Anda di halaman 1dari 10

PPKAG MODUL I

PPAKG bukan merupakan ilmu pengetahuan, melainkan hanya buku petunjuk tentang
bagaimana penggunaan alat yang benar, cara pemeliharaan dann perbaikan alat-alat
kesehatan. Untuk mempelajari matakuliah ini maka mahasiswa harus ada rasa memiliki
“Sense Of Belonging”

TUJUAN MERAWAT ALAT


• Alat dalam keadaan siap pakai artinya bersih dan steril/tidak dalam keadaan rusak
• Mencegah terjadinya hambatan-hamabatan tugas di pelayanan maupun di unit
pendidikan dimana alat sebagai sarana pendidikan
• Memupuk disiplin bagi pemakai alat
• Meningkatkan tanggung jawab bagi operator untuk bekerja denagn Legeartis
• Alat-alat awet dan tahan lama
• Mencegah yang tidak sedap
• Menekan pengadaan instrument yang baru
• Mencegah penyebaran mikroorganisme
• Meningkatkan kepercayaan pasien pada operatornya
• Meningkatkan efisiensi kerja, misalnya susunan alat-alat pada ruangan klinik mudah
dijangkau,susunan alat-alat harus sisitematis.

RUANG LINGKUP PPAKG

1. PENGENALAN NAMA-NAMA ALAT


Mampu mengedentifikasi, menyebutkan dan menuliskan nama alat setiap alat dengan
benar karena nama semua alat masih dalam bahasa asing.
2. PENGGUNAAN YANG BENAR DARI MASING-MASING ALAT
Mampu menggunakan semua alat kesehatan yang ada sesuai fungsinya, bila tidak sesuai,
maka akan terjadi kerusakan pada alat.
3. PEMELIHARAAN, PERAWATAN ALAT, CARA MEMBERSIHKAN,
MEMBERIKAN BAHAN PELUMAS
 Pemeliharaan alat adalah melakukan pemeliharaan secara rutin
 Membersihkan alat adalah mencuci alat dibawah air mengalir menyikat dengan
sabun dan sikat khusus serta cara mengeringkan alat tersebut
 Pemberian bahan pelumas adalah dengan cara meneteskan, menyemprotkan bahan
pelumas pada lubang yang harus diberi bahan pelumas.
4. Cara Desinfeksi dan sterilisasi
 Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme hanya di permukaan saja, belum
termasuk virus dan sporanya.
 Streilisasi adalah membunuh semua bentuk mikroorganisme (virus, kuman
patogen beserta sporany) bagian dalam dan permukaaannya
5. CARA PENYIMPANAN ALAT
Maksudnya menyimpan alat didalam dental cabinet/dressing drum, untk menjaga
kesterilan alat biaanya digunakan lampu ultraviolet
6. CARA PERBAIKAN SEDERHANA
 Kerusakan besar misalnya dinamo terbakar, dental chair macet hidrolisnyam
kompresor macet, dll.
 Kerusakan kecil misalnya tali bur putus, mata bur macet, bola lampu pemeriksaan
putus, selang angin dari kompresor putusm sonde tumpul, dll

DALAM MERAWAT ALAT-ALAT ADA 2 HAL YANG MESTI DIPERHATIKAN


1. Biologis : dalam arti bekerja harus selalu berkaitan dengan jaringan hidup, keras dan
lunak.
2. Mekanis : artinya didalam melakukan perawat didalam melakukan perawatan kepada
manusia, kita menggunakan alat maupun kekuataan-kekuaatan yang mekanis
CARA MEMEGANG DENTAL INSTRUMENT
&
POSISI OPERATOR/PASIEN

