OLEH;
HASANUDDIN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencabutangigidenganpembedahanharusdilakukanapabilapencabutandengan
tang tidakmungkindilakukan, gagalatauapabilagigiimpaksi (terpendam).
Baikuntukpencabutangigierupsi yang menimbulkanmasalah, atauimpaksi molar
ketiga, prinsip-prinsippembedahanbiasanyarelatifserupa.Diawalidenganpembuatan
flap untukmencapaijalanmasukketulangrahang,
kemudianjalanmasukkegigidicapaidenganmengasahtulangsecarakonservatif.
Akhirnya, jalanmasuk yang
tidakterhalangdiperolehdenganpengasahankembaliketulangataulebihbaikdenganme
motonggigisecaraterencana.Padaakhirprosedurinijaringanlunakdikembalikanketemp
atnyadandistabilkandenganjahitan.
Pembedahantidakbolehdilakukansecarasembaranganolehkarenadapatmenim
bulkanefeksamping/komplikasi yang tidakdiinginkan, misalkanperdarahan, edema,
trismus, dry soketdanmasihbanyaklagi.Doktergigiharusmengusahakan agar
setiappencabutangigi yang ialakukanmerupakansuatutindakan yang ideal,
dandalamrangkauntukmencapaitujuanituiaharusmenyesuaikantekniknyauntukmengh
2
adapikesulitan-kesulitandankomplikasi yang
mungkintimbulakibatpencabutandaritiap-tiapgigi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perbedaan tang sulung dan permanent dan
keggunaanya
2. Untuk mengetahui apa saja alat bedah mulut sederhana
3. Serta alat penunjang apa saja yang ada pada klinik bedah mulut
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai acuan dalam penulisan karya tulis.
2. Bagi Institusi, sebagai referensi tambahan pengetahuan dalam
perpustakaan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
ciri - ciri :
alat yang tangkainya dari logam / non logam dengan diujungnya terdapat
kaca berbentuk bulat
macam permukaan kaca : datar dan cekung
diameter kaca ada beberapa macam
Kegunaan :
melihat permukaan gigi yang tidak dapat di lihat langsung oleh mata
membantu memperluas daerah pekerjaan dengan menahan pipi, lidah, dan
bibir
mengetahui ada tidaknya lubang (karies)
melihat hasil preparasi (tumpatan)
4
melihat kelainan rongga mulut
tangkai pada ujungnya dapat digunakan untuk pemeriksaan dengan cara
diketuk (perkusi) dan drag (digigit) / diberi tekanan pada gigi.
Resiko Pemakaian :
semi kritis yaitu masuk kedalam rongga mulut tetapi tidak melukai jaringan
/ mukosa.
Ciri - ciri :
alat yang menjepit dari stainles stell dengan ujung jepitan yang melekung
Kegunaan :
Resiko :
kritis yaitu menembus mukosa. contohnya pada saat menggambil sisa akar
sehingga pinset masuk dalam socket gigi.
3. Sonde
5
Ciri -ciri :
Kegunaan :
Resiko pemakaian :
6
4. Excavator
Ciri - ciri :
alat dan stainless stell dengan bagian ujungnya menyerupai sendok kecil
Kegunaan
7
2. Tang anak untuk mahkota gigi posterioCiri – ciri :
• Ciri – ciri :
Handle sampai dengan beeknya bengkok/membentuk sudut seperti bayonet
Kedua beek tidak bertemu
• Kegunaan :
u/ mencabut gigi posterior atas sulung
• Keterangan :
Kritis
8
3. Tang anak untuk sisa akar gigi posterior Ciri – ciri :
• Ciri – ciri :
Handle dan sampai dengan beeknya berbentuk bayonet, ada yang berbentuk
S
Kedua paruh bila ditutup akan bertemu
Tang untuk akar gigi kiri dan kanan sama
Bentuknya kecil
• Kegunaan : u/ mencabut akar gigi posterior atas sulung
• Keterangan : kritis
9
4. Tang anak untuk mahkota gigi anterior rahang bawah
• Ciri – ciri :
Handle sampai beeknya membentuk sudut 90°
Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
