Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH PENELITIAN

“KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19


DILIHAT DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI KESEHATAN DI UPT.
PUSKESMAS MATARAMAN”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Sosiologi


Dosen Pengampu
Prof. Dr. H. Wahyu, MS
Reja Fahlevi S.Pd M.Pd

Oleh
Adelia Putri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
KATA PENGANTAR

Rasa syukur saya panjatkan kepada Tuhan, Pemilik Alam Semesta. Berkat izin-Nya,
saya telah merampungkan makalah penelitian ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah
penelitian ini adalah tugas mata kuliah Pengantar Sosiologi. penulisan makalah penelitian
ini ditujukan untuk memenuhi tugas individu dari mata kuliah tersebut.
Makalah penelitian yang berjudul `KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT
PADA MASA PANDEMI COVID-19 DILIHAT DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI
KESEHATAN DI UPT. PUSKESMAS MATARAMAN ` ini dipilih oleh penulis karena
unsur menarik di dalamnya.
Sebagai penulis, saya sangat berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
yang telah bersedia meluangkan waktu. Menerima saya untuk berdiskusi panjang lebar
tentang penelitian dan penulisan makalah ini. Selain itu, saya juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang telah bersedia bertukar pikiran. Tak jarang mereka juga
membantu mencari bahan referensi. Terima kasih banyak telah membantu saya
menyelesaikan makalah ini.
Terakhir, saya berharap makalah ini memberikan manfaat kepada pembaca. Saya
menyadari tulisan ini juga banyak kekurangan. Untuk itu, saya sangat senang sekali bila
pembaca bersedia memberikan kritik dan saran. Agar saya belajar untuk menulis makalah
dengan baik di kemudian hari. Terima kasih.

Banjarmasin, 21 September 2021

Adelia Putri

i
DAFTAR ISI

BAB I

4. Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

1. Kehidupan Sosial Masyarakat......................................................................3


a. Pengertian Kehidupan Sosial................................................................3
b. Pengertian Masyarakat..........................................................................3
2. Pandemi COVID-19
a. Pengertian Pandemi...............................................................................3
b. Pengertian COVID-19...........................................................................4
c. Pandemi COVID-19 Memiliki Dampak Negatif dan Positif
dalam dunia bidang kesehatan..............................................................4
3. Kehidupan Sosial Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19 dalam
Perspektif Sosiologi Kesehatan Di UPT. Puskesmas Mataraman...............6
a. Sosiologi Kesehatan..............................................................................6
b. Puskesmas.............................................................................................7

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................9

A. Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat

Di UPT. Puskesmas Mataraman

B. Kehidupan Sosial Masyarakat Pada Masa Pandemi COVID-19

Dilihat Dalam Perspektif Sosiologi Kesehatan

1. Cara pencegahan adanya wabah pandemi COVID-19........................12


a. Panduan pencegahan virus Corona dari Kemenkes RI dan WHO...12
2. Terapkan Pola Hidup Sehat.................................................................18

BAB IV METODE PENELITIAN

ii
A. Lokasi Penelitian

B. Waktu Penelitian

 Wawancara...........................................................................................21
 Dokumentasi

BAB V PENUTUP................................................................................................23

A. Kesimpulan................................................................................................23
B. Saran...........................................................................................................23

LAMPIRAN……………………………………………………………………...25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-
2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Seiring merebaknya pandemi corona di Indonesia, pemerintah pun menerapkan


kebijakan physical distancing dan menganjurkan work from home untuk meminimalisir
penyebaran virus corona atau disebut COVID 19. Physical distancing berarti
melakukan kegiatan mandiri dengan menjaga jarak minimal satu meter terhadap
manusia lainnya. Kebijakan ini juga berarti menggurangi aktifitas diluar rumah, baik
bekerja maupun berinteraksi sosial yang mengakibatkan beberapa sektor, salah satunya
yang terdapat di Kecamatan Mataraman yaitu dari segi industri, transportasi , sosial
keagamaan, sosial kemasyarakatan dan lainya mengurangi atau menghentikan
aktifitasnya sementara.

Penerapan kebijakan physical distancing ini menjadi pilihan yang berat di indonesia
terkhusus di Kecamatan Mataraman. Karena pembatasan interaksi sosial dapat
menghambat laju pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan.
Masalah perekonomian yang sangat terasa dampaknya, karena hal ini menyentuh
langsung ke berbagai lapisan masyarakat.

COVID-19 ini tidak hanya berdampak ke pada perekonomian dan kesehatan


masyarakat saja akan tetapi dalam dunia pendidikan juga merasakan dampak pandemi
COVID-19 yaitu dalam terhambatnya belajar mengajar yang tidak efektif yang
dilakukan secara online, dan begitu juga dengan kegiatan keagamaan banyak masjid-
masjid tidak digunakan untuk sholat jumat, sholat tarawih, dan tiada kegiatan majlis
ta’lim serta kegiatan sosial kemasyarakatan di Kecamatan Mataraman.

Berdasarkan observasi awal dampak pandemi COVID-19 di UPT. Puskesmas


Mataraman, Kecamatan Mataraman banyak kehilangan mata pencarian, terhambatnya

1
belajar mengajar secara tidak efektif dengan dilakukan secara online, dan kegiatan
keagamaan serta kegiatan sosial kemasyarakatan.
Maka penulis memilih untuk meneliti masalah diatas dengan mengambil judul
“KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19
DILIHAT DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI KESEHATAN DI UPT.
PUSKESMAS MATARAMAN”.

