Unsur
kalimat
objek
keterangan
1. SUBJEK
• Unsur terpenting kedua dalam sebuah kalimat
setelah predikat.
• dapat dikenali dgn pertanyaan apa, siapa
menjadi:
(1) apa yang menarik)
(2) apa yang tidak berjalan)
(3) Apa yang tidak perlu dibicarakan
Buktikan!
Apa/Siapa yang Adik? Kita tidak menemukan
jawabannya dalam kalimat tsb.
Apa/Siapa yang Menangis? Jawabannya adalah
Adik.
Jadi, dalam kalimat tersebut yang menjadi subjek
adalah Adik.
Contoh 2:
Aku dan Reni akan berlibur ke pantai Base G
besok pagi.
Buktikan!
*Apa/Siapa yang Aku? Tidak Ada Jawaban
dalam kalimat tsb.
*Apa/Siapa yang Reni? Tidak Ada Jawaban
dalam kalimat tsb.
*Apa/Siapa yang akan berlibur? Jawabannya
adalah Aku dan Reni.
*Apa/Siapa yang ke pantai Base G?
Jawabannya adalah Aku dan Reni.
• Walaupun ada jawaban, tapi lihat rumusnya!
Setelah penambahan kata "yang" tidak ada
penambahan "Kata Depan". "Ke Pantai" merupakan
kata depan. Jadi, pembuktian ini tidak bisa kita
pakai.
Apa/Siapa yang besok pagi? Tidak ada jawaban.
Contoh 1:
Adik Menangis.
Subjeknya adalah adik.
Cari Predikatnya!
Sedang apa adik? Jawabannya adalah menangis. Jadi,
Predikat dalam kalimat tersebut adalah "Menangis".
Contoh 3:
-Menangislah si anak di kamar ketika
pulang
sekolah.
Subjeknya adalah si anak.
Cari Predikatnya!
Mengapa si anak? Jawabannya adalah
menangis. Jadi, Predikat dalam kalimat
di atas adalah "menangis".
Contoh 2:
Kemarin rumah itu terbakar.
Subjeknya adalah Rumah itu.
Cari Predikatnya!
Mengapa rumah itu?Jawabannya adalah
terbakar. Jadi, Predikat dalam kalimat tersebut adalah
"terbakar".
CARA MENENTUKAN OBJEK
Pada pola kalimat, objek terbagi menjadi 3 bagian.
Objek Penderita (O1), Objek Pelaku (O2), dan
Objek Penyerta (O3).
Contoh:
1. Aminah menanam bunga.
S P ?
Buktikan!
• Aminah menanam apa? Jawabannya adalah "bunga".
• Jadi objek penderitanya (O1) adalah "bunga".
• Intinya, kalau kita memahami kalimat aktif transitif, bisa
dipastikan bahwa objek yang mengikutinya adalah
objek penderita (O1).
1) OBJEK PELAKU (O2)
• Sebaliknya, kalau O2 ini biasa dijumpai
pada kalimat pasif.
* Rumus:
• S + P + oleh siapa/apa?
Contoh:
Didin dimarahi ibu.
• S P ?
Buktikan!
• Didin dimarahi oleh siapa? Jawabannya
•
adalah "Ibu". Jadi O2 nya adalah Ibu.
3) OBJEK PENYERTA (O3)
• Objek Penyerta dapat ditemukan dalam kalimat aktif
atau kalimat pasif. Bahkan O3 ada sebagai
pelengkap pada O1 ATAU O2. Dalam satu kalimat
tidak akan kita temukan O1, O2, O3 secara
bersamaan. Rumus menentukan O3.
RUMUS
• S + P + O1/02 + untuk/bagi/kepada + apa/siapa
• Contoh:
• Paman memberikan adik hadiah.
S P ? ?
• Kalimat di atas kita pastikan adalah kalimat aktif karena
predikatnya berawalan me-. Jadi kita pasti akan
menemukan Objek Penderita (O1). Kita cari tahu dulu O1
nya.
• Paman memberikan apa?
Jawabannya adalah hadiah.
Jadi, O1 nya adalah "hadiah".
• Lalu kita tentukan sisa 1 kata yang belum ditemukan
polanya. Apakah O3?
• Ayo kita buktikan!
• Paman memberikan hadiah untuk siapa? Jawabannya
adalah adik.
JADI, O3 nya adalah "adik".