Tang untuk mahkota gigi kiri dan kanan sama
Bentuknya kecil
• Kegunaan :
Untuk mencabut mahkota gigi anterior bawah sulung
• Keterangan : kritis
10
5. Tang anak untuk mahkota gigi posterior rahang bawah
• Ciri – ciri :
Handle sampai beeknya membentuk sudut 90°
Kedua paruhnya bila ditutup tidak bertemu
Kedua paruhnya berlekuk-lekuk
Tang anak untuk mahkota gigi posterior kiri dan kanan sama
Bentuknya kecil
• Kegunaan :
Untuk mencabut mahkota gigi posterior bawah sulung
• Keterangan : kritis
11
2. Tang untuk mahkota gigi premolar RA ciri-ciri:
Antara handle dengan beaknya seperti S
Kedua paruh beak bila ditutup tidak bertemu
Tang untuk gigi kiri dan kanan sama
Kegunaannya :
Untuk mencabut gigi premolar atas permanent
Termasuk : alat kritis
12
• Ciri – ciri :
Handle sampai beeknya seperti huruf “S”
Kedua paruh beek tidak bertemu
Bagian bucal berlekuk dan yang tidak berlekuk bagian palatal
Kiri dan kanan berbeda
• Kegunaan :
Untuk mencabut gigi molar atas permanent
• Keterangan : kritis
13
5. Tang akar gigi posterior RA permanent
• Ciri – ciri :
Handle sampai beeknya seperti bayonet
Kedua paruh beek bertemu
Tang gigi posterior kiri dan kanan sama
• Kegunaan :
Untuk mencabut gigi posterior atas permanent
• Keterangan : kritis
14
6. Tang molar tiga RA permanent
• Ciri – ciri :
Handle sampai beeknya seperti ” Bayonet ”
Kedua paruh beek bila ditutup tidak bertemu
Tang untuk gigi kiri dan kanan sama
• Kegunaan :
Untuk mencabut gigi posterior rahang atas permanent
Keterangan : kritis
15
7. Tang posterior gigi premolar 1 dan 2 RB permanent
• Ciri – ciri :
Handle dan sampai dengan beeknya 45°
Kedua paruh beek bila ditutup tidak bertemu
Kedua paruh beak tidak berlekuk
Tang untuk akar gigi kiri dan kanan sama
• Kegunaan :
Untuk mencabut mahkota gigi premolar bawah permanent
• Keterangan : kritis
16
8. Tang bermahkota gigi molar RB permanent
• Ciri – ciri :
Handle dan sampai dengan beeknya 90°
Kedua paruh beek bila ditutup tidak bertemu
Kedua paruh berlekuk
Tang untuk gigi kiri dan kanan sama
• Kegunaan :
Untuk mencabut gigi molar bawah permanent
• Keterangan : kritis
17
10. Tang akar gigi posterior rahang bawah permanent
• Ciri – ciri :
Handle sampai dengan beeknya membentuk sudut 90°
Kedua paruh beek bila ditutup akan bertemu
Tang untuk akar gigi rahang bawah permanent
• Kegunaan :
Untuk mencabut akar gigi rahang bawah permanent
• Keterangan : kritis
18
11. Bein bengkok
• Ciri ciri :
Alat dari bahan stenless steel yg bagian ujungnya tajam dan rapih
Bentuknya bengkok : mesial dan distal
• Kegunaan : u/ melepaskan gigi dari jaringan periodontium
• Untuk mengambil akar gigi
• Keterangan : kritis
19
12. BEIN LURUS
• Ciri-ciri :
1. Alat terbuat dari stenles steel bagian ujungnya tajam dan pipih
2. Bentuknya lurus
Kegunaan :
1. Untuk melepaskan gigi dari jaringan periodontium
2. Mengambil sisa akar gigi
Termasuk alat : kritis
13. Crayer
Ciri – ciri :
Alat dari bahan stenless steel yg berbentuk “T”
Bentuk ujungnya berbeda –beda untuk kiri dan kanan
Kegunaannya :
Untuk mengambil sisa akar
Apabila mencabut gigi dengan dua akar, baru satu akar yg tercabut
Memisahkan akar gigi yg fraktur diatas bifurkasi
Keterangan : kritis
20
14. ALAT SUNTIK
• Cito ject
Ciri – ciri :
Berbeda dengan spuit biasa harus menggunakan obat injeksi yang khusus
dengan jarum yg lebih kecil
Cara memasukan/menekan pada waktu mengeluarkan obat ada yang dari