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah :
1. Bagaimana dampak pandemi COVID-19 terhadap kehidupan sosial masyarakat di
UPT. Puskesmas Mataraman?
2. Bagaimana kehidupan sosial masyarakat pada masa pandemi COVID-19 dalam
perspektif Sosiologi Kesehatan di UPT. Puskesmas Mataraman, Kecamatan
Mataraman?

3. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui dampak pandemi COVID-19 terhadap kehidupan sosial
masyarakat di UPT. Puskesmas Mataraman.
b. Untuk mengetahui kehidupan sosial masyarakat pada masa pandemi COVID-19
dalam perspektif Sosiologi Kesehatan di UPT. Puskesmas Mataraman.

4. Manfaat Penelitian
a. Teoristik
Manfaat teoristik ini dapat diambil dalam penelitian adalah Sebagai sumbangan
pemikiran bagi Pendidikan yang terdapat pada Kehidupan Sosial Masyarakat Pada
Masa Pandemi COVID -19 dilihat Dalam Perspektif Sosiologi Kesehatan di UPT.
Puskesmas Mataraman, Kecamatan Mataraman.
b. Praktis
Melalui penelitian ini di harapkan dapat di jadikan sebagai bahan acuan dan
motivasi, khususnya bagi penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pemerintah dan masyarakat Kecamatan Mataraman.
c. Akademis
Sebagai pelaksanaan tugas akademis yaitu sebagai tambahan informasi yang
bermanfaat bagi pembaca yang berkepentingan dan sebagai suatu sumber refrensi
bagi kepentingan keilmuan dalam mengatasi masalah yang sama atau terkait di
masa yang akan datang.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

1. Kehidupan Sosial Masyarakat


a. Pengertian Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial adalah kehidupan yang di dalam nya terdapat unsur-unsur sosial
atau masyarakat, dan Sebuah kehidupan disebut sebagai kehidupan sosial jika di
sana ada interaksi antara individu satu dengan individu lainnya, dan dengannya
terjadi komunikasi yang kemudian berkembang menjadi saling membutuhkan
kepada sesama. Dalam hal yang terjadi di lapangan, kehidupan sosial sangat erat
kaitannya dengan bagaimana bentuk kehidupan itu berjalan dalam hal ini, seperti
yang secara umum ada, yaitu kehidupan sosial di perdesaan dan kehidupan sosial
di perkotaan.
b. Pengertian Masyarakat
Masyarakat (society) adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri,
hidup bersama-sama cukup lama, mendiami wilayah tertentu, memiliki
kebudayaan sama, dan melakukan sebagian besar kegiatannya dalam kelompok
tersebut.
Masyarakat dapat disebut sistem sosial, Sistem merupakan bagian-bagian yang
berhubungan satu dengan yang lain, Sistem sosial terdiri atas tindakan-tindakan
sosial yang dilakukan individu sebagai anggota masyarakat yang saling
berinteraksi.8 Masyarakat adalah sebuah kelompok atau komunitas yang
interpenden atau individu yang saling bergantung antara satu dengan lainnya.

2. Pandemi COVID-19
a. Pengertian Pandemi

3
Pandemi adalah suatu penyakit global, Menurut World Healt Organization (WHO)
pandemi dinyatakan ketika penyakit baru menyebar diseluruh dunia melampaui
batas.
Pandemi dimaknai sebagai wabah yang berjangkit serempak dimana-mana
meliputi daerah geografi yang luas. Dalam pengertian yang paling klasik, ketika
sebuah epidemi menyebar ke beberapa negara atau wilayah dunia.Wabah penyakit
yang masuk dalam kategori pandemi adalah menular dan memiliki garis infeksi
berkelanjutan. Maka, jika ada kasus terjadi di beberapa negara lainnya selain
negara asal, akan tetap digolongkan sebagai pandemic.

b. Pengertian COVID-19
Sedangkan COVID-19 atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
( SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan dan
menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru paru yang
berat, hingga kematian.
Coronavirus (COVID – 19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh corona
virus versi baru yang ditemukan pada akhir 2019 lalu, sebagian besar gangguan
yang dialami oleh individu yang terinfeksi virus COVID-19 akan mengalami
penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan
perawatan khusus. Prosentase penularannya lebih cendrung pada individu usia
lanjut dan mereka yang memiliki riwayat masalah medis seperti Kardiovaskular,
Diabetes, penyakit pernapasan, Kronis dan Kanker. Dimana lebih cendrung
mengembangkan infeksi virus COVID-19 menjadi penyakit yang lebih serius.

c. COVID-19 memiliki dampak negatif dan positif dalam dunia bidang kesehatan
Dampak Negatif
1. Rumah sakit kewalahan

4
Para dokter spesialis mengatakan rumah sakit yang merawat pasien COVID-
19 kewalahan menampung pasien sampai saat ini. Akhirnya muncul keluhan
masyarakat karena tak mendapat pelayanan kesehatan yang maksimal.

