Anda di halaman 1dari 30

AKTIVITAS OPERATOR DAN ASSISTANT (SEBAGAI FOUR HANDED DENTISTRY TEAM)

DALAM PERAWATAN KESEHATAN GIGI

K E G I A TA N / TUGAS
No. JENIS PERAWATAN KETERANGAN
OPERATOR ASSISTANT
1. Penerimaan Pasien baru 1. menerima pasien, pemanggilan, menduduk kan Alat diagnose (sonde, kaca mulut,
2. mempersilahkan pasien masuk pincet, chlor ethyl. Cotton pellet,
3. menyiapkan : saliva injection)
- Karu status pasien
- Alat diagnose (sonde, kaca mulut, pincet,
chlor ethyl. Cotton pellet, ssaliva injection)
4. mentransfer alat & bahan yang digunkan ope-
rator
2. PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN RONGGA MULUT FHD PADA PEMERIKSAAN RONGGA Persiapan Alat, Bahan, dan Obat
RONGGA MULUT O melakukan persiapan hygiene pribadi. MULUT Tindakan Pemeriksaan Rongga
1. Anamnesa  Persiapan alat dan bahan termasuk kartu status. Mulut
2. Pemeriksaan Keadaan Umum  diawali dengan pemanggilan, mendudukkan dan 1. Persiapan Alat
3. Pemeriksaan Ekstra Oral mengatur posisi pasien dan lampu, memasang  Handschoen
4. Pemeriksaan Intra Oral slaberce, dan menginstruksikan pasien untuk  Sonde
5. Pembuatan Rontgen Foto Gigi kumur larutan antiseptik.  Pinset
6. Rujukan Laboratorium/Dokter Ahli/  mempersiapkan daerah yang akan diperiksa  Kaca mulut
Rontgent bila diperlukan dengan cara dikeringkan dengan memakai  Excavator
7. Operator menyebutkan hal-hal yg semprotan udara,  Probe
ditemui  pengisian kartu status sesuai instruksi operator.  Vitalitester
 memberikan kaca mulut, sonde, ekskavator atau  Contra angle HS
pinset sesuai permintaan operator.  Contra angle LS
 menuliskana pada kartu/ formulir (status) hasil  Apron
peme riksaan sesuai ketentuan klinik. 2. Persiapan Bahan dan Obat
 melakukan persiapan alat dan bahan untuk  Kartu status
tindakan Rontgen,  Saliva ejector disposible
1
 mempersiapan pasien yang meliputi pengaturan  cotton roll o cotton pellet
posisi di dental chair, pemasangan apron, dan  tampon
mengatur film di dalam rongga mulut pasien.  minosep
 melakukan penembakan sinar-X sesuai ketentu  karies indicator
an yang diikuti dengan pemrosesan film menggu  disclosing
nakan developer dan fixer, serta dikeringkan dan  bor bulat
dilampirkan dalam kartu status (bila klinik punya  Chloraethyl
dental X-ray)  Celemek
 Menyiapkan formulir informed concent, dan  Film Rontgen
membantu penandatanganan
 Developer dan fixer
3. KONSERVASI A. Preparasi kavita A. F H D Preparasi kavita : A. Persiapan alat pada tindakan
1. melakukan tindakan anestesi o menyiapkan anestesi lokal jika diperlukan, Prepa rasi Kavita
local jika diperlukan o menyerahkan sonde dan kaca mulut kepada o anestesi lokal jika diperlukan
2. melakukan preparasi kavita operator o Kaca mulut, sonde, pinset, excavator
3. mengontrol saliva o menyiapkan contra angle handpiece yang sudah o Contra angle handpiece (low dan
4. membersih kan kavita dari sisa dipa sangi mata bur sesuai urutan yang diperlukan high speed)
pengeburan, sambil melakukan o Pergantian mata bur dilakukan dengan cepat dan o Mata bur diamond (round, fissure,
pengeringan rongga mulut meng teliti sesuai dengan instruksi operator inverted)
gunakan saliva ejector o menyiapkan suction/saliva ejector saat operator
mengeringkan kavita. me lakukan preparasi kavita
o menyerahkan three way syringe untuk member-
sihkan kavita dari sisa pengeburan, sambil mela-
kukan pengeringan rongga mulut menggunakan
saliva ejector Setelah preparasi selesai
o menyerahkan cotton pellet untuk mengeringkan
kavita.
B. Meletakan semen dasar B. Peletakan Semen Dasar
B. FHD peletakan semen dasar:
1. Sterilisasi cavita dengan aquades A.1. Persiapan Alat
o menyiapkan rubber dam atau Tongue Holder
2. Keringkan kavita o Kaca mulut, sonde, pinset,
serta cotton roll untuk membendung saliva pada
3. Meletakan semen dasar excavator
area kerja
o Mixing slab dan semen spatula
o meyerahkan cotton pellet yang sudah dibasahi aqua
o Cement Stopper
dest untuk sterilisasi kavita yang diikuti dengan pe-
2
nyerahan air syringe, A.2. Persiapan Bahan
o mengaduk powder dan liquid Zinc Phospat ce o Zinc Phosphate Cement
-ment yang sudah disiapkan sebelumnya. o Cotton roll
Banyaknya Cement yang diaduk diseuaikan dengan o Cotton pellet
besar kecil- nya kavitas. Konsistensi cement yang o Alkohol
digunakan seba gai basis adalah seperti dempul.
o menyerahkan cement yang sudah diaduk dengan
menggunakan cement stopper, untuk diletakkan ke-
dasar kavita
C. Penambalan GIC C. FHD pada Glass Ionomere Cement (GIC) C. Penumpatan dengan Glass
1. melakukan preparasi kavita o Pembuatan informed conscent Ionomere Cement
2. melakukan preparasi kavita o membantu tindakan preparasi (sesuai poin A) B.1. Persiapan Alat
3. mengontrol saliva o membantu tindakan isolasi area kerja (sesuai di o Kaca mulut, sonde, pinset, excavator
4. pemberian semen dasar(jika karies -atas) o Mixing pad dan agate spatula
cukup dalam) o membantu tindakan sterilisasi kavita o Plastis instrumen
5. mengulaskan dentin conditioner o Aplikasi GIC bisa didahului dengan pemberian se- o Stone bur
6. mencuci sisa dentin conditioner men dasar (jika karies cukup dalam) B.2. Persiapan Bahan
7. pengeringan kavita o menyerahkan dentin conditioner yang di teteskan o Glass Ionomere Cement
8. memasukan GIC ke kavita pada cotton pellet yang dijepit pinset kepada operator o Dentin conditioner
9. pengecekan tinggi gigit dengan o menyerahkan cotton pellet yang sudah dibasahi o Celluloid strip
articulating paper aquadest untuk mencuci sisa dentin conditioner sam o Cotton roll
10. mengurangi peninggian gigitan, pai bersih o Cotton pellet
kelebih- an tumpatan GIC o Kemudian menyerahkan cotton pellet kering/air o Aquadestilata
11. mengoleskan varnish pada GIC sy-ringe kepada operator utk pengeringan kavita o Articulating paper
o mengaduk GIC sesuai dengan kebutuhan, menye-
rahkan menggunakan plastis instrument diserahkan
ke operator
o menyerahkan articulating paper guna pengecekan
peninggian gigit,
o menyiapkan stone bur pada contra angle handpiece
untuk mengurangi peninggian gigitan,kelebihan tum-
patan GIC
o menyerahkan varnish yang diteteskan di cotton
pellet yang dijepit pinset untuk dioleskan ke permu
3
kaan GIC
o Penerapan Hygiene Diri pada tindakan melepaskan
isolasi area kerja
o melakukan komunikasi terapeutik berupa pembe-
rian instruksi pasca perawatan kepada pasien.
D. Penumpatan Resin Komposit D. FHD pd tumpatan Resin Komposit dengan D. Penumpatan dengan Resin
dengan Light Curing Light Curing Komposit
1. mencocokkan warna gigi o Pembuatan informed conscent a.1. Persiapan Alat
2. preparasi o menyerahkan shade guide, selanjutnya digunakan o Kaca mulut, sonde, pinset,
3. sterilisasi kavita untuk mencocokkan warna gigi pasien yang akan excavator
4. peletakan semen dasar jika kavita ditumpat o Mixing pad dan agate spatula
cukup dalam o membantu tindakan preparasi o Plastis instrumen
5. pengolesan etsa asam o membantu tindakan isolasi area kerja untuk pera o Cure Light
6. mencuci etsa asam & mengeringkan -watan penumpatan dengan Resin Komposit o Kuas untuk Etsa dan Bonding
pengulasan bonding o membantu tindakan sterilisasi kavita untuk pera a.2. Persiapan Bahan
7. penyinaran cure light kebonding wat an penumpatan dengan Resin Komposit ( lihat o Resin Komposit
8. memasukan / melakukan tumpatan terdahulu ) o Etsa
9. penyinaran cure light ke Resin o penyiapan semen dasar jika kavita cukup dalam o Bonding
Komposit o menyerahkan etsa asam dengan menggunakan o Celluloid strip
kuas, utk dioleskan pada email, ditunggu selama 1 o Cotton roll
menit o Cotton pellet
o menyerahkan water syringe dan air syringe kepa- o Aquadestilata
da operator, utk mencuci etsa asam dengan menggu- o Articulating paper
nakan water syringe kemudian mengeringkan dengan
air syringe
o menyerahkan bonding dengan menggunakan ku-
as, utk dioleskan pada permukaan dentin dan email.
o menyerahkan cure light ke operator utk dilakukan
penyinaran pada email & dentin yg telah diolesi bon-
dingselama 20-30 detik
o menerima cure light sambil menyerahkan bahan
tumpatan dengan menggunakan plastis instrument,
utk diletakkan ke dalam kavita
o menyerahkan cure light yang sudah di set untuk
4
penyinaran selama 1 menit. Jika kavitas besar/dalam
ma- ka penumpatan + penyinaran bisa dilakukan
berkali-kali sesuai kebutuhan
o tindakan melepaskan isolasi area kerja
o melakukan komunikasi terapeutik berupa pembe-
rian instruksi pasca perawatan kepada pasien.
E. Penumpatan Amalgam E. FHD penumpatan Amalgam meliputi kegiatan E. Penumpatan dengan Amalgam
1. melakukan preparasi sebagai berikut: b.1. Persiapan Alat
2. sterilisasi kavita  Pembuatan informed conscent o Kaca mulut, sonde, pinset, excavator
3. pemberian semen dasar  membantu tindakan preparasi ( lihat bab o Amalgamator / mortar dan pestle
4. mengisi kavita sampai terisi penuh terdahlu ) o Amalgam pistol
Amal- gam  membantu tindakan isolasi area kerja ( idem ) o Amalgam plugger/stopper
5. melakukan kondensasi  membantu tindakan sterilisasi kavita ( idem ) o Amalgam carver
6. menghaluskan tumpatan Amalgam  Penumpatan bisa didahului oleh pemberian se- o Burnisher
men dasar jika karies cukup dalam o Matrix band dan retainer
 menyiapkan amalgam dengan menggunakan b.2. Persiapan Bahan
amalgamator ataupun secara manual menggunakan o Alloy dan mercuri
mortal and pestle. o Cotton roll
o Cotton pellet
 menyerahkan amalgam menggunakan amalgam
o Karet mulling
stopper ke operator, dan selanjutnya menyiapkan
o Kain peras
amalgam pada stopper lainnya, sampai kavita terisi
penuh Amalgam
 Untuk aplikasi Rahang Atas, maka assistant me-
nye rahkan amalgam dengan menggunakan
amalgam pistol, utk kondensasi tetap dengan
menggunakan amalgam stopper
 menyerahkan burnisher untuk menghaluskan
 melepaskan isolasi area kerja
 melakukan komunikasi terapeutik berupa pemberi
F. Pembuatan Restorasi Inlay an instruksi pasca perawatan kepada pasien.
F. FHD tindakan pembuatan restorasi Inlay seba-
Kunjungan Ke 1 : gai berikut:
1. preparasi o Kujungan ke-1 :

