Anda di halaman 1dari 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMPRAKTIKKAN KETERAMPILAN

TEKNIK SALAH SATU NOMOR ATLETIK (TOLAK PELURU) MELALUI


MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES
SISWA KELAS VI C SDN PACITAN
ASRAP
SD Negeri Pacitan Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3
siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2x45 menit. Tiap siklus
meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil
dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan Mempraktikkan
Keterampilan Teknik Salah Satu Nomor Atletik (Tolak Peluru) melalui metode
Examples Non Examples pada siswa Kelas VI C, SDN Pacitan Semester I Tahun
Pelajaran 2016/2017. Peranan Model Pembelajaran Examples Non Examples dalam
meningkatkan kemampuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ini ditandai
adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 72,03; siklus II 76,41; dan
siklus III 77,97. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan prosentasi ketuntasan
belajar, yaitu pada siklus I 68,75%, siklus II 78,13%, siklus III terjadi peningkatan
mencapai 96,88%.
Kata Kunci : kemampuan. tolak peluru. Examples Non Examples

Lembaga pendidikan dituntut untuk yang diperoleh dari hasil belajar di Kelas VI C,
lebih dapat menyesuaikan dengan prestasi belajar pada kompetensi dasar
perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu
perhatian khusus diarahkan kepada nomor atletik (tolak peluru) dengan
perkembangan dan kemajuan pendidikan guna menggunakan peraturan yang dimodifikasi
meningkatkan mutu pendidikan. Inovasi serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras
pembelajaran merupakan satu cara yang dan percaya diri, sangat jauh dari standar
dilakukan untuk meningkatkan kualitas ketuntasan minimal yang ditentukan. Hal ini
pendidikan. Maka tidak heranlah jika saat ini didukung adanya data prestasi belajar
marak dengan upaya dalam mengembangkan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
berbagai metode dan model pembelajaran. mencapai mean skor 59,38 dan siswa yang
Secara harafiah model pembelajaran dinyatakan tuntas 62,50% atau hanya 20 siswa
merupakan strategi yang digunakan guru untuk dari jumlah keseluruhan 32 siswa, dengan
meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar di standar ketuntasan minimal yang ditetapkan
kalangan siswa, mampu berpikir kritis, 75. Masalah ini perlu segera ditangani agar
memiliki kemampuan sosial, dan pencapaian tidak menimbulkan akibat yang fatal. Sebagai
hasil pembelajaran yang lebih optimal. Karena perwujudan tanggung jawab peneliti yang juga
itulah perkembangan model pembelajaran dari guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani
waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Olahraga dan Kesehatan di Kelas VI C,
Model-model pembelajaran tradisional kini menawarkan penerapan model pembelajaran
mulai ditinggalkan berganti dengan model Examples Non Examples. Ditengarai model
yang lebih modern. pembelajaran Examples Non Examples tepat
Kenyataan yang terjadi di Kelas VI C diterapkan pada mata pelajaran Pendidikan
SDN Pacitan maka diperoleh data rendahnya Jasmani Olahraga dan Kesehatan karena
kemampuan belajar mata pelajaran Pendidikan dengan menerapkan model pembelajaran ini
Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Dari data mampu mengaktifkan siswa dalam proses