2. Nakes tertular
Tenaga kesehatan berisiko tinggi tertular COVID-19 jika tidak menggunakan
APD sesuai tingkat perlindungan penanganan pasien COVID-19.
3. Takut ke rumah sakit
Pasien Non-COVID-19 ikut merasa cemas dan takut. Misalnya saja pasien
lanjut usia, pasien dengan penyakit kronik seperti pasien diabetes mellitus,
hipertensi, penyakit jantung, penyakit paru kronik, autoimun, pasien
hemodialusis (cuci darah), pasien kemoterapi yang memerlukan pengobatan
rutin jadi takut datang ke rumah sakit.
Para pasien ini takut tertular COVID-19 di rumah sakit. “Hal ini menyebabkan
pasien kronik yang biasa kontrol rutin setiap bulan tidak datang ke rumah
sakit untuk mendapatkan obat bulanan sehingga penyakit mereka menjadi
tidak terkontrol, dan menimbulkaj keluhan lain,” jelas Dika.
4. Pasien COVID depresi
Pasien COVID-19 juga merasa cemas, takut bahkan Depresi. Rasa takut ini
bisa karena belum jelas obatnya maupun kesepian akibat isolasi sehingga tak
bisa bertemu keluarga secara langsung, menyesal karena tak mengikuti
protokol kesehatan, hingga tak percaya diri akibat muncul stigma penyakit ini
adalah aib.
“Bahkan ada beberapa laporan pasien COVID-19 yang berusaha bunuh diri
karena depresi,” ujarnya.
5. Nakes juga takut dan cemas

5
Tenaga kesehatan (nakes) memiliki tanggung jawab tidak hanya kepada
pasien, tapi juga kepada keluarganya. Karena tenaga kesehatan juga memiliki
keluarga yang perlu dilindungi.
Belum lagi banyaknya nakes yang positif dan meninggal, ini menambah
tinggal kecemasan pada nakes.
“Stres juga sering muncul karena beban kerja yang berat di ruang isolasi
COVID-19,” sambungnya.

6. Stigma buruk ke nakes


Banyak masyrakat yang memandang negatif bahwa tenaga kesehatan sebagai
pembawa virus karena merawat pasien COVID-19

Dampak Positif
1. Masyarakat lebih peduli
Kesadaran dan disiplin masyarakat terjadap pentingnya menjaga kebersihan dan
mengikuti protolol kesehatan semakin meningkat.
2. Nakes lebih waspada
Timbulnya kecurigaan sesama nakes karena takut saling menularkan. Ini
sebenarnya baik karena membuat nakes lebih waspada dan memproteksi dirinya
sendiri.
3. Kehidupan nakes lebih teratur
Nakes biasanya kerja pagi sampai malam tanpa istirahat, maka saat pandemi ini
semua lebih banyak waktu untuk istirahat. Kehidupan lebih teratur.
“Adanya pembatasan jam kerja atau praktik membuat tenaga kesehatan lebih
cukup istirahat, makan lebih teratur dan rajin berolahraga
4. Kesadaran masyarakat dalam berolahraga
Kehadiran COVID-19 meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya
olahraga, yang harus diikuti dengan protokol kesehatan yang benar.
5. Ilmuwan terpacu

6
Para peneliti dan ilmuwan terpacu menemuka vaksin yang dapat mencegah
terjadinya COVID-19.

3. Kehidupan Sosial Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19 dalam Perspektif


Sosiologi Kesehatan Di UPT. Puskesmas Mataraman
a. Sosiologi kesehatan merupakan subdisiplin ilmu dari bidang sosiologi. Sosiologi
kesehatan ini mempelajari interaksi antara masyarakat dan kesehatan. Kajian
utamanya, untuk melihat bagaimana kehidupan sosial memiliki dampak terhadap
morbiditas dan mortalitas. Di samping itu, sosiologi kesehatan mempelajari
kesehatan dan keadaan sakit berkaitan dengan institusi sosial, seperti keluarga,
pekerjaan dan sekolah.
Berikut ini definisi sosiologi kesehatan menurut beberapa ahli:
1. Suriani (2019), Sosiologi kesehatan dapat didefinisikan sebagai studi sosiologis
tentang kesehatan. Secara spesifik, sosiologi kesehatan mempelajari bagaimana
hubungan antara pola-pola kehidupan sosial terhadap angka kelahiran atau
kematian dan sebaliknya. Sosiologi kesehatan juga mempelajari bagaimana
hubungan antara berbagai institusi sosial yaitu keluarga, sekolah, pekerjaan,
agama, ras, dan lainnya mempengaruhi kesehatan dan mendasari pengambilan
keputusan terkait cara penanganan kesehatan.
2. Rosmalia dan Sriani (2017), Sosiologi kesehatan adalah penerapan konsep dan
metode disiplin sosiologi dalam mendeskripsikan, menganalisis dan
memecahkan masalah kesehatan. Dengan kata lain, sosiologi kesehatan
merupakan penerapan ilmu sosial dalam mengkaji masalah kesehatan.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sosiologi kesehatan sebagai bagian
dari sosiologi yang membahas dan menganalisis fenomena kesehatan, dengan
bantuan konsepkonsep dan metode sosiologi.

