Anda di halaman 1dari 4

PERAWATAN ATRAUMATIC RESTORATIVE TREATMENT

(ART)

No. Dokumen : SPO/003/VII/008.J Ditetapkan Oleh

Kepala Puskesmas
No. Revisi : Totikum
PUSKESMAS
TOTIKUM
SPO Tanggal Terbit : 5 Januari 2017

Ratno Salim, A,Md.Kep


NIP.19771017 200604 1
Halaman : 016
Penata Muda Tkt I, III/b

Perawatan Atraumatic Restorative Treatment adalah metode penanganan


1. Pengertian
karies dengan intervasi minimal tanpa menggunakan bur.
2. Tujuan a. Pencegahan karies.
b. Aplikasi ART pada gigi yang sudah mengalami karies.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Totikum Nomer 003/007.A/AKR/PUS –
TOT tentang Pelayanan Klinis

4. Referensi Pedoman paket dasar pelayanan kesehatan gigi dan mulut dipuskesmas
kementrian kesehatan RI tahun 2012
5. Prosedur A. Persiapan alat
1. Set instrument gigi dasar ( kaca mulut, pinset, sonde)
2. Hand istrumen ART ( hatchet, enamel acces,cauter, excavator
besar dan kecil)
3. Kursi gigi
B. Persiapan bahan
1. Cotton roll
2. Cotton pellet
3. Petroleum jelly
4. Wedges kayu
5. Matriks band
6. Plastric strip
7. Glas ionomer sebagai bahan tumpatan.
C. Tahapanan kerja
Pencampuran bubuk dan liquid glass ionomer.

1. Ratakan liquid selebar kancing.


2. Dekatkan ½ bagian bubuk keliquid dan tekan tekan bubuk sampai
semua liquid meresap.
3. Dekatkan kembali ½ bagian bubuk sisanya dan tekan tekan
kembali.
4. Setelah semua bubuk mengikat liquid, aduk dengan gerakan
melipat hingga diperoleh konsistensi seperti pasta.

Pit dan fissure sealant


1. Gigi di isolasi dengan menggunakan cotton roll. Daerah kerja
harus bebas saliva.
2. Hilangkan plak dan sisa makanan dengan sonde dari bagian
terdalam Pit dan fissure.
3. Basahi Pit dan fissure dengan cotton pellet basah.
4. Aplikasi condisioner email pada pit dan fissure sesuai dengan
petunjuk pabrik dan waktu yang ditentukan.
PERAWATAN ATRAUMATIC RESTORATIVE TREATMENT
(ART)

No. Dokumen : SPO/003/VII/008.J Ditetapkan Oleh

Kepala Puskesmas
No. Revisi : Totikum
PUSKESMAS
TOTIKUM
SPO Tanggal Terbit : 5 Januari 2017

Ratno Salim, A,Md.Kep


NIP.19771017 200604 1
Halaman : 016
Penata Muda Tkt I, III/b

5. Basahi Pit dan fissure dengan cotton pellet basah untuk


membersihkan kondisioner. Basahi 2 – 3 kali.
6. Keringkan pit dan fissure dengan cooton pellet.
7. Campur Glas Ionomer dan aplikasikan pada fit dan fissuredengan
menggunakan istrumen applier / carper.
8. Oleskan petroleum jelly pada ujung jari telunjuk
9. Tekan Glas Ionomer dipermukaan Pit dan Fissure dan setelah 10 –
15 detik angkat jari kearah samping.
10. Buang kelebihan GIC menggunakan excavator
11. Cek gigitan dengan artikulasi sampai pasien merasa nyaman.
12. Bersihkan petroleum jelly dari permukaan pit dan fissure.
13. Aplikasikan petroleum jelly tipis – tipis.
14. Buang cooton roll.
15. Istruksikan pasien untuk tidak makan selama 1 jam.

Tumpatan
1. Gigi diisolasi dengan mengunakan cotton rool. Daerah kerja harus
bebas dari saliva.
2. Hilangkan plak dan sisa makanan dengan menggunakan sonde
dari bagian terdalam pit dan fissure gigi.
3. Bersihkan pit dan fissure dengan cotton pellet basah.
4. Explorasi dengan sonde untuk mengetahui kedalam karies.
5. Perbesar jalan masuk kavitas dengan menggunakan enamel acces
cauter jika kavitas terlalu kecil.
6. Patahkan enamel dengan menggunakan hatchet jika email terlalu
tipis dan kemungkinan akan fraktur jika dimasukan bahan
tumpatan.
7. Gunakan eskavator untuk membuang jaringan karies (dimulai
dengan excavator kecil) dengan gerakan menyerok, dimulai dari
dentino – enamel junction sampai ke dasar kavitas.
8. Bersihkan kavitas dengan cotton pellet basah dan keringkan
dengan cotton pellet kering.
9. Pastikan fissure bebas dari debris bersihkan debris dengan probe
yang tajam.
10. Tempatkan 2 tetes cairan GIC di mixing pad. Tetes pertama
ditempatkan di ujung mixing pad, biasanya mengandung
gelembung udara, oleh karena itu sebaiknya digunakan untuk
condit oning. Tanpa melepaskan tekanan pada botol, pindahkan
ke tengah mixing pad dan teteskan liquid. Tetesan kedua ini tidak
mengandung udara dan dapat digunakan untuk pencampuran
dengan bubuk.
11. Lakukan conditoning dengan conditioner atau dengan poliakrilik
yang diencerkan (15-20%) dengan cara cotton pellet lemba
PERAWATAN ATRAUMATIC RESTORATIVE TREATMENT
(ART)