Hand instrument mempunyai 3 bagian

• HANDLE : bagian yang dipegang oleh tangan

• SHANK : bagian tengah,dekat ujung alat yang kita pakai

• BLADE : bagian ujung dari alat yang dipakai

CARA MEMEGANG ALAT ADA 3 MACAM


Operator dapat memegang hand-instrument dengan 3 cara:
1. Pen grasp
Alat dipegang dengan ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah seperti kita memegang
pena untuk menulis tetapi tidak identik. Sedangkan jari manis dan atau jari kelingking
sebagai titik tumpuan pada jaringan keras gigi pada waktu melakukan preparasi. Cara ini
digunakan bila melakukan preparasi menggunakan contra angle handpiece maupun hand
instrument. Jari telunjuk dan ibu jari berada berdekatan dengan gagang alat pada sisi yang
berseberangan, sedangkan jari tengah berada di atas leher alat. Jari telunjuk ditekuk pada ruas
kedua dan berada di atas jari tengah pada sisi yang sama dari alat. Ibu jari ditempatkan di
antara telunjuk dan jari tengah pada sisi yang berseberangan. Dengan posisi ketiga jari yang
demikian didapatkan efek tripod yang akan mencegah terputarnya alat secara tak terkontrol
pada waktu tekanan dilepaskan sewaktu instrumentasi. Selain itu, keuntungan dari cara
pemegangan instrumen ini adalah dimungkinkan sensasi taktil oleh jari tengah yang
diletakkan di atas leher alat. Cara ini digunakan bila melakukan preparasi menggunakan
contra angle handpiece maupun hand instrument
2. Inverted pen grasp
Posisi jari sama dengan modified pen grasp, tetapi digunakan bila operator
mengerjakan geligi rahang atas dimana jari dan alat menghadap keatas.

3. Palm and thumb grasp


Instrumen diletakkan pada telapak tangan dan digenggam dengan seluruh jari,
sedangkan ibu jari bebas dan digunakan sebagai tumpuan pada jaringan keras
gigi. Cara ini dipakai bila menggunakan straight hand piece atau pekerjaan
laboratoris maupun penggunaan hand cutting instrument.

Posisi Operator dan Pasien


Posisi pasien mempengaruhi kemampuan operator untuk bekerja secara nyaman dan
efisien. untuk instrumentasi, kursi dental ditidurkan agar pasien bersandar pada posisi
telantang dengan kepala terdukung. Kursi diatur sehingga pasien hampir sejajar dengan lantai
dan punggung kursi sedikit dinaikkan. Kepala pasien harus berada dekat puncak sandaran
kursi. Posisi pasien pada perawatan kwandran kiri dan kanan rahang atas harus sehorizontal
mungkin. Manakala perawatan pada kwandran kiri rahang bawah, pasien harus berbaring di
krusi dengan posisi sandaran krusi 30˚ dari bidang horizontal. Untuk kwandran rahang
bawah, pasien harus berbaring dengan sudut 40˚ dari bidang horizontal.
Posisi operator bervariasi tergantung pada sisi mana instrumentasi dilakukan. Posisi
operator dikaitakan dengan arah jarum jam. Posisi pukul 8 – 12 adalah posisi bagi operator
normal, sedangkan posisi pukul 12 – 4 adalah posisi bagi operator kidal. Tabel di bawah
menunjukkan posisi operator yang bukan kidal pada waktu melakukan perawatan pada
pasien.
Rahang Sisi Posisi
Labial anterior 8.00–9.00 atau 11.00 – 12.00
Palatal anterior 8.00–9.00 atau 11.00 – 12.00
Bukal kanan 9.00
Palatal kanan 9.00 – 11.00
Maksila Bukal kiri 9.00 – 11.00
Palatal kiri 9.00
Labial anterior 8.00 – 9.00
Lingual anterior 11.00 – 12.00
Bukal kanan 8.00 – 9.00
Lingual kanan 9.00 – 11.00
Mandibula Bukal kiri 9.00 – 11.00
Lingual kiri 8.00 – 9.00