b. Puskesmas

7
Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting di
Indonesia. Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung
terwujudnya perubahan status kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat
kesehatan yang optimal. Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu
diperlukan upaya pembangunan sistem pelayanan kesehatan dasar yang mampu
memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat selaku konsumen dari pelayanan
kesehatan dasar tersebut.
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam sistem
pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib dan beberapa upaya
kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan,
kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah daerah setempat. Puskesmas
dalam menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh dan terpadu
dilaksanakan melalui upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan
pemulihan disertai dengan upaya penunjang yang diperlukan. Ketersediaan sumber
daya baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sangat mempengaruhi pelayanan
Kesehatan.
UPT. Puskesmas Mataraman terletak di jl. A. yani km.58 Kecamatan Mataraman
Kab.Banjar. Puskesmas ini beroperasi pada hari Senin sampai Sabtu pada pukul
08.00 – 15.00 WITA. Dan pada saat pandemi buka loket sampai Jam 10.00 WITA.
Puskesmas di Kecamatan Mataraman ini membagi jadwal kegitannya, pelayanan
umum setiap hari, pelayanan imunisasi anak, bayi dan balita setiap hari rabu,
pelayanan imunisasi ibu hamil setiap hari kamis, pelayanan laboratorium setiap
hari, pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan pemeriksaan ibu hamil setiap hari,
pelayanan pemeriksaan oksigen dan swab setiap hari selasa, pelayanan vaksin
setiap hari kamis dan sabtu, pelayanan Kesehatan gigi dan mulut setiap hari, dan
pelayanan farmasi setiap hari (hanya konsultasi).
Pada masa pandemi COVID-19 UPT. Puskesmas Mataraman juga sering
melakukan kegiatan penyuluhan untuk Masyarakat sekitar.

8
Di UPT. Puskesmas Mataraman, Kecamatan Mataraman tercatat ada 199 orang
yang terkonfirmasi atau positif terpapar COVID-19 dari awal bulan Januari sampai
dengan bulan Oktober 2021.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat Di UPT.


Puskesmas Mataraman
1. Bidang Sosial
a. Perubahan Sosial Akibat Pandemi
Harus diakui bahwa dampak pandemi Covid-19 telah memaksa komunitas
masyarakat harus adaptif terhadap berbagai bentuk perubahan sosial yang
diakibatkannya. Ragam persoalan yang ada telah menghadirkan desakan
transformasi sosial di masyarakat. Bahkan, bukan tidak mungkin peradaban dan
tatanan kemanusiaan akan mengalami pergeseran ke arah dan bentuk yang jauh
berbeda dari kondisi sebelumnya. Lebih lanjut, wajah dunia pasca pandemi bisa saja
tidak akan pernah kembali pada situasi seperti awalnya.
segala bentuk aktivitas masyarakat yang dilakukan di masa pra-pandemi, kini harus
dipaksa untuk disesuaikan dengan standar protokol kesehatan. Tentu ini bukan
persoalan yang sederhana. Sebab pandemi Covid-19 telah menginfeksi seluruh

9
aspek tatanan kehidupan masyarakat yang selama ini telah diinternalisasi secara
terlembaga melalui rutinitas yang terpola dan berulang.
Kedepan, masyarakat justru akan dihadapkan pada situasi perubahan yang tidak
pernah terbayangkan sebelumnya. Sejumlah tata nilai dan norma lama harus ditata
ulang dan direproduksi kembali untuk menghasilkan sistem sosial yang baru.
Munculnya tata aturan yang baru tersebut kemudian salah satunya ditandai dengan
adanya himbauan dari pemerintah untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah
sejak awal kemunculan virus ini di Indonesia. Begitu pula dengan pola kebiasaan
masyarakat yang guyub, senang berkumpul dan bersalaman, kini dituntut untuk
terbiasa melakukan pembatasan sosial.
Selain itu, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah
merebaknya pandemi Covid-19 juga telah mempengaruhi kebijakan-kebijakan
negara dalam mengatur perilaku dan kebiasaan masyarakat. Kebijakan psysical
distancing telah mengubah ragam bentuk perilaku masyarakat yang kemudian
mengharuskan adanya jarak fisik dalam proses interaksi sosialnya.
Dalam konteks ini, perilaku dan kebiasaan masyarakat secara konvensional di masa
pra-pandemi kemudian diatur dan ditransformasikan melalui pola interaksi secara
virtual. Kondisi ini sekaligus mempertegas bahwa fungsi teknologi menjadi sangat
penting sebagai perantara interaksi sosial masyarakat di era pandemi saat ini.
Selanjutnya, perubahan sosial di tengah pandemi Covid-19 juga telah melahirkan
kebiasaan-kebiasaan baru berupa terjadinya perubahan perilaku sosial masyarakat
dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam perkembangannya, merespons situasi krisis akibat Covid-19, pemerintah
kemudian menerapkan kebijakan yang disebut sebagai kenormalan baru (new
normal). Tentu, berbagai kebijakan yang dihasilkan akan berimplikasi secara
langsung terhadap segala bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.

b. Kenormalan Baru

10
Harus diakui kondisi normal baru akan menyebabkan perubahan sosial, termasuk
pola perilaku dan proses interaksi sosial masyarakat. Sederhananya, normal baru
menekankan pada perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas secara
normal, namun tetap merujuk pada protokol kesehatan yang kemudian harus
dibiasakan. Meskipun demikian, penerapan normal baru tidak akan berjalan dengan
maksimal, bila tidak disertai kedisiplinan tinggi oleh masyarakat. Apalagi data
kasus Covid-19 hingga kini masih menunjukkan angka fluktuasi.
Oleh karena itu, masyarakat harus diedukasi secara terus-menerus untuk
menerapkan hidup normal baru dalam aktivitas sosial mereka. Masyarakat perlu
dibiasakan agar disiplin mematuhi protokol kesehatan. Sebab pandemi Covid-19
telah memaksa kita untuk adaptif terhadap segala bentuk perubahan. Begitu juga
hidup dengan kenormalan baru bisa saja akan menjadi model budaya baru di masa
mendatang.