Wahana Kreatifitas Pendidik Vol. I No. 2 Th. 2018


15
pembelajaran, memperkaya variasi teknik Gagne yang dikutip oleh Badawi (1987)
pembelajaran, memupuk rasa ketergantungan, mengatakan bahwa kemampuan dapat diukur
kreativitas dan memberi kesempatan siswa dengan menggunakan tes karena kemampuan
untuk berlatih memahami dan menganalisa berupa ketrampilan intelektual, strategi
gambar. kognitif, informasi verbal, keterampilan, nilai
Diharapkan dengan adanya penerapan dan sikap. Selanjutnya dijelaskan pula oleh
model pembelajaran Examples Non Examples Uno (2003) bahwa kemampuan adalah hasil
ini terjadi peningkatan kemampuan belajar yang diperoleh seseorang dalam bentuk
Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu yang saling berkaitan antara pengetahuan,
nomor atletik (tolak peluru) dengan keterampilan dan sikap.
menggunakan peraturan yang dimodifikasi Adapun kemampuan yang
serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras dimasudkan dalam penelitian ini adalah
dan percaya diri pada mata pelajaran kemampuan yang dicapai dalam bentuk angka
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, atau nilai pada mata pelajaran Pendidikan
peningkatan mean skor minimal mencapai 75 Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas VI C.
atau lebih dan siswa yang dinyatakan tuntas Semakin tinggi nilai yang dihasilkan, maka
belajar mencapai minimal 75% dari semakin baik kemampuan yang didapatkan.
keseluruhan jumlah siswa di Kelas VI C. Untuk memperoleh kemampuan siswa sangat
Model Pembelajaran Examples Non ditentukan oleh strategi pembelajaran yang
Examples digunakan oleh guru selaku pelaksana dan
Model pembelajaran Examples Non perencana kegiatan belajar mengajar.
Examples merupakan salah satu model METODE
pembelajaran yang memiliki sintaks Setting Penelitian
mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan Penelitian tindakan kelas yang
tujuan pembelajaran, sajian gambar ditempel berjudul “Peningkatan Kemampuan
pada papan tulis atau ditayangkan lewat LCD, Mempraktikkan Keterampilan Teknik Salah
dan guru memberi petunjuk dan kesempatan Satu Nomor Atletik (Tolak Peluru) Melalui
siswa untuk memperhatikan / menganalisa Model Pembelajaran Examples Non Examples
gambar atau latihan menggambar, diskusi Siswa Kelas VI C SDN Pacitan Semester I
kelompok, presentasi hasil kelompok, Tahun Pelajaran 2016/2017” ini dilaksanakan
bimbingan penyimpulan, evaluasi dan refleksi di SDN Pacitan yang terletak di Jalan Brigjen
(Diposting oleh Suyatno di 04.46.00.0 Katamso No. 17 Kecamatan Pacitan,
komentar). Kabupaten Pacitan. Sebagai sasaran penelitian
Model pembelajaran Examples Non ini adalah Siswa Kelas VI C Semester I Tahun
Examples memiliki langkah-langkah sebagai Pelajaran 2016/2017, dengan jumlah siswa
berikut : 1) Guru mempersiapkan gambar- sebanyak 32 orang.
gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran; 2) Rancangan Penelitian
Sajian gambar ditempel pada papan tulis atau Secara lebih rinci prosedur penelitian
ditayangkan lewat LCD; 3) Guru memberi tindakan untuk siklus pertama dijabarkan
petunjuk dan kesempatan siswa untuk sebagai berikut :
mencermati/ menganalisa gambar dan latihan Perencanaan (Planning), Kegiatan yang
menggambar; 4) Diskusi kelompok tentang dilakukan adalah menyiapkan perangkat
sajian gambar maupun gambar yang dibuat; 5) pembelajaran : 1) Menyusun silabus
Presentase hasil kelompok; 6) Bimbingan pembelajaran; 2) Menyusun Rencana
penyimpulan; 7) Evaluasi dan refleksi. Pelaksanaan Pembelajaran; 3) Menyusun
Pengertian Kemampuan Lembar Kerja Siswa; 3) Menyusun Lembar
Kemampuan yang dimaksudkan Evaluasi di akhir pembelajaran dan di akhir
dalam penelitian ini adalah perubahan perilaku siklus; 5) Membuat Lembar Observasi untuk
yang relatif menetap dalam diri seseorang mengetahui aktivitas siswa dan guru selama
sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan pembelajaran berlangsung; 6) Membuat angket
lingkungannya (Hamzah, 2003 : 213). Menurut untuk mengetahui respon siswa terhadap

