Anda di halaman 1dari 7

Tugas Kepemimpinan

Nunung Nursanti

160110140071

Kepemimpinan merupakan sebuah modal yang harus dimiliki oleh para

pemimpin yang hendak menjadi pemimpin. Biasanya, masing-masing pemimpin

memiliki model mereka sendiri dalam memimpin sebuah organisasi baik formal

maupun non-formal atau organisasi yang sangat besar.

Pemimpin dan kepemimpinan merupakan persoalan keseharian dalam

kehidupan bermasyarakat, berorganisasi, berusaha, berbangsa dan bernegara.

Kemajuan dan kemunduran masyarakat, organisasi, usaha, bangsa dan megara

antara lain dipengaruhi oleh para pemimpinnya. Oleh karena itu sejumlah teori

tentang pemimpin dan kepemimpinanpun bermunculan dan kian berkembang.

Manusia merupakan makhluk social, oleh karena itu tak ada satupun

manusia yang dapat hidup sendiri. Dalam menjalani kehidupan manusia akan

berinteraksi dengan manusia lainnya. Oleh karena itu manusia selalu hidup

bersama dan berdampingan membentuk sebuah kelompok, keluarga, organisasi

dan kelompok-kelompok lainnya.

Dalam menjalani kehidupan berkelompok manusia membutuhkan sosok

sebuah pemimpin di dalam kelompoknya tersebut karena masing-masing individu

mempunyai keinginan dan pendapat yang berbeda. Oleh karena itu sangat

diperlukan jiwa kepemimpinan yang sejati dalam kehidupan ini. Yang pada

dasarnya jiwa kepemimpinan itu telah dimiliki oleh setiap individu yang
merupakan anugerah dari Allah SWT. Minimal setiap orang mampu untuk

memimpin dirinya sendiri. Jika seseorang telah mampu memimpin dirinya ke

jalan yang benar, maka ia mampu menjadi contoh untuk orang lain.

kepemimpinan yang sejati telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW adalah contoh pemimpin sempurna yang pernah ada selama ini.

Karena beliau mengkombinasikan antara akhlakul karimah dengan model

kepemimpinan yang ada. Kekuatan akhlak yang Rasulullah miliki mampu

menciptakan kekuatan baru yang sangat luar biasa. Dengan kekuatan itu,

Rasulullah menjadi mampu menegakan dan menyebarkanajarannya keseluruh

penjuru dunia. Walaupun begitu, karena kemuliaannya tadi, tidak ada rasa

sombong, ujub atau membanggakan diri sedikitpun yang timbul pada diri

RasulullahSAW.

Inilah yang membedakan Rasulullah dengan pemimpin-pemimpin yang

ada saat ini. Mereka sangat haus dengan kedudukan, harta, bahkan hal-hal yang

menurut mereka dapat membuatnya kaya di dunia ini, sehingga mereka dapat

menjalankan segala keinginan mereka sesuai nafsu yang mereka inginkan. Oleh

karena itu, ketika ada pertanyaan model kepemimpinan apa yang harus kita

jalankan, maka jawaban yang harus timbul adalah poin yang keenam yaitu model

atau gaya kepemimpinan Rasulullah SAW. Hal ini dikarenakan Rasulullah SAW-

lah seorang pemimpin yang sudah diakui oleh dunia dalam berbagai hal, baik dari

segi akhlak dan kemampuan-kemampuan yang lainnya. Oleh karena itu,

pemimpin yang relevan dengan keadaan saat ini adalah seorang pemimpin yang

paling mengenal siapa itu Nabi Muhammad SAW dan mengamalkan segala
bentuk ajaran/risalah yang beliau bawa. Selain itu pemimpin saat ini haruslah

benar-benar memusatkan perhatiannya terhadap amanah yang ia emban.

Kepemimpinan diri sendiri juga sangat berkaitan dengan penegakkan

disiplin. Tidak semua orang dapat mendisiplinkan diri sendiri. Karena dengan

mendisiplinkan diri sendiri berarti harus berani mengakui kesalahan diri sendiri.

Pada dasarnya orang akan lebih mudah mencari kesalahan orang lain, tetapi

kesalahan diri sendiri selalu ditutupi. Ujung-ujugnya berusaha mencari

pembenaran agar lebih mudah memaafkan kesalahan diri sendiri. Dan ketika

seorang pemimpin sudah dapat memimpin diri sendiri, berarti dirinya telah dapat

mengembangkan kemampuan untuk mengelola hubungan dengan oranglain.

Dalam ilmu agama, semua agama di Indonesia mengajarkan umatnya

untuk menjadi pemimpin yang baik. Di dalam Islam, seorang pemimpin haruslah

mempunyai sifat diantaranya :s

1. Siddiq, artinya jujur, benar, ber integritas tinggi, dan terjaga dari kesalahan

2. Fathonah artinya cerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan profesional

3. Amanah, artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan dapat dipercaya.

4. Tabligh, artinya senantiasa menyampaikan risalah kebenaran, tidak pernah

menyembunyikan apa yang disampaikan dan komunikatif.

