Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGERTIAN KALIMAT
 Kalimat  adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang terangkai
untuk mengungkapkan suatu pemikiran yang utuh seperti gagasan, perasaan maupun
pemikiran. Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf  kapital dan
diakhiri dengan titik (.), tanda tanya (?) maupun tanda seru (!). Kalimat umumnya berupa
kelompok kata yang sekurang-kurangnya memiliki unsur subjek (S) dan predikat (S).

PENGERTIAN, UNSUR, STRUKTUR, DAN JENIS KALIMAT


B. UNSUR – UNSUR KALIMAT
Berikut jenis dari unsur-unsur kalimat :
1. Subjek (S)
Subjek merupakan hal yang penting dalam sebuah kalimat sebagai unsur pokok yang
mendampingi predikat. Fungsinya untuk menandai apa yang dinyatakan. Dengan adanya
gambaran subjek, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya. Misalnya : Saya,
Lida, Rumah dsb
2. Predikat (P)
Predikat secara khusus menjelaskan atau menggambarkan keterangan subjek. Fungsi
predikatdapat dicari dengan menanyakan mengapa. Predikat dapat berupa sifat, situasi,
status, ciri atau jati diri subjek.
3. Objek (O)
Objek menunjuk kepada tujuan kalimat atau kepada apa kalimat itu ditujukan. Objek
hanya memiliki tempat dibelakang predikat. Atau lebih jelasnya untuk melengkapi fungsi
predikat.
4. Pelengkap (Pel)
Pelengkap memiliki fungsi untuk melengkapi predikat. Sama halnya dengan objek, tetapi
fungsi yang satuini tidak memiliki fungsi khusus pada saat pemasifan kalimat.
5. Keterangan (K)
Keterangan digunakan sebagi unsur peluasan kalimat yang menjelaskan lebih terperinci
apa yang dimaksud oleh kalimat. Keterangan memiliki beberapa jenis seperti keterangan
waktu, keterangan cara, keterangan penyebab, keterangan tujuan, keterangan aposisi
(penjelasan kata benda), keterangan tambahan, keterangan pewatas (pembatas kata benda),
keterangan penyerta, keterangan alat, keterangan similatif (kesetaraan), keterangan
kesalingan (perbuatan silih berganti) dan lainnya.

D. STRUKTUR KALIMAT
Semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa struktur ataupun pola kalimat
dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut dapat
dikembangkan berdasarkan kaidah yang berlaku. Pola dasar kalimat bahasa Indonesia
adalah sebagai berikut :

1. Kalimat dasar berpola S P


Kalimat dasar semacam ini hanya memiliki unsur subjek dan predikat. Predikatnya dapat
berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, ataupun kata bilangan. Contohnya :
Truk itu besar.
S           P
Jendela kamar Tina longgar.
S                       P
2. Kalimat dasar berpola S P O
Pola kalimat ini sering kali dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Unsurnya ada subjek
predikat dan objek. Contohnya : Anti mengemudikan truk.
                                        S                 P              O
3. Kalimat dasar berpola S P Pel
Contohnya : Keluarganya pergi piknik.
                        S                  P          Pel
4. Kalimat dasar berpola S P O Pel
Contoh : Supir angkot mengemudikan angkotnya sembarangan.
                        S                      P                      O           Pel
5. Kalimat dasar berpola S P K
Contoh : Antoni menjahit tadi malam.
                 S                   P         K
6. Kalimat dasar berpola S P O K
Contoh : Sulastri merapikan kamarnya seminggu lalu.
                        S          P                      O                     K

D. JENIS JENIS KALIMAT


Kalimat yang kita gunakan sehari-hari maupun untuk kepentingan umum memiliki
macam yang perlu kita ketahui sebgai penempatan yang baik dan benar. Berikut macam-
macam kalimatnya :
1. Berdasarkan Isi atau informasi
a. Kalimat Berita
Kalimat berita merupakan kalimat yang digunakan untuk menginformasikan sesuatu.
Biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) contohnya : Harimau liar menyerang warga
dengan ganasnya.
b. Kalimat Tanya
Kalimat tanya mengharapkan jawaban sebagi respon atau reaksi pemberitahuan
informasi yang diharapkan, biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?). kata tanya yang
digunakan bagaimana, mengapa, apa kapan, dimana dsb. Contoh kalimat tanya : 
bagaimana proses mesin itu dirangkai?
c. Kalimat Perintah
Kalimat yang bertujuan untuk mengintruksikan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru. Tapi, jika diakatan langsung
atau lisan biasanya ditandai dengan intonasi tinggi. Contoh : Ambilkan kopi di atas
meja !
d. Kalimat Ajakan
Kalimat ajakan merupakan kalimat yang memancing minat lawan bicara. Kata yang
sering digunakan adalah Ayo, Mari dsb. Biasanya ada pada iklan. Contoh kalimat
ajakan : Ayo, pakai pembersih pakaian merek ini!
e. Kalimat Pengandaian
Kalimat pengandaian menggambarkan keinginan atau tujuan dari penulis atau
pembicara yang belum atau tidak kesampaian. Contoh : Andai saja aku bisa jadi
dokter bedah.