2. Bidang Kesehatan
Covid-19 memberikan dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat diberbagai
bidang salah satu contohnya dalam bidang kesehatan. Pengaruh pandemi covid-19
dalam bidang kesehatan yaitu tingkat kesehatan menurun karena banyak yang
terpapar covid-19 dan banyak masyarakat yang stress karena khawatir dan takut
tertular virus corona sehingga membuat sistem imun semakin menurun.
Upaya pencegahan untuk mengantipasi penyebaran covid-19 yang sudah dilakukan
diantaranya karantina wilayah, kebijakan lockdown, social distancing, mematuhi
protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak, rajin mencuci tangan, dan
lain sebagainya. Bukan hanya pemerintah saja akan tetapi seluruh masyarakat juga
ikut berperan dalam upaya pencegahan tersebut agar virus corona bisa segera
teratasi dan kita dapat beraktivitas kembali seperti sebelumnya.

3. Bidang Pendidikan

11
pendidikan juga turut terkena dampak yang cukup fatal. Kegiatan belajar mengajar
terpaksa harus dilakukan dalam jarak jauh. Akan tetapi, banyak pihak yang belum
siap untuk melaksanakan pembelajaran melalui jarak jauh atau yang dikenal dengan
sebutan daring ini.
Bukan hanya kesiapan yang masih perlu dibenahi dari pembelajaran jarak jauh ini.
Banyak kalangan yang ternyata tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar jarak
jauh karena terbatasnya kemampuan masyarakat. Banyak di antaranya yang tidak
memiliki perangkat yang menunjang pembelajaran jarak jauh ini. Dalam menyikapi
fenomena yang terjadi seperti sekarang ini maka perlu adanya tindakan dari
pemerintah agar sektor di bidang pendidikan bisa berjalan normal kembali.

4. Bidang Ekonomi
Dampak yang sangat terasa dan mudah sekali dilihat adalah melemahnya konsumsi
rumah tangga atau melemahnya daya beli masyarakat secara luas. Hingga saat ini,
masyarakat mengalami penurunan daya beli yang sangat signifikan. PPKM yang
terus berlanjut dengan berbagai aturan pengetatan menghambat masyarakat untuk
beraktifitas ekonomi. Regulasi pengetatan diberbagai sektor dari aturan PPKM
memberikan pengaruh terhadap naik turunnya sektor ekonomi. Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah diharapkan mampu memberikan terobosan untuk dapat
memberikan solusi agar kemampuan daya beli masyarakat tetap dapat bertahan.

5. Bidang Agama
Pada masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), setiap orang
diwajibkan menerapkan protokol kesehatan diantaranya memakai masker, menjaga
jarak, dan mencuci tangan. Penerapan protokol kesehatan ini dilakukan agar
terhindar dari penularan virus covid-19, termasuk ketika menjalankan sholat di
masjid.

12
B. Kehidupan Sosial Masyarakat Pada Masa Pandemi COVID-19 Dilihat Dalam
Perspektif Sosiologi Kesehatan
1. Cara pencegahan adanya wabah pandemi COVID-19
a. Panduan pencegahan virus Corona dari Kemenkes RI dan WHO
Guna menekan pandemi COVID-19, Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun secara
resmi mengeluarkan panduan mengenai cara pencegahan virus Corona yang telah
diamini oleh Kemenkes RI.Berikut lebih jelasnya:
1. Menerapkan pola hidup sehat dan bersih
COVID-19 adalah infeksi mematikan akibat virus corona (SARS-CoV-2)
yang belum ada obat atau vaksinnya. Virus ini sangat rentan menular lewat
droplet liur yang menyembur dari orang yang terinfeksi saat ia batuk dan
bersin tanpa menutup mulut. Virus dapat terhirup langsung oleh orang-orang
sekitar, atau mendarat di permukaan benda yang keumudian sering
digunakan.Bahkan, informasi terkini dari WHO menyebutkan virus ini dapat
bertahan di udara (airborne) dalam beberapa jam setelahnya.Maka itu, salah
satu langkah pencegahan penyebaran virus corona yang paling utama adalah
dengan menjaga kebersihan diri dan menerapkan perilaku hidup sehat setiap
hari.Berikut adalah beberapa cara yang ditekankan:
 Selalu cuci tangan dengan bersih menggunakan air mengalir dan sabun
selama 20 detik lalu bilas. Jika tidak ada akses air bersih, hand sanitizer
atau tisu basah beralkohol bisa jadi alternatif darurat.
 Saat seseorang terinfeksi, sangat mungkin tidak memunculkan gejala
COVID-19 yang signifikan. Maka, terapkan etika batuk dan bersin yang
baik dengan menutup hidung dan mulut pakai tisu (langsung buang di
tempat sampah) atau lengan baju bagian dalam sehingga droplet tidak
menyebar dan berpindah ke orang lain.
 Jaga daya tahan tubuh dengan makanan bergizi seimbang, serta
perbanyak buah-buahan dan sayuran.

13
 Rutin olahraga minimal 30 menit setiap hari.
 Cukup istirahat.
 Hindari menyentuh bagian wajah, terutama mata, hidung, dan mulut.
Tangan menyentuh banyak permukaan yang mungkin terkontaminasi virus.
Akibatnya, virus dapat berpindah ke tangan dan masuk ke selaput lendir
mata, hidung, atau mulut.