Contoh pengembangan kalimat
1. Adik tidur.
2. Adik tidur memeluk guling.
3. Adik tidur memeluk guling sambil mengorok.
4. Adik tidur memeluk guling sambil mengorok dan ngiler
di kamar.
Kalimat
• Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan
pikiran secara utuh. Jadi, setiap tuturan dapat
menyampaikan informasi secara lengkap.
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring,
kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri
sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual
ataupun potensial terdiri atas klausa.
• Sruktur utama kalimat bahasa Indonesia cukup simpel, yaitu
hanya berupa subjek dan predikat (S-P). Struktur inti
tersebut dapat diperluas menjadi beberapa tipe kalimat
dasar.
• Secara umum, ada empat jenis kalimat yang perlu dipahami.
Kalimat dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi
kalimat simpleks, kompleks, majemuk, dan majemuk
• JENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS
KALIMAT
1. Kalimat Simpleks (kalimat tunggal)
Kalimat Simpleks (kalimat Tunggal)adalah:
kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa atau
satu struktur predikat.
Satu struktur predikat di dalam kalimat dapat berupa:
a. subjek dan predikat (S-P)
b. subjek, predikat, dan objek (S-P-O)
c. subjek, predikat, dan pelengkap (S-P-Pel)
d. subjek, predikat, objek, dan pelengkap (S-P-O-Pel)
e. subjek, predikat, dan keterangan (S-P-K).
Contoh kalimat Simpleks (kalimat tunggal)
1. Kartini sedang membuat surat jawaban.
S P O
2. Kepakaran Teguh diakui banyak orang.
S P Pel
3. Sulaeman mengajari anaknya melukis.
S P O Pel
Contoh kalimat di atas termasuk kalimat simpleks karena
hanya terdiri atas satu klausa. Satu klausa biasanya berupa
satu informasi. Satu informasi itu biasanya ditandai oleh
kehadiran satu fungsi predikat.
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah :
kalimat yang terdiri atas dua klausa utama atau lebih, dan
dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang lepas.
• Klausa yang satu dalam kalimat majemuk bukan merupakan
bagian atau pengembangan dari klausa yang lain.
• Hubungan antara klausa yang satu dengan yang lain dalam
kalimat menyatakan hubungan koordinatif. Berikut ini
contoh kalimat majemuk:
• Yanto membaca stilistika dan istrinya membuatkan susu jahe.
• Giyarti memesan bakso, tetapi suaminya memesan sate sapi.
Contoh Kalimat Majemuk
1. Yanto membaca stilistika dan istrinya
membuatkan susu jahe.
2. Giyarti memesan bakso, tetapi suaminya
memesan sate sapi.
3. Gandung sedang belajar atau malah tidur
di kamar depan.
4. Peserta dilarang makan atau minum serta
dilarang bergurau.
5. Adikku bekerja di Medan, sedangkan
kakakku bekerja di Yogyakarta.
Kalimat Kompleks (Kalimat Majemuk Bertingkat)
Kalimat Majemuk Bertingkat adalah
kalimat yang terdiri atas klausa utama dan klausa
subordinatif.
• Klausa utama tersebut disebut induk kalimat, sedangkan klausa
subordinatif disebut anak kalimat.
• Klausa utama dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang lepas
yang tidak bergantung pada klausa yang lain, sedangkan klausa
subordinatif selalu bergantung pada klausa utama.
• Tanpa kehadiran klausa utama, klausa subordinatif tidak dapat
mengungkapkan apa-apa karena informasinya belum jelas. Selain
itu, klausa subordinatif merupakan pengembangan dari satu di
antara fungsi yang ada dalam kalimat.
• Oleh karena itu, hubungan antarkedua klausa dalam kalimat
kompleks ini tidak sederajat atau tidak sejajar. Berikut ini
contoh kalimat kompleks:
• Supriyati tetap berangkat meskipun hari telah gelap.
• Ketika hujan turun, Hermawan masih berada di atas bus.
• Contoh kalimat di atas merupakan kalimat kompleks, sebab
terdiri atas klausa utama dan klausa subordinatif.
• Para pedagang (S) mengalami kerugian karena sepi
• Ibu dan ayah (S) pergi membawa (P) bunga anggrek Papua (O) ke
Singapura (KT) besok pagi(KW).
Kalimat yang secara tepat
dapat mewakili pikiran dan
keinginan penulis dan mudah
dimengerti pembacanya
KALIMAT EFEKTIF
* Gramatikal
* Logis
CIRI-CIRI * Sesuai dgn situasi
dan kondisi