5
2. mengecek/ mencetak hasil preparasi o Pembuatan informed conscent F. Pembuatan Inlay
kavita dengan inlay wax o FHD tindakan preparasi untuk pembuatan restorasi 1. Persiapan Alat
3. melakukan pencetakan area kerja Inlay (FHD preparasi seperti pada bab yg terdahulu ) o Kaca mulut, sonde, pinset, excavator
4. sterilisasi kavita o memanaskan inlay wax dan segera menyerahkan- o Alat preparasi
5. memasukan tumpatan sementara nya ke operator untuk mengecek/ mencetak hasil pre o Cakram dan mandril (discs
pa rasi kavita andmandrils)
o Bila hasil cetakan inlay wax baik, selanjutnya dima o Matrix retainer dan band (yg telah
sukkan ke dalam container tertutup berisi air untuk dise- suaikan di studi model)
dikirim ke tekniker o Hemostat dan wedge
o mengaduk bahan cetak alginate, lalu memasuk o Sendok cetak
-kan nya ke dalam sendok cetak yang sesuai, menye- o Bowl dan spatula
rahkan nya ke operator utk dilakukan pencetakan o Lampu spiritus
area kerja o Plastis instrumen
o menerima sendok cetak dari operator bila setting o Mixing slab dan semen spatula
time tercapai.
o mempersilahkan pasien untuk berkumur, dan 2. Persiapan Bahan
membersihkan sisa-sisa bahan cetak yang menem- o Malam inlay (inlay wax)
pel di wajah pasien. o Bahan tumpatan sementara
o melakukan isolasi area kerja (cavit/den- torit/fletcher)
o melakukan tindakan sterilisasi kavita o Bahan cetak
o menyerahkan tumpatan sementara menggunakan o Stone gips
plastis instrumen o Cotton roll
o melepaskan isolasi area kerja o Cotton pellet
o melakukan komunikasi terapeutik berupa o Bahan luting cement
pemberian instruksi pasca perawatan dan
Kunjungan ke 2 : mengingatkan pasien untuk datang kembali.
membongkar tumpatan sementara o Pada kunjungan ke 2
sterilisasi kavita o tindakan isolasi area kerja
mencobakan inlay o menyerahkan excavator/ bur dan contra angle
menaruh luting semen kevita & inlay handpiece kepada operator untuk membongkar tum-
membersihkan sisa-sisa bahan semen patan sementara
dari tepi restorasi o tindakan sterilisasi kavita (seperti bab terdahulu)
o menyerahkan inlay yang sudah jadi kepada opera-
tor untuk dicobakan kedalam kavita
6
o mengaduk luting semen dengan konsistensi sesuai
kebutuhan dan menyerahkan ke operator mengguna
kan plastis instrumen yang kemudian meletakkannya
ke dalam kavita.
O mengoleskan hasil adukan semen pada permuka
-an dalam inlay, dan segera menyerahkannya
kepada operator untuk kemudian di pasangkan ke
dalam kavita.
o menyerahkan excavator/plastis instrument kepada
operator untuk membersihkan sisa-sisa bahan se
-men dari tepi restorasi
o tindakan melepaskan isolasi area kerja
o melakukan komunikasi terapeutik berupa
pemberian instruksi pasca perawatan kepada pasien.

4. ENDODONTIA TINDAKAN ENDODONTIK : FHD pada tindakan ENDODONTIK: Persiapan alat, bahan, dan obat
1. Pulp Capping : 1. Pulp Capping, kegiatan Assisten meliputi: tindakan
Kunjungan ke 1 o membantu pembuatan informed conscent untuk 1. Pulp Capping
1. melakukan preparasi tindakan Pulp Capping a. Persiapan alat:
2. sterilisasi kavita o membantu tindakan preparasi untuk tindakan o Kaca mulut, sonde, pinset,
3. menghentikan pendarahan (bila ada) Pulp Capping
4. meletakkan bahan Pulp Capping di excavator
o membantu tindakan isolasi area kerja untuk tindak-
dalam kavita. an Pulp Capping o Contra angle handpiece dan
5. Zinc Phosphate Cement diletakkan ke o membantu tindakan sterilisasi kavita untuk tindak mata bur diamond (round,
dalam kavita -an Pulp Capping fissure, cilindrical)
6. meletakkan ke dalam kavita o Bila ada perdarahan, asisten menyerahkan cotton o Mixing slab dan semen
tumpatan sementara pellet kering atau bisa diberi cairan adrenalin untuk spatula
menghentikan pendarahan o Plastis instrumen
o Asisten mempersiapkan bahan Pulp Capping dan
o Semen stopper
menyerahkan kepada operator menggunakan plastis
instrumen, yang kemudian akan meletakkannya di b.. Persiapan bahan dan obat:
dalam kavita. o Bahan pulp capping (ZnOE
o Asisten mengaduk Zinc Phosphate Cement de- cement, calxyl, dycal,
ngan konsistensi sesuai kebutuhan dan menyerahkan alkaliner, dll)
7
nya kepada operator untuk diletakkan ke dalam kavi- o Zinc Phosphate Cement
ta sebagai semen dasar o Alkohol
o menyerahkan tumpatan sementara menggunakan o Cotton roll
plastis instrumen kepada operator yang kemudian me
o Cotton pellet
letakkannya ke dalam kavita
o melepaskan isolasi area kerja o Bahan tumpatan sementara
o melakukan komunikasi terapeutik berupa (cavit/dentorit/fletcher)
pemberian instruksi pasca perawatan dan meng
ingatkan pasien untuk datang kembali.

Kunjungan ke 2 o Pada kunjungan2 / berikutnya, bila tidak ada


1.melakukan vitalitester gejala - gejala klinis, maka asisten menyerahkan vita
2. membongkar tumpatan sementara litester kepada operator yang akan mengetest vitalitas
sampai batas semen dasar pulpa
3. penumpatan tetap. o Bila tes dalam batas normal, yaitu gigi dalam
keadaan “comfortable”, maka asisten menyerahkan
excavator/contra angle handpiece berikut bornya
untuk membongkar tumpatan sementara sampai
batas semen dasar
o Kemudian bahan tumpatan tetap.

2.Mummifikasi Pulpa 2. Mummifikasi Pulpa


o Kunjungan ke 1: o Kunjungan ke 1, aktifitas asisten:
1. membersihkan jaringan karies o membuat informed conscent untuk tindakan Mum-
2. meletakkan arsen ke dalam kavitas mifikasi Pulpa 2. Mumifikasi :
tanpa tekanan o Penerapan FHD tindakan isolasi area kerja untuk a. Persiapan alat :
3. menumpat kavita dengan tumpatan tindakan Mummifikasi Pulpa o Kaca mulut, sonde, pinset, excavator
se- mentara o menyerahkan excavator/contra angle handpiece
o Contra angle handpiece dan mata bur
berikut mata bornya guna membersihkan jaringan
karies diamond (round, fissure, cilindrical)
o menyiapkan arsen pasta sebesar penthol korek o Mixing slab dan semen spatula
dan cara membungkusnya dengan kapas tipis yang o Plastis instrumen
dibasahi eugenol, kemudian diserahkan ke operator o Semen stopper
utk diletakkan ke dalam kavitas b. Persiapan bahan dan obat:
8
o mengambil tumpatan sementara menggunakan o Arsen/Devitasol
plastis instrumen dan menyerahkan ke operator utk o Bahan irigasi pulpa
menumpat kavita o TKF
o Penerapan FHD pada tindakan melepaskan isolasi
o Bahan pengisi kamar pulpa
area kerja
o melakukan komunikasi terapeutik berupa pembe- o Zinc Phosphate Cement
rian instruksi pasca perawatan dan mengingatkan o Bahan tumpatan sementara
pasien untuk datang kembali 3 hari kemudian. (cavit/den- torit/fletcher)
o Alkohol
o Pada kunjungan ke 2 o Pada kunjungan ke 2/berikutnya (3-5 hari beri- o Cotton roll
1. membongkar tumpat sementara dan kutnya), Asisten melakukan : o Cotton pellet
mengeluarkan arsen o menyerahkan excavator/ contra angle handpiece
2. tes vitalitester be rikut bornya untuk membongkar tumpatan
3. preparasi kamar pulpa sampai ketemu sementara dan mengeluarkan arsennya
orifice o Aplikasi FHD tindakan isolasi area kerja
4. sterilisasi kamar pulpa o menyerahkan vitalitester yang akan digunakan
5. menumpat kavita dengan tumpatan mengetest vitalitas pulpa
sementara o Bila gigi belum non-vital, asisten menyiapkan
6. sterilisasi dengan cairan TKF arsen kembali atau kapas yang dibasahi TKF dan
(CHKM) menyerahkannya ke operator utk diletakkan di dalam
7. mengambil tumpatan sementara dan kavita dan selanjutnya ditumpat dengan tumpatan se-
menumpat kavita mentara
o Jika gigi sudah non vital, asisten menyerahkan
con tra angle handpiece berikut bor untuk prepa-
rasi kamar pulpa
o menyiapkan cairan sterilisasi dengan TKF (CH-
KM) dengan cara cotton pellet ditetesi obat ste
rilisasi pulpa menyerahkan ke operator
o menyerahkan plastis instrumen ke operator utk me
-ngambil tumpatan sementara dan menumpat kavita

o Pada kunjungan ke 3 : o Pada kunjungan ke 3 dilakukan 5-7 hari setelah


1. membongkar tumpatan sementara dan kun- jungan 2, asisten melakukan :
mengeluarkan kapasnya o bila tidak ada keluhan, menyerahkan excavator/
9
2. isolasi area kerja dan sterilisasi kavita contra angle handpiece berikut bornya ke operator
3. meletakkann pasta mummifikasi untuk membongkar tumpatan sementara dan menge-
dikamar pulpa luarkan kapasnya
4. meletakkan Zinc Phosphate Cement
o membantu tindakan isolasi area kerja
kedalam kavita sebagai semen dasar
o membantu tindakan sterilisasi kavita
5. meletakkan tumpatan sementara ke
o menyiapkan pasta mummifikasi dan menyerah-
da- lam kavita
kannya ke operator menggunakan plastis instrumen
yang kemudian meletakkannya di dalam kamar pulpa
o mengaduk Zinc Phosphate Cement dengan kon-
sistensi sesuai kebutuhan dan menyerah kannya ke
operator untuk diletakkan kedalam kavita sebagai
semen dasar
o menyerahkan tumpatan sementara menggunakan
plastis instrumen ke operator yang kemudian mele
-takannya ke dalam kavita
o membantu tindakan melepaskan isolasi area kerja
o melakukan komunikasi terapeutik berupa
pemberian instruksi pasca perawatan dan mengingat-
kan pasien untuk datang kembali 7-10 hari kemu-
dian