2. Pakai masker
Ketika menunjukkan gejala batuk, bersin, pilek, pakai masker untuk
menghindari penyebaran droplet di lingkungan terbuka. Pilihan masker yang
dapat dikenakan, yaitu masker bedah maupun masker kain yang sesuai dengan
standar.
Orang yang sehat juga dianjurkan untuk memakai masker ketika beraktivitas
di luar ruangan. Kenakan masker juga selama berolahraga.
Masker bertujuan sebagai perlindungan tambahan untuk meminimalisir risiko
paparan dari penyebaran lewat udara.
Pastikan Anda mengetahui cara memakai masker yang benar agar malah tidak
membuka peluang paparan.

3. Jaga jarak dan hindari kerumunan (social distancing)


Istilah social distancing alias jaga jarak mungkin sudah jadi jargon yang tidak
asing lagi di telinga dalam satu tahun ke belakang.Menjaga jarak setidaknya 1
meter atau 2 meter dengan orang lain yang batuk atau bersin dapat membantu
Anda secara tidak sengaja menghirup uap atau tetesan liur yang mungkin
mengandung virus Corona. Setiap orang dapat menjadi carrier virus corona
dan tidak menunjukkan gejala sakit yang khas. Dalam ruang publik, kita tidak
bisa tahu pasti siapa saja orang yang sudah positif terinfeksi, apalagi jika
tanpa gejala.Maka itu, Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto

14
mengatakan langkah pencegahan penyebaran virus Corona yang bisa
dilakukan adalah menghindari kerumunan.
Di Indonesia, pencegahan virus corona dengan gerakan social
distancing sempat digalakkan secara resmi oleh pemerintah lewat program
PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di berbagai wilayah.
Menghindari kerumunan juga dapat melindungi orang rentan seperti lansia
dan orang dengan penyakit kronis. Sebab jika orang rentan tersebut tertular
virus corona, dampaknya akan berakibat fatal.
Tak hanya itu. Menghindari kerumunan juga harus diiringi dengan jaga jarak
saat bertemu orang lain, memakai masker saat di luar rumah, dan rajin
mencuci tangan menggunakan sabun.

4. Memperbanyak fasilitas pelayanan kesehatan dan tes tracing


Sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran infeksi virus corona,
pemerintah Indonesia telah menunjuk 100 rumah sakit sebagai rujukan untuk
COVID-19.Keseratus fasilitas medis tersebut sebelumnya pernah menangani
wabah flu burung dan telah lolos evaluasi terbaru.Lewat evaluasi tersebut,
dipastikan semua faskes rujukan sudah memiliki fasilitas kesehatan yang
lengkap. Salah satunya ruang isolasi dengan teknologi tekanan negatif.Selain
itu, pemerintah juga terus memperbanyak jumlah skrining COVID-19
lewat tes PCR (Swab test) secara massal.

5. Perbanyak informasi terbaru dan jangan percaya hoax


Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) terus
memastikan masyarakat dunia mendapat informasi terbaru dan terpercaya.
Mereka secara teratur memperbaharui informasi terkait epidemik COVID-19
di dunia.WHO pun ikut merangkum jumlah kasus yang sudah dilaporkan dan
memberikan kebebasan akses untuk masyarakat dunia. Temukan update

15
terbaru corona di dunia di link berikut.Direktur Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Anung
Sugihantono juga menyatakan agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik
menghadapi penyebaran wabah virus corona.Terus mengikuti perkembangan
informasi terkait COVID-19 akan membuat Anda semakin wawas diri untuk
terlibat dalam pencegahan pandemi virus Corona makin meluas.Membekali
diri dengan informasi yang tepat dan akurat membantu Anda mengetahui
anjuran kesehatan terbaru dari tenaga kesehatan dan otoritas pemerintahan
setempat.Dirjen Anung meminta agar masyarakat tidak mempercayai kabar
burung (hoax) dan tetap mengacu pada informasi yang disampaikan oleh
Dinas Kesehatan setempat dan Kementerian Kesehatan RI.

6. Berobat ketika sakit


Segera berobat ketika menunjukkan gejala sakit. Terutama jika merasa
demam, batuk, dan sesak napas yang tidak membaik ata semakin
parah. Begitu pula jika kerabat Anda merasakan gejala umum dari pneumonia,
seperti demam, batuk, dan sulit bernapas. Baiknya anjurkan mereka konsultasi
ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat dengan segera.Orang
yang terinfeksi virus corona disebut mengalami serangkaian gejala mirip
pneumonia, seperti batuk, demam, sesak napas, dan gangguan pernapasan
lainnya. Pada kasus yang parah, infeksi virus dapat menyebabkan pneumonia,
SARS, gagal ginjal, bahkan kematian.Akan tetapi, akan lebih bijak jika kita
tidak sembarangan dan terburu-buru pergi ke rumah sakit guna menghindari
risiko paparan. Cari bantuan medis dengan lebih dulu menelepon faskes
terkait, dan ikuti arahan dari tenaga medis.WHO juga mengedukasi penderita
terinfeksi untuk menjauhi mereka yang masih sehat, mengingat mereka yang
terinfeksi mungkin hanya menunjukkan gejala ringan dan cepat sembuh.
Namun, kondisi ini bisa jadi parah pada orang lain.