samping dan dari belakang tanpa aspirasi
Kegunaan : sebagai alat suntik
Keterangan : kritis
21
15. DISPOSIBLE
Ciri – cirinya :
Kecuali jarumnya, seharusnya terbuat dari plastik, alat ini dibuat dengan
maksud untuk sekali pakai kemudian dibuang
Kegunaanya : sebagai alat suntik
o keterangan : kritis
22
Kesemua intrumen tersebut akan dijelaskan secara detail sebagai berikut:
A. Instrumen Dengan Fungsi Memotong
1. Pisau Scalpel + Pegangan
• Scalpel merupakan mata pisau kecil yang digunakan bersama
pegangannya. Alat ini bermanfaat dalam menginsisi kulit dan memotong
jaringan secara tajam. Selain itu, alat ini juga berguna untuk mengangkat
jaringan/benda asing dari bagian dalam kulit. Setiap pisau scalpel memiliki
dua ujung yang berbeda, yang satu berujung tajam sebagai bagian pemotong
dan yang lainnya berujung tumpul berlubang sebagai tempat menempelnya
pegangan scalpel. Cara pemasangannya: pegang area tumpul pisau dengan
needle-holder dan hubungkan lubang pada area tersebut pada lidah
pegangan sampai terkunci (terdengar bunyi). Cara pelepasan: pegang ujung
pisau dengan needle-holder dan lepaskan dari lidah pegangan, kemudian
buang di tempat sampah. Pegangan scalpel yang sering digunakan adalah
yang berukuran 3 yang dapat digunakan bersama pisau scalpel dalam ukuran
beragam. Sedangkan pisau scalpel yang sering digunakan adalah yang
berukuran no.15. Ukuran no.11 digunakan untuk insisi abses dan hematoma
perianal. Pegangan scalpel digunakan seperti pulpen dengan kontrol
maksimal pada waktu pemotongan dilakukan. Dalam praktek keseharian,
pegangan scalpel biasanya diabaikan sehingga hanya memakai pisau
scalpel. Hal ini bisa diterima dengan pertimbangan pisaunya masih dalam
keadaan steril (paket baru) dan harus digunakan dengan pengontrolan yang
baik agar tidak menimbulkan kerusakan jaringan sewaktu memotong.
23
Resiko
• 2. Mengambil akar gigi, akar gigi yang fraktur, dan gigi berkaries
• 4. Memisahkan akar gigi dengan mahkota gigi, akar dengan akar lain pada
gigi berakar jamak
24
• 5. Mengambil tulang intrara
2. Gunting
25
a. Gunting Jaringan (bedah)
c. Gunting Perban
d. Gunting Iris
26
B. Instrumen Dengan Fungsi Menggenggam
3. Pinset Anatomi
4. Pinset Chirurgis
5. Klem Jaringan
27
C. Instrumen Dengan Fungsi Menghentikan Perdarahan
6. Klem Arteri
• Cara penggunaan: klem arteri memiliki ratchet pada handlenya. Ratchet inilah
yang menyebabkan posisi klem arteri dalam keadaan terututup (terkunci).
Ratchet umumnya memiliki tiga derajat, dimana pada saat penutupan jangan
langsung menggunakan derajat akhir karena akan mengikat secara otomatis
dan sulit untuk dilepaskan. Pelepasan klem dilakukan dengan cara pertama
harus ditekan ke dalam handlenya, kemudian dipisahkan handlenya sambil
membuka keduanya. Sebaiknya gunakan ibu jari dan jari manis karena hal ini
akan menyebabkan jari telunjuk mendukung instrumen bekerja sehingga
dapat memposisikan jepitan dengan tepat.
• Jepitan klem arteri berbentuk halus dengan galur lintang paralel yang
membentuk chanel lingkaran saat instrumen ditutup. Jepitan ini berukuran
relatif panjang terhadap handled yang memungkinkan genggaman jaringan
lebih halus tanpa pengrusakan. Jepitan dengan ujung bengkok (mosquito)
berfungsi untuk membantu pengikatan pembuluh darah. Jangan
menggunakan klem ini untuk menjahit, oleh karena struktur jepitannya tidak
mendukung dalam memegang needle.