o Pada kunjungan ke 4, bila tidak ada keluhan,


o Pada kunjungan ke 4
asisten
1. membongkar tumpatan sementara
membantu :
sam- pai sebatas semen dasar
o menyerahkan excavator/contra angle handpiece
2. lakukan penumpatan tetap 3. Perawatan Saluran Akar
berikut bornya ke operator untuk membongkar tum-
patan sementara sampai sebatas semen dasar a. Persiapan alat
o Kemudian dilakukan penumpatan tetap. o Kaca mulut, sonde, pinset, excavator
o Jika ada keluhan sakit, maka prosedur sterilisasi o Contra angle handpiece dan mata bur
diulang diamond (round, fissure, cilindrical)
o Jarum explorer
3. Perawatan Saluran Akar (PSA) dan Pengisian
3. Perawatan Saluran Akar (PSA) o Jarum extirpasi
Saluran Akar
dan Pengisian Saluran Akar o Jarum reamer
o kunjungan ke 1 :
10
1. anestesi local Prosedur dan aplikasi FHD tindakan PSA, asisten o Jarum file
2. membuka atap pulpa melakukan kegiatan sebagai berikut: o Jarum lentulo
3. pengambilan isi kamar pulpa o membuat informed conscent untuk tindakan PSA o Root canal plugger
4. menentukan panjang saluran akar de- o menyiapkan kebutuhan anestesi lokal dan menye
o Mixing slab dan semen spatula
ngan rontgen foto gigi -rahkan ke operator utk melakukan anestesi lokal
5. menentukan panjang saluran akar de o melmbantu isolasi area kerja untuk tindakan PSA o Plastis instrumen
–ngan jarum explorer o menyerahkan excavator/contra angle hand piece o Semen stopper
6. preparasi saluran akar berikut mata bornya keoperator guna membuka atap o Disposable syringe (jika diperlukan)
7. irigasi saluran akar pulpa o Lampu spiritus
8. mengeringkan saluran akar o menyerahkan excavator steril ke operator, utk me- o Gunting
9. memasukan paper point ke saluran lakukan pengambilan isi kamar pulpa b. Persiapan bahan dan obat
akar untuk sterilisasi saluran akar dan o menyerahkan rontgen foto gigi yang dirawat ke
o Bahan irigasi saluran akar (NaOCl,
anti pain operator utk menentukan panjang saluran akar
10. tumpatan sementara o menyalakan lampu spiritus dan menyerahkan ja H2O2 3%, Aquadestilata)
rum explorer ke operator, kemudian operator mele- o Bahan sterilisasi saluran akar
watkan jarum explorer diatas api spiritus atau mema (ChKM, Cresophene)
sukan kedalam glass beat dan selanjutnya melaku o Paper point
-kan penjajagan ke dalam saluran akar o Bahan pengisi kamar pulpa
o menyerahkan jarum reamer/files yang berada da (guttaper- cha, endomethasone)
lam glass beat ke operator, atau operator melewatkan
o Bahan tumpatan sementara
jarum reamer/files (konvensional) di atas api spiritus
dan selanjutnya melakukan preparasi saluran akar (cavit/den torit/fletcher)
o menyiapkan bahan irigasi saluran akar larutan o Zinc Phosphate Cement
H2O2 3% dan NaOCl 5 % didalam disposable o Alkohol
syringe dan menyerahkan ke operator yang kemu o Cotton roll
-dian melakukan irigasi saluran akar bergantian sela- o Cotton pellet
ma tindakan preparasi saluran akar
o Pada akhir tindakan irigasi, menyiapkan paper
point ke operator yang segera melewatkannya di atas
api spiritus dan kemudian mengeringkan saluran akar
o menyiapkan paper point yang dibasahi creso-
phene kemudian menyerahkan ke operator yang ke-
mudian memasukkannya ke dalam saluran akar utk
sterilisasi
11
o menyerahkan tumpatan sementara
o melepaskan isolasi area kerja
o melakukan komunikasi terapeutik berupa
pemberian instruksi pasca perawatan dan mengingat
kan pasien untuk datang kembali 3-5 hari kemudian

o Pada kunjungan ke 2/berikutnya setelah 3-5 hari,


o Pada kunjungan ke 2/berikutnya asisten membantu :
1. membongkar tumpatan sementara o tindakan isolasi area kerja
2. mengeluarkan paper point dari dalam o menyerahkan excavator/contra angle hand piece
saluran akar berikut bornya kepada operator untuk membongkar
3. mengisi saluran akar gutta percha tumpatan sementara
point yang telah diolesi endomethasone o menyerahkan pinset ke operator, kemudian me
4. memotong gutta percha point sebatas nge luarkan paper point dari dalam saluran akar
orifice dengan excavator panas o Jika masih ada keluhan, maka dilakukan pengu
5. letakkan semen dasar ke dalam kavita -langan tahap sterilisasi (dressing)
o Jika tidak ada keluhan maka asisten mengaduk ba-
han endomethasone dengan konsistensi sesuai atur
-an (sebagai sealer) kemudian dioleskan ke gutta pe-
cha point, selanjutnya gutta percha point dijepit de
-ngan pinset dan diserahkan ke operator utk mengi-
sikan ke dalam saluran akar, sampai padat terisi.
o menyalakan lampu spiritus dan menyerahkan ex
cavator kepada operator.
o mengaduk endomethasone dengan konsistensi le
-bih padat dari pada sealer dan menyerahkannya kepa
da operator menggunakan plastis instrumen, selanjut
nya operator segera meletakkannya di dalam kamar
pulpa
o mengaduk Zinc Phosphate Cement dengan kon-
sistensi sesuai kebutuhan dan menyerahkannya ke o-
perator untuk diletakkan kedalam kavita sebagai se-
men dasar
o Aplikasi tumpatan tetap
12
5. ANASTESIA TINDAKAN A N A S T E S I : Prosedur dan aplikasi FHD tindakan A N A S T E Persiapan Alat, Bahan dan obat
1. Anastesi Topikal bentuk Gel S I: anastesi untuk :
mengeringkan daerah yang akan 1. Anastesi Topikal bentuk Gel, peran asisten : 1. Anastesi Topikal :
dianastesi dengan tampon - Pembuatan Inform Consent untuk tindakan anastesi
- Diagnostic Set
mengoleskan Gel Anastesi - memberikan kaca mulut ke tangan kiri operator dan
tampon yang dijepit pinset ke tangan kanan operator, - Gel Anastesi ( Precain )
kemudian operator menarik pipi pasien dan menge- - Spray Anastesi ( Xylonor, Chloetil )
ringkan daerah yang akan dianastesi dengan tam- - Pasta Anastesi ( Precain HCl )
pon - Kapas
- mengoleskan Gel Anastesi dengan memakai tip
aplikator atau cotton pellet yang dijepit oleh pinset
dan memberikan ke operator, untuk diaplikasikan ke
jaringan yang akan di anastesi
- Ditunggu sampai anastesi berjalan selama kurang
lebih 5 menit, dengan mengisolasi daerah yang
teranastesi dengan cotton roll.
2. untuk Blok Anastesi :
2. Anastesi Topikal bentuk Spray 2. Anastesi Topikal bentuk Spray ( Xylonor ) - Diagnostic Set
(Xylonor) - Pembuatan Inform Consent untuk tindakan anastesi - Spuit / Syringe, dengan berbagai
o menyemprotkan spray Anastesi de - memberikan kaca mulut ketangan kiri operator
ukuran
-ngan memakai tip spray dan tampon yang dijepit pinset ketangan kanan ope-
rator, kemudian operator menarik pipi pasien dan - Obat Anastesi dalam Ampul
mengeringkan daerah yang akan dianastesi dengan ( Lidokain, Pehacain, dll)
tampon - Obat Anti septik / Disinfeksi
- menerima tampon dari operator dengan tangan kiri ( Alkohol, Povidine Iodine)
dan mentransfer spray anastesi kepada operator - Needle for syringe,
- Operator menyemprotkan spray Anastesi dengan - Kapas
memakai tip spray pada Jaringan yang akan dianas-
b. untuk Anastesi Infiltrasi :
tesi
- Ditunggu sampai anastesi berjalan selama kurang - Diagnostic Set
lebih 1 menit, dengan mengisolasi daerah yang - Spuit / Syringe, dengan berbagai
teranastesi dengan cotton roll. ukuran
- Obat Anastesi dalam Ampul
13
3. Anastesi Topikal bentuk Spray 3. Anastesi Topikal bentuk Spray sediaan Chlor- ( Lidokain, Pehacain, dll)
sediaan Chloretil etil - Obat Anti septik / Disinfeksi
o mengaplikasikan cotton pellet yang - Pembuatan Inform Consent untuk tindakan anastesi ( Alkohol, Povidine Iodine)
sudah diberi chloretil pada daerah yang - memberikan kaca mulut ketangan kiri operator dan
- Needle for syringe, Cytoject atau
akan dianastesi tampon yang dijepit pinset ketangan kanan operator,
kemudian operator menarik pipi pasien dan menge Uniject
-ringkan daerah yang akan dianastesi dengan - Kapas
tampon - Obat Anti septik / Disinfeksi
o mengaplikasikan pasta anastesi pada - menyemprotkan chlor etil pada cotton pellet dan ( Alkohol, Povidine Iodine)
jaringan yang akan dianastesi pada daerah yang akan dianastesi mengaplikasikan - Bahan Anastesi dalam Carpul
pasta anastesi pada jaringan yang akan dianastesi (Xylesetin )
- Ditunggu sampai anastesi berjalan selama kurang le
bih 5 menit, dengan mengisolasi daerah yang teranas
tesi dengan cotton roll.
5. Anastesi Lokal Blok dan atau
Infiltrasi memakai Syringe/Spuit 5. Anastesi Lokal Blok dan atau Infiltrasi mema-
o. melakukan fiksasi dan mengontrol sy kai :
-ringe salama penyuntikan o Syringe/Spuit
- pembuatan Inform Consent untuk tindakan anastesi
- mempersiapkan anestesi lokal menggunakan spuit
disposible yang dilakukan oleh asisten:
-mempersiapkanl spuit yang masih baru, kencang-
kan jarum spuit (putar searah jarum jam).
-menyiapkan obat anastesi dalam ampul (lido –
kain / pehacain), ketuk jika ada sisa liquid di leher
ampul.
-Sterilkan leher ampul dengan alkohol, patahkan
leher ampul.
-Masukkan obat anastesi dalam ampul (lidocain/pe
hacain) ke dalam spuit dengan cara ampul dimiring-
kan.
- Perlu diperhatikan di dalam spuit tidak ada ge-
lembung udara. Jarum ditutup dengan rapat, spuit
diletakkan di nampan.
14
- menyerahkan jarum atau spuit yang telah terisi
bahan Anastesi dalam posisi tangan terbuka,membu-
ka plastik penutup jarum dengan tangan kanan.
- setelah operator memegang spuit, tangan kanan A-
sisten memegang dengan lembut ujung kepala pa-
sien untuk mengontrol dan mengurangi gerakan ke-
pala yang mendadak. Tangan kiri memegang saliva
ejector untuk mengurangi saliva yang berlebih.
- menerima kembali spuit dari operator, jarum
menghadap ke operator, diterima dengan tangan
kanan
- memegang dan menyandarkan kepala pasien ke ka
-nan bila akan dilakukan Penyuntikan palatinal
rahang atas kanan
- memegang dan menyandarkan kepala pasien ke kiri
bila akan dilakukan Penyuntikan palatinal rahang
atas kiri
6. Anastesi lokal dengan
menggunakan Cytojeck 6. Anastesi lokal dengan menggunakan Cytojeck
- Pembuatan Inform Consent untuk tindakan anastesi
- Persiapan anestesi local menggunakan citoject :
. Memisahkan citoject menjadi 2 bagian dengan cara
memutar.
. Memasukkan xylestesin ke tempat carpul.
. Memasang kembali citoject yang terpisah.
. Menekan katup per agar terdorong ke karet carpul.
. Memasang carpul dengan tepat.
. Meyakinkan bahwa cairan xylestesin bisa keluar.
- Transfering citoject :
. Menyerahkan kaca mulut kepada operator (bila ope
rator sudah memegang kaca mulut, maka tidak perlu
transfer lagi).
. Menyerahkan kapas yang sudah diolesi larutan
antiseptic dengan menggunakan pinset kepada ope-
15
rator.
. Menerima pinset yang sudah digunakan operator.
. Menyerahkan citoject dengan tangan kanan.
. Membuka tutup carpul.
. Mengawasi pasien jika ada gerakan yang
mendadak selama penyuntikan
. Menerima citoject dari operator.