Wahana Kreatifitas Pendidik Vol. I No. 2 Th. 2018


16
pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Sebagai upaya dalam menganalisis
dan Kesehatan. tingkat kemampuan mengatur gambar mata
Pelaksanaan Tindakan (Action), Penerapan pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
tindakan disesuaikan dengan langkah-langkah Kesehatan, maka setelah pembelajaran
model pembelajaran Examples Non Examples berlangsung dilakukan analisis secara
yang dipaparkan sebelumnya. deskriptif.
Observasi (Observation), Observasi dilakukan HASIL
oleh kolaborator. Pada tahap ini dilaksanakan Hasil Penelitian
proses observasi terhadap pelaksanaan Pada tahap refleksi awal ini, kegiatan
tindakan dengan menggunakan lembar yang dilakukan adalah deskripsi situasi dan
observasi yang telah dibuat dan mengadakan materi dari catatan tentang hasil kemampuan
penilaian untuk mengetahui kemampuan siswa siswa di kelas. Dari deskripsi ini dapat terlihat
dalam Mempraktikkan keterampilan teknik berbagai permasalahan yang muncul terutama
salah satu nomor atletik (tolak peluru) dengan minat dan kemampuan Pendidikan Jasmani
menggunakan peraturan yang dimodifikasi Olahraga dan Kesehatan. Ternyata minat siswa
serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga dan
dan percaya diri. Kesehatan termasuk rendah. Di samping itu,
Refleksi (Reflection), Setelah hasil observasi kemampuannyapun tergolong rendah jika
dan evaluasi dikumpulkan, selanjutnya pada dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain.
tahap ini peneliti bersama dengan kolaborator Hal ini terbukti bahwa menurut catatan yang
menganalisa dan mendiskusikan hal-hal yang ada, kemampuan Pendidikan Jasmani Olahraga
perlu dipertahankan dan hal-hal yang perlu dan Kesehatan di Kelas VI C memiliki rata-
untuk diperbaiki akan lebih baik. Pada tahap rata adalah 59,38 dengan nilai tertinggi 75 dan
ini peneliti merefleksikan diri apakah tindakan terendah 35. Sedangkan ketuntasan belajar
yang telah dilakukan sudah tepat untuk untuk Pendidikan Jasmani Olahraga dan
meningkatkan Kemampuan Pendidikan Kesehatan adalah 62,50% dan siswa yang
Jasmani Olahraga dan Kesehatan berdasarkan dinyatakan tidak tuntas dalam belajar
hasil refleksi maka dilakukan tindakan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
perbaikan untuk siklus berikutnya. sebanyak 37,50%. Permasalahan ini muncul
Pengumpulan Data karena kurangnya motivasi dari guru dan
Data tentang kemampuan siswa dalam dalam pembelajaran tidak melibatkan keaktifan
Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu siswa, di samping itu metode pembelajaran
nomor atletik (tolak peluru) dengan yang digunakan tidak memotivasi kreativitas
menggunakan peraturan yang dimodifikasi siswa.
serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras Secara terperinci, seluruh rangkaian
dan percaya diri diambil dari penilaian pelaksanaan penelitian dengan hasilnya adalah
kemampuan dengan menggunakan tes tulis dan sebagai berikut :
unjuk kerja. Data tentang aktivitas belajar Siklus I
siswa dalam pembelajaran dan data aktivitas Perencanaan, 1) Menyusun Silabus
guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran Pembelajaran; 2) Menyusun Rencana
diperoleh dengan menggunakan lembar Pelaksanaan Pembelajaran; 3) Menyiapkan
observasi. Data tentang respon siswa dan guru Lembar Kerja Siswa; 4) Menyiapkan Soal Tes
terhadap proses pembelajaran dengan Tulis; 5) Menyiapkan Lembar Observasi; 6)
menggunakan angket. Data tentang refleksi diri Membuat Angket; 7) Menyiapkan fasilitas
serta perubahan-perubahan yang terjadi di yang diperlukan dalam pembelajaran; 8)
kelas diambil dari catatan dan hasil diskusi Menyusun strategi observasi dan pelaksanaan
peneliti dengan kolaborator. Sedangkan penelitian.
triangulasi data dengan melakukan wawancara Pelaksanaan Tindakan, Pertemuan pertama
dengan responden guru dan siswa yang tidak dikumpulkan data berupa kemampuan siswa
terlibat dalam penelitian ini. dalam Mempraktikkan keterampilan teknik
Analisis Data salah satu nomor atletik (tolak peluru) dengan

