Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENDALIAN INFEKSI SILANG


Sterilisasi Uap (Autoklaf) dan Sterilisasi Kimia (Lysol)

Oleh :
MutiaraMaharany
P1337425120072

PROGRAM STUDI D3 KESEHATAN GIGI


JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
Sterilisasi merupakan salah satu teknik yang penting dalam bekerja dalam laboratorium.
Teknik labarotorium merupakan kiat-kiat mengenai seluk beluk laboratorium. Sebelum
melakukan praktikum di dalam laboratorium diperlukan  pengenalan mengenai beberapa
pengetahuan pokok dan teknik-teknik laboratorium ini untuk mencegah timbulnya bahaya
yang ditimbulkan oleh alat dan bahan dalam laboratorium maupun kesalahan dalam
penggunaan peralatan (Tim Kimia Dasar, 2012: 1). Dengan sterilisasi, maka kontaminasi
dapat dihindari,  baik itu kontaminasi agen biologis, bahan kimia, dan lain-lain. Kontaminasi
dapat menyebabkan terjadinya positif/negatif palsu yang dapat membuat hasil riset sia- sia
dan tersebarnya agen biologis berbahaya seperti mikroorganisme patogen yang dapat
membahayakan pekerja di laboratorium.
Sterilisasi adalah salah satu teknik dasar dalam laboratorium kultur  jaringan untuk
mempersiapkan sampel, alat maupun bahan yang digunakan agar steril atau terbebas dari
kontaminan. Teknik sterilisasi dapat dilakukan dengan  berbagai cara diantaranya adalah
dengan menggunakan sterilisasi kering dengan menggunakan oven, sterilisasi basah dengan
menggunakan autoklaf, sterilisasi dengan menggunakan membrane, ste sinar UV, dan lain-
lain. Pemilihan jenis sterilisasi terutama didasarkan pada komponen yang akan disterilisasi.
Komponen alat-alat berbahan kaca dapat disterilisasi dengan menggunakan sterilisasi kering
karena alat-alat tersebut tidak akan rusak dengan pemanasan tinggi.

B. Tujuan Praktikum
Berdasarkan landasan teori diatas, tujuan yang ingin dicapai dari praktikum ini yaitu :
1. Memahami teknik sterilisasi menggunakan autoklaf
2. Memahami komponen komponen di mesin sterilisasi autoklaf
3. Memahami teknik sterilisasi Lysol
BAB II
PELAKSANAAN