6. EXODONTIA TINDAKAN : Prosedur dan penerapan F H D pada tindakan : 1. Persiapan Alat dan Bahan untuk
1. Exodontia 1. Exodontia tindakan :
1. Persiapam pengambilan gigi 1. Persiapan tindakan pencabutan gigi ini seorang A. Exodontia
2. anestesi lokal a- sisten harus melakukan beberapa hal yaitu :
1. Alat exodonti
3. melakukan ekstraksi - persiapkan obat anestesi lokal yang diperlukan
4. pemberian obat antiseptic pada lu- - Diagnostic set
- pemilihan alat exodontia yang sesuai dengan in
ka dikasi - Alat anastesi
- persiapkan obat pendarahan yang dibutuhkan - Tang pencabutan gigi Rahang Atas /
- cekatan dan terampil selama operator melaku- Rahang Bawah dewasa
kan tindakan pengambilan gigi - Tang pencabutan gigi Rahang Atas /
Rahang Bawah anak
- Raspatorium
2.Pengaturan Posisi ketika pencabutan gigi dilaku
kan: - Bein
Ω. Molar/ Premolar kiri rahang atas - Cryer
øPosisi duduk pasien terlentang, wajah menghadap - Suction dan water syringe
ke operator 2. Bahan untuk exodontia
øPermukaan oklusal gigi rahang atas tegak lurus - Bahan Anastesi
dengan lantai - Tampon
øPosisi operator jam 8.30
- Spongostan
øPosisi asisten jam 02.0
Ω. Premolar/ Caninus/ Incisivus kiri rahang atas - Larutan antiseptic
øPosisi duduk pasien terlentang, wajah menghadap - Raspatorium
ke operator - Cheek retraktor
øPermukaan oklusal gigi rahang atas tegak lurus - Gunting jaringan
dengan lantai - Tang potong tulang
16
øPosisi operator jam 9.00 - Suction dan water syringe
øPosisiasisten jam 02.00 2. Bahan untuk bedah mulut sederhana
Ω. Molar/ Premolar kanan rahang atas - Larutan antiseptic
øPosisi duduk pasien terlentang, wajah menghadap
- Benang
ke asisten
øPermukaan oklusal gigi rahang atas tegak lurus - Bahan anastesi
dengan lantai - Tampon
øPosisi operator jam 8.00 - Spongostan
øPosisi asisten jam 02.00 - Kapas
Ω. Premolar/ Caninus/ Incisivus kanan rahang
atas
øPosisi duduk pasien terlentang, wajah menghadap
ke asisten
øPermukaan oklusal gigi rahang atas tegak lurus
dengan lantai
øPosisi operator jam 9.00
øPosisi asisten jam 02.00
Ω. Molar/ Premolar kiri rahang bawah
øPosisi duduk pasien terlentang, wajah menghadap
ke depan
øPermukaan oklusal gigi rahang bawah tegak lurus
dengan lantai
øPosisi operator jam 10.00
øPosisi asisten jam 03.00
øPosisi diatas, operator menggunakan tang dari
frontal
Ω.Premolar/ Caninus/ Incisivus kiri rahang
bawah
¤ Posisi duduk pasien terlentang, wajah menghadap
ke depan
¤ Permukaan oklusal gigi rahang bawah tegak lurus
dengan lantai
¤ Posisi operator jam 12.00 atau jam 08.30
¤ Posisi asisten jam 02.00
17
¤ Posisi diatas, operator menggunakan tang dari
frontal
Ω.Molar / Premolar kanan rahang bawah
¤ Posisi duduk pasien semi terlentang (45º), wajah
menghadap ke operator
¤ Permukaan oklusal gigi rahang bawah tegak lurus
dengan lantai
¤ Posisi operator jam 12.00
¤ Posisi asisten jam 02.00 atau 08.00
¤ Posisi diatas, operator menggunakan tang frontal
Ω. Premolar/ Caninus/ Incisivus kanan rahang
bawah
¤ Posisi duduk pasien semi terlentang (45º), wajah
menghadap ke asisten
¤ Permukaan oklusal gigi rahang bawah tegak lurus
dengan lantai
¤ Posisi operator jam 8.00
¤ Posisi asisten jam 02.00
¤ Posisi diatas, operator menggunakan tang frontal

3. Melakukan transfer obat anestesi lokal


4. Melakukan transfer alat exodontia ( tergantung
jenis alat yang dibutuhkan)
5. Mengaktifkan evacuating tip (suction dan water
syringe)
6. Meretraksi pipi pasien dengan kaca mulut jika
medan kerja terlalu sempit dan mengatur lampu pe-
nerangan
7. membantu menghentikan perdarahan pada lu
ka bekas pencabutan dengan tampon menggunakan
pinset.
8. Memfiksasi kepala pasien pada saat operator se-
dang melakukan gerakan exodontia.
9. Setelah gigi terambil dari soketnya, asisten men-
18
transfer tampon yang sudah diberi obat antiseptic
10. Membersihkan sisa bercak darah di sekitar
mulut.
11. Penyelesaian akhir tindakan pada pasien : Cele-
mek dada dilepas,
12. Memberi instruksi post ekstraksi
- mengigit tampon selama ½-1 jam.
- tidak boleh makan / minum panas selama 24
jam.
- minum obat secara teratur
- dianjurkan minum air es agar membantu proses
pembekuan darah.
- jangan sering berkumur – kumur
- jangan memegang-megang socket dengan li-
dah / jari.
- mengkompres pipi dengan es batu