No. Dokumen : SPO/003/VII/008.J Ditetapkan Oleh

Kepala Puskesmas
No. Revisi : Totikum
PUSKESMAS
TOTIKUM
SPO Tanggal Terbit : 5 Januari 2017

Ratno Salim, A,Md.Kep


NIP.19771017 200604 1
Halaman : 016
Penata Muda Tkt I, III/b

dicelupkan pada liquid, kemudian dioleskan pada kavitas dan fissure


didekatnya.
12. Past kan pellet mengenai seluruh permukaan kavitas. Hal ini
dilakukan untuk membersihkan kavitas dan memperkuat ikatan
antara bahan tambal dengan email dan dentn. Gunakan cotton pellet
yang sesuai dengan ukuran kavitas. Dapat juga menggunakan micro
brush sekali buang.
13. Bersihkan kavitas dengan cotton pellet basah selama 5detk. Ulangi
beberapa kali.
14. Keringkan dengan cotton pellet (jangan menggunakan semprotan
angin). Kavitas akan terlihat mengkilat. Pertahankan kondisi ini
jangan terkontaminasi saliva dan darah.
15. Pastikan isolasi gigi masih baik. Jika perlu cott on roll dapat digant
dengan yang baru.
16. Buka tutup bubuk (seal bubuk dibuka tapi pembatas plastk jangan
dibuka), tutup botol kembali, kocok botol agar bubuk homogen.
17. Ketukan ditelapak tangan agar bubuk tdak tercecer dipenutup botol
18. Pastkan sendok bubuk dalam keadaan bersih. Takar bubuk sesendok
peres dan gunakan pembatas plast k untuk memeres.
19. Letakan bubuk pada paper pad dan dibagi menjadi dua bagian
20. Tutup botol kembali
21. Perbandingan bubuk dan liquid harus sesuai denganpetunjuk pabrik
(1 sendok peres bubuk : 1 tetes liquid). Aduk GIC sesuai dengan
petunjuk pabrik. Jangan gunakan GIC yang terlalu encer atau terlalu
kering.
22. Masukan sebagian adonan GIC ke dalam kavitas menggunakan
applier atau instrumen carver. Dorong GIC kesudut kavitas jika ada
overhang email dengan menggunakan ujung excavator ukuran
medium yang membulat. Masukan bagian kedua GIC dan tekan
dengan menggunakan ujung excavator ukuran besar yang membulat.
Isi pit dan fi ssure yang berdekatan tetapi jangan berlebihan karena
kelebihan GIC harus dibuang.
23. Tekan permukaan tambalan dengan jari telunjuk yang dioles
petroleum jelly selama 20 detk.
24. Buang tambalan yang berlebih dengan carver
25. Cek ketnggian tambalan dengan kertas art kulasi.
26. Tunggu sampai material sedikit mengeras dan perbaiki gigitan
dengan excavator ukuran medium dan/atau carver.
27. Buang petroleum jelly yang menempel di permukaan tambalan
dengan menggunakan excavator ukuran medium dan/atau carver.
Past kan hubungan dari GIC dan enamel halus. Gunakan ujung
membulat excavator besar dan/atau kecil untuk menghaluskan GIC.
PERAWATAN ATRAUMATIC RESTORATIVE TREATMENT
(ART)

No. Dokumen : SPO/003/VII/008.J Ditetapkan Oleh

Kepala Puskesmas
No. Revisi : Totikum
PUSKESMAS
TOTIKUM
SPO Tanggal Terbit : 5 Januari 2017

Ratno Salim, A,Md.Kep


NIP.19771017 200604 1
Halaman : 016
Penata Muda Tkt I, III/b

28. Oleskan varnis atau petroleum jelly tpis-tpis ke permukaan gigi agar
melindungi bahan tambal dari air liur sehingga waktu pengerasan
sesuai dengan aturan.
29. Buang coton roll.
30. Instruksikan kepada pasien untuk � dak makan dalam satu 1 jam.

D. Unit Terkait Unit Poli gigi

Anda mungkin juga menyukai