Anda di halaman 1dari 11

FOUR HANDED DENTISTRY

A. Posisi kerja jam pada perawatan

1. Posisi kerja jam pada perawatan Rahang Atas kanan

Posisi operator yang nyaman pada jam 10, asisten pada jam 3, sedangkan meja instrumen
pada jam 2. Kepala pasien menoleh ke kiri, jari telunjuk tangan kanan fixasi pada permukaan
bukal Molar 1 Rahang Atas, kaca mulut posisi di dekat I1 atau I2 Rahang Bawah. Bisa juga
melakukan penambalan dengan posisi operator di jam 11/12 dengan cara merangkul
pasien/dibelakang pasien. Posisi asisten dan meja instrumen menyesuaikan.

2. Posisi jam pada perawatan RA Kiri

Posisi operator di jam 9/10, kepala pasien menoleh menghadap operator, kaca mulut agak
jauh dari bagian oklusal gigi RA kiri, dekat dengan bibir bawah. Daerah proksimal dan
gingival akan mudah terlihat. Fixasi jari pada gigi Molar 1, juga berfungsi untuk membuka
mukosa pipi dan bibir.
3. Posisi jam pada perawatan Rahang Bawah Kiri

Posisi operator di jam 9, kepala pasien menghadap kea rah operator. Kaca mulut dekat
dengan molar RB. Tangan operator menyilang, tangan kiri yang memegang kaca mulut
terletak dibawah tangan kanan yang memegang instrument lain. Asistan duduk di jam 3 dan
meja instrument di jam 2. Sinar lampu direfleksikan lewat kaca mulut.

4. Posisi jam pada Perawatan Rahang Bawah Kanan

Posisi operator yang nyaman adalah di jam 9. Sebaiknya pasien tidak dalam posisi
supine tetapi membentuk sudut 450 , kepala pasien menghadap kearah operator, rahang pasien
sejajar siku operator. Fixasi dilakukan pada permukaan bukal gigi molar dengan bantuan
mirror dan gigi lain yang dekat dengan handpiece.
5. Posisi jam pada Perawatan Anterior RB dan RA

Biasanya posisi operator di jam 8. Bekerja dengan bantuan operator terutama pada bagian
lingual dan palatinal. Tetapi untuk perawatan pada sebelah labial, pandangan langsung
dengan mata, kaca mulut digunakan untuk membuka mukosa labial.

B. Transfer Alat

1. Pengertian transfer alat


Teknik pergerakan antara kedua tangan operator dan asisten dalam melaksanakan
tugasnya di tempat bekerja.

2. Tujuan transfer alat dan bahan


Transfer alat pada four handed mempunyai tujuan dapat mempercepat kerja perawatan
(ergonomy). Pada waktu pertukaran alat antara operator dan asisten dilakukan pada zone
transfer. Transfer alat dilakukan melewati diatas dada pasien. Seorang asisten harus mempunyai
respon yang cepat terhadap suatu kebutuhan alat atau bahan dari operator. Oleh sebab itu
seorang asisten harus banyak-banyak berlatih cara transfer alat ini.
3. Metode Transfer Alat
Transfer satu tangan ( one handed transfer)
Metode ini sering dipakai. Biasanya metode ini dipakai pada perawatan penambalan,
misalnya antara sonde dengan excavator, pistol amalgam dengan amalgam stopper. Seperti
pada gambar gambar di bawah ini :

Asisten mentransfer hand instrument dengan metode pens grasp

Asisten mentransfer tang exo dengan metode palm grasp

Asisten mentransfer cotton pellet pada perawatan rahang bawah


Asisten mentransfer handpiece dengan palm and thumb grasp

2. Transfer dua tangan (Two Handed Transfer)

Asisten mentransfer alat exo dengan metode palm grasp

C. Isolasi Rongga Mulut

1. Pengertian Isolasi Rongga Mulut


Suatu teknik yang didesain untuk mengeluarkan cairan dan serpihan dirongga mulut,
untuk pengendalian terhadap saliva sekeliling gigi yang akan dirawat.

2. Tujuan Isolasi Rongga Mulut


Untuk memelihara daerah perawatan agar tetap bersih, kering asepsis, bebas dari
kontaminasi air ludah. Selain itu meminimalkan gerakan pasien untuk selalu duduk tegak untuk
berkumur kumur.

3. Macam-macam dan Aplikasi


1. Saliva Ejektor
Saliva ejektor merupakan alat isolasi rongga mulut yang berguna untuk menyedot
saliva dalam proses perawatan gigi. Saliva ejektor ini merupakan salah satu Assistants
Unit yang berada di sebelah kiri pasien, sehingga seorang asisten bertanggung jawab
penuh dalam mengoperasikan alat ini, terutama dilakukan pada saat :
1) Preparasi kavitas
2) Sterilisasi kavitas
3) Penumpatan bahan tambalan
4) Scaling
Saliva ejektor mempunyai 2 macam jenis tip, yaitu yang terbuat dari plastik merupakan
disposible tip dan dari stainless steel yang selalu disterilkan/ di desinfektan.
Cara pengoperasian :
a) Pasangkan disposible tip pada saliva ejektor.
b) Tekan tombol ON pada dental unit.
c) Putarlah tombol saliva ejektor sehingga terdengar gemuruh udara.
d) Masukkan saliva ejektor ke dalam rongga mulut terutama pada daerah vestibulum
oris bawah dan di bawah lidah.
e) Jika tidak dibutuhkan taruhlah kembali ke tempatnya.