13. Membekali pasien dengan tampon cadangan peng


ganti
2. Odontektomi B. Odontektomi B. Bedah Mulut sederhana
1. anastesi local 1. Pada tindakan Odontektomi ini seorang asisten ha- 1. Alat untuk Bedah mulut sederhana
2. insisi membuat flap rus melakukan beberapa hal yaitu - Diagnostic set
3. memisahkan jaringan lunak dari ja- - persiapan obat anestesi lokal yang diperlukan - Tang pencabutan (jika diperlukan, se
ringan keras. - pemilihan alat odontektomi yang sesuai de – suai dengan elemen gigi)
4. membuka tulang dengan bor tulang ngan indikasi dan instruksi operator - Bein
5. melepaskan gigi dari socket - persiapan obat pendarahan yang dibutuhkan - Cryer (jika diperlukan)
6. penghalusan pinggir socket. - cekatan dan terampil selama operator melaku- - Knabel tang
7. irigasi socket kan tindakan pengambilan gigi - Bone file
8. melakukan heating/ penjahitan flap, - Suction dan water syringe
2. Pelaksaan F H D dalam tindakan Odontektomi :
- Alat anastesi
- memasang celemek pada pasien, posisi duduk
- Bur tulang
pasien posisi supine
- Bur Gigi
- Pipi dan sekitar mulut pasien disterilkan de-
- Hand piece
ngan diolesi kapas alkohol atau bentadine
- Pinset cirurgis
- mentransfer obat anastesi lokal
19
- Setelah terjadi parastesi, mentransfer scapel - Arteri Clamp ( Jika diperlukan )
untuk insisi membuat flap. - Blade
- menarik pipi pasien menggunakan cheek retrak - Scapel
-tor dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri - Suture neddle
memegang suction untuk menyedot darah. - Hemostatic tang
- Transfer alat scapel diganti raspatorium untuk - gunting
memisahkan jaringan lunak dari jaringan keras.
- Jika tidak ada suction, harus mengedep darah de -
ngan tampon menggunakan pinset supaya darah
tidak menghalangi area operasi.
- menyiapkan round bur tulang pada handpiece
kemudian ditransfer keoperator ( jika operator me
minta / pelaksanaan odontektomi memerlukan hal
ini)
- Setelah tahap diatas, menganti round bur dengan
fissure bur bone, kemudian ditransfer ke opera –
tor.
- memegang cheek retraktor dan suction. Jika ta-
ngan kiri melakukan transfer alat, suction dapat di
taruh disudut mulut pasien. Tangan kanan tetap
memegang cheek retraktor.
- menyerahkan cryer / bein ke operator untuk mele
-paskan gigi dari socket. Setelah gigi terlepas dari
socket dan mentransfer tang pencabutan untuk
mengangkat gigi.
- mentransfer knabel tang / bone file/ kuret, (Jika
Operator meminta / terdapat tulang alveolar yang
tajam)
- Asisten tetap memegang suction.
- menyiapkan dan mentransfer needle holder
yang telah terpasang benang bedah / cut gut
- memegang cheek retraktor ketika operator mela-
kukan heating,
- mentranfer gunting, untuk memotong sisa benang
20
pada penjahitan flap,
- mentransfer tampon yang sudah diberi antisep-
tik,
- membersihkan sisa darah disekitar mulut pasien
dan memberi instruksi pasca odontektomi.
- Perawatan pasca bedah, dianjurkan menggigit tam
- pon supaya perdarahan berhenti. Dianjurkan untuk
kontrol 3 – 6 hari setelah bedah untuk melihat proses
penyembuhan luka bekas operasi.

Alveolektomi C. Alveolektomi 2. Alat untuk Alveolektomi :


o anestesi lokal a. Pada tindakan Alveolektomi ini seorang asisten ha- - Diagnostic set
rus melakukan beberapa hal yaitu : - Alat anastesi
- persiapan obat anestesi lokal yang diperlukan - Knabel tang
- pemilihan alat Alveolektomi yang sesuai dengan - Bone file
indikasi - Suction dan water syringe
- persiapan obat pendarahan yang dibutuhkan - Bur tulang
- cekatan dan terampil asistensi selama operator mela - Hand piece
kukan tindakan pengambilan gigi - Pinset cirurgis
b. Aplikasi FourHanded Dentistry dalam tindakan Al - Arteri Clamp ( Jika diperlukan )
veolektomi : - Blade
- Asisten memasang celemek pada pasien, posisi du - Scapel
-duk pasien posisi supine - Suture neddle
- Pipi dan sekitar mulut pasien disterilkan dengan di- - Hemostatic tang
olesi kapas alkohol, bentadine - needle holder,
- mentransfer obat anastesi lokal - gunting
- Setelah terjadi parastesi, mentransfer scapel untuk
insisi membuat flap.
- menarik pipi pasien menggunakan cheek retraktor
dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri meme
-gang suction untuk menyedot darah.
- membuka flap dengan raspatorium dan memisah-
kan jaringan lunak dari jaringan keras.
- Jika tidak ada suction, mengedep darah dengan tam
21
pon menggunakan pinset supaya darah tidak mengha
langi area operasi.
- menyiapkan knabel tang atau round bur pada
handpiece kemudian ditransfer ke operator.
- Setelah tahap diatas, menganti round bur dengan
fissure bur, kemudian ditransfer ke operator. Asisten
tetap memegang cheek retraktor dan suction.
Jika tangan kiri Asisten melakukan transfer alat, suc-
tion dapat di taruh disudut mulut pasien. Tangan ka-
nan tetap memegang cheek retraktor.
- Jika masih terdapat tulang yang tajam, siap men -
transfer bone file, untuk digunakan melakukan tin-
dakan penghalusan tulang.
- Setelah tahap di atas dilakukan, dilakukan tindakan
irigasi, dan tetap memegang suction.
- menyiapkan benang bedah / cut gut yang telah ter
pasang di sutura needle, yang dipegang oleh needle
holder, kenudian mentransfernya.
- Ketika operator melakukan heating, cheek retraktor
tetap dipegang
- Pada akhir penjahitan flap, potong sisa benang de-
ngan gunting
- Mentransfer tampon yang sudah diberi antiseptik,
membersihkan sisa darah disekitar mulut pasien dan
memberi instruksi pasca operasi.
- Perawatan pasca bedah, dianjurkan menggigit tam-
pon supaya perdarahan berhenti. Dianjurkan untuk
kontrol 3 – 6 hari setelah bedah untuk melihat pe-
nyembuhan luka bekas operasi.