Clock concept
Dalam konsep Four Handed Dentistry dikenal konsep pembagian zona kerja
disekitar. Dental Unit yang disebut Clock Concept. Bila kepala pasien dijadikan pusat dan
jam 12 terletak tepat di belakang kepala pasien, maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut
Static Zone, arah jam 2 sampai jam 4 disebut Assisten’s Zone, arah jam 4 sampai jam 8
disebut Transfer Zone. Kemudian dari arah jam 8 sampai jam 11 disebut Operator’s Zone
sebagai tempat pergerakan dokter gigi. Transfer Zone adalah daerah tempat alat dan bahan
dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan tangan perawat gigi. Operator’s Zone sebagai
tempat pergerakan dokter gigi. Static Zone adalah daerah tanpa pergerakan dokter gigi
maupun perawat gigi serta tidak terlihat oleh pasien, zona ini untuk menempatkan meja
instrumen bergerak (Mobile Cabinet) yang berisi Instrumen Tangan serta peralatan yang
dapat membuat takut pasien. Assistant’s Zone adalah zona tempat pergerakan perawat gigi,
pada dental unit di sisi ini dilengkapi dengan semprotan air/angin dan penghisap ludah, serta
Light Cure Unit pada Dental Unit yang lengkap.
 Phantom dapat dinaik turunkan atau ditengadahkan serta diatur setinggi siku operator
 Selama bekerja posisi badan operator harus tegak
 Pembukaan rahang phantom antara geligi depan rahang atas dan bawah tidak melebihi tiga jari
(jari telunjuk, tengah dan jari manis) operator
 Bila mengerjakan geligi rahang atas maka phantom dinaikkan dan ditengadahkan

POSISI PASIEN
Cara mendudukkan pasien yang benar akan memberikan keuntungan
• Rongga mulut mudah di awasi dan dicapai operator
• Protap perawatan lebih teliti, sempurna,
• Kesehatan & kesadaran operator dlm keadaan baik
• Operator dapat bekerja dalam waktu yang lama
Hal-hal yang perlu diperhatikan dlm mendudukkan pasien
• Back rest harus menghadap daerah lumbal, jika tidak pas timbul tegang di lumbal &
kepala
• Head rest harus menahan kepala pada protuberentia occipital
Jikalau head rest terlalu
 Ke depan
menelan ludah
• Pasien sukar membuka mulut
meretraksi lidah
• Pandangan ke palatum terhalang
• Gigi RA tertutupi kearah gigi RB

 Ke belakang
• Mudah tersedak
• Otot-otot leher mudah capek
• Penempatan alat untuk RB sukar
• Pandangan gigi RB posterior jadi sukar
POSISI PASIEN YG BENAR SAAT DUDUK
• Rahang atas setinggi siku, rahang bawah sejajar lantai
• Sandaran punggung dan kepala merupakan satu garis lurus
• Dental chair disesuaikan tinggi operator
• Kepala tetap menghadap ke depan selama perawatan berlangsung
• Sandaran punggung tidak terlalu tegak

POSISI PASIEN YANG BENAR SAAT BERBARING

• Posisi tubuh lurus


• Sandaran kepala tepat

POSISI OPERATOR BERDIRI SAAT MERAWAT PASIEN


• Bertumpu pada kedua kaki
• Berdiri tegak/duduk dengan punggung tegak
• Bahu tidak tinggi sebelah
• Menjaga jarak yang cukup dengan mulut pasien
• Merawat gigi rahang atas dari kanan belakang
• Tidak terlalu dekat dengan pasien
• Posisi four handed dentistry sesuai ketentuan

Kedudakan operator bisa


• Duduk: prinsipnya BB terletak ditengah tempat duduk, lutut diusahakan lebih 90º,
kedua telapak kaki menempel lantai
• Berdiri : BB ditumpu kedua kaki, punggung tegak & bahu sedikit ke belakang, kepala
tegak siku mendekat tubuh.

Anda mungkin juga menyukai