Contoh pemimpin islam yang mengaplikasikan sifat sifat ini ke

dalam kesehariannya adalah Salahuddin Al Ayubi (Saladin), dan tidak

berlebihan juga kita menyebut Ir. Soekarno sebagai salah satu pemimpin terbaik

yang pernah ada.


Secara teori ilmu sosial, definisi pemimpin menurut Kartini Kartono

(1994. 33), Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan

kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu

mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Dr. Phil dan Astrid

S. Susanto, berpendapat bahwa pemimpin adalah orang yang dianggap

mempunyai pengaruh terhadap sekelompok orang banyak. Pemimpin jika di alih

bahasakan menjadi bahasa Inggris, adalah LEADER, dimana makna dari susunan

kata tersebut adalah :

1) Loyalitas, seorang pemimpin harus memiliki loyalitas terhadap organisasi dan

para anggota yang dipimpinnya.

2) Education, seorang pemimpin seyogyanya menjadi sumber pembelajaran dan

inspirasi yang baik bagi anggota anggotanya.

3) Advice, pemimpin diharapkan bisa memberikan nasihat dan arahan kepada

para anggotanya, juga terbuka dan mau untuk menerima nasihat dan masukan

dari anggotanya.

4) Discipline, sebagai seorang pemimpin dan teladan bagi anggotanya, sudah

seharusnya pemimpin menjunjung kedisiplin yang tinggi dalam

kesehariannya.

5) Encourage, pemimpin mampu memberikan dorongan dan semangat kepada

anggotanya demi tercapainya tujuan bersama.


6) Rational, pemimpin sebagai decision maker, harus membuat keputusan yang

rasional, sehingga diharapkan keputusan itu adalah yang terbaik dan

bermanfaat bagi organisasi dan anggotanya.

Sedangkan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk

memberikan pengaruh kepada perubahan prilaku orang lain baik secara langsung

maupun tidak langsung (Muninjaya, 1999). Kepemimpinan merupakan suatu

kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-

orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu (Slamet, 2002:

29). Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-

sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai

sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh

semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa (Ngalim Purwanto,

1991:26). Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan

sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai

sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh

semangat, ada kegembiraan batin, serta tidak pernah merasa terpaksa.

Dari pendapat pendapat ahli di atas, inti penekananya pada pemimpin dan

kepemimpinan dimana pemimpin adalah seseorang yang berpengaruh terhadap

orang lain di sekitarnya, pengaruh itu khususnya untuk mengajak orang lain

bekerja sama demi terwujudnya tujuan bersama. Sedangkan Kepemimpinan


adalah kemampuan seseorang untuk memimpin dan memberikan pengaruh kepada

anggota anggota kelompok lainya, demi terwujudnya tujuan bersama.

Generasi muda, sebagai penerus tonggak kepemimpinan bangsa ini,

sebagai kaum intelektual dan agent of change harus segera sadar dan bangkit

mengenai permasalahan yang ada di negeri ini. Sebagai penerus tonggak

kepemimpinan bangsa harus kita mulai dengan memimpin diri kita sendiri. Kita

harus mampu memimpin diri untuk berdisiplin terhadap tugas dan kewajiban

kewajiban kita. Kita juga mampu mempengaruhi diri untuk tetap menjaga moral,

kejujuran, aspek sosial serta yang terpenting tetap berpedoman pada Pancasila.

Setelah kita mampu memimpin diri sendiri, kemudian kita siap untuk memimpin

orang lain dan organisasi yang ada dilingkungan sehari hari.

Dalam sudut sebagai kaum intelektual, tentu saja kita harus terus belajar

dan berprestasi, kemenangan dalam berbagai kejuaraan dan olimpiade hingga

tingkat Internasional harus terus ditingkatkan. Begitu juga dengan inovasi, dan

inspirasi serta ide ide kreatif harus tetap di galakkan, dan tindakan tindakan

anarkisme yang merebak belakangan ini, harus di hentikan, kaum intelektual

adalah orang orang yang mengutamakan kegunaan otak dalam menyelesaikan

masalah, bukan dengan otot dan kekerasan yang sama sekali tidak mencerminkan

identitas prilaku sebagai kaum terpelajar.

Mampu memimpin diri sendiri yang berlandaskan pada Pancasila,

kemudian memimpin organisasi sekitar kita, serta memiliki wawasan dan prestasi

yang membanggakan, akan menjadi jaminan terbesar bagi masyarakat untuk

percaya kepada kita sebagai agent of change. Rakyat akan menaruh harapan besar
kepada kita untuk mampu melanjutkan tonggak kepemimpinan, dan memimpin

bangsa ini menuju cita cita perjuangan dan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai