0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
68 tayangan17 halaman
Dokumen ini membahas tentang prinsip-prinsip preparasi gigi, posisi operator, asisten, dan pasien selama proses preparasi gigi serta posisi dental unit yang digunakan.
Dokumen ini membahas tentang prinsip-prinsip preparasi gigi, posisi operator, asisten, dan pasien selama proses preparasi gigi serta posisi dental unit yang digunakan.
Dokumen ini membahas tentang prinsip-prinsip preparasi gigi, posisi operator, asisten, dan pasien selama proses preparasi gigi serta posisi dental unit yang digunakan.
mencapai hasil restorasi yang optimal maka preparasi gigi harus memenuhi kriteria berikut : • Biologis, terkait kesehatan jaringan penyangga. • Mekanik, terkait integritas dan durabilitas restorasi • Estetik, terkait penampilan pasien Prinsip umum preparasi gigi, yaitu:
1. Membuat jalan masuk menuju karies (akses) sebaik mungkin.
2. Membuang seluruh lesi karies pertemuan amelo-dentin, tujuannya untuk mencegah penyebaran karies ke arah lateral. 3. Membuang lapisan email yang tidak didukung oleh dentin, kecuali apabila restorasi yang akan dilakukan menggunakan bahan resin komposit, boleh membiarkan area email yang tidak didukung dentin, tapi luasnya tidak boleh terlalu besar. 4. Tidak perlu memperluas kavitas sampai area self cleansing pada bagian bukal dan lingual. 5. Membentuk preparasi sedemikian rupa sehingga jaringan gigi yang tertinggal dan bahan restorasi mampu bertahan dari tekanan fungsional, contohnya pada saat proses mengunyah makanan. 6. Membentuk preparasi sesuai dengan bahan restorasi, misalnya kita perlu membuat undercut untuk rencana perawatan restorasi dengan bahan amalgam. 7. Lakukan pemeriksaan pada tepi preparasi, apakah sudah sesuai untuk bahan restorasi. 8. Bersihkan sisa karies yang masih tersisa. 9. Cuci dan keringkan hasil preparasi (Ramdhani, 2019). Prinsip desaign preparasi gigi menurut G.V Black:
1. Extension for prevention yang berarti perluasan untuk
pencegahan, bahwa pit dan fissure yang perlu diikutsertakan dalam preparasi untuk mencegah terjadinya karies sekunder. 2. Resistance form yang berarti bahwa preparasi perlu dilakukan dengan tidak terlalu banyak membuang jaringan gigi yang sehat sehingga sisa jaringan gigi tersebut cukup kuat menahan beban daya kunyah dan restorasi disanggah oleh jaringan dentin yang sehat. 3. Retention form yang berarti bahwa preparasi perlu dilakukan dengan mengingat bahan restorasi tidak mudah lepas, jadi perlu dilakukan pembuatan retensi, misalnya berupa undercut atau pembuatan dinding aksial yang tegak atau konvergen kearah oklusal/divergen kearah servikal. 4. Removal of caries yang berarti membuang seluruh jaringan karies yang infeksius terutama jaringan dentin yang lunak. 5. Finish of the enamel wall yang berarti menghaluskan seluruh bidang preparasi. 6. Convenience form yang berarti bahwa preparasi dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan operator dalam menggunakan peralatan dan menempatkan bahan tumpatan kedalam kavitas gigi. 7. Toilet of the cavity yang berarti melakukan pembersihan sisa jaringan nekrotik dan bekas preparasi serta sterilisasi kavitas dengan menggunakan bahan sterilisasi kavitas yang ada (Kumala, dkk, 2017). B.Posisi Operator
Posisi operator terhadap pasien berpanduan
pada “Clock Position” yaitu pengaturan posisi sesuai arah jarum jam, yang memudahkan untuk membedakan posisi pasien berdasarkan sisi tangan yang dominan (“right-handed” atau “left- handed” (kidal). 1.Posisi Operator Kepada Pasien
Posisi operator terhadap pasien berpanduan pada
“Clock Position” yaitu pengaturan posisi sesuai arah jarum jam, yang memudahkan untuk membedakan posisi pasien berdasarkan sisi tangan yang dominan (“right-handed” atau “left-handed” (kidal).
2. Posisi Operator Bekerja Pada Phantom
Phantom merupakan replika atau tiruan dari
pekerjaan yang akan dilakukan pada penderita, oleh karena itu dalam bekerja diusahakan agar mahasiswa berupaya seperti menghadapi penderita sesungguhnya. Cara memegang instruments
1. Modified pen grasp
2. Inverted pen grasp 3. Palm and thumb grasp 4. Modified palm and thumb grasp 1.Saat melakukan preparasi pada gigi anterior
Posisi tangan kiri (non dominan) dan tangan kanan
(dominan) saling berhadapan di samping mulut pasien. Operator duduk di posisi arah jam 8 atau 9 ketika melakukan preparasi gigi anterior sisi distal (labial dan lingual/palatal) regio 1 dan 4 serta sisi mesial (labial dan lingual/palatal) regio 2 dan 3.
2.Saat melakukan preparasi pada gigi posterior
Posisi tangan kiri (non dominan) dan tangan kanan
(dominan) saling berhadapan di samping mulut pasien.Saat operator melakukan preparasi gigi posterior pada bidang yang menghadap operator, maka posisi duduk di arah jam 9. C.POSISI ASSISTANT Assistant’s Zone adalah zona tempat pergerakan perawat gigi, pada dental unit di sisi ini dilengkapi dengan semprotan air/angin dan penghisap ludah,serta light cure unit pada dental unit yang lengkap. Prosedur preparasi kavita Asisten
1.Menyiapakan anasthesi lokal yang diperlukan.
2.Menyerahkan sonde dan kaca mulut kepada operator. 3.Menyiapkan contra angle handpiece yang sudah dipasang mata bur sesuai urutan yang diperlukan. 4.Transfer alat; sonde diganti dengan contra angle. 5.Pergantian mata bur dilakukan dengan cepat dan teliti sesuai dengan instruksi dari operator. 6.Selama prosedur prevarasi assistant mengontrol saliva dengan saliva ejector/suction. 7.Menyerahkan three way syringe untuk membersihkan kavita dari sisa pengeburan, sambil melakukan pengeringan rongga mulut menggunakan saliva ejector setelah preparasi selesai. 8.Assistant menyerahkan caton pellet untuk mengeringkan kavita. D.POSISI PASIEN
Keterangan gambar: Posisi
SEMI SUPINE adalah ketika pasien hampir pada posisi berbaring, kepala-lutut-kaki sejajar.
Keterangan gambar: Posisi
45º adalah ketika sandaran kursi gigi dan permukaan oklusal mandibula pasien membentuk sudut 45º terhadap lantai. Keterangan gambar: Posisi SUPINE adalah ketika pasienberbaring di posisi horisontal dan kursi gigi sejajar dengan lantai. Posisi lutut dan kaki pasien sedikit lebih tinggi dari kepala. E.Posisi Dental Unit Pada Saat Melakukan Preparasi Gigi 1. Dental Operator Stool/Dentist Chair 2. Foot Switch Control 3. Assistant control (asisten control) 4.dental patient chair switch assembly (kursi pasien) 5. Spittoon assembly (wadah kumur) 6. Bowl rinse (bowl bilas) 7. Cup fill (keran air) 8. Dental complex treatment unit (unit pengolahan gigi yang komplex) 9. Instrument arm (instrument lengan) 10. Operating light (pencahayaan) 11. Tray assembly 12.Instrument tray assembly (instrument nampan perakitan)