2. Berdasarkan diathesis kalimat


a. Kalimat Aktif
Kalimat yang subjeknya langsung melakukan pekerjaan terhadap objeknya. Kata kerja
kalimat aktif umumnya ditandai oleh awalan me-. Namun tidak sedikit kalimat aktif yang
predikatnya tidak disertai imbuhan tersebut misal, makandan minum.. Contohnya : Laila
menggunakan gelas untuk menciptakan bunyi.
b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif kata kerjanya cenderung menggunakan di- atau ter-. Contohnya :
Bangunan itu dikerjakan dengan baik oleh para teknisi ternama.

3. Berdasarkan urutan kata


a. Kalimat Normal
Kalimat yang subjeknya mendahului predikatnya. Kalimat berpola dasar
b. Kalimat Inverse
Kalimat ini merupakan kebalikan dari kalimat normal. Dimana predikatnya
mendahului objek.
c. Kalimat Minor
Kalimat yang memiliki satu inti fungsi gramatikalnya. Bentuk kalimat minor seperti
kalimat tambahan, kalimat jawaban, kalimat salam, panggilan maupun judul.
d. Kalimat Mayor
Kalimat mayor hanya memiliki subjek dan predikat. Objek, pelengkap dan keterangan
boleh ditambahkan sesuka hati. Sama seperti pola dasar pertama.

4. Berdasarkan struktur gramatikalnya


a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal hanya memiliki Subjek dan Predikat. Jika dilihat dari unsur
penyusunnya, kalimat yang panjang dalam bahasa indonesia dapatdikembalikan ke
ebntuk dasar yang sederhana.

Contoh kalimat tunggal : Bapak-bapak bersalaman


                                                 S                      P
Pola contoh kalimat diatas hanya memiliki subjek dan predikat sehingga termasuk
kedalam kalimat tunggal.
b. Kalimat Majemuk
Orang-orang sering kali menggabungkan beberapa pertanyaan ke dalam satu kalimat
untuk memudahkan dalam berkomunikasi. Hasilnya, lahirlah penggabungan struktur
kalimat yang didalamnya terdapat beberapa kalimat dasar. Penggabungan inilah yang
dinamakan kalimat majemuk. Kalimat majemuk ini masih terbagi lagi dalam beberapa
jenis, berikut penjelasannya :
i. Kalimat Majemuk Setara
Struktur kalimat ini memiliki dua kalimat tunggal atau lebih yang jika dipisahkan
dapat berdiri sendiri. Kata penghubung kalimat majemuk setara biasanya digunakan
kata dan, serta, tanda koma (,), tetapi, lalu, kemudian, atau. Contoh kalimat majemuk
setara : Indonesia tergolong negara berkembang tetapi Jepang telah digolongkan
negara maju.
ii. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat memiliki dua kalimat yang satunya bisa berdiri sendiri
(induk kalimat) atau bebas sedangkan yang satunya lagi tidak(anak kalimat).  Kata
penghubung yang digunakan dalam kalimat majemuk ini adalah ketika, sejak, karena,
olehkarenaitu, hingga, sehingga, maka, jika, asalkan, apabila, meskipun, walaupun,
andai kata, seandainya, agar supaya, seperti, kecuali, dengan. Contoh kalimat
majemuk bertingkat : Ilmuan masih saja mencari asal usul bulan
(induk kalimat) meskipun hingga sekarang masih belum ada kepastian yang jelas
(anak kalimat).
iii. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran merupakan dua jenis kalimat majemuk (setara dan
bertingkat) yang digabungkan.
Karena hujan turun dengan derasnya, kami tidak bisa pulang dan menunggu di
sekolah.

5. Berdasarkan unsur kalimat


a. Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap mengikuti pola dasar dari kalimat baik yang sudah dikembangkan
maupun tidak. Penggunaan unsur-unsurnya jelas. Sehingga mudah dipahami. Contoh :
Warna merah melambangkan keberanian
b. Kalimat tidak Lengkap
Kalimat yang satu ini tidak sempurna karena hanya memiliki salah satu dari unsurnya
saja. Kalimat ini biasanya berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan,
jawaban, setuan, larangan, sapan dsb. Contoh : Kapan pulang?

6. Berdasarkan Pengucapan
a. Kalimat Langsung
Kalimat yang secara detai meniru sesuatu yang diujarkan oranglain. Tanda baca kutip
tidak luput dalam jenis kalimat langsung. Kutipan dalam kalimat langsung berupa
kalimat tanya, kalimat berita ataupun kalimat perintah. Contohnya : “Letakkan
senjatamu!” bentak pak polisi.
b. Kalimat Tak Langsung
Kalimat yang melaporkan kembali kalimat yang diujarkan orang lain. Kutipan dalam
kalimatnya senmuany berbentuk berita. Contohnya : Bapak Ahmadi berkata padaku
bahwa lebih baik membaca daripada main-main

Anda mungkin juga menyukai