A. Alat dan Bahan Sterilisasi Uap (Autoklaf)


1. Sterilisator Uap Portable (Autoklaf)
2. Air Suling
3. Instrumen yang terbuat dari stainless steel
4. Korentang
5. Sabun Tangan
6. Sabun Alat
7. Sikat Halus
8. Handuk Bersih
9. Handuk Steril
10. Tablet Formalin
B. Langkah Percobaan
1. Lakukan persiapan baik persiapan operator (cuci tangan) maupun persiapan sarana
sterilisasi (korentang, sikat halus, sabun, handuk/lap dan lainnya)
2. Cuci alat dengan sabun, sikat samapi bersih, bilas di bawah air mengalir dan keringkan
dengan handuk/lap bersih .
3. Tuang air suling ke dalam sterilisator
4. Tatalah alat alat dan bahan bahan kesehatan gigi di dalam wadah alumunium bagian
dalam sedemikian rupa sehingga tersedia ruangan untuk bergeraknya uap air secara
bebas selama sterilisasi
5. Letakkan tutup sterilisator pada tubuh streilisator dengan cara mempertemukan tanda
tanda panah penunjuk dan memasukan tabung pengeluaran gas ke dalam saluran
pengarah pada dinding dalam eadah alumunium. Ayunkan baut baut penahan ke atas ke
tempatnya yang sesuai pada tutup sterillisator dan kencangkan masing masing murnya
secara merata sedemikian sehingga tekanannya seragam dan letak tutu betul betul di
tengah. Cara rerbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan serentak mengencangkan
setiap dua mur yang letaknya berlawanan ( Perhatian : pengencangan mur hanya boleh
dilakukan dengan tangan)
6. Bukalah pengatur klep pengaman (dalam keadaan terbuka tersebut lurus letaknya).
Letakkan sterilisator di atas api
7. Bila uap api keluar dengan deras (menimbulkan suara mendesis), tutuplah klep
pengaman dengan cara mendorong pengaturnya kebawah sehingga posisinya
mendatar. Maka tekanan didalam sterilisator akan naik dan dapat dibaca pada alat
pengukur tekanan.
8. Bila alat tolok tekanan menunjuk pada 15 psi atau 1 atm atau berapapun tekanan yang
diperlukan untuk mencapai suhu 121°C. Pertahankan tekanan i 1 atm selama 12-15
menit.
9. Pada akhir proses, matikan pemanasan dan tunggulah sampai tekanan kembali 0
10.Bila alat tolok tekanan telah menunjuk pada angka nol dan suhu telah turun sampai jauh
dibawah 100°C, bukalah pengatur klep pengaman dengan cara meluruskannya untuk
mengeluarkan sisa uap yang tertinggal di dalam. Kendurkan mur, lepaskan baut
bautnya, putar tutupnya dan angkatlah.
11.Letakkan alat alat dan bahan bahan pada handuk/lap steril dengan menggunakan
korentang dan bawa ke dalam lemari instrument yang telah diberi tablet formalin
12.Buanglah air yang tersisa di dalam sterilisator dan keringkan baik baik semua bagiannya.

C. Alat dan Bahan Sterilisasi Kimia (Lysol)


1. Larutan hipoclorid (Pemutih) 1%
2. Air Suling
3. Baskom
4. Sabun Tangan
5. Sabun Alat
6. Sikat Halus
7. Korentang
8. Handuk/lap bersih
9. Handuk/lap steril
10. Instrumen yang terbuat dari plastic, kaca, stainless steel

D. Langkah Percobaan
1. Lakukan persiapan baik operator (cuci tangan) maupun persiapan sarana sterilisasi
(korentang, sikat halus, sabun, handuk/lap berish dan handuk/lap steril)
2. Cuci alat dengan sabun, sikat samapi bersih, bilas di bawah air mengalir dan keringkan
dengan handuk/lap bersih .
3. Buat larutan sterilisasi (Larutan hipoclrid/pemutih 1% dalam air suling) kemudian tuang
ke dalam baskom
4. Rendam alat dalam larutan sterilisasi selama 15-20 menit. Kemudian pada akhir proses
sterilisasi ambil alat dengan korentang dan bilas dengan air suling
5. Keringkan dengan handuk/ lap steril, alat disimpan di dalam lemari instrument yang
telah diberi tablet formalin
BAB III
PENUTUP

A. Kelebihan dan Kekurangan Sterilisasi Uap (Autoklaf)


Kelebihan :
1. Dapat digunakan untuk alat dan Logam kain gelas dan karet
2. alat-alat yang tergolong kritis dapat dibungkus

3. Mikroorganisme dapat dibasmi 100% steril


4. kerusakan alat sedikit
Kekurangan :
1. kadang pada pembungkus terus sisa uap air

2. tidak dapat digunakan untuk mensterilkan bahan minyak atau bubuk


3. harga mahal

B. Kelebihan dan Kekurangan Sterilisasi Kimia (Lysol)


Kelebihan :

1. Waktu yang dibutuhkan relatif singkat


2.  sedikit karat pada logam baja
3.  bersifat bakterisid sporofit dan membunuh virus 
Kekurangan :
1. Alat-alat harus dalam keadaan kering sebelum direndam
2. Tidak dapat digunakan untuk bahan cair kain dan kapas
3. beracun

Anda mungkin juga menyukai