PENDAHULUAN
4. Posisi Pasien
A. Pasien Komplikasi Pernafasan Dan Penyakit Jantung
Pasien komplikasi pernapasan posisi kursi dikebelakangkan. Pasien
penyakit jantung atau yang memakai alat pacu jantung harus ditanya
"berapa banyak bantal yang digunakan di malam hari?" sehingga ketinggian
kursi disesuaikan.
B. Pasien Cedera Tulang Belakang
- Posisi “push up”
- Pasien yang lumpuh, posisi badan harus diganti setiap 20 menit selama
15-10 detik. Dengan itu, pasien dapat merasakan sentuhan kaki. Posisi
duduk lebih rendah dari kursi operator. Tempatkan tangan pada
sandaran.
- Pegang kaki pasien di antara pergelangan kaki dan lutut, dan angkat ke
kursi gigi.
- Setelah tindakan, kembalikan pasien ke kursi roda sesuai prosedur.
5. Cara Memindahkan Pasien Yang Tidak Dapat Bergerak
A. Posisi Kursi Roda
a. Posisikan kursi roda dan sejajarkan dengan kursi gigi, atur
rem, pindahkan pijakan kaki
b. Atur kursi gigi setinggi atau lebih rendah dari kursi roda
c. Pindahkan lengan dental unit dan pindahkan lengan pasien ke
kursi roda
B. Bantuan Orang Pertama
a. Penolong 1 diposisikan di belakang kursi roda
b. Tempatkan kaki di kedua sisi roda belakang terdekat dengan
kursi gigi. Tempatkan tangan di bawah lengan pasien di bawah
siku, pegang lengan bawah pasien lebih rendah di daerah
thorax, pegang bagian bawah tulang rusuk pasien
C. Bantuan Orang Kedua
a. Di depan pasien; dan pegang dibawah lutut pasien
b. Didepan dental chair; letakkan satu tangan pada bagian bawah
paha, dan yang lainnya pada bagian bawah betis.
D. Transfer
7. PENYANGGA TUBUH
A. Penutup Tubuh
a. Pedi Wrap
Terbuat dari nilon dan membungkus pasien dari leher hingga
pergelangan kaki. tersedia dalam 3 ukuran untuk bayi dan anak
hingga usia 10 tahun. Biasanya digunakan untuk menahan kaki dan
tangan.
b. Papan Papoose
Tersedia dalam 3 ukuran, mulai dari ukuran kecil hingga ukuran
dewasa
c. Sprei Ataua Selimut
Orang tua pasien bisa membawanya dari rumah berupa selimut atau
sprai yang familiar dengan pasien. Dipasang disekitar pasien dan
diberi pengaman dari tali velcron pada kaki dan badan
B. Tali Pengikat
Pita perekat (lebar 2 atau 3 inci), tali kanvas atau velcro dapat
digunakan dengan atau tanpa penutup tubuh. jika diperlukan, Tali
lunak bisa dihias dari bahan lembut, seperti flanel, dengan bagian
empuk untuk plave di atas bagian pergelangan. Dasi setinggi 4
sampai 6 inci dapat diletakkan di sekitar kursi gigi atau diikatkan
pada lengan kursi.
C. Stabilasi Kepala
a. Tangan Klinisi
Dari posisi kerja pukul 12 (di atas kepala pasien. Lengan yang non
dominan ditempatkan diantara kepala pasien untuk
mempertahankan posisi.
b. Mulut prop
a. Pencegahan/preventif
- Kontrol biofilm
- Aplikasi fluor
- Pit & fissure sealant
b. Pemberian Edukasi
- Kebiasaan menjaga kesehatan gigi & mulut
- Konseling, khususnya pada orangtua
- Intruksi pengendalian penyakit
Tingkat Fungsi
Bagi pasien yang tidak memiliki kecacatan mental atau fisik dalam
mengabaikan kebersihan mulutnya biasanya dapat disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan maupun pemahaman dan bagaimana cara menjaga
kesehatan gigi dan mulut atau kurangnya motivasi untuk melakukan hal
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan bagi pasien yang
memiliki kecacatan tertentu mempunyai masalah yang sangat meningkat,
karena kurangnya koordinasi mental dan atau fisik yang diperlukan untuk
melakukan tindakan kebersihan mulut yang paling sederhana.
a. Tingkat Tinggi
Mencakup orang-orang yang mampu membersihkan gigi dan
menyikat giginya sendiri.
b. Tingkat Tengah
Mencakup mereka yang mampu melakukan setidaknya
sebagian dari kebutuhan kebersihan mulut mereka.
c. Tingkat Rendah
2. Menyikat Gigi
a. Pasien Normal
Masukan pegangan sikat ke genggaman pasien.
b. Pasien yang Tidak Dapat Menahan Genggaman
Tujuan, untuk mengikat pegangan sikat pada genggaman
c. Pasien Dapat Memegang Sikat Gigi Biasa Pemegang Floss
Tujuan, untuk memperbesar diameter genggamannya.
d. Pasien Yang Tidak Dapat Memberikan Respon
Tujuan, untuk memperpanjang pegangan sikat gigi.