Wahana Kreatifitas Pendidik Vol. I No. 2 Th. 2018


17
menggunakan peraturan yang dimodifikasi tertinggi 80.
serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras Refleksi, Berdasarkan hasil analisis dari
dan percaya diri. Selain itu diadakan pengamatan pada siklus pertama penelitian
pengamatan aktivitas siswa dan guru, serta didapatkan hasil sebagai berikut : 1) Keaktifan
penilaian kinerja yang dilakukan siswa. Pada siswa sudah mulai ada kemajuan sudah ada
siklus I pengelompokan siswa berdasarkan beberapa siswa yang berani mengemukakan
nomor urut sesuai data kelas dengan jumlah pendapat. Ini merupakan kemajuan walaupun
anggota setiap kelompoknya 2-3 orang. belum maksimal. Kemajuan tersebut sudah
Pertemuan kedua dikumpulkan data berupa mendekati target yang ditentukan yaitu 75%
kemampuan siswa dalam membuat gambar. siswa aktivitasnya tergolong dalam katagori
Selain itu diadakan pengamatan aktivitas siswa baik. Dari tabel 1 tercatat ada 5 siswa yang
dan guru, serta penilaian kinerja yang termasuk dalam katagori baik atau amat baik
dilakukan siswa. dari 32 siswa di Kelas VI C. 2) Kemampuan
Observasi, Pada tahap ini dilaksanakan proses siswa dalam Mempraktikkan keterampilan
observasi terhadap pelaksanaan tindakan teknik salah satu nomor atletik (tolak peluru)
dengan menggunakan lembar observasi yang dengan menggunakan peraturan yang
telah dibuat dan mengadakan penilaian untuk dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran,
mengetahui kemampuan siswa dalam kerja keras dan percaya diri sudah mengalami
Data hasil penelitian digambarkan kemajuan dari pencapaian mean skor semula
secara jelas dalam tabel 1 berikut ini : 59,38 menjadi 72,03 kemajuan ini sudah
Tabel 1. Hasil Penelitian Pendidikan mendekati nilai minimal, mengingat indikator
Jasmani Olahraga dan Kesehatan Siklus I keberhasilan yang ditetapkan adalah 75. Siswa
Jumlah 2305 T = 22 siswa mencapai ketuntasan dalam Mempraktikkan
Mean skor 72,03 68,75% keterampilan teknik salah satu nomor atletik
Nilai Tertinggi 80 TT = 10 siswa (tolak peluru) dengan menggunakan peraturan
Nilai Terendah 60 31,25% yang dimodifikasi serta nilai kerjasama,
Jika dilihat dari tingkat ketuntasan kejujuran, kerja keras dan percaya diri 68,75%
belajar siswa diketahui bahwa kemampuan dari ketuntasan yang pernah tercapai 62,50%.
Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu Tetapi sebenarnya dengan kenaikan 6,25% itu
nomor atletik (tolak peluru) dengan sudah lumayan, berarti dari 32 siswa peserta
menggunakan peraturan yang dimodifikasi penelitian yang mencapai ketuntasan adalah 22
serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras siswa; 3) Aktivitas guru dan pengelolaan
dan percaya diri terendah adalah 60 sedangkan terhadap pembelajaran sudah tepat, karena
tertinggi 80. Skor rata-rata siswa adalah 72,03 sering atau selalu memunculkan aspek-aspek
dengan tingkat ketuntasan 68,75%. yang diamati dan sesuai dengan langkah
Berarti terdapat 22 siswa yang mampu pembelajaran Examples Non Examples. Pada
mencapai nilai 75 atau lebih. Jadi kemampuan pertemuan kedua sebenarnya sudah merupakan
siswa dalam Mempraktikkan keterampilan refleksi pada pertemuan pertama sehingga
teknik salah satu nomor atletik (tolak peluru) terjadi perubahan-perubahan sesuai masukan
dengan menggunakan peraturan yang dari observer.
dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, Siklus II
kerja keras dan percaya diri masih tergolong Perencanaan, Pertemuan ketiga pada siklus II
rendah dan belum memenuhi indikator materi pembelajaran diawali dengan sedikit
keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75%. Oleh mengulang materi pertemuan pada siklus I
karena itu perlu ditingkatkan lagi pada kemudian dilanjutkan pada materi selanjutnya.
pertemuan berikutnya. Pada siklus II pertemuan keempat, siswa dalam
Dari hasil observasi pada siklus I kelompoknya membuat soal yang bervariasi
diperoleh data bahwa aktivitas siswa termasuk yang akhirnya harus diselesaikan oleh
dalam katagori cukup. Secara jelas tergambar kelompok lain.
pada tabel 2. Dengan skor pada siklus I dari 0- Pelaksanaan Tindakan, Data yang diperoleh
100, ternyata skor terendah 60 dengan skor pada siklus II ini adalah tingkat aktivitas

Wahana Kreatifitas Pendidik Vol. I No. 2 Th. 2018


18
belajar siswa dan aktivitas guru dalam siswa sudah mulai ada kemajuan sudah ada
pembelajaran, sekaligus untuk mengambil data beberapa siswa yang berani mengemukakan
tentang tingkat kemampuan melakukan cara pendapat. Ini merupakan kemajuan walaupun
menolak peluru gaya menyamping dengan belum maksimal. Kemajuan tersebut masih
tidak memakai awalan dengan baik dan benar. jauh dari target yang ditentukan yaitu 75%
Pelaksanaan pada pertemuan ketiga dan siswa aktivitasnya tergolong dalam katagori
keempat sesuai dengan Rencana Pelaksanaan baik. Dari tabel 4 tercatat ada 12 siswa yang
Pembelajaran. termasuk dalam katagori baik atau amat baik
Observasi, Data hasil penelitian siklus II dari 32 siswa di Kelas VI C. Jika dihitung
digambarkan dalam tabel 3 berikut ini : prosentasenya berarti 37,50% siswa termasuk
Tabel 3. Hasil Penelitian Pendidikan dalam katagori baik padahal target yang
Jasmani Olahraga dan Kesehatan Siklus II ditetapkan adalah 75%.2) Kemampuan siswa
Jumlah 2445 T = 25 siswa dalam Mempraktikkan keterampilan teknik
Mean skor 76,41 78,13% salah satu nomor atletik (tolak peluru) dengan
Nilai Tertinggi 90 TT = 7 siswa menggunakan peraturan yang dimodifikasi
Nilai Terendah 65 21,87% serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras
Pada siklus II ini menunjukkan bahwa dan percaya diri, sudah mengalami kemajuan
kemampuan Mempraktikkan keterampilan dari pencapaian mean skor 72,03 siswa
teknik salah satu nomor atletik (tolak peluru) menjadi 76,41. Peningkatan ini sudah
dengan menggunakan peraturan yang mencapai target indikator keberhasilan yang
dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, ditetapkan adalah 75. Siswa mencapai
kerja keras dan percaya diri terendah adalah 65 ketuntasan belajar 78,13%, hal ini telah terjadi
dan tertinggi mencapai 90. Sedangkan mean peningkatan dengan kenaikan 9,38% dari
skor yang dicapai pada siklus II adalah 76,41 siklus sebelumnya. Itu sudah lumayan, berarti
telah terjadi peningkatan pada siklus 32 siswa peserta penelitian yang mencapai
sebelumnya, yakni pada siklus I hanya ketuntasan adalah 25 siswa; 3) Aktivitas guru
mencapai 72,03. Peningkatan ini diikuti pula dan pengelolaan terhadap pembelajaran sudah
dengan peningkatan prosentase siswa yang tepat, karena sering atau selalu memunculkan
mencapai ketuntasan belajar, yakni pada siklus aspek-aspek yang diamati dan sesuai dengan
II sebesar 78,13% dan ketuntasan belajar pada langkah model pembelajaran Examples Non
siklus I sebesar 68,75%. Peningkatan yang Examples.
terjadi 9,38%. Siklus III
Berarti terdapat 25 siswa yang mampu Perencanaan, Pertemuan kelima dan keenam
mencapai nilai 75 atau lebih. Jadi kemampuan pada siklus III materi pembelajaran diawali
siswa dalam Mempraktikkan keterampilan dengan sedikit mengulang materi pertemuan
teknik salah satu nomor atletik (tolak peluru) pada siklus II kemudian dilanjutkan pada
dengan menggunakan peraturan yang materi pendalaman Mempraktikkan
dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, keterampilan teknik salah satu nomor atletik
kerja keras dan percaya diri sudah mengalami (tolak peluru) dengan menggunakan peraturan
kemajuan sekalipun belum memenuhi yang dimodifikasi serta nilai kerjasama,
indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu kejujuran, kerja keras dan percaya diri.
75%. Oleh karena itu perlu ditingkatkan lagi Penilaian dilakukan dengan cara menukar
pada pertemuan berikutnya. pekerjaan dengan teman, hal ini dilakukan agar
Dengan skor pada siklus II dari 0-100, siswa mengetahui secara teliti bagaimana
ternyata skor terendah 65 dengan skor tertinggi seharusnya pekerjaan yang betul.
90 dengan perolehan mean skor adalah 76,41. Pelaksanaan Tindakan, Data yang diperoleh
Kecenderungan aktivitas belajar siswa dapat pada siklus III ini adalah tingkat aktivitas
terlihat pada gambar 4 berikut : belajar siswa dan aktivitas guru dalam
Refleksi, Berdasarkan hasil analisis dari pembelajaran, sekaligus untuk mengambil data
pengamatan pada siklus pertama penelitian tentang kemampuan siswa dalam melakukan
didapatkan hasil sebagai berikut : 1) Keaktifan cara menoleh peluru gaya menyamping dengan

Wahana Kreatifitas Pendidik Vol. I No. 2 Th. 2018


19
memakai awalan yang baik dan benar. siswa dapat terlihat pada gambar 6 berikut :
Pelaksanaan pada pertemuan kelima dan Refleksi, Berdasarkan hasil analisis dari
keenam sesuai dengan Rencana Pelaksanaan pengamatan pada siklus ketiga penelitian
Pembelajaran III. didapatkan hasil sebagai berikut : 1) Keaktifan
Observasi, Data hasil penelitian siklus III siswa sudah mengalami kemajuan pesat
tergambar dalam tabel 5 : dengan indikator bahwa siswa sudah kompak
Tabel 5. Hasil Penelitian Pendidikan dalam kelompoknya di samping itu, siswa
Jasmani Olahraga dan Kesehatan Siklus III sudah berani mengemukakan pendapat. Dari
Jumlah 2495 T = 31 siswa tabel 6 tercatat ada 15 siswa yang termasuk
Mean skor 77,97 96,88% dalam katagori baik atau amat baik dari 32
Nilai Tertinggi 90 TT = 1 siswa siswa di Kelas VI C. Jika dihitung
Nilai Terendah 70 3,12% prosentasenya berarti 46,88% siswa termasuk
Dilihat dari ketuntasan belajar, maka dalam katagori baik atau amat baik; 2)
pada siklus III ini siswa yang dinyatakan tuntas Kemampuan siswa sudah mengalami kemajuan
belajar sebesar 96,88%, dan yang dinyatakan dari pencapaian mean skor 76,41 pada siklus II
tidak tuntas belajar sebesar 3,12%. Hal ini menjadi 77,97 pada siklus III. Peningkatan ini
dapat diartikan bahwa dari keseluruhan siswa sudah melebihi indikator keberhasilan yang
Kelas VI C sejumlah 32 siswa yang dinyatakan ditetapkan adalah 75. Siswa mencapai
tuntas belajar 31 siswa dan yang tidak tuntas 1 ketuntasan belajar 96,88%, ini lebih bagus jika
siswa. dibandingkan siklus sebelumnya yakni
Jika dilihat dari tingkat kemampuan 78,13%. Dengan kenaikan 18,75% dari siklus
siswa, diketahui bahwa kemampuan sebelumnya itu sangat bagus berarti dari 32
Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu siswa peserta penelitian yang mencapai
nomor atletik (tolak peluru) dengan ketuntasan adalah 31 siswa; 3) Aktivitas guru
menggunakan peraturan yang dimodifikasi dan pengelolaan terhadap pembelajaran sudah
serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras tepat, karena sering atau selalu memunculkan
dan percaya diri, nilai terendah adalah 70 aspek-aspek yang diamati dan sesuai dengan
sedangkan tertinggi 90. Skor rata-rata siswa langkah model pembelajaran Examples Non
adalah 77,97. Jadi kemampuan siswa sudah Examples.
mengalami kemajuan pesat dan telah melebihi Deskripsi Data Penelitian
indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu Sebagai gambaran tentang data yang
75%. Oleh karena itu siklus dihentikan. ada maka disajikan rekap hasil pengamatan
Dengan skor pada siklus III dari 20- aktivitas belajar siswa pada setiap siklus
100, ternyata skor terendah 70 dengan skor sebagaimana tertera berikut ini :
tertinggi 90 dengan perolehan mean skor
adalah 77,97. Kecenderungan aktivitas belajar

Tabel 8. Kecenderungan Aktivitas Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan


Siklus I Siklus I Siklus I
No. Skor Katagori
F % F % F %
1. 90-100 Amat Baik 0 0 2 6,25 2 6,25
2. 80-89 Baik 5 15,62 10 31,25 13 40,63
3. 70-79 Cukup 19 59,38 19 59,38 17 53,12
4. 20-69 Kurang 8 25,00 1 3,12 0 0
Jumlah 32 100 32 100 32 100