7. Needle Holder
28
• Cara penggunaan: cara menutup dan melepas sama dengan metode ratchet
yang telah dipaparkan pada penggunaan klem arteri di atas. Needle
digenggam pada jarak 2/3 dari ujung berlubang needle, dan berada pada
ujung jepitan needle-holder. Hal ini akan memudahkan tusukan jaringan pada
saat jahitan dilakukan. Selain itu, pemegangan needle pada area dekat
dengan engsel needle holder akan menyebabkan needle menekuk.
Kemudian, belokkan needle sedikit ke arah depan pada jepitan instrumen
karena akan disesuaikan dengan arah alami tangan ketika insersi dilakukan
dan tangan akan terasa lebih nyaman. Kegagalan dalam membelokkan
needle ini juga akan menyebabkan needle menekuk.
• Tehnik menjahit: jaga jari manis dan ibu jari menetap pada lubang handle
saat menjahit dilakukan yang membatasi pergerakan tangan dan lengan.
Pegang needle holder dengan telapak tangan akan memberikan pengontrolan
yang baik. Secara konstan, jangan mengeluarkan jari dari lubang handled
karena dapat merusak ritme menjahit. Pertimbangkan pergunakan ibu jari
pada lubang handled yang menetap, namun manipulasi lubang lainnya
dengan jari manis dan kelingking.
Gambar 2. Perbedaan Struktur Jepitan Antara Klem Jaringan, Klem arteri danNeedle
Holder
29
8. Benang Bedah
• Black silk adalah benang jalinan non-absorbable alami yang paling banyak
digunakan. Meskipun demikian, benang ini dapat menimbulkan reaksi
jaringan, dan menghasilkan luka yang agak besar. Jenis benang ini harus
dihindari, karena saat ini telah banyak benang sintetis alternatif yang
memberikan hasil yang lebih baik. Luka pada kulit kepala yang berbatas
merupakan pengecualian, oleh karena penggunaan jenis benang ini lebih
memuaskan.
30
• Terdapat dua sistem dalam mengatur penebalan benang, yakni dengan
sistem metrik dan sistem tradisional. Penomoran sistem metrik sesuai dengan
diameter benang dalam per-sepuluh milimeter. Misalnya, benang dengan
ukuran 2 berarti memiliki diameter 0.2 mm. Sistem tradisional kurang rasional
namun banyak yang menggunakannya. Ketebalan benang disebutkan
menggunakan nilai nol misalnya 3/0, 4/0, 6/0 dan seterusnya. Paling besar
nilainya, ketebalannya semakin kecil. 6/0 merupakan nomor dengan diameter
paling halus yang tebalnya seperti rambut, digunakan pada wajah dan anak-
anak. 3/0 adalah ukuran yang paling tebal yang biasa digunakan pada
sebagian besar bedah minor. Khususnya untuk kulit yang keras (kulit bahu).
4/0 merupakan nilai pertengahan yang juga sering digunakan.
• Dalam suatu paket jahitan, terdapat semua informasi mengenai benang dan
needlenya secara lengkap di cover paketnya. Setiap paket jahitan memiliki
dua bagian luar, pertama yang terbuat dari kertas kuat yang mengikat pada
cover transaparan. Paket jahitan ini dijamin dalam keadaan steril sampai
covernya terbuka. Oleh karena itu, saat membuka paket, simpan ke dalam
wadah steril. Bagian kedua yakni amplop yang terbuat dari kertas perak yang
dibasahi pada satu sisinya. Basahan ini memudahkan paket jahitan
dipisahkan dari kertas tersebut. Kemudian dengan menggunakan needle-
holder, angkat needle tersebut dari lilitannya dan luruskan secara hati-hati.
Kemudian, gunakan untuk tindakan penjahitan.
Saat ini bentuk needle bedah yang digunakan oleh sebagian besar orang
adalah jenis atraumatik yang terdiri atas sebuah lubang pada ujungnya yang
merupakan tempat insersi benang. Benang akan mengikuti jalur needle tanpa
menimbulkan kerusakan jaringan (trauma). Pada needle model lama memiliki
mata dan loop pada benangnya sehingga dapat menimbulkan trauma. Needle
memiliki bagian dasar yang sama, meskipun bentuknya beragam. Setiap bagian
memiliki ujung, yakni bagian body dan bagian lubang tempat insersi benang.