Prasyarat, bahan harus kuat dan cukup kaku.
e. Pasien Yang Dapat Memegang Sikat Gigi Namun Tidak
Dapat Menghilangkan Biofim
Sikat gigi yang dirancang khusus.
Pasien menggerakan kepala bukan tangan.
3. Penggunaan Sikat Gigi Elektrik
Sikat gigi elektrik bisa bermanfaat bagi pasien yang
mempunyai kebutuhan khusus dan dapat memotivasi pasien.
Tipe ini dapat meningkatkan percaya diri psien dan kualitas
hidup pasien. Namun sikat gigi tersebut bisa menyebabkan
trauma jka tidak digunakan dengan benar, contohnya tidak
mampu memegang beban dari sikat gigi tersebut atau
penggunaan yang tidak tepat.
Kelebihan Dan Kekurangan Sikat Gigi Elektrik:
• Ukuran dan berat yang besar akan sangat menguntukan bagi
pasien atau dapat juga menyulitkan dari beberapa pasien
yang mempunyai kekuatan terbatas.
• Mekanisme tombol off/on dapat menyulitkan untuk
digunakan oleh yang mempunyai keterbatasan kekuatan jari
dan koordinasi
• Pegangan yang besar dapat membantu bagi seseorang yang
mempunyai kesulitan untuk menggenggam objek.
• Getaran yang timbul ketika dpakai tidak dapat di terima oleh
beberapa pasien.
• Harganya lebih murah dari sikat gigi biasa.
4. Pengunaan Pegangan Benang
a. Tipe
Beberapa jenis pemegang benang tersedia dari plastik.
b. Penggunaan
Instruksi yang cermat dan pengawasan harus diberikan
secara berkala untuk mencegah kerusakan jaringan. Seperti
berulir kedalam pegangan, benang di garis lurus.
c. Untuk Menghindari Papila Terpotong Pada Saat Di
Interproximal
Gunakan titik tumpu untuk mecegah gertakan melewati
kontak
Tarik benang di mesial (untuk membersikan permukaan
distal pada gigi) atau di distal (untuk membersihkan
permukaan mesial) biarkan benang berada pada sisi
papilla.
5. Membersihkan Protesa Gigi Yang Dapat Dilepas
a. Masalah
Untuk pasien dengan kesulitan menggengam sikat, pegangan
sikat untuk gigi tiruan bisa disesuaikan dengan metode
apapun yang sudah di jelaskan.
b. Satu Tangan
Sikat kuku dengan kasp hisap
Sikat gigi palsu yang memiliki kasp hisap
Sikat gigi palsu dengan kaps penghisap untuk diletakan
di dalam wastafel yang rendah
6. Intruksi Diet
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan diet;
Untuk pasien tertentu, pemilihan makanan dan pusat
pemanfaatan pada masalah pengunyahan, sedangkan
untuk orang lain, pengangkutan makanan ke mulut
merupakan usaha besar.
7. Persiapan Untuk Program
a. Perencanaan
Dalam pelayanan ini kita harus membuat planing yang
sangat jelas da untuk kelompok yang sangat banyak
harus diambil dari waktu yang jadwalnya sibuk.
Untuk materinya sendiri harus jelas dan tepat agar lebih
mudah di mengerti.
b. Penggunaan Catatan Klinik
Catatan klinik untuk setiap pasien harus diperiksa untuk
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan status gigi
mereka dimana tenaga kesehatan gigi harus bisa membuat
perencaanaan pencegehaan dampak buruk pada kesehatan
gigi dan mulut.
c. Indeks Gingiva
Menggunakan biofilm ini kita lebih bisa mengetahui
informasi yang tidak bisa kita ke tahu.
8. Konten Program
Pengendalian penggunaan biofilm untuk diri sendiri.
Informasi tentang biofim yang sangat berguna untuk
kelompok.
Ujian oral diimana memperlihatkan an=tau memberitahu
tentang bagian bagian yang di mulut kita.
Teknik teknik untuk perawtan mulut kita dan control.
Dan prosedur pembuatan gigi tiruan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran