Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KEGAWATDARURATAN DALAM PELAYANAN

ASUHAN KEPERAWATAN GIGI


PULPITIS DAN PERIODONTITIS AKUT

Disusun Oleh :
1. EVI ZULI WIJAYANTI (P27825118042)
2. KUNTO SARI AMERTA (P27825118048)

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
D4 ALIH JENJANG JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
TAHUN 2018
BAB 1

PENDAHULUAN

Pulpitis merupakan inflamasi pulpa gigi yang terjadi dari kelanjutan proses

karies (Widodo, 2005). Secara patofisiologis, pulpitis diklasifikasikan menjadi

pulpitis reversibel dan pulpitis irreversibel (Hamre dkk., 2011).

Pulpitis akan mempengaruhi kondisi komponen pulpa. Respon seluler dari

pulpa gigi yaitu terjadinya infiltrasi sel inflamasi. Sel inflamasi ini akan

melakukan migrasi dari pembuluh darah ke tempat yang mengalami jejas (Shi

dkk., 2014). Peran sel inflamasi ini untuk melakukan fagositosis mikroorganisme

2 serta debris-debris dalam upaya mempertahankan jaringan. Salah satu sel yang

berperan dalam pertahanan terhadap jejas yaitu sel makrofag (Teohardi, 2015).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 kasus

radang pulpa menduduki peringkat ke-10, sedangkan pada tahun 2013 hasil Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) prevalensi karies masyarakat indonesia meningkat

dari 43,4% menjadi 53,2%. Jika prevalensi karies tinggi maka kemungkinan

terjadinya pulpitis akan meningkat, sehingga hal ini menunjukkan bahwa kasus

pulpitis tidak bisa disepelekan begitu saja.

Periodontitis adalah inflamasi dan infeksi yang terjadi pada

jaringan periodontal dan tulang alveolar penyangga gigi. Periodontitis terjadi

apabila inflamasi dan infeksi yang terjadi pada gingiva (gingivitis) yang tidak

dirawat atau perawatan yang tertunda. Infeksi dan inflamasi dari gingiva

menyebar ke ligamen dan tulang alveolar yang menyangga gigi. Hilangnya

dukungan menyebabkan gigi dapat terlepas dari soketnya. Periodontitis


merupakan penyebab utama tanggalnya gigi pada orang dewasa. Penyakit ini

jarang sekali terjadi pada anak anak tetapi meningkat seiring bertambahnya usia

(Fotek, 2012). Penyebab utama dari periodontitis adalah akumulasi plak pada

permukaan gigi. Peradangan pada mulanya hanya mengenai jaringan gingiva dan

bila berkelanjutan akan mengenai ligamen dan tulang alveolar penyangga gigi.

Karena plak mengandung bakteri, infeksi yang terjadi dapat menyerupai abses dan

meningkatkan kerusakan tulang (Fotek, 2012). Tanda tanda klinis terbentuknya

poket periodontal seperti kemerahan, penebalan gingiva tepi, perdarahan 2 gingiva

dan supurasi, kegoyahan gigi dan terbentuknya celah antar gigi, rasa sakit lokal

atau rasa sakit dalam tulang.


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pulpitis Akut

2.1.1Pengertian Pulpitis

Pulpitis merupakan suatu peradangan pulpa yang bisa sembuh

kembali atau terus berlanjut. Penyembuhan bisa terjadi pada peradangan

ringan , sedangkan pada peradangan parah pada umumnya akan meningkat

menjadi nekrosis dan akhirnya dapat menimbulkan abses.

2.2.1 Klasifikasi pulpitis akut

a. Pulpitis reversible akut

Pulpitis reversible adalah proses inflamasi ringan yang apabila

penyebabnya dihilangkan maka inflamasi menghilang dan pulpa akan

kembali normal.

Penyebab :

1. Trauma misalnya akibat pukulan atau hubungan oklusal yang

terganggu

2. Syok termal membiarkan bur terlalu lama berkontak dengan gigi,

atau karena panas yang berlebihan pada waktu memoles tumpatan

3. Preparasi pada waktu melakukan preparasi kavitas dengan bur

tumpul

4. Bakteri dari karies


5. Dehidrasi kavita (alcohol yang berlebihan ) atau rangsangan pada

leher gigi yang dentinnya terbuka

6. penempatan tumpatan amalgam yang baru berkontak, atau

beroklusi dengan suatu restorasi emas

7. stimulus kimiawi : bahan makanan manis atau masam atau iritasi

tumpatan silikat atau akrilik polimerisasi

Gejala :

1. Rasa sakit hilang jika rangsangan dihilangkan

2. Rasa sakit tajam sebentar akibat rangsangan dingin

3. Tidak ada rasa sakit spontan

b. Pulpitis irreversible

Penyebab :

1. Bakteri dari karies keterlibatan bakteri pulpa melalui karies,

meskipun faktor klinis, kimiawi, termal, atau mekanis yang telah

disebut sebagai penyebab penyakit pulpa, mungkin juga

menyebabkan pulpitis.

