Disusun Oleh :
1. EVI ZULI WIJAYANTI (P27825118042)
2. KUNTO SARI AMERTA (P27825118048)
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
D4 ALIH JENJANG JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
TAHUN 2018
BAB 1
PENDAHULUAN
Pulpitis merupakan inflamasi pulpa gigi yang terjadi dari kelanjutan proses
pulpa gigi yaitu terjadinya infiltrasi sel inflamasi. Sel inflamasi ini akan
melakukan migrasi dari pembuluh darah ke tempat yang mengalami jejas (Shi
dkk., 2014). Peran sel inflamasi ini untuk melakukan fagositosis mikroorganisme
2 serta debris-debris dalam upaya mempertahankan jaringan. Salah satu sel yang
berperan dalam pertahanan terhadap jejas yaitu sel makrofag (Teohardi, 2015).
radang pulpa menduduki peringkat ke-10, sedangkan pada tahun 2013 hasil Riset
dari 43,4% menjadi 53,2%. Jika prevalensi karies tinggi maka kemungkinan
terjadinya pulpitis akan meningkat, sehingga hal ini menunjukkan bahwa kasus
apabila inflamasi dan infeksi yang terjadi pada gingiva (gingivitis) yang tidak
dirawat atau perawatan yang tertunda. Infeksi dan inflamasi dari gingiva
jarang sekali terjadi pada anak anak tetapi meningkat seiring bertambahnya usia
(Fotek, 2012). Penyebab utama dari periodontitis adalah akumulasi plak pada
permukaan gigi. Peradangan pada mulanya hanya mengenai jaringan gingiva dan
bila berkelanjutan akan mengenai ligamen dan tulang alveolar penyangga gigi.
Karena plak mengandung bakteri, infeksi yang terjadi dapat menyerupai abses dan
dan supurasi, kegoyahan gigi dan terbentuknya celah antar gigi, rasa sakit lokal
PEMBAHASAN
2.1.1Pengertian Pulpitis
kembali normal.
Penyebab :
terganggu
tumpul
Gejala :
b. Pulpitis irreversible
Penyebab :
menyebabkan pulpitis.
Gejala :
1. Sakit dengan rangsang panas, dingi, manis, asam dan rasa sakit ini
analgetik.
2.3.1 Penanganan
c. Jika terjadi kerusakan pulpa yang luas dan tidak dapat diperbaiki
adalah dicabut.
yang tidak dirawat atau perawatan yang tertunda. Infeksi dan inflamasi
orang dewasa. Penyakit ini jarang sekali terjadi pada anak anak tetapi
(Fotek, 2012).
gingiva dan supurasi, kegoyahan gigi dan terbentuknya celah antar gigi,
berdarah dan kehilangan tulang yang lebih banyak, resesi gingiva dan
c. Sistemik
2.2.4 Gejala periodontitis :
c. Bau mulut
d. Gigi tanggal
e. Diastema
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. SARAN
1.