NAMA BINDAM:
Evaldo Stevan
2111111110006
DISUSUN OLEH:
Gilang Wahyu Pratama
2211111310016
2022
DAFTAR ISI
KATA ii
PENGANTAR……………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………… 2
1.3 Tujuan……………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….. 3
2.1 Prinsip Operasi Bedah Mulut……………………………………….. 3
2.2 Prosedur Perawatan Selama Pandemi………………………………. 7
BAB III PENUTUP………………………………………………………... 8
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….. 8
3.2 Saran………………………………………………………………… 8
DAFTAR 9
PUSTAKA………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bedah mulut merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran gigi yang
menggunakan metodepembedahan untuk mengoreksi penyakit, cedera, dan
cacat di kepala, leher, wajah, rahang, danjaringan lunak dari mulut. Prinsip
kerja tindakan bedah pada umumnya menganut 3 hal yang harus dilakukan,
yaitu asepsis, atraumatik, dan dibawah anastesi yang baik. Ruang lingkup
pembedahandiantaranya adalah operator, asisten operator, instrumen, teknik-
teknik anestesi, teknik pembedahan,dan kondisi pasien. Penting bagi operator
menguasai berbagai ilmu yang mencakup instrumentasibedah, teknik anestesi,
teknik bedah, cara mencapai kondisi asepsis, dan kemungkinan komplikasi
yang dapat ditimbulkan untuk mencapai keberhasilan dalam tindakan bedah.
Penguasaan ilmu bedah mulut perlu dimiliki untuk mencegah komplikasi dan
infeksi silang, karena tindakan bedah mulut melibatkan perlukaan jaringan
mulut. Pemahaman ilmu bedah mulut sangat penting bagi dokter gigi agar
dapat memberikan pelayanan maksimal bagi pasien dan menghindari
komplikasiyang dapat terjadi.
Selama beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi telah berdampak
secara signifikan terhadap hasil bedah. Dari pisau hingga operasi robot, dan
dari pencitraan 2D hingga 3D, teknologi telah menjadi bagian integral dari
setiap operasi. Operasi berbantuan navigasi adalah salah satu contoh anugerah
teknologi yang diterapkan pada kedokteran. Secara sederhana, navigasi berarti
perangkat yang dapat secara akurat menemukan lokasi kritis struktur anatomi,
cara teraman untuk mencapai target itu, dan orientasi sekitar operasi mana yang
aman dan andal dapat dilakukan. Seiring waktu, mahakarya ini telah
berkembang menjadi teknologi tangguh yang memungkinkan ahli bedah untuk
melakukan operasi yang lebih menantang, yang pernah dianggap termasuk
dalam operasi yang sulit.1
Perkembangan teknologi dalam bidang bedah mulut nampaknya sedikit
terhambat akibat adanya pandemi. Di dunia kedokteran gigi, pandemic yang
disebabkan oleh virus Covid-19 membatasi interaksi antara dokter dan
pasiennya. Setiap operasi mulut melibatkan manipulasi air liur dan darah dan
menghasilkan aerosol dan percikan yang cukup untuk menempatkan ahli
bedah, asisten staf dan bahkan pasien yang berisiko tinggi untuk tertular
COVID-19.2
Akibat adanya pandemic, divisi spesialis bedah mulut mengalami
kekurangan staf, banyak praktik darurat terpaksa ditunda dan dibatalkan, unit
perawatan intensif menghadapi rawa logistik dan etika tentang penempatan staf
dan distribusi ventilator mekanik, dan rumah sakit bersaing satu sama lain
untuk langkanya alat pelindung diri (APD), meninggalkan banyak dari staf
garis depan mereka tidak bersenjata. Ahli bedah mulut dan rahang atas
membawa repertoar klinis yang beragam karena integrasi medis, bedah, dan
pelatihan anestesi dalam program residensi.3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang diatas, dirumuskan masalah adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip dari bedah mulut?
2. Bagaimana prosedur perawatan di spesialis bedah mulut selama masa
pandemic Covid-19?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui prinsip dari bedah mulut.
2. Untuk mengetahui prosedur perawatan di spesialis bedah mulut selama
masa pandemic Covid-19.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah adanya
9 prinsip dalam melakukan prosedur bedah mulut. Kemudian terdapat aturan
selama pandemic covid-19 berlangsung yaitu menerapkan prokes yang ketat
untuk mencegah penularan dari pasien ke petugas Kesehatan ataupun
sebaliknya.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan adalah diharapkan adanya konsistensi bagi
mahasiswa kedokteran gigi untuk mengikuti segala prinsip dan prosedur
pembedahan mulu sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal dalam
perawatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anand, Manish dan Shreya Panwar. 2021. Role of Navigation in Oral and
Maxillofacial Surgery: A Surgeon’s Perspectives. Clinical, Cosmetic and
Investigational Dentistry, 2021:13 127–139
2. Chugh, Ankita, Amanjot Kaur, Aakash Kohli, Pravin Kumar. 2020. Oral and
maxillofacial minor surgery practice post-COVID 2019 pandemic - An insight.
Ann Maxillofac Surg 2020;10:439-43.
3. Patel, Nisarg A., Yisi D. Ji, dan Sampeter L. Odera. 2020. The Role of Oral
and Maxillofacial Surgeons in COVID-19 Response. J Oral Maxillofac Surg,
78:1052-1053, 2020.
4. James, Edward Ellis, dan Myron R. Tucker. 2019. Contemporary Oral And
Maxillofacial Surgery, Seventh Edition. Philadelphia: Elsevier.