16
7. Batasi akses keluar-masuk wilayah
Cara pencegahan virus corona yang telah dilakukan Kemenkes RI sejak lama
adalah meningkatkan penjagaan di setiap perbatasan wilayah domestik, serta
pembatasan akses keluar-masuk Indonesia bagi warga negara dan non-
WNI.Melalui surat nomor PM.04.02/III/43/2020, tanggal 5 Januari 2020,
Dirjen Anung telah mengimbau beberapa instansi pemerintah terkait pedoman
cara mencegah penyebaran COVID-19.Mulai dari Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi, Rumah Sakit TNI/Polri, hingga seluruh rumah sakit provinsi di
Indonesia, diimbau untuk melakukan cara mencegah virus corona sebagai
berikut:

1. Melakukan deteksi, pencegahan, respon apabila menemukan pasien dengan


gejala pneumonia berat, seperti yang terjadi di Wuhan, Tiongkok.
2. Melakukan perawatan, pengobatan, isolasi, dan investigasi guna mencegah
penyebaran penyakit meluas dan berpotensi menjadi kejadian luar biasa
atau wabah.
3. Melakukan deteksi, pencegahan, dan respon terhadap kemungkinan
masuknya pasien pneumonia berat dari luar negeri, termasuk dari
Tiongkok, ke Indonesia melalui bandara, pelabuhan, dan batas negara yang
mencakup langkah aktivasi alat thermal scanner.
4. Memantau kemungkinan penemuan virus atau mikroorganisme baru dari
hasil pemeriksaan laboratorium pasien pneumonia berat
5. Memantau perkembangan penyakit pneumonia berat yang belum diketahui
penyebabnya di dunia agar dapat segera dilakukan langkah untuk
mencegah penyebaran infeksi virus corona baru di Indonesia.

Peralatan logistik, seperti alat skrining, alat pelindung diri, dan masker sudah
disiapkan di seluruh pintu masuk Indonesia, terutama di 19 daerah yang

17
menerima penerbangan langsung dari Tiongkok.Sejumlah wilayah tersebut,
termasuk Jakarta, Tangerang, Bandar Lampung, Padang, Tarakan, Balikpapan,
Manokwari, Sampit, Bandung, Jambi, Tanjung Balai Karimun, Samarinda,
Palembang, Tanjung Pinang, Denpasar, Surabaya, Batam, Belitung, dan
Manado.

8. Meningkatkan kewaspadaan bagi masyarakat yang ingin bepergian ke luar


negeri
Dirjen Anung mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke luar
negeri, terutama Tiongkok, termasuk Hongkong, Wuhan, atau Beijing agar
memperhatikan perkembangan penyebaran infeksi virus corona di wilayah
tersebut.Ia juga mengimbau agar selama di Tiongkok menghindari berkunjung
ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup. Termasuk untuk menghindari
konsumsi makanan laut sementara.Jika dalam perjalanan Anda berinteraksi
dengan orang yang mengalami gejala demam, batuk, sulit bernapas, atau
mungkin jatuh sakit dengan gejala yang sama, agar segera berobat ke fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat.

2. Terapkan pola hidup sehat


Hingga sampai saat ini Indonesia masih berjuang untuk melawan virus Covid-19.
Setiap harinya kasus angka positif Covid-19 bertambah. Masyarakat selalu
diperingatkan oleh pemerintah untuk mengikuti protokol kesehatan karena hal
tersebut menjadi kebutuhan kita semua.
Tentu tidak mudah untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19. Untuk itu kita
dianjurkan untuk meningkatkan imun tubuh supaya dapat menangkal virus Covid-
19. Salah satu cara untuk meningkatkan imun tubuh adalah menerapkan pola hidup
sehat.
Pola Hidup Sehat

18
Pola hidup sehat merupakan hal yang wajib kita lakukan, terutama pada masa
pandemi. Dengan memilah dan mengatur pola hidup yang sehat, tentunya tubuh kita
akan merasakan banyak manfaat. Kita hanya perlu memperhatikan kebiasaan kecil
sehari-hari dan mengubahnya supaya lebih bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Menurut Kotler, pola hidup sehat adalah gambaran dari aktivitas atau kegiatan kita
yang didukung oleh keinginan dan minat kita dan bagaimana pikiran kita
menjalaninya dalam berinteraksi dengan lingkungan kita.
Pola hidup sehat yang kita terapkan bisa saja kita tularkan kepada orang lain,
khususnya keluarga sehingga mereka dapat merasakan banyak manfaatnya.
Manfaat Pola Hidup Sehat
Pasti kita sering mendengar bahwa orang yang memiliki pola hidup sehat akan
memiliki tubuh yang fit dan bugar. Contoh nyata dalam kehidupan kita adalah rata-
rata orang zaman dulu sampai saat ini masih segar dan sering beraktivitas. Itu
dikarenakan mereka sering mengonsumsi makanan yang masih segar, alami, dan
tanpa bahan pengawet.
Dengan pola hidup sehat akan menciptakan harapan hidup lebih lama. Manfaat lain
yang kita dapatkan yaitu meningkatkan imun tubuh. Imun tubuh dapat mencegah
penyakit masuk ke dalam tubuh kita, termasuk virus Covid-19.
Cara kerja imun tubuh dengan memiliki 3 fungsi, yaitu fungsi pertahanan, fungsi
homestatis, dan fungsi pengawasan. Lalu pola hidup sehat juga dapat membuat
tubuh kita menjadi lebih semangat, sehingga tubuh akan terus aktif melakukan
berbagai aktivitas.
Cukupi Kebutuhan Nutrisi
Melansir Help Guide, setiap hari tubuh meregenerasi sel kulit, otot, sampai tulang.
Oleh sebab itu nutrisi menjadi sumber utama kebutuhan tubuh kita. Seseorang
memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda karena beberapa faktor, seperti jenis
kelamin, usia, dan aktivitas yang sering dilakukan.
Menurut peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia

19
yaitu, untuk laki-laki disarankan mengkonsumsi serat sebanyak 28-37 gram per hari.
Sedangkan perempuan, perlu konsumsi serat sebanyak 27-32 gram per hari.
Perbaiki Waktu Tidur
Hal yang dapat kita lakukan untuk menerapkan pola hidup sehat adalah dengan cara
memperbaiki waktu tidur. Kebanyakan seseorang memiliki jam tidur yang tidak
cukup dikarenakan beberapa alasan. Padahal tubuh kita tentunya butuh istirahat
yang cukup agar badan kembali segar dan bisa menjalankan aktivitas dengan
semestinya.
Dilansir dari National Sleep Foundation, direkomendasikan bahwa usia dewasa
muda (18-25 tahun) membutuhkan waktu tidur 7-9 jam per malam. Orang yang
tidak memiliki waktu tidur cukup berpotensi terkena penyakit mematikan, seperti
kanker dan jantung.
Berpikir Positif
Pola hidup sehat tidak hanya tentang fisik tetapi juga dengan kebutuhan mental kita.
Memiliki banyak tekanan akan membuat pikiran kita menjadi stress, oleh sebab itu
sangat dianjurkan untuk berpikir positif.
Berpikir positif dapat membuat hati kita menjadi tentram dan dapat mengalahkan
berbagai penyakit termasuk saat kita sedang mengalami tekanan.  Dengan
mengubah cara berpikir menjadi positif, maka kesehatan mental kita akan menjadi
lebih baik.

20
BAB IV

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif.
metode kulitatif ini sering disebut “ metode penelitian naturalistik” karena penelitiannya
dilakukan pada kondisi yang alamiah ( Natural setting)”. Metode penelitian ini adalah suatu
metode penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu
objek pada latar alamiah tanpa ada amanipulasi di dalamnya.
Dengan menggunakan pendekatan kulititatif, penulis bermaksud ingin menafsirkan dan
menuturkan data sesuai dengan situasi yang terjadi. Metode deskriptif adalah suatu

21
kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dan penelitian deskriptif ini adalah untuk
membuat gambaran, atau likisan secara sistematis, factual dan actual mengenai fakta- fakta,
sifat- sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini terletak di UPT. Puskesmas Mataraman, jl. A. yani km.58
Kecamatan Mataraman Kab.Banjar. Tetapi peneliti melakukan wawancara dirumah
peneliti sendiri yaitu pada jl.HKSN Kuin Utara RT.16 RW.002. Peneliti melakukan
wawancara kepada bibi peneliti sendiri yang adalah seorang pegawai di UPT.
Puskesmas Mataraman Tersebut. Peneliti memilih lokasi ini karena peneliti tertarik
dengan kehidupan sosial masyarakat Kecamatan Mataraman.
B. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian dilakukan pada Hari Kamis, 7 oktober 2021
C. Teknik Pengumpulan data
 Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
sumber data. Wawancara ini dipergunakan untuk mendapatkan data secara
langsung dari responden, seperti data mengenai keadaan Masyarakat Kecamatan
Mataraman. Peneliti melakukan wawancara kepada bibi peneliti sendiri yang
adalah seorang pegawai di UPT. Puskesmas Mataraman Tersebut.
 Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengambil data yang
bersifat dokumen yang berhubungan dengan permasalahan. Metode ini digunakan
untuk mendapatkan data dan informasi mengenai UPT. Puskesmas Mataraman,
Kecamatan Mataraman, dan berapa jumlah penduduk yang terkonfirmasi atau
positif COVID-19. Data yang diambil adalah dari dokumen UPT. Puskesmas
Mataraman, Kecamatan Mataraman.

22
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Virus corona merupakan virus yang sangat berbahaya yang menyerang sistem
pernafasan, virus ini di sertai gejala gajala, baik yang ringan maupun berat, dampak
yang paling berat ialah kematian, virus ini mudah menyebar sehingga masyarakat
harus lebih selektif dalam berkontak langsung dengan orang-orang. Masyarakat juga

23
harus sering mentaati protokol Kesehatan, dan saat berinteraksi sosial pun harus
tetap menjaga jarak aman.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan
sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Wahyu, MS. 2021. Sosiologi
Aprilia Nurmasari, 2021. KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT PADA MASA
PANDEMI COVID-19 DILIHAT DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI DESA PASIR PUTIH KECAMATAN TUKAK SADAI KABUPATEN
BANGKA SELATAN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.
Adelia Putri. Wawancara Pribadi . 7 Oktober 2021.
http://eprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/273/42/BAB%20I.pdf

24
https://radarsemarang.jawapos.com/rubrik/untukmu-guruku/2021/09/03/dampak-
pandemi-covid-19-terhadap-pendidikan/
https://www.dprd-diy.go.id/dampak-besar-pandemi-di-sektor-ekonomi/
http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1181-dampak-covid-
19-dalam-bidang-kesehatan
https://lombokpost.jawapos.com/opini/15/07/2020/perubahan-sosial-di-era-
pandemi/
https://www.sehatq.com/artikel/5-cara-mencegah-penyebaran-virus-korona-yang-
disarankan-kemenkes-ri
https://dinkes.bantulkab.go.id/berita/1177-pentingnya-menjaga-pola-hidup-sehat-
selama-masa-pandemi
https://www.liputan6.com/health/read/4415043/dampak-positif-dan-negatif-
pandemi-covid-19-di-bidang-kesehatan-seperti-apa

LAMPIRAN

25
26

Anda mungkin juga menyukai