7. PROSTHODONTIA FHD pada Gigi tiruan cekat, (Jacket Crown, Brid Persiapan Alat dan Bahan untuk
TINDAKAN PROSTODONTIA : ge work), Asisten melakukan : Gigi Tiruan lepas dan cekat :
1. Gigi tiruan cekat, (Jacket Crown, a. Membantu preparasi mahkota gigi a. Alat Preparasi untuk gigi tiruan
Bridge work), 1. mentransfer alat dan bahan anasthesi pada opera- cekat
a. Preparasi mahkota gigi
22
tor. 1. Macam mata bur preparasi
2. memasang mata bur pada handpiece, kemudian o Hand piece
diserahkan ke operator. a. Bur Straigh Fissur
3. membantu menyiapkan dan mengganti mata bur b. Bur Tapered Fissur
sesuai dengan urutan ( Straigh fissur, tapered fis c. Bur Veneer kasar
-sure, veneer kasar, veneer halus) d. Bur Veneer halus.
2. Spuit injection , citoject
b. Pembuatan model kerja b. Pembuatan model kerja 3. Anasthetikum lokal.
o pengukuran sendok cetak 1. Mempersiapkan alat dan bahan dalam satu tray/ 4. Mahkota sementara
o mencetak gig baki instrumen 5. Semen Mahkota
o. pengukuran tinggi gigit 2. Mengatur duduk pasien dengan posisi supine atau 6. Cotton roll
o mencocokkan warna gigi tergantung kenyamanan dalam arah pencetakan gigi. 7. Kaca mulut dan pinset
3. Pasang celemek pada dada pasien 8. Sendok cetak sesuai ukuran
4.Setelah siap, transfer sendok cetak yang sesuai de- 9. Rubber Bowl + spatula
ngan indikasi gigi tiruan atau tergantung permintaan 10. Shade guide
operator/ dokter gigi untuk disesuaikan besar/kecil- 11. Tracker
nya rahang. 12. Sendok cetak
5. Kemudian mulailah proses pengadukan alginate 13. Bowl
- diawali dengan masukan bahan cetak sesuai de –
ngan takaran ke dalam bowl, bawalah bowl ke- b. Bahan :
wastafel di bawah air mengalir. 4. Bahan cetak/ alginat
- aduklah bahan cetak dengan gerakan tangan kiri 5. Malam merah/ wax
memutar bowl sedangkan tangan kanan menga – 6. Lampu spirtus + spirtus
duk (dengan spatula) dengan gerakan melipat. 7. Le crown mess/ Wax Knife
- aduklah sampai konsistensinya tercampur homo – 8. Gips stone/ hard stone
gen dan mengkilat. 9. Alginate
6. Taruhlah adonan ke dalam sendok cetak yang te 10. semen untuk memasang mahkota
lah disesuaikan tadi sampai penuh membentuk gu- sementara.
nung. Haluskanlah permukaan adonan tersebut de- 11. artikulating paper, amplas kasar,
ngan cara tangan kanan asisten dibasahi air terlebih amplas halus
dahulu, transfer untuk dilakukan pencetakan. 12. tang klamer/ tang orthodontia
7. Hasil cetakan berupa cetakan/model negatif (Tang pipih, tang setengah bulat, tang
8. Membuat catatan gigitan dari malam/wax universal).
9. Mencocokkan warna gigi dengan panduan shade 9. Air
23
guide (jika prosedur pem buatan gigi tiruan anterior)
10. Membereskan/merapikan pasien sesuai aslinya
(oleh karena poses pencetakan).
11. Pengisian cetakan negatif. Sebelum mengisi, ba
-sahi cetakan negatif tersebut dengan air mengalir
su- paya saliva atau debris hilang.
12. Aduklah gips stone dengan air sampai konsisten
si bahan adukan lembek dan tidak cair.
14. Ketuk-ketuklah bowl agar gelembung udara hi-
lang.
15. Masukkan adonan gips sedikit-demi sedikit ke-
dalam cetakan negatif sambil diketuk-ketuk lagi. Isi
-lah sampai penuh.
16.Ttunggu sampai gips kering dan model kerja bisa
dilepas dari cetakan negatifnya.
17.Model kerja siap dikirim ke laboratorium beserta
catatan gigitan dan nomer warna gigi.

2. Pemasangan Mahkota Sementara : 2. Pemasangan Mahkota Sementara :


1. membersihkan dan mengisolasi gigi yang telah di-
preparasi.
2.mengaduk dan mentransfer semen untuk mema-
sang mahkota sementara.
4. mentransfer mahkota berisi semen ke operator

3. Pemasangan (insertion) pada Gigi 3. Pemasangan (insertion)


tiruan
A. Gigi tiruan lepasan A. Gigi tiruan lepasan, peran asisten :
o pengurangan (base plate) bila terlalu 1. Siapkan artikulating paper, bur stone, amplas
ka sar atau runcing kasar, amplas halus dan beberapa tang klamer/
o melonggar/mengencangkan klamer tang ortho dontia (Tang pipih, tang setengah bulat,
sam- pai pasien merasa nyaman. tang universal).
o pengurangan anasir gigi bila ada 2. Jika base plate (akrilik) terlaku kasar atau runcing
trauma- tik oklusi dapat dilakukan pengurangan (base plate) dengan
24
menggunakan amplas kasar kemudian halus atau
dengan bur stone, atas instruksi operator.
3. Jika klamer terlalu kencang, atas instruksi opera-
tor, asisten dapat mengeraskan dan melonggarkan
- nya (aktivasi) menggunakan tang klamer sampai
pasien merasa nyaman.
4. transfer artikulating paper dan bur stone, jika gi-
gi tiruan mengalami traumatik oklusi

4. Pemasangan (insertion) pada gigi 4. Pemasangan (insertion) pada gigi tiruan cekat
tiruan cekat 1. Siapkan artikulating paper, bur stone, paper
o melepas mahkota sementara. disc kasar, paper disc halus, gigi tiruan cekat, co-
o memasang mahkota tetap tton roll, semen untuk gigi tiruan cekat ( fuji ce-
men / fuji I ).
2. membantu menyiapkan alat untuk melepas mah
kota sementara (tracker).
3. membersihkan dan mengisolasi gigi yang telah di-
preparasi.
4. mengaduk semen gigi tiruan cekat, dan mentrans
- fer semen ke operator.
6. mentransfer mahkota ke operator, untuk dilapisi
8. ce men

PERAWATAN TINDAKAN PERIODONSIA FHD TINDAKAN PERIODONSIA, assisten


PERIODONSIA a. tindakan Scaling melakukan :
o membersihkan stain a. tindakan Scaling Persiapan Alat dan Bahan:
o membersihkan karang gigi » Pembuatan Inform Consent untuk tindakan anastesi 1. Scaling
» menyiapkan detatrol/oco (jika diperlukan) di dep- - Scaler (manual/ultrasonic)
pen disk - Saliva ejektor
» menyerahkan scaler, dan operator melakukan sca- - Cotton Pellet
ling - OCO/detatrol
» mengaktifkan saliva ejektor selama tindakan ber- - Larutan antiseptic
langsung. - pasta gigi/ pumice
c. polishing » Jika sudah selesai scaling, asisten menyiapkan ba- - bur brush
25
han dan alat untuk tindakan polishing dengan cara - hand piece
pasta gigi/ pumice diaduk dengan air di deppendisk,
kemudian memasang bur brush pada handpiece, dan
menyerahkannya kepada operator
o mengoleskan larutan antiseptik » mentransfer larutan antiseptic dan operator meng-
oleskan larutan antiseptik didaerah yang sudah dilaku
-kan scaling

b. tindakan Curettage : b. tindakan Curettage :


o anastesi • membantu pembuatan Inform Consent untuk tin 2. Curretage
-dakan anastesi - Curretage
• menyiapkan alat dan bahan anestesi (jikadiperlu- - Cotton pellet
kan) - Scaler manual/ultrasonic
• membantu tindakan scalling pada gigi yang akan - Larutan Antiseptik
di curretage. - Saliva ejektor
o tindakan curretage pada jaringan yang • mentransfer curettage instrunen pada operator, ke- - OCO/detatrol
telah di curettage mudian operator melakukan curretage - Anestesi local (jika diperlukan)
• mentransfer larutan Antiseptik ke operator untuk
dioleskan pada jaringan yang telah dilakukan
9. curettage