Tabel 9. Rekapitulasi Tingkat Ketuntasan I 68,75% 31,25%


Belajar Siswa II 78,13% 21,87%
Siklus Tuntas Tidak Tuntas III 96,88% 3,12%
PEMBAHASAN

Wahana Kreatifitas Pendidik Vol. I No. 2 Th. 2018


20
Pada siklus I, data hasil penelitian Kemampuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan
menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang Kesehatan yang dimiliki siswa Kelas VI C
tergolong baik adalah 15,62%. Dalam keadaan tersebut yaitu tercapainya mean skor 77,97 dan
semacam ini tentu sulit bagi siswa untuk dapat diikuti pencapaian tingkat ketuntasan 96,88%.
meningkatkan Kemampuan Pendidikan SIMPULAN DAN SARAN
Jasmani Olahraga dan Kesehatan tentang Simpulan
Kemampuan Mempraktikkan keterampilan Berdasarkan masalah, hipotesa
teknik salah satu nomor atletik (tolak peluru) tindakan, serta temuan hasil penelitian tindakan
dengan menggunakan peraturan yang yang telah terurai, maka dapat ditarik simpulan
dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, sebagai berikut : 1) Pembelajaran yang
kerja keras dan percaya diri secara maksimal. menerapkan model pembelajaran Examples
Di sini mean skor yang dicapai 72,03 berarti Non Examples dapat meningkatkan aktivitas
sudah ada kenaikan 12,65. Ketuntasan yang belajar siswa dalam Pendidikan Jasmani
dicapai adalah 68,75%. Ini berarti Olahraga dan Kesehatan; 2) Pembelajaran yang
menunjukkan kenaikan tingkat ketuntasan yang menerapkan model Examples Non Examples
semula hanya 62,50%. dapat meningkatkan Kemampuan Pendidikan
Setelah siswa mengikuti pembelajaran Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
pada siklus II, ternyata data menunjukkan Saran
bahwa aktivitas siswa yang tergolong baik Berdasarkan hasil penelitian ini, pada
meningkat menjadi 37,50%, yang sebelumnya kesempatan ini dapat disampaikan saran-saran
hanya 15,62%. Kemampuan juga mengalami sebagai berikut :
peningkatan yang cukup berarti, mean skor Guru : Hasil penelitian ini hendaknya
yang dicapai 76,41. dijadikan motivasi untuk melaksanakan
Pada tahap siklus III, secara umum penelitian dalam upaya meningkatkan mutu
telah terlihat adanya peningkatan aktivitas pembelajaran di kelas sekaligus sebagai upaya
belajar yang maksimal yakni 46,88% siswa pengembangan profesinya;
temasuk dalam katagori baik atau amat baik. Peneliti Lanjutan : Mempelajai setuasi dan
Siswa telah memiliki kesadaran bahwa kondisi kelas dan siswa yang akan dijadikan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sasaran penelitian, sehingga pada tahap refleksi
sangat berguna dalam kehidupannya sehingga awal hendaknya dilakukan dengan cermat dan
mereka menunjukkan antusias yang tinggi. tidak tergesa-gesa
Peningkatan ini diikuti dengan meningkatnya

DAFTAR RUJUKAN Jakarta : PT. Bumi Aksara.


Miles, M. B., & Hubermen, A. M. 1984.
Arend, Ruchardl. 2005. Learninng to Teach.
Analisis Data Qualitatif. Terjemahan
Jakarta : Pustaka Pelajar.
oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta :
Bogdan, R.C. & Biklen, S. K. 1982. Qualitative
Universitas Indonesia.
Reseach in Education. Boston : Allyn &
Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian
Bacon.
Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Guba, E. G. & Lincoln, Y. S. 1981. Effective
Rosdakarya
Evaluation. San Francisco : Jossey Bass
Uno, Hamzah. 2004. Model Pembelajaran
Publishers.
Menciptakan Proses Belajar Mengajar
Ghony, Djunaidi. 2005. Penelitian Tindakan
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : PT.
Kelas. Malang : UIN Malang-Press.
Bumi Aksara.
Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar.

Wahana Kreatifitas Pendidik Vol. I No. 2 Th. 2018


21

Anda mungkin juga menyukai