2. Akibat lanjut dari pulpitis reversible

Gejala :

1. Sakit dengan rangsang panas, dingi, manis, asam dan rasa sakit ini

bertahan beberapa menit sampai beberapa jam dan tetap sakit

meski rangsangan dihilangkan


2. Sakit spontan dan sakit apabila tertekan makanan

3. Rasa sakit menyebar ke gigi didekatnya, pelipis, telinga bila gigi

bawah belakang yang terkena

4. Panas lebih sakit daripada dingin

5. Rasa sakit tidak reda meskipun diberi analgesik harus dengan

analgetik.

2.3.1 Penanganan

a. Bila pasien datang dalam keadaan sakit diberi obat analgesik,

antibiotik, dan antiinflamasi.

b. Jika diketahui pada stadium dini maka penambalan sementara yang

mengandung obat penenang saraf (Eugenol/CHKM) untuk

menghilangkan nyeri. Tambalan sementara ini dibiarkan selama 3-5

hari dan kemudian diganti dengan tambalan permanen.

c. Jika terjadi kerusakan pulpa yang luas dan tidak dapat diperbaiki

salah satu caranya adalah pulpektomi hingga endodonti.

d. Bila ketiga cara di atas tidak memungkinkan maka solusi terakhir

adalah dicabut.

2.2 Periodontitis Akut

2.2.1 Pengertian periodontitis

Periodontitis adalah inflamasi yang mempengaruhi periodonsium

yaitu, jaringan yang mengelilingi dan mendukung gigi. Periodontitis


terjadi apabila inflamasi dan infeksi yang terjadi pada gingiva (gingivitis)

yang tidak dirawat atau perawatan yang tertunda. Infeksi dan inflamasi

dari gingiva menyebar ke ligamen dan tulang alveolar yang menyangga

gigi. Hilangnya dukungan menyebabkan gigi dapat terlepas dari

soketnya. Periodontitis merupakan penyebab utama tanggalnya gigi pada

orang dewasa. Penyakit ini jarang sekali terjadi pada anak anak tetapi

meningkat seiring bertambahnya usia

(Fotek, 2012).

Penyebab utama dari periodontitis adalah akumulasi plak pada

permukaan gigi. Peradangan pada mulanya hanya mengenai jaringan

gingiva dan bila berkelanjutan akan mengenai ligamen dan tulang

alveolar penyangga gigi. Karena plak mengandung bakteri, infeksi yang

terjadi dapat menyerupai abses dan meningkatkan kerusakan tulang.

Menurut Newman dkk., (2012) periodontitis adalah peradangan

pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme

tertentu atau kelompok mikroorganisme tertentu, yang menghasilkan

kerusakan ligamen periodontal dan tulang alveolar dengan meningkatnya

kedalaman poket periodontal. Tanda tanda klinis terbentuknya poket

periodontal seperti kemerahan, penebalan gingiva tepi, perdarahan 2

gingiva dan supurasi, kegoyahan gigi dan terbentuknya celah antar gigi,

rasa sakit lokal atau rasa sakit dalam tulang.


2.2.2 Sub tingkatan periodontitis

1. Periodontitis 1: juga dikenal sebagai gingivitis. Gingivitis dikenal

melalui gingiva yang gembung dan berdarah saat dilakukan

pengukuran dalam dari poket gingiva (dalam dari daerah antara

gingiva dan gigi). Pasien yang menderita gingivitis akan memiliki

kedalaman poket sedalam 3 mm; pasien normal memiliki kedalaman

poket kurang dari 3 mm

2. Periodontitis 2 : ini dikenal melalui penggelembungan, gingiva yang

berdarah dengan kedalaman poket hingga 5 mm dan kehilangan

tulang tahap awal

3. Periodontitis 3 : ini dikenal dengan pembengkakan, gusi yang

berdarah dan kehilangan tulang yang lebih banyak, resesi gingiva dan

kedalaman poket hingga 6 mm

2.2.3 Penyebab periodontitis

a. Mikroorganisme: Plak supra & subgingiva

b. Tekanan oklusal yang berlebihan (pemakaian orthodonti dengan

tekanan yang berlebihan)

c. Sistemik
2.2.4 Gejala periodontitis :

a. Gusi bengkak dan kemerahan/keunguan

b. Gusi terasa lunak jika disentuh

c. Bau mulut

d. Gigi tanggal

e. Diastema

f. Gusi turun jadi ukuran gigi terlihat besar

2.2.5 Penanganan Periodontitis

a. Jika periodontitis belum parah diberi antibiotik untuk menghilangkan

bakteri penyebab infeksi.

b. Scalling, untuk menghilangkan karang gigi & bakteri dari permukaan

gigi/bagian bawah gusi.

c. Root planing, untuk membersihkan dan mencegah penumpukan lebih

lanjut serta menghaluskan permukaan akar.


BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pulpitis merupakan suatu peradangan pulpa yang bisa sembuh

kembali atau terus berlanjut. Penyembuhan bisa terjadi pada peradangan

ringan , sedangkan pada peradangan parah pada umumnya akan meningkat

menjadi nekrosis dan akhirnya dapat menimbulkan abses. Pulpitis

diklasifikasikan menjadi 2 yaitu pulpitis reversible dan pulpitis

irreversible. Periodontitis adalah inflamasi yang mempengaruhi

periodonsium yaitu, jaringan yang mengelilingi dan mendukung gigi.

B. SARAN

1.

Anda mungkin juga menyukai