, artinga peserta berhak
mendapatkan pelayanan dimanapun berada dengan menunjukkan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) / Identitas diri lainnya

  Masalah

7
1. Penyebab angka kematian bayi masih tinggi
kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti radang paru-
paru, diare dan malaria, Penyakit yang merenggut paling banyak korban jiwa
adalah radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen,
1,34 juta) dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak.

2. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi


Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan kesehatan
yang semakin meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat progam KB

3. Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal
oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes
RI,Dirjen Binkesmas, 2004). Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat
digolongkan atas faktor- factor reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan
kesehatan dan sosio-ekonomi. Penyebab komplikasi obstetrik langsung telah
banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun pencegahannya terbukti sulit.
Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan
perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat darurat
yang kejadiannya masih banyak dari semua persalinan, penyebabnya antara lain
plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya
(Chalik TMA, 1997). Secara sempit, risiko obstetrik diartikan sebagai probabilitas
kematian dari seorang perempuan atau ibu apabila ia hamil. Indikator yang lebih
kompleks adalah adalah risiko seumur hidup (lifetime risk) yang mengukur
probabilitas kematian perempuan atau ibu sebagai akibat kehamilan dan
persalinan yang dialaminya selama hidup. Bila istilah pertama hanya
mencantumkan kehamilan maka yang kedua mempunyai dimensi yang lebih lebar
yaitu kemampuan dan jumlah fertilitas.
Tingginya kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit
persalinan yang idak dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
mampu. Keterlambatan merujuk disebabkan berbagai faktor seperti masalah
keuangan, transportasi dsb. (Depkes RI, Dirjen Yanmedik, 2005)

8
4. Penyakit Menular Seks
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat
menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.. Kelompok
remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki
risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari
kelompok ini. Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang
mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik
generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya
adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari
infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat
mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore
seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS
dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP),
kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan
mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan
keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur
(WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara
dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya,
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan
psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum
kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur,
etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi
yang diberikan. Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan,
dan dengan persetujuan dari pasien dan keluarga sesuai dengan kemampuan
sosial ekonomi masing- masing. Di indonesia masih rendah peran profesi
keperawatan maka dari itu , maka solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan
maternitas untuk tercapainya mutu pelayanan kesehatan yang yang berdampak
positif yaitu Pengembangan pendidikan keperawatan, Memantapkan system
pelayanan perawatan professional, Penyempurnaan organisasi keperawatan.
3.2. Saran
Marilah kita bersama- sama belajar dengan sungguh- sungguh di dalam
dunia pendidikan tinggi keperawatan supaya menghasilkan tenaga keperawatan
professional yang mampu mengadakan pembaharuan dan perbaikan mutu
pelayanan/asuhan keperawatan, serta penataan perkembangan kehidupan profesi
keperawatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

         Ali, Zaidin. 2002. Dasar- Dasar Keperawatan, Profesional. Widya Medika
: Jakarta.
         Candy. (2 juli 2011). Issu dan trend keperawatan maternitas. Di peroleh 18 april
2013, dari http://candy-myblogger.blogspot.com/2011/07/issue-dan-trend-
keperawatan-maternitas.html
         Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis:
Mosby.
         Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders
Company.
         Pastakyu. (22 januari 2010). Makalah keperawatan maternitas. Di peroleh 23
april 2013, dari http://pastakyu.wordpress.com/category/makalah-keperawatan-
maternitas/

11

Anda mungkin juga menyukai