Gambar penggunaan saliva ejektor


2. Suction
Kerja suction hampir sama dengan saliva ejektor, hanya yang disedot adalah
selain air ludah juga dapat menyedot darah. Jadi suction ini lebih tepat digunakan pada
waktu tindakan exodontia atau bedah mulut dan merupakan bagian dari assistants unit.

Gambar Suction

3. Tounge Holder
Tongue holder merupakan alat isolasi rongga mulut dengan sistem kerja penahan
lidah untuk mempermudah proses kerja operator dalam perawatan.
Tongue Holder terdiri atas :
1) Penahan lidah
2) Penahan dagu
3) Tangkai dan klep
4) Klep penjepit
5) Per pada tangkai
6) Klep pengatur penahan dagu
Cara pemasangan tongue holder :
a) Tentukan sisi mana yang akan dipasang tongue holder
b) Pasang penahan lidah pada tangkai dan klep
c) Pasang kapas pada lidah
d) Tongue holder siap dipasang
e) Atur klep penahan dagu
Gambar pemasangan tongue holder

4. Cotton Roll ( DelmarS DA, 2004)


Cotton roll merupakan bahan yang berbentuk gulungan yang diletakkan pada
sebelah bukal/ labial dan lingual tergantung elemen gigi yang dirawat. Pemakaian isolasi
rongga mulut yang lain dapat digantikan oleh cotton roll, ketika dilakukan tahap
penambalan gigi. Cotton roll dapat terbuat dari kapas atau kertas tisue, hal ini tergantung
kesukaan operator.
Syarat pembuatan Cotton Roll :
1). Untuk dewasa
Panjang : 3 4 elemen gigi
Diameter : 1cm
2). Untuk anak-anak
Panjang : 3 - 4 elemen gigi sulung
Diameter : 0.5 cm

Gambar Penempatan Cotton roll


5. Rubber Dam
Tujuan penggunaan rubber dam :
1) Untuk memelihara daerah operasi agar tetap bersih, kering, asepsis, bebas dari
kontaminasi saliva
2) Untuk menjaga pasien supaya tidak tertelan instrument yang kecil, bahan pengisi,
obatobatan, jaringan, pulpa yang nekrosis.
3) Melindungi lidah, pipi dan bibir atau semua jaringan lunak supaya tidak terluka
oleh alat - alat yang dipakai.
4) Memberi kenyamanan pada pasien sehingga pasien merasa enak karena
dilindungi oleh alat ini.

Rubber dam terdiri atas :


5) Rubber sheets: berupa lembaran dg ukuran 5x5 inchi; 6x6 inchi. warna :
hijau/abu-abu/putih
6) Rubber dam stamp: berupa karet dan tinta. memberi tanda letak gigi
7) Rubber dam punc:
Untuk membuat lubang pd rubber sheet 0,5-2,5 mm. Bentuk alat seperti tang,
dengan satu sisi berbentuk roda dan sisi lain berbentuk seperti karet runcing,
dimana bagian yang runcing akan masuk ke dalam lubang. Kalau punc ditekan
maka rubber sheet yang telah diberi tanda akan berlubang.
8) Clamps
Untuk memegang rubber sheet pada gigi dan menyisihkan gingiva dari gigi. Ada
macam -macam ukuran.
9) Forceps untuk memasang dan melepas clamps
10) Dental flossUntuk mencarikan jalan bila daerah interproximal terlalu
berdempetan. Selain itu juga berfungsi untuk menahan rubber sheet supaya tidak
terjadi kebocoran di sekitar gigi yang dirawat.
11) Rubber dam holder Berbentuk kerangka atau frame dari logam/plastik berbentuk
huruf u
Gambar macam-macam alat untuk pemasangan rubber dam

Cara memasang rubber dam :


1. Ambil dental floss dengan panjang secukupnya untuk mengikat clamps. Gunanya
jika clamp lepas tidak akan jatuh/ tertelan
2. Kemudian clamp dipasang pada gigi
Cara memasang rubber dam ada 2 yaitu:
Memasang rubber sheet dulu baru memasang clamp
Memasang clamp dulu baru memasukkan rubber sheet
3. stabilkan rubber dam sheet adalah dengan dental floss dengan mengikat gigi yang
sudah diberi clamp. Atau gunakan wood wedge yaitu kayu yg berbentuk seperti
piramid.
4. Bila rubber dam bocor sehingga saliva keluar menggenangi gigi yg dirawat maka
gunakan cavit/tumpatan sementara untuk menambalnya.

Cara melepas rubber dam :


1. Untuk isolasi lebih dari satu gigi :
Rubber sheet ditarik sehingga lubang menjadi lebih besar.
Rubber sheet tersebut digunting pada bagian yg tertarik diantara dua gigi,
sehingga didapatkan dua lubang yan g menjadi satu,
2. Rubber sheet digunting seluruhnya sehingga didapat dua lubang yang bersambung
dan kita lepas.
3. Melepas clamp bersama-sama seluruh rubber sheet dan frame.
Gambar penempatan rubberdam pada mulut pasien

Anda mungkin juga menyukai