Dalam berbahasa baik secara lisan maupun tulisan, seseorang tidak menggunakan kata-
kata secara lepas. Seseorang akan menggunakan kata-kata yang terangkai sesuai dengan kaidah
dan aturan yang berlaku sehingga terbentuklah sebuah rangkaian kata-kata yang dapat
mengungkapkan perasaan dan maksud seseorang. Rangkaian kata-kata tersebut dinamakan
kalimat.
Kalimat adalah kumpulan kata – kata yang memiliki arti. Kalimat merupakan suatu bahasa
yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mempunyai suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Di
dalam sebuah kalimat terdapat unsur-unsur kalimat. Di dalam kalimat harus memiliki sekurang-
kurangnya dua unsur kalimat yaitu Subjek (S) dan Predikat (P).
Unsur-unsur kalimat :
1. Subjek
Subjek adalah unsur yang melakukan tindakan / kerjaan dalam suatu kalimat. Subjek
sering disebut sebagai pokok kalimat dan merupakan unsur inti dari suatu kalimat.
Ciri-ciri subjek :
a. Biasanya subjek berupa kata benda atau kata lain yang dibendakan.
b. Untuk mencari subjek dalam suatu kalimat dapat diajukan pertanyaan dengan kata “siapa”
dan “apa”
Contoh :
Jawab : Niko
2. Predikat
Predikat adalah unsur kata kerja. Predikat merupakan unsur inti kalimat untuk
menerangkan subjek.
Ciri-ciri predikat :
b. Untuk mencari predikat dalam kalimat dapat diajukan pertanyaan dengan kata tanya
“mengapa” dan “bagaimana”
e. Dapat disertai keterangan aspek (telah, sudah, sedang, belum, dan akan) dan modalitas
(ingin,hendak dan mau)
Contoh :
3. Objek
Objek adalah unsur yang dikenai kerja oleh subjek. Objek merupakan keterangan
predikat yang erat hubungannya dengan predikat.
Ciri-ciri objek :
1) Objek penderita
Objek penderita adalah kata benda atau yang dibendakan baik berupa kata atau
kelompok kata yang merupakan sasaran langsung dari perbuatan atau tindakan
yang dinyatakan oleh subjek.
b. Penerima
c. Tempat
d. Alat
e. Hasil
Objek penyerta adalah objek yang menyertai subjek dalam melakukan atau
mengalami sesuatu.
1. Penderita
2. Hasil
4. Pelengkap
Ciri-ciri pelengkap :
5. Keterangan
Jenis-jenis keterangan :
1. Keterangan tempat
2. Keterangan alat
3. Keterangan waktu
4. Keterangan tujuan
5. Keterangan penyerta
6. Keterangan cara
7. Keterangan similatif
8. Keterangan sebab
Contoh : Inung tidak masuk kuliah karena sakit.
Pola-pola kalimat tersebut juga dapat disusun berdasarkan kata kerja (KK), kata sifat (KS), kata
benda (KB) dan kata bilangan (KBil). Berdasarkan penelitian para ahli, pola kalimat dasar dalam
bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
Ketujuh pola kalimat dasar ini dapat diperluas dengan berbagai keterangan dan dapat pula pola-
pola dasar itu digabung-gabungkan sehingga kalimat menjadi luas dan kompleks.