Sebagian besar needle berbentuk kurva dengan ukuran ¼, 5/8, ½ dan 3/8
lingkaran. Hal ini menyebabkan needle memiliki range untuk bertemu dengan
jahitan lainnya yang dibutuhkan. Ada juga bentuk needle yang lurus namun
jarang digunakan pada bedah minor. Needle yang berbentuk setengah lingkaran
datar digunakan untuk memudahkan penggunaannya dengan needle holder.
31
10. Minnesota
Ciri :
Kegunaan :
Resiko :
Semi kritis
32
11. micromotor bor tulang
Ciri ;
Kegunaan :
Resiko :
Kritis
Pemeliharaan :
33
D. Alat penunjang klinik
1. NIER BEKKEN/BENGKOK
Ciri-ciri:
34
3. DRESSING DRUM
Ciri-ciri:
– Terbuatdaristeanlessstell
– Bentuknyaseperti Drum
– Ada bagian yang berlubang2 yang bisadilihatdanditutup
Kegunaan: Untukmenyimpan alat2/bahanygterbuatdarikartun yang akandisterilkan.
3. FINGER PROTECTOR
Ciri-ciri: Alatterbuatdaristeanlessstelldanberbentukjaritangan
Kegunaan:
– Untukmelindungijaritangandarigigitanpenderitapadawaktuperawatangiginya.
35
E.Bagian-Bagian dan Fungsi Pada Dental Unit
Yaitu kursi yang digunakan oleh para dokter gigi saat memeriksa pasien.Kursi
ini memili roda yang dimaksutkan untuk memudahkan gerakan dokter.Pada
seperangkat Dental Unit biasanya terdapat dua buah kursi yaitu untuk dokter
dan asisten control.
Untuk memudahkan dokter gigi saat merawat pasien pengendali air ini
biasanya terletak dibawah kursi pasien yang dikendalikan oleh dokter gigi
dengan menggunakan kaki.
Adanya asisten control yaitu untuk lebih memudahkan dokter dalam bekerja.
Asisten control ini tentunya decontrol oleh asisten dokter/perawat.
36
4. Electric dental patient chair switch assembly (kursi pasien)
Kursi pasien yaitu kursi dimana pasien berbaring/duduk saat memeriksa gigi.
Bowl bilas yaitu wadah sebagai tempat pasien ataupun dokter/perawt saat
membilas sesuatu ketika pemerisaan gigi.
Keran air pada Dental Unit jug terletak di sebelah kiri pasien. Keran air ini
berfungsih sebagai sumber air dan memudahkan dokter/perwat serta asisten
control saat membutuhkan air ketika pemeriksaan gigi.
Dental complex treatment unit merupakan salah satu yang terpentting pada
Dental Unit dimana pada Dental complex treatment unit ini adalah unit
pengolahan gigi seperti Handpieces "bor gigi".
Instrument arm yaitu bagian Dental Unit yang berkaitan dengan tangan seperti
Handpieces "bor gigi".
37
Tray assembly yaitu bagian dari Instrument tray assembly.
Instrument tray assembly yaitu bagian pada Dental Unit yang berfungsih
sebagai tempat menaru komponen komponen yang dibutuhkan saat
melakukan perawatan gigi oleh dokter/perawat gigi.
BAB III
38
A. Kesimpulan
1. Mengetahui nama- nama alat pencabutan gigi sulung dan permanent beserta
alat pendukungnya
2. Mengetahui alat – alat bedah mulut sederhana dan kegunaannya
B. Saran
Diharapkan bagi perawat gigi dan yang berkecimpung dalam kesehatan gigi
dan mulut agar mengetahui tentang apa saja alat – alat pencabutan baik gigi
sulung atau permanent serta mengetahui alat – alat bedah mulut sederhana, agar
perawat gigi makin lebih profesional pada saat bekerja di lapangan .
39
DAFTAR PUSTAKA
Pedersen GW. 1996 . buku ajar praktis bedah mulut (oral surgery) , alih bahasa :
purwanto . jakarta ; EGC
Howe , GE , 1993. Pencabutan gigi geligi . (the extraction of teeth) , alilh bahasa :
ssbudiman, JA . jakarta : EGC
40