TINDAKAN ORTHODONTIA : FHD ORTHODONTIA lepasan, Asisten melaku-


PERAWATAN 1. Orthodonti lepasan /removable kansbb : Peralatan dan bahan Orthodonsia:
ORTHODONTIA meli -puti tahap : Peralatan :
a. Tahap Konsultasi (kunjungan ke 1) a. Tahap Konsultasi (kunjungan ke-1), assisten oKaca mulut
o Operator melakukan diagnose : melakukan : opinset
1. Keluhan pasien o menyiapkan alat diagnose osonde
2. Riwayat penyakit pasien ¤ membantu membuat informed consent oinformed consent
3. Rujukan Rontgen foto ¤ surat rujukan pemeriksaan radiografi osurat rujukan pemeriksaan radiografi
o pencabutan gigi ¤ Fhd pencabutn Jika pasien diindikasikan dilakukan otang orthodontia
o pembuatan model kerja pencabutan gigi, (lihat fhd exodonsia). - tang setengah bulat,
o Operator menentukan jenis alat ortho- ¤ pembuatan model kerja - tang universal,
dontia yang sesuai dengan kasus. menyiapkan alat dan bahan cetak (lihat FHD Prostho- - tang pipih),
donsia-pencetakan) - bur stone
26
¤ pengiriman model kerja - tang potong klamer
Selanjutnya mengirim model kerja kelaboratorium - ektraksi set
¤ pengepasan (insertion) gigi. bahan :
b. Insersi alat (kunjungan ke- 2) : - Alginate
o alat orthodontia dari laboratorium dipasang kepa- - stone
sien. - kawat klamer
o pengepasan (insertion), dengan :
1. menyiapkan bur stone (round bur/ tapered), am
-plas kasar, amplas halus dan beberapa tang klamer/
tang orthodontia (Tang pipih, tang setengah bulat dan
tang universal) di baki instrumen.
2. menyerahkan pesawat ortho ke operator, untuk di-
lakukan pemasangan alat ortho
3. melakukan pengurangan (base plate) dengan meng
gunakan amplas kasar kemudian amplas halus atau
dengan bur stone, ( atas instruksi Operator), hal ini
apabila ada ketidak nyamanan alat setelah pesawat
ortho dicobakan oleh operator
4. menyiapkan tang klamer yang digunakan operator
apabila klamer/ spring - spring terlalu kencang atau
melonggarkannya apabila ada instruksi dari opera-
tor kemudian diserahkan kembali ke operator mema-
sang kembali ke rongga mulut pasien sampai pasien
merasa nyaman dan tidak menekan gigi.
5. Setelah pasien merasa nyaman, operator memberi-
kan instruksi ke pasien, asisten memberesi alat-alat
yang sudah digunakan
c. Kontrol (kunjungan ke-3 dst)
Kontrol dilakukan pada kunjungan berikutnya, dan
biasanya pasien yang menggunakan pesawat ortho-
lepasan dianjurkan untuk kontrol satu kali dalam se-
minggu. Tindakan pengaktifan pesawat orto tergan-
tung dari kasus pasien.
o pelaksanaan four handed dentistry pada waktu
27
kontrol yaitu :
1. menyiapkan tang orthodontia ( tang setengah bu-
lat, tang universal, tang pipih), bur stone dan tang po-
tong klamer.
2. menerima pesawat ortho yg dilepas dari mulut pa-
sien, selanjutnya mengencangkan pesawat ortho atas
instruksi operator (tugas limpah).
o Peranan asisten adalah mengurangi akrilik dengan
menggunakan bur stone atau mungkin melonggarkan/
mengencangkan spring – spring dengan tang – tang
orthodontia, atas/apabila ada instruksi operator.
Pekerjaan seperti diatas adalah sesuai petunjuk ope-
rator. Pada tahap kontrol ini seorang pasien orthodon
tia melakukan kunjungan berkali – kali sesuai dengan
kasus. Adapun waktu kunjungan kontrol sesuai petun
juk dokter gigi.

10. PEDODONTIK TINDAKAN PEDODONTIA Kegiatan Assisten pada Pelaksanaan FHD : Persiapan alat & bahan tindakan :
a. Topikal Aplikasi Fluoride Gel a. Topikal Aplikasi Fluoride Gel: A. Topikal Aplikasi Fluoride Gel
1. membersihkan semua permukaan gigi o Pembuatan informed conscent untuk tindakan Topi 1. Persiapan alat:
dari debris dengan pasta gigi kal Aplikasi Fluoride Gel o Kacamulut
2. memasukkan sendok cetak berisi o memilih sendok cetak o Pinset
fluo- ride gel ke dalam mulut pasien o melakukan isolasi area kerja untuk tindakan Topi- o Sendok Pumis
kal Aplikasi Fluorie Gel o Sendok cetak disposibel
o mengaduk pasta gigi, pumice dan air di deppen o Deppen dish
disk kemudian menyerahkan kepada operator guna 2. Persiapan Bahan:
membersihkan semua permukaan gigi dari debris o Handschoen
o mengisi sendok cetak dengan fluoride gel kemu o Fluoride gel
-dian menyerahkan kepada operator setelah itu mem- o Cotton rol dan Cotton pelet
bantu operator pada saat memasukkan sendok cetak o Brush
ke dalam mulut pasien o Alkohol
o menerima sendok cetak yang sudah dipakai dan ke- o Pumis
mudian dibuang floride gel o Pasta gigi
o melepaskan isolasi area kerja
28
o melakukan komunikasi terapeutik berupa pemberi-
an instruksi pasca perawatan kepada pasien.
b. Topikal Aplikasi Fluoride Cair b. Topikal Aplikasi Fluoride Cair sebagai berikut: B. Topikal Aplikasi Fluoride Cair
o mengoleskan ke seluruh cairan Fluori- o Pembuatan informed conscent untuk tindakan Topi (Fluokol, Fluocal)
de permukaan gigi kal Aplikasi Fluoride Cair 1. Persiapan alat:
o mengaduk pasta gigi, pumice dan air di deppen o Kacamulut
disk kemudian menyerahkan kepada operator, guna o Pinset
membersihkan semua permukaan gigi dari debris o Sendok pumis
o melakukan isolasi area kerja untuk tindakan Topi o Aplikator tip
-kal Aplikasi Fluoride Cair dengan menggunakan o Tongue Holder
tongue holder. 2. Persiapan bahan:
o meyerahkan cotton roll kepada operator kemudian o Larutan Fluoride
digunakan untuk memblokir saliva o Cotton rol dan Cotton pelet
o menyerahkan tongue holder, kemudian operator o Alkohol
mengaplikasikan ke dalam mulut pasien o Pumis
o memberikan aplikator tip/cotton pellet yang sudah o Brush
diolesi cairan Fluoride, kemudian operator mengo- o Handschoen
leskan ke seluruh permukaan gigi
o melepaskan isolasi area kerja
o melakukan komunikasi terapeutik berupa pemberi-
an instruksi pasca perawatan kepada pasien.

c. Fissure Sealant c. Fissure Sealant C. Fissure Sealant


o melakukan pembersihan permukaan o Pembuatan informed conscent untuk tindakan Apli- 1. Persiapan alat:
oklusal dengan brush kasi Fissure Sealant o Kaca mulut
o mengoleskan kapas diberi dentin o melakukan isolasi area kerja untuk tindakan Aplika o Pinset
condi- tionner pada fissure gigi yang si Fissure Sealant o Plastis Instrument
bersangkut- an o menyerahkan contra angle handpiece (low speed) o Agate Spatel
o mengaplikasikan adukan powder dan dengan brush terpasang kepada operator, kemudian o Sendok pumis
li- quid GIC di atas fissure gigi yg operator melakukan pembersihan permukaan oklusal o Sendok powder GI
prioritas gigi yang bersangkutan o Tongue Holder
o mengoleskan cotton pelet yang telah o melakukan isolasi area kerja untuk tindakan Aplika o Paper pad
dibe ri varnish/ vaselin di permukaan si Fissure Sealant o Brush
sealant o menyerahkan cotton pellet yang telah diberi dentin 2. Persiapan bahan:
29
conditioner kepada operator, selanjutnya operator o Handschoen
mengoleskan kapas tersebut pada fissure gigi yang o Powder dan Liquid GI
ber sangkutan o Varnish
o Cotton rol dan cotton pellet
o mengaduk powder dan liquid GIC dengan konsis o Alkohol
-tensi sesuai aturan lalu mengambil hasil adukan de- o Pumis
ngan menggunakan sonde dan mentransferkannya o Pasta gigi
kepada operator, kemudian operator mengaplikasi
-kannya di atas fissure gigi yang bersangkutan
o mentransfer cotton pelet yang telah diberi varnish/
vaselin menggunakan pinset kepada operator yang
kemudian mengoleskannya di permukaan sealant
o melepaskan isolasi area kerja
o melakukan komunikasi terapeutik berupa pemberi-
an instruksi pasca perawatan kepada pasien.

30

Anda mungkin juga menyukai