Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM STERILISASI ALAT MENGGUNAKAN SINAR INFRA

RED

Dosen Pembimbing :
PRASKO Si.T.MH

Disusun oleh :

SALSABELLA WANDA CHAERUNNISA


P1337425219004

PRODI DIV KEPERAWATAN GIGI


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2020
STERILISASI ALAT DENGAN SINAR INFRA RED

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan
1. Mengidentifikasi alat-alat yang digunakan dalam sterilisasi alat dengan sinar
infra red
2. Mengetahui prinsip-prinsip kerja sterilisator infra red
3. Mengetahui cara kerja alat-alat kesehatan gigi
4. Melakukan sterilisasi alat-alat kesehatan gigi

B. Landasan Teori

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan №124/Menkes/SK/2004


mengenai kesehatan yang ada dalam lingkungan rumah sakit. Setiap
peralatan rumah sakit haruslah steril. Sterilisasi adalah upaya menghilangkan
semua mikroorganisme yang ada baik dalam peralatan ataupun lingkungan
rumah sakit baik dengan cara kimiawi maupun fisik.

 Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang


lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang
radio. Dari bahasa Latin infra, artinya “bawah”, dan merah merupakan warna
dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah
memiliki jangkauan tiga “order” dan memiliki panjang gelombang antara 700
nm dan 1mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika
dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah
akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di
atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini
maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi
panas yang ditimbulkannya masih terasa atau dideteksi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sinar Infra-Red


Sinar inframerah dihasilkan oleh getaran atom-atom dalam suatu
molekul.Getaran atom dalam suatu molekul akan memancarkan gelombang
elektomagnetik pada frekuensi-frekuensi yang khas dalam daerah inframerah.
Oleh karena itu, spektroskopi inframerah dapat digunakan sebagai salah satu
cara untuk mempelajari struktur molekul.
Inframerah ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir William Herschell,
astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari
bahan penyaring optik yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan
gambar matahari dalam tata surya teleskop. Untuk mengetahui efek dari
radiasi pada bakteri diperlukam sejumlah factor yang harus diperhatikan,
antara lain: panjang gelombang’intensitas radiasi, jenis organisme, medium.

B. Percobaan Sterilisasi Alat dengan Sinar Infra Red


Alat dan bahan:
 Autoclave dengan sinar infra red
 Air Suling
 Instrumen yang terbuat dari stainless steel
 Korentang
 Sabun tangan
 Sabun alat
 Sikat halut
 Handuk bersih
 Handuk steril
 Tablet formalin

PROSEDUR
1. Lakukan persiapan baik persiapan oprator (cuci tangan) maupun
persiapan sarana sterilisasi(korentang, sikat halus, sabun,lap/handuk
bersih, lap/handuk steril)
2. Cuci tangan dengan sabun, sikat sampai bersih, bilas dibawah air
mengalir dan keringkan menggunakan lap/handuk bersih
3. Pisahkan alat antara alat yang terbuat dari plastic dan alat yang terbuat
dari stainless steel
4. Masukan alat kedalam sterilisator dan pisahkan untuk alat yang terbuat dri
plastic dan kaca masukan keatas (ozon) sedang untuk bagian bawah
untuk alat yang terbuat dari stainless steel
5. Tutup rapat sterilisator dan nyalakan sterilisator
6. Tunggu selama kurang kebih 20 menit sampai sterilisator mati secara
otomatis
7. Jika sudah selesai ambil alat menggunakan korentang dan masukan alat
kedalam lap/janduk steril
8. Bawa alat kedalam lemari instrument dan susun rapih
9. Bereskan kembali alat yang telah digunakan

HASIL
1. Alat menjadi steril
2. Menghindari infeksi silang
3. Mengetahui cara menyeterilkan alat menggunakan sterilisator
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Sterilisasi yaitu kita dapat membunuh kuman dan bakteri menggunakan


alkohol 70 % , menghilangkan bakteri yang ada di laboratorium. Alat-alat yang
digunakan dalam praktikum harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman serta
bakteri, virus dan jamur. Alat – alat yang digunakan dalam  penelitian harus dalam
keadaan steril atau bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya
pengetahuan tentang cara-cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat –
alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda. Suatu laboratorium
harus merupakan tempat yang aman bagi para pemakainya yaitu para praktikan,
aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit ataupun
gangguan kesehatan lainnya. Kecelakaan yang terjadi disuatu laboratorium
merupakan tanggung jawab moral dalam keselamatan kerja.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai